English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Jumat 16 Agustus 2024
Bisnis · 7.4K Views

image.png

Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan mata uang rupiah pada hari ini, Jumat (16/8/2024), dibayangi oleh penyampaian Nota Keuangan dan RAPBN 2025 oleh Presiden Joko Widodo yang mencantumkan asumsi kurs pada tahun depan.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah mengakhiri perdagangan pada perdagangan Kamis (15/8/2024) dengan melemah 0,16% atau 24,5 poin ke posisi Rp15.699,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau menguat 0,06% ke posisi 102,62.

Sama seperti rupiah, mata uang Asia lainnya pun mengalami pelemahan. Yen Jepang, misalnya, melemah 0,02%, won Korea melemah 0,06%, dolar yuan China melemah 0,25%, dan dolar Singapura melemah 0,13%.

Meski begitu, sejumlah mata uang Asia lainnya mengalami penguatan. Dolar Hongkong misalnya menguat 0,03%, peso Filipina menguat 0,04%, rupee India menguat 0,03%, dan baht Thailand menguat 0,31%.

Pergerakan rupiah pada hari ini cenderung fluktuatif tetapi berpotensi ditutup menguat di rentang Rp15.630-Rp15.720 per dolar AS. 

Adapun, nilai wajar rupiah diperkirakan Bahana Sekuritas di kisaran Rp15.800—Rp16.000 per dolar AS. Sementara itu, Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp15.400-Rp16.000 per dolar AS hingga akhir tahun ini. 

Katarina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist MAMI, mengatakan sejumlah katalis positif dan negatif masih mewarnai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada paruh kedua tahun ini. 

Salah satunya, perubahan ekspektasi The Fed pada Juli yang membuat tekanan terhadap rupiah mulai reda dan investor asing mulai mencatat pembelian bersih di pasar saham dan obligasi.

"Tekanan rupiah yang mereda juga diindikasikan oleh rata-rata imbal hasil lelang SRBI [Sertifikat Rupiah Bank Indonesia] yang menurun,” ujarnya, Rabu (14/8/2024). 

Ke depan, lanjutnya, faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas rupiah di antaranya perubahan ekspektasi Fed Fund Rate (FFR), pemilu Amerika Serikat, outlook postur RAPBN 2025, stabilitas inflasi domestik, dan kebijakan pemerintah baru.

 

Need Help?
Click Here