English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Waspadai Modus Penipuan Melalui Social Engineering dan Phishing
CNBC Indonesia · 15.7K Views

Cover Fokus S&P, Panjang, Dalam, Isi, Penipuan Online

 

 

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan teknologi yang sangat pesat mempengaruhi cara masyarakat dalam melakukan kegiatan perbankan. Saat ini, masyarakat dapat langsung melakukan transaksi online banking secara digital melalui gawai pintar atau smartphone.

Hal ini tentunya, menuntut industri perbankan untuk menyediakan layanan transaksi online banking yang aman dan nyaman. Meskipun Bank sudah menyediakan fitur keamanan yang canggih, Pelaku Kejahatan berupaya mencari celah untuk melakukan penipuan dan mengambil keuntungan dari korbannya.

Modus penipuan yang kerap terjadi dalam transaksi online banking yaitu social engineering dan phishing. Pelaku melakukan teknik manipulasi yang memanfaatkan kelengahan pihak korban untuk mendapatkan akses atas informasi pribadi serta data perbankan milik korban (seperti User ID, password, PIN dan sebagainya).

Informasi pribadi dan data perbankan korban akan digunakan Pelaku untuk menguras rekening korban atau untuk melakukan transaksi ilegal. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk dapat mengenali modus penipuan transaksi online banking melalui social engineering dan phishing yang kian marak terjadi, serta cara untuk menghindarinya.

Kenali Modus Penipuan Online Banking

Salah satu contoh aktivitas social engineering yang diikuti dengan phishing yaitu pihak nasabah dihubungi oleh Pelaku yang mengaku sebagai petugas Bank, dan menginformasikan bahwa telah terjadi aktivitas atau transaksi mencurigakan yang terdapat pada rekening nasabah. Seringkali nasabah yang merasa terkejut dan menjadi lengah.

Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh Pelaku dengan mengarahkan nasabah untuk melakukan konfirmasi pembatalan transaksi tersebut. Pada proses ini, Pelaku meminta nasabah untuk meng-klik link website palsu, yang dikirimkan oleh Pelaku melalui email atau pesan WhatsApp, kemudian nasabah mengisi beberapa data informasi perbankan seperti User ID, password dan PIN dalam website palsu yang memiliki alamat dan tampilan menyerupai situs resmi Bank.

Setelah nasabah mengisi semua data yang diminta dalam website palsu tersebut, Pelaku mendapatkan informasi data perbankan yang dibutuhkan guna mengakses rekening nasabah dan selanjutnya dapat menguras isi tabungan nasabah atau melakukan transaksi ilegal atas rekening nasabah.

Empat Tips untuk Menghindari Penipuan Online Banking

Di sisi lain, ada beberapa cara untuk menghindari modus kejahatan penipuan online banking yang dilakukan melalui social engineering dan phishing, berikut daftarnya:

1. Jangan berikan informasi data pribadi dan data perbankan kepada siapapun

Jangan pernah memberikan kode OTP, user ID, password, PIN, dan CVV/CVC (3 digit angka dibelakang kartu debit/kredit) dan data pribadi lainnya kepada pihak manapun, termasuk pihak yang mengaku dari Bank.

Nasabah diimbau agar lebih berhati-hati terhadap email dan pesan WhatsApp yang berisi tautan/link, dan pastikan untuk tidak mengisi formulir yang meminta data pribadi maupun data perbankan dari pihak yang tidak dikenal atau yang mengaku dari petugas Bank.

3. Jangan melakukan posting informasi pribadi di media sosial

Jangan pernah posting informasi pribadi seperti nomor KTP, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, nomor telepon, foto KTP, foto SIM dan data pribadi lainnya di media sosial.

4. Melakukan pengecekan saldo secara rutin serta perubahan password dan PIN secara berkala

Nasabah diminta untuk selalu melakukan pengecekan saldo secara rutin, menggunakan password yang kuat dan kode PIN yang tidak mudah ditebak oleh orang lain serta melakukan perubahan password dan PIN secara berkala.

Need Help?
Click Here