Market Analysis

Mengulik Sejarah BRICS, Fungsi, dan Pengaruhnya di Dunia Trading

Beladdina Annisa · 01 Sep73.6K Views

Dalam percaturan ekonomi global, nama BRICS semakin sering disebut sebagai tandingan dari kekuatan Barat yang diwakili oleh G7. Kelompok ini beranggotakan negara-negara dengan ekonomi besar dari berbagai belahan dunia, dan pengaruhnya semakin meluas di bidang geopolitik maupun keuangan. Bagi trader, memahami BRICS tidak hanya soal geopolitik, tetapi juga berkaitan dengan volatilitas pasar, harga komoditas, hingga dinamika mata uang globall.

Sejarah Berdirinya BRICS

BRICS adalah singkatan dari Brazil, Russia, India, China, dan South Africa. Aliansi ini pertama kali muncul dari istilah “BRIC” yang diciptakan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill, pada tahun 2001. Dalam laporannya, O’Neill menyoroti empat negara berkembang dengan pertumbuhan ekonomi pesat yang diprediksi akan mendominasi ekonomi dunia di masa depan.

Pada tahun 2006, menteri luar negeri dari Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok melakukan pertemuan formal pertama kali. Dari sinilah terbentuk wadah koordinasi BRIC. South Africa kemudian bergabung pada tahun 2010, sehingga berubah menjadi BRICS.

Sejak saat itu, BRICS rutin mengadakan KTT tahunan untuk membahas isu ekonomi, politik, dan keamanan global. Tidak hanya sebatas forum diskusi, BRICS berkembang menjadi kelompok yang memiliki pengaruh nyata dalam tatanan keuangan internasional.

Tujuan dan Fungsi BRICS

Secara garis besar, BRICS memiliki tujuan utama: menciptakan keseimbangan kekuatan dalam ekonomi global yang selama ini didominasi Barat, khususnya oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. Beberapa fungsi utama BRICS antara lain:

Tujuan BRICS

1. Meningkatkan Kerja Sama Ekonomi: BRICS bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi, perdagangan, dan investasi antar negara anggotanya. Ini termasuk memfasilitasi perdagangan dengan mata uang lokal untuk mengurangi ketergantungan pada Dolar AS.

2. Reformasi Institusi Global: BRICS ingin mengubah struktur institusi keuangan global seperti Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia. Mereka berpendapat bahwa institusi ini tidak lagi merepresentasikan kekuatan ekonomi global secara akurat dan perlu memberikan bobot suara yang lebih besar kepada negara berkembang.

3. Pengembangan Infrastruktur: Salah satu tujuan utama adalah menyediakan dana untuk proyek-proyek infrastruktur di negara-negara berkembang. Untuk mencapai ini, BRICS mendirikan New Development Bank (NDB).

4. Menjaga Stabilitas Keuangan: Melalui Contingent Reserve Arrangement (CRA), BRICS bertujuan untuk membantu negara anggotanya mengatasi tekanan likuiditas jangka pendek, menciptakan jaring pengaman keuangan di luar kendali IMF.

Fungsi BRICS

1. Platform Dialog Politik dan Ekonomi: BRICS berfungsi sebagai forum bagi para pemimpin negara anggotanya untuk berdiskusi dan berkoordinasi mengenai isu-isu penting, dari perubahan iklim hingga keamanan global.

2. Alat Pengaruh Geopolitik: Dengan kekuatan ekonomi dan populasi yang besar, BRICS berfungsi sebagai blok yang mampu menyeimbangkan pengaruh negara-negara G7, terutama dalam isu-isu ekonomi dan politik global.

3. Promotor Kerja Sama Selatan-Selatan: BRICS mempromosikan model kerja sama di antara negara-negara berkembang (disebut "Selatan-Selatan") dengan fokus pada saling menguntungkan, alih-alih model bantuan tradisional dari negara maju.

Negara Anggota BRICS dan Kekuatan Ekonominya

Pada dasarnya, BRICS adalah blok kekuatan ekonomi yang sangat signifikan. Secara kolektif, BRICS merepresentasikan:

Populasi Global: Lebih dari 40% dari total populasi dunia.
PDB Global: Sekitar 25% dari Produk Domestik Bruto (PDB) global.
Perdagangan Global: Lebih dari 15% dari total volume perdagangan dunia.

1. Brasil

Sebagai raksasa ekonomi di Amerika Selatan, Brasil memiliki kekuatan besar di sektor pertanian, energi (terutama etanol dan minyak bumi), dan pertambangan. Brasil adalah salah satu produsen komoditas pertanian terbesar di dunia, seperti kedelai, kopi, dan gula.

2. Rusia

Ekonomi Rusia sangat bergantung pada kekayaan sumber daya alamnya, terutama minyak bumi dan gas alam. Rusia juga merupakan salah satu produsen utama logam mulia dan industri pertahanan.

3. India

India dikenal dengan sektor teknologi informasi dan jasa yang berkembang pesat. Dengan populasi yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang kuat, India menjadi salah satu pasar konsumen terbesar di dunia.

4. Tiongkok

Tiongkok adalah kekuatan ekonomi dominan di dalam BRICS. Sebagai "pabrik dunia," Tiongkok memiliki sektor manufaktur yang sangat besar, dan memainkan peran sentral dalam rantai pasokan global.

5. Afrika Selatan

Sebagai pintu masuk ke benua Afrika, Afrika Selatan memiliki cadangan mineral melimpah, termasuk emas dan platinum.

Kombinasi kelima negara ini mewakili sekitar 40% populasi dunia dan lebih dari 25% PDB global. Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi BRICS sebagai kekuatan ekonomi kolektif.

Pengaruh BRICS dalam Dunia Trading

Berikut pengaruh BRICS dalam dunia trading yang perlu Anda ketahui:

1. Perdagangan Komoditas

Negara-negara BRICS adalah eksportir utama komoditas global. Rusia dan Brasil menyuplai energi dan pangan, sementara Afrika Selatan menyumbang mineral berharga. Fluktuasi kebijakan BRICS dapat memengaruhi harga emas, minyak, hingga kedelai di pasar global.

2. De-Dollarization

Salah satu agenda BRICS adalah mengurangi dominasi dolar AS. Jika berhasil, hal ini akan mengubah cara trader memandang pasangan mata uang mayor seperti EUR/USD, USD/JPY, maupun USD/CNY.

3. Stabilitas Pasar Emas

Afrika Selatan, Rusia, dan Tiongkok adalah negara dengan cadangan emas besar. BRICS kerap dikaitkan dengan rencana meningkatkan penggunaan emas sebagai instrumen keuangan, yang berdampak langsung pada volatilitas harga emas.

4. Arah Pasar Saham Global

Investor global memperhatikan keputusan KTT BRICS, karena sering kali memengaruhi arus modal ke emerging markets. Bagi trader saham, hal ini berarti peluang sekaligus risiko yang harus diperhitungkan.

5. Geopolitik dan Sentimen Pasar

Ketegangan antara blok Barat dan BRICS kerap menjadi pemicu pergerakan besar di forex maupun komoditas. Misalnya, konflik Rusia-Ukraina yang melibatkan salah satu anggota BRICS berdampak signifikan terhadap harga minyak dan gas.

BRICS dan Masa Depan Ekonomi Global

Banyak analis melihat BRICS sebagai cikal bakal tatanan ekonomi baru yang lebih seimbang. Inisiatif de-dollarization, pendirian bank pembangunan sendiri, hingga upaya memperluas keanggotaan menjadi sorotan. Negara-negara seperti Arab Saudi, Iran, Mesir, dan Turki bahkan sudah menunjukkan minat untuk bergabung.

Jika BRICS semakin besar, dampaknya terhadap dunia trading akan semakin signifikan. Trader harus memperhatikan peran BRICS dalam menentukan arah harga komoditas, nilai tukar, serta arus investasi global.

Tips untuk Trader Menghadapi Pengaruh BRICS

Pantau KTT BRICS setiap tahun karena keputusan di sana sering memicu sentimen pasar.
Diversifikasi portofolio pada instrumen terkait, seperti emas, minyak, dan pasangan mata uang emerging markets.
Gunakan analisis fundamental untuk memahami dampak kebijakan BRICS pada komoditas dan forex.
Waspada volatilitas yang sering muncul akibat isu geopolitik antara BRICS dan negara Barat.

BRICS bukan hanya sekadar forum ekonomi, melainkan simbol lahirnya kekuatan global baru yang menantang dominasi Barat. Dari sejarahnya yang berawal sebagai akronim ekonom hingga menjadi organisasi dengan pengaruh nyata, BRICS terus memperluas perannya.

Bagi dunia trading, keberadaan BRICS membawa dampak signifikan. Perubahan kebijakan mereka bisa memengaruhi harga komoditas, pergerakan mata uang, bahkan arah pasar saham. Oleh karena itu, trader perlu memahami dinamika BRICS agar bisa mengambil keputusan tepat dalam menghadapi gejolak pasar global.

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!