English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Mempelajari Dasar & Fungsi Trailing Stop dalam Trading!
Beladdina Annisa · 38.1K Views

Anda pernah merasa bingung kapan harus menutup posisi trading yang sedang profit? Atau mungkin Anda pernah mengalami momen pahit ketika harga sudah naik tinggi tapi malah berbalik arah sebelum sempat take profit? Nah, di sinilah peran trailing stop jadi penyelamat yang sering terlupakan oleh banyak trader.

Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari apa itu trailing stop, bagaimana cara kerjanya, kapan waktu terbaik menggunakannya, hingga tips praktis untuk menghindari kesalahan umum. Yuk, kita mulai dari dasarnya dulu!

Apa Itu Trailing Stop dalam Trading?

Trailing stop adalah jenis perintah stop-loss yang secara otomatis bergerak mengikuti arah harga yang menguntungkan posisi trader. Tidak seperti stop-loss konvensional yang bersifat tetap, trailing stop bersifat dinamis, bergerak naik jika harga bergerak sesuai arah posisi, namun tetap jika harga bergerak berlawanan.

Tujuan utama trailing stop adalah mengunci keuntungan saat harga bergerak positif, sekaligus tetap memberikan ruang gerak harga secara alami tanpa terlalu cepat tertutup.

Misalnya, Anda membuka posisi beli (buy) di harga 100 dan menetapkan trailing stop 10 poin. Jika harga naik ke 110, trailing stop ikut naik ke 100. Jika harga terus naik ke 115, trailing stop menjadi 105. Tapi ketika harga turun ke 105, maka posisi akan otomatis ditutup, dan Anda tetap mendapat keuntungan 5 poin.

Perbedaan Trailing Stop dengan Stop Loss 

Aspek

Stop Loss Biasa

Trailing Stop

Sifat

Tetap

Bergerak sesuai arah pasar

Tujuan utama

Membatasi kerugian

Membatasi kerugian & mengunci profit

Pergerakan harga

Tidak berubah

Menyesuaikan saat harga menguat

Cocok untuk strategi

Pasar stagnan atau sideways

Pasar trending atau volatil

Fungsi Trailing Stop 

Trailing stop bukan sekadar alat pelengkap dalam trading. Bagi banyak trader profesional, trailing stop adalah salah satu senjata utama dalam mengatur risiko sekaligus menjaga potensi profit.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda perlu menggunakan trailing stop dalam strategi tradingmu:

1. Mengunci Keuntungan Otomatis

Kunci dari sukses trading adalah menjaga profit tetap ada dalam portofolio, bukan sekadar melihat angka hijau sementara. Trailing stop memberikan cara otomatis untuk mengunci profit tanpa harus mengawasi chart setiap saat.

Saat harga naik, trailing stop ikut naik. Jika kemudian harga berbalik arah, trailing stop sudah “mengamankan” sebagian keuntungan.

2. Menjaga Disiplin Emosional

Salah satu kesalahan fatal trader adalah membiarkan emosi mengambil alih  entah karena terlalu serakah atau terlalu takut. Trailing stop membantu Anda disiplin karena sudah ada sistem yang menutup posisi secara otomatis sesuai aturan.

Dengan begitu, Anda tidak perlu panik saat harga turun tiba-tiba, karena trailing stop akan melakukan tugasnya.

spread rendah mulai dari 0.0

3. Mengoptimalkan Potensi Profit dari Tren

Trailing stop sangat efektif dalam kondisi pasar trending. Saat harga terus bergerak satu arah, trailing stop akan terus mengunci profit di level lebih tinggi, tanpa batas atas seperti take profit tetap.

Berbeda dengan strategi take profit tetap yang bisa “terlalu cepat keluar”, trailing stop memberi fleksibilitas maksimal.

Jenis-Jenis Trailing Stop

Trailing stop dapat diatur berdasarkan beberapa pendekatan. Berikut jenis-jenis yang paling umum digunakan dalam praktik trading:

1. Trailing Stop Berdasarkan Poin atau Pip

Ini adalah bentuk paling sederhana. Anda hanya perlu menetapkan berapa jarak trailing stop dari harga pasar (misal 20 pip untuk forex, 5 poin untuk saham).

Contoh:

  • Buy di pasangan mata uang USD/CHF di 1.1000, trailing stop 20 pip → SL awal di 1.0980

  • Saat harga naik ke 1.1050, SL ikut naik ke 1.1030

  • Jika harga berbalik ke 1.1030 → posisi ditutup dengan profit 30 pip

2. Trailing Stop Berdasarkan Persentase

image.png

Cocok untuk saham atau komoditas dengan volatilitas yang relatif tinggi. Anda bisa menetapkan trailing stop misalnya 5% dari harga tertinggi setelah posisi dibuka.

Misal:

  • Buy saham V di Rp1.000, trailing stop 5%

  • Jika harga naik ke Rp1.200 → trailing stop berada di Rp1.140

  • Saat harga turun ke Rp1.140 → posisi ditutup otomatis

3. Trailing Stop Berbasis Indikator 

Beberapa trader tingkat lanjut menggunakan indikator teknikal seperti Average True Range (ATR) atau Moving Average untuk menentukan level trailing stop yang lebih adaptif terhadap volatilitas pasar.

Contoh:

  • Jika ATR 14 menunjukkan 50 poin → trailing stop dipasang 1,5 x ATR = 75 poin

  • Saat volatilitas meningkat, jarak trailing stop bertambah → menghindari stop out dini

Waktu yang Tepat Menggunakan Trailing Stop

image.png

Trailing stop paling efektif saat:

  • Pasar sedang dalam kondisi trending kuat

  • Anda sudah mendapatkan profit sementara tapi tidak ingin keluar terlalu cepat

  • Ingin memaksimalkan peluang tanpa batasan take profit tetap

  • Tidak bisa terus memantau layar (otomatisasi)

Namun, trailing stop tidak cocok digunakan saat:

  • Pasar sedang sideways atau range sempit (karena akan mudah terkena SL)

  • Trader belum memahami cara kerja atau cara menghitungnya

Strategi Praktis Penggunaan Trailing Stop

Berikut strategi dalam menggunakan trailing stop:

Strategi 1: Buy on Breakout + Trailing Stop Ketat

Cocok untuk momentum trader. Saat harga break resistance, Anda bisa masuk posisi dan menempatkan trailing stop ketat untuk menangkap lonjakan harga awal.

  • Entry: Buy saat break resistance

  • Trailing stop: 15–25 pip

  • Exit otomatis saat harga koreksi

Strategi 2: Swing Trading dengan Trailing Stop Longgar

Jika Anda adalah swing trader yang menargetkan pergerakan jangka menengah, gunakan trailing stop yang lebih lebar untuk menghindari stop out prematur.

  • Entry: Setelah pullback selesai

  • Trailing stop: 1,5–2 x ATR

  • Cocok untuk timeframe H4 atau Daily

Strategi 3: Gunakan EA atau Fitur Platform

MetaTrader 4 dan MetaTrader 5 menyediakan fitur trailing stop otomatis. Anda bisa klik kanan pada posisi terbuka, pilih "Trailing Stop", dan tetapkan jaraknya.

Anda juga bisa memakai Expert Advisor (robot trading) untuk mengelola trailing stop otomatis berbasis logika tertentu.

Contoh Kasus Penggunaan Trailing Stop

image.png

Misalnya Anda membuka posisi Buy di XAU/USD (emas) pada harga $2.000 dan menetapkan trailing stop 50 poin.

  • Harga naik ke $2.050 → trailing stop menjadi $2.000 (breakeven)

  • Harga naik ke $2.100 → trailing stop menjadi $2.050

  • Harga turun ke $2.050 → posisi ditutup otomatis

Hasil: profit bersih 50 poin tanpa harus menutup manual.

Trailing stop adalah alat yang sangat berguna dalam dunia trading, terutama bagi Anda yang ingin mengunci profit sambil tetap membuka peluang meraih lebih banyak keuntungan. Dibandingkan stop-loss biasa yang statis, trailing stop memberikan fleksibilitas, efisiensi, dan kedisiplinan yang lebih tinggi.

Dengan pemahaman yang tepat dan penerapan yang cermat, trailing stop bisa menjadi bagian penting dari strategi manajemen risiko dan strategi exit Anda. Tidak hanya melindungi modal, tapi juga membantu Anda tumbuh sebagai trader yang lebih sistematis.

Mulailah gunakan trailing stop pada akun demo atau posisi kecil terlebih dahulu. Setelah Anda terbiasa dan menemukan setup yang pas, Anda akan merasakan manfaat nyatanya dalam perjalanan trading jangka panjang.

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here