Market Analysis

(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS pada hari Kamis berakhir turun setelah data klaim pengangguran mingguan AS naik lebih dari yang diperkirakan ke level tertinggi dalam 6 minggu, faktor dovish untuk kebijakan Fed.

Indeks dolar AS berakhir turun 0,56% pada 105,72.

Pelemahan dolar AS juga terpicu penguatan Euro karena ketegangan politik Prancis mereda setelah pemimpin National Rally Le Pen mengatakan Prancis dapat meloloskan anggaran untuk tahun 2025 dalam beberapa minggu ke depan.

Pelemahan dolar AS dibatasi komentar hawkish dari Presiden Fed San Francisco Daly mendorong imbal hasil Treasury AS lebih tinggi dan mendukung dolar ketika dia mengatakan “tidak ada rasa urgensi” bagi Fed untuk menurunkan suku bunga.

Klaim pengangguran awal mingguan AS naik +9.000 ke level tertinggi dalam 6 minggu sebesar 224.000, menunjukkan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari ekspektasi 215.000.

Defisit perdagangan AS pada bulan Oktober menyempit menjadi -$73,8 miliar dari -$83,8 miliar pada bulan September, lebih baik dari ekspektasi -$75,0 miliar dan merupakan faktor positif untuk PDB Q4.

Pasar memperkirakan peluang sebesar 70% untuk penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 17-18 Desember.

Malam nanti akan dirilis data Non Farm Payrolls AS November yang diindikasikan meningkat.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah seiring kenaikan data klaim pengangguran AS. Namun jika malam nanti data Non Farm Payrolls AS terealisir naik, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 105,48-105,25. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 106,16-106,61.