English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Bursa Asia Bakal Dibuka Merah Usai Moody's Turunkan Kredit AS
Bloomberg · 275.2K Views

Bloomberg, Dolar melemah tipis dan saham berjangka AS tergelincir pada perdagangan awal Senin (19/5/2025) karena kekhawatiran fiskal meningkat atas Treasury dan membengkanya utang AS.

Pada Jumat (16/5/2025) malam, Moody's Ratings mengumumkan mencabut peringkat kredit teratas pemerintah AS, menurunkan peringkat negara tersebut menjadi Aa1 dari Aaa.

Moody's, yang menyusul para pesaingnya dalam menurunkan peringkat, menyalahkan Presiden Donald Trump dan anggota parlemen Kongres atas membengkaknya defisit anggaran yang menurutnya tidak menunjukkan sedikit tanda-tanda penyempitan.

Indeks berjangka S&P 500 merosot hampir 1% di perdagangan Asia setelah dana yang diperdagangkan di bursa yang melacak S&P 500 turun 0,6% setelah penutupan pasar pada Jumat.

Bursa saham Australia, Hong Kong, dan China daratan juga mengindikasikan akan melemah pada pembukaan pasar. Kontrak berjangka Treasury AS memperpanjang penurunan Jumat setelah pengumuman Moody's tersebut.

Penurunan peringkat ini berisiko memperkuat kekhawatiran Wall Street terhadap pasar Treasury AS. Meski kenaikan imbal hasil biasanya mengangkat mata uang, kekhawatiran utang bisa menambah skeptisisme terhadap dolar dengan indikator kekuatan greenback yang sudah mendekati level terendahnya pada April.

"Penurunan peringkat ini bisa mengindikasikan investor akan menuntut imbal hasil yang lebih tinggi atas Treasury," kata Tracy Chen, manajer portofolio di Brandywine Global Investment Management.

Walaupun aset-aset AS menguat sebagai respons terhadap penurunan peringkat AS sebelumnya dari Fitch dan S&P, "masih harus dilihat apakah pasar bereaksi secara berbeda karena sifat aman dari Treasury dan dolar AS mungkin agak tidak pasti."

Dolar melemah tahun ini di tengah kekhawatiran kebijakan AS. (Bloomberg)

Di Asia, para pedagang akan mengamati data-data China, termasuk penjualan ritel dan produksi industri untuk mendapatkan indikasi mengenai kesehatan ekonomi terbesar kedua di dunia ini. 

Yuan China naik hampir 1% bulan ini, sementara indeks acuan Shanghai Shenzhen CSI 300 melonjak 3,1%, bulan terbaiknya sejak September di tengah meredanya ketegangan perdagangan AS-China. 

"Sentimen terhadap mata uang China meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir berkat terobosan dalam pembicaraan perdagangan AS-China, dan peningkatan ini kemungkinan tidak akan berdampak signifikan terhadap yuan," tulis para ahli strategi Commonwealth Bank of Australia, termasuk Joseph Capurso dalam catatannya kepada klien.

Di pasar komoditas, harga emas melonjak pada Senin karena para pedagang merespons ketidakpastian baru seputar prospek ekonomi AS. Harga minyak melemah.

Saham

  • S&P 500 berjangka turun 0,8% pada pukul 7.17 pagi waktu Tokyo
  • Hang Seng berjangka sedikit berubah
  • S&P/ASX 200 berjangka sedikit berubah

Mata Uang

  • Indeks Spot Dolar Bloomberg naik 0,2%
  • Euro naik 0,2% menjadi US$1,1189
  • Yen Jepang naik 0,4% menjadi 145,07 per dolar
  • Yuan offshore sedikit berubah menjadi 7,2096 per dolar
  • Dolar Australia sedikit berubah menjadi US$0,6409

Mata Uang Kripto

  • Bitcoin sedikit berubah menjadi US$104,072.64
  • Ether turun 0,5% menjadi US$2,381.66

Komoditas

  • Minyak mentah West Texas Intermediate turun 0,7% menjadi US$62,04 per barel
  • Emas spot naik 0,8% menjadi US$3,228.51 per ons
Need Help?
Click Here