English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Penasaran dengan Strategi Martingale? Belajar Dasar & Risikonya!
Beladdina Annisa · 402.1K Views

Strategi Martingale sering dianggap sebagai pedang bermata dua dalam dunia trading. Di satu sisi, strategi ini terlihat menjanjikan karena dianggap bisa “menebus kerugian” dan mengubah kekalahan menjadi kemenangan. Tapi di sisi lain, banyak trader yang justru tumbang karena terlalu percaya pada teknik ini.

Pernahkah Anda bertanya-tanya kenapa strategi Martingale begitu populer dan mengapa sekaligus banyak yang menghindarinya? Artikel ini akan membahas dengan lengkap dan mudah dipahami: apa itu strategi Martingale, bagaimana cara kerjanya, kapan digunakan, serta apa saja risikonya yang sering tidak disadari trader.

Apa Itu Martingale?

Strategi Martingale berasal dari dunia perjudian di Prancis pada abad ke-18, dan kemudian diadaptasi ke berbagai bidang investasi dan trading. Konsep dasarnya sederhana:

“Setiap kali Anda kalah, gandakan jumlah posisi untuk menutup kerugian sebelumnya dan meraih keuntungan ketika menang.”

Dalam konteks trading, Martingale diterapkan dengan cara menggandakan ukuran lot (volume trading) setelah mengalami kerugian. Tujuannya adalah ketika harga akhirnya bergerak sesuai arah yang diinginkan, keuntungan dari posisi terakhir cukup besar untuk menutupi semua kerugian sebelumnya dan memberi sedikit profit.

Contoh Sederhana Strategi Martingale:

Misalnya, Anda membuka posisi buy sebesar $1 dan ternyata harga turun, Anda loss. Maka Anda buka posisi buy lagi dengan volume $2. Jika masih rugi, Anda buka posisi lagi sebesar $4. Ketika akhirnya harga naik dan posisi $4 profit, hasilnya diharapkan bisa menutup kerugian $1 + $2 dan masih ada sisa.

Cara Kerja Strategi Martingale dalam Trading

image.png

Strategi Martingale biasanya digunakan dalam kondisi pasar sideways atau saat trader yakin bahwa harga suatu saat akan berbalik arah (reversal). Berikut langkah umum penggunaannya:

1. Membuka Posisi Awal: Anda memulai dengan posisi trading berukuran standar. Misalnya, Anda membuka posisi beli (buy) dengan 1 lot.

2. Jika Menang, Kembali ke Awal: Jika posisi pertama Anda menghasilkan keuntungan, Anda menutupnya dan kembali membuka posisi baru dengan ukuran standar yang sama.

3. Jika Kalah, Gandakan Ukuran Posisi: Jika posisi pertama Anda mengalami kerugian, Anda menutupnya dan segera membuka posisi baru dengan arah yang sama (beli) tetapi dengan ukuran yang digandakan. Contoh: jika Anda kalah pada posisi 1 lot, posisi berikutnya adalah 2 lot.

4. Ulangi Proses: Jika posisi 2 lot masih kalah, Anda menutupnya dan membuka posisi baru lagi dengan ukuran yang digandakan, yaitu 4 lot. Anda mengulangi proses ini sampai Anda mendapatkan posisi yang menang.

5. Mendapatkan Keuntungan dan Menutup Kerugian: Ketika posisi yang digandakan (misalnya 4 lot) akhirnya berhasil, keuntungan dari posisi tersebut diharapkan cukup besar untuk menutup semua kerugian dari posisi-posisi sebelumnya (1 lot + 2 lot) dan tetap menyisakan keuntungan kecil. Setelah itu, Anda kembali ke awal dengan membuka posisi standar 1 lot.

Contoh Sederhana:

  • Posisi 1: Beli 1 lot. Anda rugi $10. Total kerugian: $10.

  • Posisi 2: Beli 2 lot. Anda rugi $20. Total kerugian: $30.

  • Posisi 3: Beli 4 lot. Anda menang $40. Total keuntungan: $40.

  • Hasil Akhir: Keuntungan $40 dikurangi total kerugian $30, sehingga Anda mendapatkan keuntungan bersih $10.

Dengan sistem ini, trader berharap bahwa satu kemenangan saja sudah cukup untuk menutupi semua kerugian sebelumnya.

spread rendah mulai dari 0.0

Kelebihan Strategi Martingale

Walaupun banyak yang memperingatkan risiko Martingale, strategi ini tetap digunakan oleh banyak trader karena beberapa kelebihan berikut:

1. Teorinya Menjanjikan

Secara teori, jika trader memiliki modal tak terbatas dan pasar tidak bergerak terlalu ekstrim, strategi Martingale akan selalu berujung pada profit karena suatu saat pasar akan bergerak sesuai arah posisi.

2. Cocok untuk Pasar Sideways

Martingale bekerja cukup efektif pada pasar yang bergerak dalam kisaran tertentu (range-bound market), di mana harga naik dan turun dalam batas-batas tertentu tanpa tren yang jelas.

3. Tidak Butuh Analisis Kompleks

Dibanding strategi berbasis indikator teknikal, Martingale terbilang sederhana. Tidak butuh indikator rumit atau analisis mendalam cukup mengikuti sistem penggandaan posisi.

Risiko dan Bahaya Menggunakan Martingale

image.png

Di balik kesederhanaannya, Martingale menyimpan risiko besar yang seringkali tidak dipahami oleh trader, terutama pemula.

1. Risiko Margin Call

Masalah utama Martingale adalah eksponensial loss. Jika pasar terus bergerak melawan arah posisi tanpa ada pembalikan, modal trader akan cepat habis.

Contohnya:

  • Trade 1: Lot 0.01 – rugi $1

  • Trade 2: Lot 0.02 – rugi $2

  • Trade 3: Lot 0.04 – rugi $4

  • Trade 4: Lot 0.08 – rugi $8

  • Total kerugian = $15 dalam 4 kali loss, padahal awalnya hanya pakai $1

Semakin lama harga tidak kembali ke arah awal, semakin besar posisi yang dibuka, dan semakin cepat modal terkuras.

2. Tidak Cocok untuk Volatilitas Tinggi

Martingale tidak cocok diterapkan di pasar yang fluktuatif seperti saat rilis data ekonomi besar, karena harga bisa bergerak tajam tanpa pembalikan. Misalnya pada pasangan mata uang seperti GBP/JPY atau XAU/USD.

3. Menyebabkan Stress Emosional

Membuka posisi dengan lot besar setelah beberapa kali kalah bisa menimbulkan tekanan psikologis tinggi. Banyak trader yang tidak siap secara mental ketika floating loss membesar, dan ini bisa menyebabkan keputusan impulsif atau bahkan panik.

Strategi Martingale yang Lebih Aman

Bagi trader yang tetap ingin mencoba Martingale tapi lebih terkendali, ada beberapa variasi strategi yang bisa dipertimbangkan:

1. Limited Martingale

Alih-alih menggandakan posisi tanpa batas, trader membatasi jumlah maksimum “step” Martingale. Misalnya, hanya maksimal 3–4 kali doubling lot. Jika tetap gagal, maka sistem dihentikan dan kerugian diterima.

2. Fixed Increment Martingale

Daripada menggandakan lot (1 > 2 > 4 > 8), gunakan kenaikan tetap (1 > 2 > 3 > 4). Ini lebih memperlambat pembesaran kerugian dan lebih ramah terhadap modal kecil.

3. Grid + Martingale Hybrid

Trader membuka beberapa posisi dalam jarak tertentu (grid trading), bukan hanya menggandakan setelah loss. Sistem ini cocok untuk pasar ranging tapi tetap membutuhkan kontrol risiko ketat.

Tips Menggunakan Martingale Lebih Bijak

Jika Anda tetap ingin menggunakan strategi ini, perhatikan beberapa hal berikut agar bisa lebih aman:

1. Gunakan Akun Khusus

Jangan gunakan akun utama atau semua modal Anda untuk Martingale. Cobalah di akun tersendiri atau akun cent untuk menguji sistem.

2. Gunakan Leverage Rendah

Leverage tinggi memang menggoda, tapi dalam Martingale, gunakan leverage rendah lebih membantu agar tidak cepat margin call.

3. Pastikan Modal Cukup

Kalkulasikan dengan matang berapa modal minimal yang dibutuhkan jika Anda ingin melakukan 4–5 step Martingale, termasuk memperhitungkan spread dan swap.

4. Hindari Saat Ada News Besar

Martingale sangat riskan saat volatilitas tinggi, jadi hindari membuka posisi ketika mendekati jadwal rilis data penting seperti trading saat NFP, CPI, atau keputusan suku bunga.

5. Pasang Stop Loss Total

Meskipun Martingale tidak menggunakan stop loss per posisi, Anda bisa menentukan batas maksimal loss secara keseluruhan agar tidak mengorbankan seluruh akun.

Martingale vs Strategi Lain: Mana yang Lebih Baik?

image.png

Tidak semua strategi cocok untuk semua trader. Dibanding Martingale, strategi seperti:

Anda bisa lebih fokus pada pengelolaan risiko dan keputusan berdasarkan kondisi pasar, bukan hanya manajemen lot. Martingale bisa dijadikan sistem pendukung atau eksperimen, tapi sebaiknya tidak dijadikan strategi utama dalam jangka panjang.

Apakah Strategi Martingale Cocok untuk Anda?

Jawabannya tergantung pada:

  • Gaya trading Anda (scalper, swing, intraday)

  • Toleransi terhadap risiko dan drawdown

  • Modal dan leverage yang digunakan

  • Disiplin mengikuti sistem

Jika Anda lebih konservatif dan takut melihat floating loss besar, strategi ini mungkin bukan untukmu. Tapi kalau Anda bisa mengatur batasan risiko, punya sistem manajemen keuangan yang ketat, dan hanya ingin mencoba teknik baru, Martingale bisa jadi pelajaran penting tentang psikologi trading dan manajemen risiko.

Strategi Martingale dalam trading ibarat dua sisi mata uang ada potensi profit cepat, tapi juga risiko kerugian besar yang bisa menghabiskan seluruh akun. Kunci utama adalah memahami dasar kerjanya, membatasi penggunaannya, dan menyesuaikannya dengan profil risiko pribadi.

Jika Anda memutuskan untuk menggunakan strategi ini, gunakan akun demo atau akun kecil terlebih dahulu. 

Evaluasi hasilnya, perkuat sistem manajemen risiko, dan jangan lupa: profit konsisten dalam trading bukan berasal dari satu strategi “ajaib”, melainkan dari disiplin, kesabaran, dan kontrol emosi yang baik.

Siap coba strategi Martingale? Coba dulu di akun demo dan rasakan sendiri apakah strategi ini cocok dengan gaya tradingmu!

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here