

Market Analysis
Non Farm Payroll/NFP adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan trading. Penting untuk membaca data NFP dan cara yang tepat untuk trading sebelum dan setelah release NFP.
Kenapa NFP merupakan hal yang penting dalam pasar forex? Karena NFP menjadi indikator jumlah pekerjaan baru di sektor non-pertanian di Amerika Serikat, dimana banyak mempengaruhi aspek lainnya termasuk kerentanan terhadap USD.
Seperti yang Anda ketahui bahwa pasar forex adalah ekosistem yang bergerak cepat, ditandai oleh volatilitas tinggi yang mencerminkan ketidakpastian dan peluang sekaligus. Volatilitas forex merujuk pada seberapa besar nilai tukar mata uang dapat berubah dalam waktu singkat. Volatilitas ini penting dipahami karena adanya risiko dan peluang.
Menjadi risiko saat fluktuasi harga yang tajam bisa menyebabkan kerugian signifikan jika tidak dikelola dengan baik. Namun akan menjadi peluang jika Anda sebagai trader berpengalaman dapat memanfaatkan volatilitas untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek maupun jangka panjang.
Oleh karena itu, memahami dinamika pasar dan mengembangkan strategi manajemen risiko yang kuat menjadi kunci utama dalam memanfaatkan volatilitas dengan aman dan efektif.
Dampak Peristiwa Global pada Pergerakan Mata Uang
Pergerakan harga di pasar forex sangat dipengaruhi oleh peristiwa global. Tiga faktor utama yang sering menyebabkan lonjakan volatilitas adalah ketidakstabilan politik, keputusan bank sentral, dan kesepakatan dagang internasional.
Misanya, dengan adanya kebijakan tarif Trump belakangan ini mengakibatkan ketegangan dagang internasional yang kian memburuk, disertai dengan meningkatkan volatilitas pasar, dan mengubah arah aliran modal global.
Kita bisa melihat harga saham yang sempat anjlok dan adanya trading halt menjadi dampak dari peristiwa global sekaligus menciptakan ketidakpastian yang luas di pasar keuangan dunia.
1. Ketidakstabilan Politik
Ketidakstabilan politik di suatu negara, seperti kudeta, konflik internal, atau kebijakan pemerintah yang tidak terduga, dapat membuat investor kehilangan kepercayaan pada mata uang negara tersebut. Dampaknya:
- Investor cenderung menarik modal.
- Nilai tukar mata uang bisa melemah drastis.
- Contoh: Ketidakpastian politik di Inggris saat Brexit menyebabkan volatilitas tinggi pada GBP.
Tidak hanya politik Inggris pada saat Brexit, namun kita lihat bagaimana kondisi Indonesia akhir-akhir ini karena atmosfer politik yang tidak kondusif yang ditandai demo ‘Indonesia Gelap’ di awal tahun, yang mana berdampak pada kestabilan investasi sehingga banyak investor menarik investasinya.
2. Central Bank Decisions
Bank sentral seperti Federal Reserve (AS) atau ECB (Eropa) memiliki pengaruh besar terhadap mata uang melalui kebijakan suku bunga dan program stimulus moneter, baik saat menaikkan suku bunga atau menurunkannya.
Ketika bank sentral menaikkan suku bunga, maka mata uang biasanya menguat karena menawarkan imbal hasil lebih tinggi. Sedangkan, saat bank sentral menurunkan suku bunga maka mata uang bisa melemah karena imbal hasil menurun.
Setiap pernyataan atau perubahan kebijakan bank sentral berpotensi memicu reaksi besar di pasar forex. Seperti keputusan The Fed di bulan Mei ini, dimana The Fed menahan suku bunga lantaran ada peningkatan risiko melonjaknya angka pengangguran serta inflasi.
Akibat keputusan ini maka USD melemah dan instrumen lain, seperti BTC meningkat melebihi $100.000. Nilai NFP tentu juga mempengaruhi dari keputusan The Fed menahan menaikkan suku bunga.
3. Kesepakatan Dagang Internasional
Kesepakatan perdagangan internasional dapat memperkuat atau melemahkan mata uang tergantung pada manfaat yang diperoleh suatu negara. Misalnya:
- Perjanjian dagang yang menguntungkan dapat meningkatkan ekspor dan mendukung penguatan mata uang nasional.
- Sebaliknya, perang dagang atau hambatan tarif dapat menekan nilai mata uang terkait.
Seperti baru-baru ini dimana China secara terbuka melawan tarif Trump dengan membalas menaikkan tarif impor dari Amerika, hal ini berdampak pada dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya.
Investor juga cenderung mengalihkan aset ke instrumen lain seperti Emas, serta mata uang safe haven seperti yen Jepang (JPY) dan franc Swiss (CHF) untuk menghindari risiko.
NFP dan Financial Markets
Banyak laporan-laporan penting yang dirilis oleh Amerika Serikat yang mempengaruhi keputusan trading Anda, salah satunya adalah NFP. Non-Farm Payroll adalah laporan bulanan yang dirilis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (U.S. Bureau of Labor Statistics).
Laporan ini mencerminkan jumlah pekerjaan baru yang tercipta di sektor non-pertanian selama bulan sebelumnya. Data ini mencakup sekitar 80% dari tenaga kerja AS, mengecualikan pekerja pertanian, pegawai pemerintah, pekerja rumah tangga pribadi, dan karyawan organisasi nirlaba tertentu.
NFP dianggap sebagai indikator utama kesehatan ekonomi karena mencerminkan tingkat pertumbuhan lapangan kerja, yang pada gilirannya mempengaruhi konsumsi, inflasi, dan kebijakan moneter.
Laporan Non-Farm Payrolls (NFP) adalah salah satu indikator ekonomi utama yang paling ditunggu oleh para trader forex, terutama yang berfokus pada pasangan mata uang USD.
1. Pengaruh terhadap Indikator Ekonomi
NFP mencerminkan jumlah pekerjaan baru di sektor non-pertanian di Amerika Serikat. Ini memberikan gambaran langsung tentang kesehatan ekonomi AS, potensi inflasi dan pertumbuhan GDP, serta keputusan suku bunga oleh The Fed berdasarkan kekuatan pasar tenaga kerja.
2. Pengaruh terhadap Nilai Mata Uang
Karena laporan NFP mencerminkan kekuatan ekonomi AS, hasil yang lebih tinggi dari ekspektasi biasanya memperkuat USD, sedangkan hasil lebih rendah dari ekspektasi dapat melemahkan USD. Pasangan seperti EUR/USD, USD/JPY, dan GBP/USD sering mengalami lonjakan volatilitas sesaat setelah rilis data.
Baca juga: Kenali Waktu Jam Trading XAUUSD Terbaik
Mengapa NFP Penting dalam Trading Forex?
Laporan NFP memiliki dampak besar terhadap nilai tukar mata uang, terutama dolar AS. Data yang lebih tinggi dari ekspektasi biasanya memperkuat dolar karena menunjukkan ekonomi yang kuat, sementara data yang lebih rendah dapat melemahkan dolar karena mengindikasikan perlambatan ekonomi.
Selain itu, NFP mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve. Data pekerjaan yang kuat dapat mendorong The Fed untuk menaikkan suku bunga, yang biasanya memperkuat dolar. Sebaliknya, data yang lemah dapat mendorong pelonggaran kebijakan moneter.
Maka dibutuhkan analisa yang tepat untuk trading plan Anda selama menunggu laporan NFP. NFP dirilis pada hari Jumat pertama setiap bulan pukul 08:30 waktu New York (13:30 GMT).
Pada saat rilis, pasar forex sering mengalami lonjakan volatilitas, dengan pergerakan harga yang tajam dalam hitungan detik. Ini menciptakan peluang bagi trader untuk meraih keuntungan cepat, tetapi juga meningkatkan risiko kerugian besar jika tidak dikelola dengan baik.
Strategi Trading Saat NFP
Ada baiknya dimana beberapa hari sebelum rilis NFP, pasar cenderung bergerak sideways atau tidak menentu karena pelaku pasar menunggu data. Selama periode ini, banyak trader memilih untuk tidak membuka posisi baru untuk menghindari ketidakpastian.
Setelah data dirilis dan volatilitas awal mereda, trader dapat mencari peluang berdasarkan arah tren yang terbentuk. Strategi ini melibatkan:
- Menunggu Konfirmasi Tren: Identifikasi arah tren setelah volatilitas awal.
- Menggunakan Indikator Teknis: Gunakan indikator seperti Moving Average atau RSI untuk mengkonfirmasi sinyal.
- Manajemen Risiko: Tentukan stop-loss dan take-profit yang sesuai untuk mengelola risiko.
Anda juga bisa menggunakan strategi scalping, dimana bagi trader berpengalaman, scalping selama rilis NFP dapat menjadi strategi yang menguntungkan. Namun, ini memerlukan kecepatan eksekusi tinggi dan manajemen risiko yang ketat karena pergerakan harga yang sangat cepat.
Manajemen Risiko Saat Trading NFP
Karena volatilitas tinggi, manajemen risiko menjadi sangat penting saat trading NFP. Beberapa tips meliputi:
- Gunakan Stop-Loss: Selalu tetapkan stop-loss untuk membatasi kerugian.
- Ukuran Posisi yang Sesuai: Jangan over-leverage; sesuaikan ukuran posisi dengan toleransi risiko Anda.
- Hindari Overtrading: Jangan tergoda untuk membuka terlalu banyak posisi dalam waktu singkat.
Umumnya, pasangan mata uang yang paling terpengaruh oleh NFP adalah yang melibatkan dolar AS, seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF. Selain itu, pasangan mata uang eksotis yang terkait dengan dolar juga dapat mengalami volatilitas tinggi.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi reaksi pasar terhadap NFP tidak hanya bergantung pada angka utama, tetapi juga pada komponen lain dalam laporan, seperti Tingkat Pengangguran dan Pertumbuhan Upah Rata-Rata, dimana hal ini dapat memicu inflasi.
Berikut strategi trading setelah NFP, penjelasan dibawah ini diambil dari Pepperstone dan bukan suatu rekomendasi untuk keputusan trading Anda, melainkan suatu edukasi bagaimana memperlakukan laporan NFP sehingga Anda memiliki data yang valid terjadi keputusan trading Anda.
Data analisa tanggal: Jumat 5 July 2024
Gambar 1. Trading economic dari tradingview.
Konteks Ekonomi
-
Analisis Menyeluruh
Melihat data harga masa lalu sambil memahami kondisi ekonomi secara umum bisa membantu trader melihat alasan di balik pergerakan pasar. Misalnya, bagaimana indikator seperti inflasi atau pengangguran bisa memengaruhi harga di pasar keuangan.
-
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Dengan memahami kondisi ekonomi, trader bisa membuat keputusan yang lebih tepat, bukan hanya mengandalkan grafik atau indikator teknikal saja.
-
Level Support dan Resistance
Data harga sebelumnya bisa menunjukkan titik-titik penting di mana harga biasanya berhenti atau berbalik arah—disebut level support dan resistance. Level ini sering kali terkait dengan reaksi pasar terhadap berita ekonomi penting di masa lalu.
-
Memastikan Indikator yang sesuai
Dengan membandingkan sinyal dari indikator teknikal dengan peristiwa nyata di masa lalu, trader bisa tahu apakah indikator itu benar-benar bekerja. Misalnya, jika indikator pernah dengan akurat memprediksi pergerakan harga setelah laporan NFP, maka bisa lebih dipercaya untuk digunakan lagi.
Baca juga: Trading Demo Dapat Uang dari Withdraw Dana, Mungkinkah?
Bagaimana mengatur rencana Trading?
Memiliki rencana yang jelas akan membantu kamu tetap fokus dan disiplin saat trading. Banyak orang membuat strategi yang bagus, tapi saat mulai trading, malah tidak mengikutinya. Ini bisa menyebabkan keputusan impulsif dan kerugian.
1. Memilih Pasangan Mata Uang
Pasangan EUR/USD biasanya punya spread paling kecil karena paling banyak diperdagangkan. GBP/USD juga populer, tapi biasanya spread-nya lebih besar dan pergerakannya lebih liar.
GBP/USD rata-rata bergerak 70 pip per hari, sementara EUR/USD sekitar 50 pip. Jadi GBP/USD punya peluang lebih besar, tapi juga risikonya lebih tinggi. Kalau spread keduanya mirip, GBP/USD bisa lebih menarik. Tapi kalau spread GBP/USD jauh lebih besar, EUR/USD bisa jadi pilihan yang lebih hemat biaya.
2. Teknikal vs Fundamental
Sebagian besar trader menggunakan analisis teknikal (melihat grafik dan indikator) atau fundamental (melihat berita dan data ekonomi), kadang gabungan keduanya. Coba cari tahu mana yang lebih cocok untuk Anda.
3. Manajemen Risiko adalah Kunci Utama
Jangan ambil risiko terlalu besar. Batasi risiko maksimal 1-2% dari modal untuk setiap transaksi. Gunakan stop loss agar kerugian tidak membesar. Banyak trader berharap posisi yang rugi akan berbalik, tapi saat rilis berita besar seperti NFP, harga bisa bergerak sangat cepat. Lebih baik rugi kecil dan lanjut ke peluang berikutnya, daripada kehilangan banyak dalam satu trading.
4. Waktu Masuk Posisi
Ada pepatah: "Langkah pertama sering salah." Artinya, jangan buru-buru masuk posisi. Biarkan harga bergerak dulu setelah berita rilis, lalu baru ambil keputusan berdasarkan arah pasar. Dan pahami jenis order:
- Limit order lebih aman saat pasar sedang volatile karena bisa membantu kamu tetap disiplin.
- Stop loss order penting untuk membatasi kerugian.
- Bracket order (gabungan antara entry, target profit, dan stop loss) sangat berguna untuk otomatisasi dan mengurangi emosi saat trading.
- OCO order (One Cancels the Other): cocok untuk rilis NFP — kamu bisa pasang order beli di atas dan jual di bawah harga saat ini, tergantung ke mana pasar bergerak.
- GTC order (Good 'Til Cancelled): cocok untuk trader jangka panjang yang ingin tetap membuka posisi setelah rilis berita.
5. Strategi Keluar (Exit Strategy)
Selalu tetapkan target profit dan stop loss. Contoh strategi umum: target profit 2,5 kali dari stop loss. Jadi jika stop loss kamu 4 pip, targetnya bisa 10 pip. Gunakan level support dan resistance untuk menentukan posisi ini, dan sebisa mungkin atur otomatis agar tidak terpengaruh emosi.
Apa sajakah strategi untuk memperdagangkan NFP?
Meskipun memahami data ekonomi itu penting, trader yang fokus pada pergerakan harga saat volatilitas tinggi (seperti saat rilis NFP) tidak selalu harus menafsirkan data secara mendalam. Yang lebih penting adalah menguasai strategi trading saat momen itu, karena bisa memberikan keuntungan yang nyata. Kamu bisa lihat panduan harian kami untuk pemula jika ingin mulai belajar dari dasar.
1. Persiapan sebelum Rilis NFP
Beberapa trader melihat grafik 90 menit sebelum rilis NFP dan mencatat harga tertinggi dan terendah dalam waktu 10-15 menit sebelum berita dirilis yaitu hari Jumat pertama di setiap bulan, pukul 19.30 WIB.
Kumpulkan data terkait: Forecast dan Previous NFP, Unemployment Rate, dan Average Hourly Earnings. Lalu, lakukan analisis teknikal pra-news seperti identifikasi level support & resistance terdekat dan amati pola candlestick terakhir.
Maka Anda perlu melakukan:
- Tempatkan order beli (buy stop) sedikit di atas harga tertinggi.
- Tempatkan order jual (sell stop) sedikit di bawah harga terendah.
- Gunakan order OCO (One Cancels the Other), agar ketika salah satu order aktif, order lainnya otomatis dibatalkan.
Strategi ini memanfaatkan lonjakan harga yang sering terjadi segera setelah NFP dirilis karena pasar sering bereaksi sangat cepat.
Anda juga perlu menetapkan stop loss untuk melindungi akun dari kerugian besar:
- Jika kamu masuk buy (beli), letakkan stop loss di bawah harga terendah (area masuk sell).
- Jika kamu masuk sell (jual), letakkan stop loss di atas harga tertinggi (area masuk buy).
Buat Anda yang tidak nyaman langsung masuk saat berita NFP keluar, strategi ini bisa jadi pilihan, yaitu tunggu reaksi awal selesai. Setelah NFP dirilis, harga sering bergerak sangat cepat karena banyak trader dan sistem otomatis langsung bereaksi. Gerakan ini kadang berlebihan dan bisa berbalik arah setelah pasar mulai tenang.
Maka Anda bisa melakukan untuk membiarkan market bereaksi terlebih dahulu, tunggu beberapa menit sampai harga mulai menurun atau melambat, temukan adanya tanda-tanda pembalikan (reversal), dan jika terlihat jelas bahwa arah awal berlebihan, Anda bisa masuk berlawanan dengan arah awal (contoh: harga awal naik tajam, Anda masuk posisi jual saat mulai turun).
Strategi ini butuh kesabaran dan hindari FOMO. Biarkan pasar menemukan levelnya sendiri. Setelah itu, Anda bisa masuk dengan lebih tenang dan risiko yang lebih terukur.
Baca juga: 27 Saham Amerika Terbaik 2025: Manfaatkan Peluangnya!
2. Jangan Terbiasa Melawan Setiap Lonjakan Harga Akibat NFP
Kadang harga melonjak tajam setelah rilis NFP. Tapi jangan langsung menganggap lonjakan itu pasti akan berbalik arah. Sebagai aturan umum, hanya pertimbangkan untuk melawan lonjakan (fade) jika harga mencapai level penting, seperti puncak atau dasar harga sebelumnya (swing high/low) yang sudah Anda identifikasi sebelum berita dirilis.
Jika Anda Swing Trader, maka gunakan data NFP untuk menentukan arah tren bulanan. Jika hasil NFP sangat kuat atau lemah, pasar bisa bergerak searah data tersebut selama beberapa minggu.
Misalnya: Jika data NFP jauh lebih baik dari perkiraan, bisa jadi tren bullish akan berlanjut sepanjang bulan. Biasanya swing trader menunggu 10-15 menit setelah rilis untuk melihat arah pasar sebelum masuk posisi.
3. Fokus pada Apa yang Terjadi di Grafik, Bukan Perasaan atau Prediksi
Sangat penting untuk berdagang berdasarkan apa yang Anda lihat di layar, bukan karena “merasa” harga akan naik atau turun. Entah tren berlanjut atau malah berbalik, ikuti sinyal yang jelas dari grafik, bukan hanya dugaan.
4. Strategi Sederhana Setelah Rilis NFP
- Cobalah untuk Wait and See, dimana tunggu 2-5 menit rilis data.
- Kemudian perhatikan apakah ada breakout atau fakeout.
- Amati volume dan momentum dengan menggunakan indikator.
- Setelah candle terkonfirmasi lakukan entry.
- Jangan lupa pasang SL dan TP.
- Catat aktivitas trading, seperti hasil data aktual, reaksi harga terhadap data, alasan entry & exit, hasil, dan apa yang perlu diperbaiki.
Alat Analisis Teknis yang Wajib Dikenal Trader Pemula
Selain memahami berita ekonomi (analisis fundamental), Anda juga bisa menggunakan analisis teknikal untuk mencari peluang trading. Meskipun ada ratusan indikator, semuanya bisa dibagi jadi 5 kategori utama, yaitu:
- Tren, yang menunjukkan arah pergerakan harga (naik atau turun).
- Pembalikan rata-rata (mean reversion), yang menunjukkan apakah harga terlalu jauh dari nilai rata-ratanya.
- Kekuatan relatif , kuat pergerakan harga dibanding periode sebelumnya.
- Volume, untuk mengukur seberapa besar aktivitas beli/jual.
- Momentum, untuk menilai seberapa cepat harga bergerak.
Itulah cara trading yang bisa Anda lakukan, perlu diperhatikan bahwa dalam artikel ini tidak merekomendasi apapun untuk menjual atau membeli instrumen karena bertujuan sebagai edukasi. Anda perlu untuk menganalisa secara mandiri dan memastikan bahwa strategi ini cocok untuk Anda.
Untuk Anda yang masih baru di dunia trading, Dupoin memberikan dukungan penuh melalui fasilitas edukasi langsung bersama analis berpengalaman serta sesi live trade agar Anda bisa belajar langsung dari pasar nyata.
Tak perlu modal besar, cukup mulai dari Rp500.000 dengan akun mikro, Anda sudah bisa latihan dan mengembangkan strategi trading dengan risiko yang terukur.
Gabung sekarang dan mulai perjalanan trading Anda dengan broker yang tepat, Dupoin!