

Market Analysis
Backtest Template & Cara Mencatat Jurnal Untuk Strategi Retest

Backtest dan jurnal trading adalah kunci sukses dalam strategi retest trading. Backtest membantu mengukur efektivitas strategi dengan data historis, sedangkan jurnal mencatat hasil entry untuk evaluasi dan perbaikan. Dengan template sederhana, trader bisa meningkatkan win rate dan menjaga konsistensi profit. Lantas, apa itu backtest dalam retest trading dan bagaimana membuat strateginya? Pahami secara utuh disini.
Apa itu Backtest dalam Retest Trading?
Retest adalah strategi yang memanfaatkan momen ketika harga kembali menguji area support atau resistance setelah terjadi breakout. Strategi ini banyak dipilih trader karena dianggap mampu memberi entry point dengan probabilitas tinggi. Namun, agar strategi retest benar-benar teruji, trader perlu melakukan backtest.
Backtest adalah proses menguji strategi trading menggunakan data historis. Melalui backtest, trader bisa melihat bagaimana strategi retest bekerja di masa lalu, seberapa sering memberikan sinyal akurat, serta potensi profit dan risikonya.
Mengapa Jurnal Trading Penting untuk Retest Strategy?
Selain backtest, jurnal trading adalah alat wajib bagi trader yang ingin konsisten. Jurnal trading berfungsi sebagai catatan detail dari semua transaksi yang dilakukan, baik saat backtest maupun live trading.
Mengapa jurnal penting?
-
Jurnal membantu trader memahami strategi retest dalam praktik nyata, apakah sesuai hasil backtest atau berbeda.
-
Trader bisa mencatat alasan entry/exit, emosi saat mengambil keputusan, serta apakah disiplin mengikuti aturan.
-
Dengan jurnal, trader lebih mudah menemukan kesalahan berulang yang merugikan.
-
Catatan terstruktur membuat trader lebih disiplin menjalankan strategi sesuai rencana, bukan berdasarkan emosi.
Bagi strategi retest, jurnal trading menjadi kunci untuk melihat apakah area support/resistance yang diuji benar-benar valid, atau justru sering gagal (false retest).
Cara Melakukan Backtest Retest Trading
Backtest strategi retest bisa dilakukan manual maupun dengan software otomatis (misalnya TradingView, MetaTrade). Berikut langkah-langkah manual yang paling sederhana:
1. Tentukan Aturan Retest Strategy
Contoh: Entry buy saat harga menembus resistance dan kembali menguji area breakout.
- Stop loss ditempatkan di bawah level support baru.
- Take profit ditentukan dengan rasio minimal 1:2.
2. Pilih Instrumen & Timeframe
Misalnya trading di pasangan mata uang EUR/USD di H1 atau saham IDX di daily chart. Pastikan timeframe sesuai dengan gaya trading (intraday, swing, atau posisi jangka panjang).
3. Gunakan Data Historis
Ambil data candlestick beberapa bulan atau tahun terakhir dan cari momen breakout dan lihat apakah terjadi retest valid.
4. Catat Semua Hasil
Kapan entry dilakukan, di level berapa, di mana letak stop loss & take profit. Apakah trade berakhir profit (TP) atau rugi (SL).
5. Analisis Statistik
Hitung win rate, risk to reward ratio, profit factor, dan drawdown. Misalnya dari 100 trade, 55 profit dan 45 rugi dengan RR 1:2 → strategi dianggap layak.
6. Saring Kondisi Pasar
Cari tahu apakah strategi lebih cocok di tren naik, tren turun, atau sideways. Hindari kondisi di mana strategi sering gagal.
Dengan langkah ini, trader bisa mengetahui apakah strategi retest layak digunakan atau perlu dimodifikasi.
Template Backtest Retest Trading
Agar lebih terstruktur, berikut contoh template backtest sederhana yang bisa digunakan trader:
|
No |
Tanggal |
Pair |
Timeframe |
Setup Retest |
Entry |
SL |
TP |
Hasil (TP/SL) |
Catatan |
|
1 |
05/01/25 |
EUR/USD |
H1 |
Retest Support |
1.0850 |
1.0820 |
1.0910 |
TP |
Retest valid, volume tinggi |
|
2 |
06/01/25 |
EUR/USD |
H1 |
Retest Resistance |
1.0930 |
1.0960 |
1.0870 |
SL |
False breakout, news release |
|
3 |
08/01/25 |
EUR/USD |
H1 |
Retest Support |
1.0800 |
1.0770 |
1.0860 |
TP |
Trend kuat mendukung |
Dari tabel ini, trader bisa menghitung rasio win rate, profit factor, dan mengetahui kondisi terbaik untuk strategi.
Cara Mencatat Jurnal Trading Retest
Setelah backtest, langkah berikutnya adalah mencatat hasil trading Anda ke jurnal. Jurnal bisa berbentuk Excel, Google Sheet, Notion, atau aplikasi khusus trading journal (misalnya TraderSync, Edgewonk).
Berikut komponen penting yang sebaiknya dicatat:
1. Data Teknis
-
Pair/saham, tanggal, timeframe.
-
Setup retest (support/resistance mana yang diuji).
-
Entry price, stop loss, take profit.
2. Hasil Trading
-
Apakah trade berakhir TP, SL, atau manual close.
-
Besar profit/loss dalam pips atau persen modal.
3. Emosi & Psikologi
-
Apa yang dirasakan saat entry (yakin, ragu, takut ketinggalan).
-
Apakah keputusan exit sesuai rencana atau impulsif.
4. Evaluasi & Insight
-
Apakah retest valid (harga benar-benar memantul) atau gagal (false breakout).
-
Faktor pendukung (volume tinggi, trend kuat, news release).
-
Apa yang bisa diperbaiki di trade berikutnya.
Contoh format jurnal:
|
No |
Tanggal |
Pair |
Timeframe |
Entry |
SL |
TP |
Hasil |
Emosi |
Evaluasi |
|
1 |
10/01/25 |
GBP/USD |
H1 |
1.2700 |
1.2670 |
1.2760 |
TP |
Yakin |
Setup valid, tren mendukung |
|
2 |
11/01/25 |
GBP/USD |
H1 |
1.2780 |
1.2810 |
1.2720 |
SL |
Ragu |
Entry terlalu dekat news |
Dengan jurnal yang rapi, trader bisa tahu kapan mereka disiplin menjalankan strategi retest dan kapan justru menyimpang dari aturan.
Kelebihan Melakukan Retest dalam Trading
1. Konfirmasi Validitas Breakout
Retest membantu trader memastikan bahwa breakout bukan fake breakout. Jika harga berhasil memantul dari area retest, ini menunjukkan bahwa level support atau resistance yang ditembus valid.
2. Entry dengan Risiko Lebih Kecil
Dengan retest, Anda bisa menempatkan stop loss yang lebih dekat dari level entry. Risiko menjadi lebih kecil dibandingkan jika Anda langsung entry saat breakout terjadi.
3. Potensi Profit Lebih Besar
Karena entry dilakukan di area support atau resistance, potensi profit lebih besar. Dengan stop loss yang lebih kecil, risk-to-reward ratio menjadi lebih baik.
4. Bisa Digunakan di Berbagai Time Frame
Strategi retest dapat diterapkan di time frame rendah (M15, M30) hingga time frame tinggi (H4, Daily). Semakin tinggi time frame, semakin kuat validitas retest.
5. Mudah Dipadukan dengan Indikator Teknis
Retest bisa dikombinasikan dengan indikator teknikal seperti RSI, Moving Average, atau Fibonacci untuk memberikan sinyal yang lebih kuat.
Kelemahan Melakukan Retest dalam Trading
Meskipun retest adalah strategi yang kuat, ada beberapa kelemahan yang perlu Anda waspadai:
1. Tidak Selalu Terjadi
Tidak semua breakout akan diikuti oleh retest. Jika Anda hanya menunggu retest, Anda bisa kehilangan peluang trading.
2. Retest Palsu
Harga bisa terlihat melakukan retest, tetapi kemudian terus bergerak melawan posisi yang Anda ambil. False retest sering terjadi pada kondisi pasar yang volatil.
3. Membutuhkan Kesabaran
Trader harus bersabar menunggu harga melakukan retest. Ini bisa menjadi masalah bagi trader yang tidak disiplin dan suka terburu-buru masuk posisi.
4. Risiko Terjebak Fake Breakout
Jika retest terjadi setelah fake breakout, harga bisa kembali ke area sebelumnya. Penting untuk selalu menggunakan stop loss untuk menghindari kerugian besar.
5. Perlu Konfirmasi Tambahan
Retest yang valid sering kali membutuhkan konfirmasi tambahan, seperti pola candlestick reversal (pin bar, engulfing) atau volume tinggi. Gunakan Fibonacci Retracement untuk menentukan area retest yang potensial.
Area retest biasanya berada di level 38,2%, 50%, atau 61,8% Fibonacci.
Contoh Praktis:
- Harga EUR/USD naik dari 1.1000 ke 1.1200.
- Anda menarik Fibonacci dari 1.1000 ke 1.1200.
- Harga kembali turun dan melakukan retest di level 50% Fibonacci (1.1100).
- Entry buy di 1.1100 dengan stop loss di 1.1050.
Contoh Praktis Trading dengan Retest
Skenario:
Pair: EUR/USD
Time Frame: H4
Level Resistance: 1.1000
Harga menembus 1.1000 dan naik ke 1.1050.
Harga kembali turun ke 1.1000 (retest).
Setup Trading:
Entry buy di 1.1000 (retest).
Stop loss di 1.0980 (20 pips).
Target profit di 1.1100 (100 pips).
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

