English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Berani Kritik Donald Trump, Elon Musk Langsung Diserbu
CNBC Indonesia · 8.9K Views

Elon Musk muncul dengan mata memar saat menghadiri konferensi pers bersama Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval di Gedung Putih di Washington, D.C., AS, Jumat (30/5) lalu. (REUTERS/Nathan Howard)

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk dihujat habis-habisan usai mengkritik rancangan undang-undang baru yang dibuat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Partai Republik mengatakan pengusaha itu salah besar dalam pemikirannya.

Musk yang pernah menjabat sebagai kepala departemen efisiensi (DOGE) pemerintahan Trump menyebut paket aturan Big Beautiful Bill sebagai kekejian yang menjijikan.

"Saya pikir dia salah besar dalam hal ini," kata ketua DPR, Mike Johnson dikutip dari Business Insider, Kamis (5/6/2025).

Pemimpin mayoritas senar John Thune mengatakan pihaknya dan Musk berbeda pendapat. Namun pihaknya akan terus melanjutkan membahas aturan tersebut.

"Kami memiliki perbedaan pendapat. Dia berhak atas pendapat itu, kami akan melanjutkan dengan kecepatan penuh," jelasnya.

Trump memang menekan partai Republik untuk mendukung aturan tersebut. Gedung Putih juga mengatakan mereka yang menentang akan menghadapi tantangan.

Terkait pernyataan Musk, Trump memang belum menanggapinya. Namun menurut Johnson, Trump tak senang dengan perubahan sikap Musk yang berbeda terkait RUU 180 derajat.

Johnson mengatakan pendapat Musk adalah mengenai dampaknya pada hutang. Hal ini juga telah diungkapkan Congressional Budget Office dan Commite for a Responsible Federal Budget yang memperkirakan aturan baru akan menambah defisit US$2 triliun selama 10 tahun ke depan.

Hasilnya tentu akan berdampak pada DOGE yang mencoba mengurangi pengeluaran pemerintah. Di internal Partai Republik juga pendapatnya terbelah, beberapa orang juga setuju aturan akan menambah banyak hutang dan berusaha untuk mengubahnya.

Sebaliknya bagi mereka yang mendukung mengatakan proyeksi soal hutang adalah cacat dan tidak menghitung potensi pertumbuhan ekonomi dari pengesahan aturan.

Need Help?
Click Here