English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
日本語
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
Русский язык
اللغة العربية
zu-ZA
0
Market AnalysisMarket Analysis

Market Analysis

Trading Emas Derivatif vs Emas Logam, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Beladdina Annisa · 682.2K Views

Emas selalu jadi primadona investasi, tapi sekarang pilihannya tidak hanya emas batangan atau perhiasan. Banyak investor mulai melirik trading emas derivatif, yaitu perdagangan kontrak emas tanpa perlu memegang emas fisik. 

Mengenal Emas Fisik dan Emas Derivatif

Emas fisik adalah bentuk investasi tradisional seperti emas batangan, koin, atau perhiasan. Investor membeli emas secara langsung dan menyimpannya secara fisik.

Emas derivatif, sebaliknya, adalah produk keuangan yang nilainya mengacu pada harga emas, misalnya kontrak berjangka (futures), CFD (Contract for Difference), atau opsi emas. Dalam instrumen ini, investor tidak perlu memegang emas, melainkan hanya memperdagangkan kontrak yang mewakili nilai emas.

Perbedaan mendasar: emas fisik menuntut kepemilikan barang, sementara emas derivatif hanya berupa kontrak atau posisi di pasar.

Kelebihan Emas Fisik

Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari emas fisik.

1. Nilai Tahan Lama dan Stabil

Emas telah diakui sebagai penyimpan nilai selama ribuan tahun. Emas cenderung mempertahankan daya belinya dari waktu ke waktu, menjadikannya lindung nilai (hedge) yang sangat efektif terhadap inflasi.

  • Lindung Nilai Inflasi: Saat harga-harga naik dan daya beli mata uang kertas menurun, nilai emas cenderung meningkat. Ini melindungi kekayaan Anda dari erosi nilai.

  • Perlindungan Saat Krisis: Dalam kondisi ketidakpastian ekonomi atau geopolitik, emas sering dianggap sebagai aset safe haven. Permintaan emas meningkat saat pasar saham dan aset berisiko lainnya jatuh.

2. Likuiditas Baik

Meskipun tidak secepat saham, emas fisik memiliki likuiditas yang baik. Emas bisa dijual dengan mudah di mana pun, baik di toko perhiasan, bank, atau pegadaian. Emas diakui secara universal, menjadikannya aset yang mudah diubah menjadi uang tunai.

3. Tidak Terikat pada Sistem Keuangan

Emas fisik adalah aset yang berada di luar sistem perbankan. Ini memberikan keuntungan besar bagi mereka yang khawatir tentang ketidakstabilan sistem keuangan, kebijakan bank sentral, atau krisis perbankan. Emas fisik tidak terpengaruh oleh kebijakan suku bunga, dan nilainya ditentukan oleh permintaan dan penawaran global.

4. Fleksibel untuk Tujuan Berbeda

Emas fisik bisa disesuaikan dengan berbagai tujuan. Emas dalam bentuk kecil (koin atau gram) bisa digunakan sebagai investasi tabungan. Sementara emas dalam jumlah besar bisa berfungsi sebagai diversifikasi portofolio atau aset warisan.

Kelemahan Emas Fisik

image.png

Meskipun memiliki banyak keunggulan, investasi pada emas fisik juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan dengan cermat oleh investor.

1. Masalah Keamanan dan Biaya Penyimpanan

Kelemahan terbesar dari emas fisik adalah isu keamanan. Saat Anda membeli emas dalam bentuk batangan atau koin, Anda bertanggung jawab penuh atas penyimpanannya.

Emas fisik rentan terhadap pencurian, perampokan, atau kehilangan. Menyimpannya di rumah bisa sangat berisiko, kecuali jika Anda memiliki brankas yang sangat aman.

Jika Anda memilih untuk menyimpannya di tempat yang aman seperti Safe Deposit Box (SDB) di bank, Anda akan dikenakan biaya sewa tahunan. Biaya ini bisa menggerogoti potensi keuntungan Anda, terutama jika jumlah emas yang Anda simpan tidak terlalu besar.

2. Kurang Likuid 

Meskipun emas fisik memiliki likuiditas yang baik secara universal, proses penjualannya tidak secepat aset lain seperti saham atau emas derivatif.

Saat menjual emas fisik, Anda harus membawanya ke toko emas, bank, atau lembaga keuangan lain. Emas tersebut akan diverifikasi dan diuji keasliannya, yang bisa memakan waktu. Proses ini jauh berbeda dengan menjual saham yang bisa dilakukan dalam hitungan detik melalui aplikasi.

3. Tidak Menghasilkan Pendapatan Pasif

Emas fisik tidak menghasilkan bunga atau dividen. Keuntungan Anda hanya berasal dari kenaikan harga (capital appreciation) saat Anda menjualnya di masa depan.

Seorang investor terkenal seperti Warren Buffett menyebut emas sebagai "aset mati" karena tidak produktif. Emas tidak menghasilkan apa pun, tidak seperti saham perusahaan yang bisa menghasilkan laba atau properti yang bisa memberikan pendapatan sewa.

Anda harus mengeluarkan uang untuk membeli emas dan membayarkan biaya penyimpanan, tetapi emas itu sendiri tidak memberikan arus kas masuk.

4. Spread Jual-Beli Besar

Ada selisih harga (spread) yang cukup besar antara harga jual dan harga beli emas fisik.

Harga beli emas dari toko atau bank biasanya lebih tinggi daripada harga jualnya. Selisih ini bisa cukup signifikan dan membuat Anda harus menunggu kenaikan harga yang lebih besar untuk bisa mendapatkan keuntungan. Semakin kecil emas yang Anda beli, biasanya semakin besar pula spread-nya.

Kelebihan Trading Emas Derivatif

image.png

Berikut adalah beberapa kelebihan utama dari trading emas derivatif.

1. Likuiditas Tinggi

Salah satu kelebihan terbesar trading emas derivatif adalah likuiditasnya yang luar biasa. Instrumen ini diperdagangkan di pasar elektronik global yang buka 24 jam sehari, lima hari seminggu.

Anda bisa membeli atau menjual emas derivatif dalam hitungan detik. Ini sangat berbeda dengan emas fisik yang memerlukan proses verifikasi dan pengecekan. Karena tidak memiliki aset fisik, Anda tidak perlu memikirkan biaya penyimpanan, asuransi, atau risiko pencurian

2. Efisiensi Modal 

Banyak instrumen emas derivatif, terutama CFD dan kontrak berjangka, menawarkan leverage. Leverage memungkinkan Anda mengontrol posisi yang jauh lebih besar dengan modal yang relatif kecil.

Dengan leverage 1:100, Anda hanya perlu menyetor $1.000 untuk mengontrol posisi emas senilai $100.000. Leverage bisa melipatgandakan keuntungan Anda dari pergerakan harga yang kecil. Namun, perlu diingat bahwa ini juga melipatgandakan risiko kerugian.

3. Kemampuan Short Selling

Ini adalah kelebihan yang tidak dimiliki oleh emas fisik. Dalam trading derivatif, Anda bisa mengambil posisi jual (short selling), yaitu menjual aset yang tidak Anda miliki, dengan harapan harganya akan turun.

Strategi Fleksibel: Anda bisa mendapatkan keuntungan baik saat harga emas naik maupun turun. Ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan strategi dengan kondisi pasar yang sedang berlaku.

4. Biaya Transaksi Rendah

Dibandingkan dengan spread jual-beli pada emas fisik, biaya transaksi pada emas derivatif jauh lebih rendah.

Biaya utama biasanya hanya berupa spread (selisih harga jual dan beli) atau komisi yang jauh lebih kecil dibandingkan biaya yang Anda keluarkan untuk membeli dan menjual emas fisik, termasuk biaya pembuatan dan sertifikasi.

Kelemahan Trading Emas Derivatif

Berikut adalah beberapa kelemahan utama dari trading emas derivatif.

1. Risiko Leverage Tinggi

Leverage adalah pedang bermata dua. Meskipun bisa melipatgandakan keuntungan, ia juga bisa melipatgandakan kerugian dengan cepat.

Jika pasar bergerak melawan posisi Anda, kerugian bisa melebihi modal awal Anda. Broker akan mengeluarkan margin call yang meminta Anda untuk menyetor dana tambahan agar posisi tetap terbuka. Jika Anda gagal melakukannya, posisi akan otomatis ditutup, dan Anda akan mengalami kerugian total.

2. Kurangnya Kepemilikan Aset Fisik

Dalam trading emas derivatif, Anda tidak memiliki emas fisik itu sendiri. Anda hanya memiliki kontrak atau janji atas nilai emas.

Anda sangat bergantung pada integritas dan stabilitas broker atau lembaga keuangan yang Anda gunakan. Jika broker bangkrut atau mengalami masalah, dana Anda bisa berisiko. Risiko ini tidak ada dalam kepemilikan emas fisik.

3. Volatilitas dan Risiko Pasar

Pasar derivatif dikenal karena volatilitasnya yang tinggi. Pergerakan harga yang cepat bisa menguntungkan, tetapi juga bisa menyebabkan kerugian besar dalam waktu singkat, terutama dengan penggunaan leverage.

Harga emas derivatif dipengaruhi oleh banyak faktor global, seperti kebijakan bank sentral, data ekonomi, dan berita geopolitik. Fluktuasi ini dapat menyebabkan kerugian signifikan bagi trader yang tidak siap.

4. Risiko Counterparty

Risiko ini terjadi ketika pihak lawan dalam kontrak (biasanya broker atau bursa) tidak dapat memenuhi kewajibannya. Meskipun jarang terjadi pada broker yang teregulasi dengan baik, risiko ini tetap ada, terutama jika Anda menggunakan broker yang tidak memiliki reputasi baik.

Secara keseluruhan, trading emas derivatif cocok untuk trader yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pasar, manajemen risiko yang ketat, dan mampu mengendalikan emosi dengan baik. Bagi pemula atau investor konservatif, risiko-risiko ini bisa menjadi penghalang serius.

Perbandingan Emas Fisik dan Emas Derivatif

Fitur Utama

Emas Fisik

Emas Derivatif

Bentuk

Aset nyata (batangan, koin, perhiasan).

Kontrak/surat berharga yang mereplikasi harga emas.

Kepemilikan

Kepemilikan langsung.

Hak klaim atas nilai emas.

Risiko Utama

Keamanan (pencurian), penyimpanan.

Risiko pihak ketiga (broker), risiko leverage.

Likuiditas

Rendah (butuh proses jual-beli).

Sangat tinggi (transaksi instan).

Biaya

Biaya penyimpanan, asuransi, spread besar.

Biaya transaksi rendah (spread atau komisi), biaya swap.

Potensi Keuntungan

Kenaikan harga jangka panjang.

Kenaikan dan penurunan harga (bisa short selling).

Tujuan Umum

Lindung nilai, penyimpanan kekayaan, warisan.

Spekulasi, lindung nilai, diversifikasi.

Regulasi dan Keamanan di Indonesia

Di Indonesia, perdagangan emas derivatif diawasi oleh BAPPEBTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Pastikan broker memiliki lisensi resmi dan terdaftar di ICDX serta KBI untuk menjamin keamanan dana dan transparansi transaksi.

Untuk emas fisik, belilah hanya dari penjual resmi seperti PT Antam Tbk, Pegadaian, atau bank yang menyediakan produk emas, agar terhindar dari emas palsu.

Pilih Sesuai Profil dan Tujuan Anda

image.png

Baik trading emas derivatif maupun investasi emas fisik sama-sama punya potensi keuntungan, tapi dengan karakteristik berbeda:

  • Emas fisik ideal bagi investor jangka panjang yang mencari keamanan, lindung nilai inflasi, dan aset nyata.

  • Emas derivatif cocok bagi trader aktif yang ingin memanfaatkan fluktuasi harga jangka pendek dengan peluang profit dua arah.

Jika tujuan utamamu adalah proteksi kekayaan, emas fisik tetap unggul. Namun bila Anda siap belajar analisis pasar dan mengelola risiko, trading emas derivatif bisa menawarkan potensi cuan lebih besar dalam waktu singkat.

Pada akhirnya, pilihan terbaik adalah diversifikasi antara kombinasikan emas fisik untuk stabilitas jangka panjang dan trading emas derivatif untuk peluang profit dinamis.

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here