

Market Analysis
Mengenal Bullish & Bearish Marubozu Candlestick dalam Trading!
Candlestick pattern adalah salah satu alat paling populer untuk membaca pergerakan harga. Dari sekian banyak pola, Marubozu candlestick menempati posisi istimewa karena dianggap sebagai sinyal paling tegas mengenai dominasi buyer atau seller.
Apa itu Marubozu Candlestick?
Marubozu candlestick adalah pola candlestick tunggal yang ditandai dengan tidak adanya sumbu (shadow) baik di bagian atas maupun bawah. “Marubozu” berasal dari bahasa Jepang yang berarti “botak” atau “tanpa rambut”, sesuai dengan bentuk candlestick yang polos tanpa ekor.
2 Jenis Marubozu Candlestick
Secara umum, Marubozu dibagi menjadi dua jenis utama berdasarkan arah pergerakan harganya:
1. Bullish Marubozu
Jenis ini menandakan tekanan beli (buying pressure) yang sangat kuat dan dominan di pasar selama periode waktu tersebut.
Karakteristik:
-
Candlestick berwarna hijau atau putih.
-
Tidak memiliki sumbu atas maupun sumbu bawah (wick).
-
Harga Pembukaan (Open) sama dengan Harga Terendah (Low) sesi tersebut.
-
Harga Penutupan (Close) sama dengan Harga Tertinggi (High) sesi tersebut.
Makna: Pembeli menguasai pasar sejak harga dibuka hingga ditutup. Harga hanya bergerak ke satu arah (naik) tanpa ada perlawanan signifikan dari penjual.
2. Bearish Marubozu
Jenis ini menandakan tekanan jual (selling pressure) yang sangat kuat dan dominan di pasar selama periode waktu tersebut.
Karakteristik:
-
Candlestick berwarna merah atau hitam.
-
Tidak memiliki sumbu atas maupun sumbu bawah (wick).
-
Harga Pembukaan (Open) sama dengan Harga Tertinggi (High) sesi tersebut.
-
Harga Penutupan (Close) sama dengan Harga Terendah (Low) sesi tersebut.
Makna: Penjual menguasai pasar sejak harga dibuka hingga ditutup. Harga hanya bergerak ke satu arah (turun) tanpa ada perlawanan signifikan dari pembeli.
Pola ini dianggap candlestick konfirmasi tren yang sangat kuat. Jika muncul di awal tren, Marubozu bisa menandai awal momentum besar. Jika muncul di tengah tren, pola ini sering menjadi validasi bahwa tren tersebut masih akan berlanjut.
Ciri-ciri Marubozu Candlestick
Untuk mengenali Marubozu dengan tepat, berikut ciri khas yang membedakannya dari pola candlestick lain:
1. Tidak Ada Sumbu Atas dan Bawah
Ini adalah ciri yang paling mendasar dan membedakannya dari candlestick lain. Marubozu ideal sama sekali tidak memiliki sumbu (wick) atau shadow (bayangan) di kedua ujungnya.
2. Badan yang Panjang
Marubozu selalu memiliki badan (body) yang relatif panjang dan penuh jika dibandingkan dengan candlestick di sekitarnya.
Badan yang panjang ini menandakan adanya perbedaan yang signifikan antara harga pembukaan dan harga penutupan, yang menunjukkan pergerakan harga yang besar dan agresif dalam satu sesi perdagangan.
3. Harga Pembukaan = Terendah atau Tertinggi
Karena tidak ada sumbu, harga pembukaan (Open) harus berada pada salah satu titik ekstrem sesi tersebut.
-
Untuk Bullish Marubozu (Hijau/Putih): Harga Open sama dengan Harga Terendah (Low).
-
Untuk Bearish Marubozu (Merah/Hitam): Harga Open sama dengan Harga Tertinggi (High).
4. Harga Penutupan = Tertinggi atau Terendah
Sama seperti harga pembukaan, harga penutupan juga harus berada pada titik ekstrem yang berlawanan.
-
Untuk Bullish Marubozu (Hijau/Putih): Harga Close sama dengan Harga Tertinggi (High).
-
Untuk Bearish Marubozu (Merah/Hitam): Harga Close sama dengan Harga Terendah (Low).
5. Indikasi Dominasi Pasar Penuh
Secara psikologis, Marubozu menunjukkan bahwa salah satu pihak (pembeli atau penjual) memegang kendali penuh atas pasar sejak awal sesi hingga akhir sesi tanpa adanya perlawanan yang berarti dari pihak lawan.
-
Bullish: Pembeli (Bulls) mendominasi, menahan harga di titik terendah (saat buka) dan mendorongnya hingga titik tertinggi (saat tutup).
-
Bearish: Penjual (Bears) mendominasi, menahan harga di titik tertinggi (saat buka) dan menekannya hingga titik terendah (saat tutup).
Fungsi Marubozu Candlestick
Mengapa Marubozu dianggap penting dalam trading? Berikut beberapa fungsinya:
1. Menunjukkan Full Momentum Strength
Fungsi utama Marubozu adalah untuk mengukur kekuatan dan dominasi salah satu pihak di pasar. Karena harga bergerak dari titik ekstrem satu ke titik ekstrem lainnya tanpa ada penolakan (tidak ada sumbu), hal ini menunjukkan momentum yang tidak terganggu.
-
Bullish Marubozu: Menandakan tekanan beli yang mutlak. Pembeli mendominasi sepenuhnya dari awal sesi hingga akhir.
-
Bearish Marubozu: Menandakan tekanan jual yang mutlak. Penjual mendominasi sepenuhnya dari awal sesi hingga akhir.
2. Trend Continuation
Ketika Marubozu muncul di tengah-tengah tren yang sudah berlangsung, ia berfungsi sebagai konfirmasi yang kuat bahwa tren tersebut kemungkinan besar akan berlanjut.
-
Bullish Marubozu muncul saat uptrend = Memperkuat keyakinan akan kenaikan harga lebih lanjut.
-
Bearish Marubozu muncul saat downtrend = Memperkuat keyakinan akan penurunan harga lebih lanjut.
3. Trend Reversal Potensial
Meskipun sering menjadi sinyal kelanjutan, Marubozu juga dapat bertindak sebagai sinyal pembalikan jika muncul di lokasi strategis (di akhir tren yang panjang atau di level support and resistance).
-
Bullish Marubozu muncul setelah downtrend yang panjang = Mengindikasikan perubahan sentimen dari penjual ke pembeli, memicu pembalikan ke atas.
-
Bearish Marubozu muncul setelah uptrend yang panjang = Mengindikasikan perubahan sentimen dari pembeli ke penjual, memicu pembalikan ke bawah.
4. Konfirmasi Breakout
Marubozu merupakan salah satu candlestick terbaik untuk mengonfirmasi breakout dari pola konsolidasi atau level support/resistance kunci.
Jika harga menembus level Resistance dan ditutup sebagai Bullish Marubozu, ini menunjukkan penembusan yang kuat dan valid, sering kali diikuti oleh pergerakan cepat ke arah breakout.
Jika harga menembus level Support dan ditutup sebagai Bearish Marubozu, ini menunjukkan penembusan yang meyakinkan ke bawah.
5. Menentukan Level Stop Loss & Entry Point
Dalam strategi perdagangan, batas-batas Marubozu (harga buka dan tutup) berfungsi sebagai level yang jelas untuk menempatkan pesanan dan mengelola risiko.
-
Entry Point (Titik Masuk): Trader sering masuk (entry) pada penutupan Marubozu atau pada candle berikutnya, mengikuti arah yang ditunjukkan oleh Marubozu.
-
Level Stop Loss: Harga terendah pada Bullish Marubozu (harga Open) atau harga tertinggi pada Bearish Marubozu (harga Open) sering digunakan sebagai level stop loss pelindung, karena penembusan level ini akan membatalkan sinyal dominasi.
Contoh Menggunakan Marubozu Candlestick
Berikut contoh dalam menggunakan Marubozu Candlestick
1. Contoh pada Saham
Misalkan saham MMM sedang bergerak sideways di kisaran Rp1.000–Rp1.100. Pada suatu sesi, terbentuk candlestick hijau panjang dengan open di Rp1.000 dan close di Rp1.150 tanpa ekor. Pola ini adalah Bullish Marubozu, menandakan buyer masuk dengan sangat kuat. Trader bisa menggunakannya sebagai sinyal entry buy karena kemungkinan tren naik baru akan terbentuk.
2. Contoh pada Forex
Pasangan mata uang EUR/USD sedang tren naik. Di grafik harian, muncul candlestick hijau panjang tanpa shadow, open di 1.1200 dan close di 1.1300. Ini adalah Bullish Marubozu, konfirmasi bahwa buyer masih dominan. Trader bisa tetap menahan posisi long atau menambah entry buy.
Sebaliknya, jika muncul candlestick merah panjang tanpa shadow, open di 1.1300 dan close di 1.1200, itu adalah Bearish Marubozu, sinyal bahwa tren turun mungkin segera dimulai.
Kapan Menggunakan Pola Candlestick Ini?
Marubozu candlestick tidak bisa digunakan sembarangan. Ada kondisi khusus yang membuat pola ini lebih efektif:
1. Setelah Breakout Resistance atau Support
-
Jika Bullish Marubozu muncul setelah resistance ditembus, itu konfirmasi breakout valid.
-
Jika Bearish Marubozu muncul setelah support ditembus, itu konfirmasi tren bearish kuat.
2. Di Tengah Tren yang Kuat
-
Pola ini valid sebagai sinyal kelanjutan tren.
-
Trader bisa menahan posisi sesuai arah Marubozu.
3. Saat Volume Tinggi: Validitas Marubozu semakin kuat jika disertai volume perdagangan besar.
4. Dikonfirmasi Indikator Lain
RSI: Jika Bullish Marubozu muncul saat RSI baru keluar dari oversold, sinyal bullish makin kuat.
MACD: Jika garis MACD cross ke atas bersamaan dengan Bullish Marubozu, tren naik makin terkonfirmasi.
5. Untuk Strategi Swing & Intraday
Pola ini bisa dipakai di timeframe harian (swing trader) maupun 1H–4H (intraday trader). Namun, semakin tinggi timeframe, semakin valid sinyalnya.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!