

Market Analysis
Jika Anda tertarik untuk mulai berinvestasi emas, Anda pasti akan dihadapkan pada dua pilihan utama: emas fisik atau emas digital. Keduanya memiliki daya tarik masing-masing dan sama-sama bisa menjadi bagian dari strategi investasi yang cerdas. Tapi tentu, pilihan yang terbaik untuk Anda akan sangat bergantung pada gaya hidup, tujuan keuangan, dan toleransi risiko yang Anda miliki.
Melalui artikel ini, Anda akan memahami dengan lebih jelas apa itu emas digital dan emas fisik, serta bagaimana cara kerja, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Dengan begitu, Anda bisa membuat keputusan berdasarkan informasi, bukan sekadar tren semata.
Yuk, kita mulai dengan mengenal karakteristik dasar dari keduanya!
Apa Itu Trading Emas Digital?
Trading emas digital adalah kegiatan jual beli emas yang dilakukan secara online melalui platform trading atau aplikasi investasi. Di sini, Anda tidak memiliki emas dalam bentuk fisik, tetapi memiliki kontrak atau saldo yang nilainya mengikuti pergerakan harga emas dunia secara real-time.
Beberapa platform yang menawarkan layanan emas digital antara lain e-wallet serta platform trading berlisensi seperti Dupoin..
Apa Itu Investasi Emas Fisik?
Sementara itu, emas fisik mengacu pada kepemilikan emas dalam bentuk nyata, seperti:
-
Emas batangan (logam mulia)
-
Koin emas
-
Perhiasan emas
Investasi jenis ini sering kali dianggap lebih konvensional dan aman karena Anda benar-benar memiliki emas secara langsung dan dapat disimpan dalam brankas pribadi atau layanan penyimpanan seperti Pegadaian dan Antam.
Perbandingan Trading Emas Digital dan Emas Fisik
Untuk membantu Anda memilih, mari kita bandingkan dari beberapa aspek penting berikut:
1. Fleksibilitas dan Aksesibilitas
Emas digital menawarkan kemudahan akses 24 jam melalui aplikasi atau situs web. Anda dapat memeriksa harga real-time, membeli, dan menjual kapan saja tanpa harus keluar rumah.
Proses pembukaan akun seringkali hanya memerlukan KTP atau dokumen identitas elektronik, dan dalam hitungan menit Anda sudah bisa bertransaksi. Sistem ini cocok bagi Anda yang mengutamakan kecepatan, mobilitas, dan ingin mengalokasikan dana kecil
Sebaliknya, investasi emas fisik menuntut Anda untuk datang langsung ke tempat penjualan atau menggunakan layanan kurir untuk memesan dan mengirimkan emas. Jadwal transaksi bergantung pada jam operasional toko atau kantor pegadaian, sehingga tidak bisa diakses 24/7.
Selain itu, jumlah pembelian minimum sering kali berada di kisaran 1 gram atau kelipatan perhiasan, membuat modal awal yang diperlukan cenderung lebih besar.
2. Biaya dan Harga Jual-Beli
Spread dan Biaya Layanan
Pada emas digital, penyedia platform biasanya mengenakan spread (selisih antara harga beli dan harga jual) yang sudah dipatok di atas harga spot. Spread ini bisa berkisar antara 0,5% hingga 2% tergantung reputasi dan volume transaksi platform.
Beberapa aplikasi juga menambahkan biaya langganan bulanan untuk akses premium atau biaya komisi kecil saat jual kembali, misalnya Rp 1.000–Rp 5.000 per transaksi.
Di sisi lain, biaya pada emas fisik meliputi kurs per gram yang sering sudah ditambahkan margin toko, plus biaya cetak atau pembuatan (jika Anda memilih perhiasan).
Pada batangan dengan sertifikat resmi (Refinery LBMA), margin mungkin lebih rendah sekitar 0,5%–1%, namun biaya cetak untuk perhiasan bisa mencapai 5%–10% dari nilai gram.
Saat Anda menjual kembali ke dealer atau toko, harga buyback biasanya lebih rendah daripada harga toko umum, selisihnya bisa antara 3%–7% tergantung kondisi pasar dan bahan baku pembuatan.
Jadi total spread di emas fisik, mulai dari pembelian hingga penjualan kembali, cenderung lebih tinggi dibanding emas digital.
3. Keamanan dan Fintech Risks
Keamanan Emas Digital
Pada dasarnya, emas digital berarti aset Anda disimpan fisik oleh platform, bukan di tangan Anda. Aspek keamanan fisik seperti risiko pencurian atau kehilangan karena kebakaran diatasi oleh penyedia yang menggunakan gudang bersertifikat dan asuransi komersial inilah yang menjadi alasan mengapa Anda harus mulai trading emas.
Namun, Anda menghadapi risiko teknologi dan operasional: potensi peretasan server, gangguan sistem, atau error pencatatan (misalnya kesalahan saldo) bisa mempengaruhi akses dana.
Untuk memitigasi, pilih platform yang memiliki rekam jejak audit independen, sistem enkripsi ganda, serta mekanisme verifikasi dua faktor (2FA).
Keamanan Emas Fisik
Emas fisik menuntut Anda menjaga sendiri keamanannya. Pilihan utama adalah menyimpan di brankas rumah, namun risiko pencurian dan kerusakan fisik tetap ada, serta asuransi rumah Anda mungkin tidak menanggung nilai sesuai harga emas.
Alternatifnya, Anda dapat menyewa safe deposit box di bank atau gudang konsinyasi berlisensi. Ada biaya tahunan untuk layanan ini biasanya berkisar Rp 500.000–Rp 2.500.000 per tahun tergantung ukuran kotak dan lokasi.
Meski biaya tinggi, kepemilikan fisik memberi Anda kontrol penuh—tanpa khawatir platform digital tiba-tiba tutup atau terjadi freeze akun.
4. Kepemilikan, Sertifikasi, dan Regulasi
Pada platform emas digital, kepemilikan Anda tercatat secara elektronik di sistem. Biasanya, platform akan menerbitkan sertifikat digital atau bukti kepemilikan yang bisa Anda unduh.
Sertifikat ini mencantumkan jumlah gram, nomor seri batangan, dan lokasi gudang penyimpanan.
Namun, jika platform mengalami masalah likuiditas atau memutuskan menghentikan layanan, Anda perlu meminta penebusan fisik atau penarikan dana proses ini memerlukan verifikasi tambahan dan tidak selalu instant.
Beberapa platform bahkan menetapkan minimal emas yang dapat ditarik dalam bentuk fisik misalnya 25 gram atau 50 gram sehingga jika saldo Anda hanya 5 gram, Anda harus menjual secara digital dulu sebelum menarik dana.
Sedangkan dengan emas fisik, kepemilikan langsung Anda pegang. Batangan dengan sertifikat resmi (misalnya dari PT Aneka Tambang, UBS, atau Metalor) sudah dilengkapi nomor seri dan tanda tangan lembaga penghasil. Sertifikat ini memudahkan saat Anda hendak menjual kembali.
5. Kepemilikan Emosional dan Psikologis
Banyak investor merasa puas saat memegang fisik emas di tangan karena ada kepuasan emosional dan rasa aman yang tidak bisa digantikan oleh layar digital.
Menyentuh batangan logam mulia, melihat cahayanya, dan memeriksa sertifikatnya memberikan rasa kepastian bahwa aset ini benar-benar ada. Sebaliknya, kepemilikan emas digital mungkin dirasa abstrak karena Anda hanya melihat angka saldo di layar.
Bagi sebagian orang, aspek psikologis ini penting dalam strategi investasi: punya barang berharga “nyata” lebih memotivasi untuk menabung jangka panjang dan mengurangi godaan untuk mengambil profit instan.
Namun, kepemilikan emas fisik juga membawa “beban psikologis” berupa kekhawatiran keamanan: takut hilang, dicuri, atau rusak. Bagi yang tinggal di apartemen dengan ruang terbatas, menyimpan batangan besar pun sulit.
Sementara emas digital menghilangkan kekhawatiran tersebut, namun menambah kecemasan soal risiko teknologi: apakah data aman, apakah platform bankrut, atau apakah terjadi penundaan penarikan. Masing-masing tipe kepemilikan memunculkan kelebihan dan kekhawatiran psikologis yang berbeda.
Kelebihan & Kekurangan Emas Digital
Kelebihan:
-
Bisa mulai dengan modal sangat kecil
-
Praktis, bisa beli/jual lewat HP
-
Cocok untuk strategi jangka pendek dan trading harian
Kekurangan:
-
Tidak memiliki bentuk fisik
-
Butuh pemahaman teknis platform
-
Bergantung pada keamanan sistem digital
Kelebihan & Kekurangan Emas Fisik
Kelebihan:
-
Nilai intrinsik jelas dan bisa disentuh langsung
-
Diakui secara luas sebagai aset safe haven
-
Cocok untuk warisan atau simpanan jangka panjang
Kekurangan:
-
Kurang praktis untuk transaksi cepat
-
Butuh tempat penyimpanan yang aman
-
Nilai jual kembali bisa terpotong ongkos pembuatan (untuk perhiasan)
Mana yang Lebih Cocok untuk Anda?
Untuk menjawab pertanyaan ini, coba Anda renungkan poin-poin berikut:
Kriteria |
Pilih Emas Digital Jika... |
Pilih Emas Fisik Jika... |
Modal Anda |
Terbatas dan ingin mulai kecil |
Cukup besar untuk beli minimal 1 gram |
Tujuan Anda |
Trading atau investasi jangka pendek |
Menabung atau melindungi nilai aset jangka panjang |
Gaya Hidup |
Aktif, mobile, suka praktis |
Konvensional dan menyukai wujud fisik aset |
Waktu |
Ingin fleksibel, 24/7 online |
Siap menyisihkan waktu untuk beli dan simpan |
Pengetahuan Teknologi |
Nyaman pakai aplikasi |
Lebih nyaman cara tradisional |
Tips Aman Memilih Jenis Investasi Emas
-
Cek legalitas platform emas digital di OJK atau Bappebti.
-
Jangan tergiur promo cashback besar tanpa mengecek reputasi penyedia.
-
Untuk emas fisik, pastikan beli di tempat resmi seperti Pegadaian, Butik Antam, atau toko emas terpercaya.
-
Simpan bukti transaksi dan gunakan brankas jika menyimpan emas di rumah.
Baik emas digital maupun emas fisik punya kelebihan masing-masing. Jika Anda ingin fleksibilitas dan bisa mulai dengan modal kecil, maka emas digital bisa jadi pilihan yang menarik. Sebaliknya, jika Anda mencari investasi jangka panjang yang nyata dan tahan inflasi, emas fisik adalah jawabannya.
Tak ada jawaban mutlak mana yang lebih baik—yang penting adalah kesesuaian dengan tujuan finansial dan kenyamanan Anda dalam mengelola aset tersebut.
Sudah tahu mana yang lebih cocok untuk Anda? Yuk, mulai petakan strategi emas Anda hari ini, dan jadikan investasi sebagai langkah cerdas membangun masa depan!
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!