English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Pelajari Pola Head & Shoulders: Dasar, Fungsi & Cara Baca Chart
Beladdina Annisa · 66.1K Views

Dalam dunia trading, membaca grafik harga bukan sekadar menebak arah, tapi soal mengenali pola dan perilaku pasar. Salah satu pola candlestick paling legendaris, terutama dalam mendeteksi pembalikan tren, adalah pola Head & Shoulders. 

Pola ini sudah digunakan sejak zaman awal analisa teknikal dan tetap relevan hingga sekarang, baik untuk trading saham, forex, maupun emas.

Artikel ini akan membimbing Anda memahami apa itu pola Head & Shoulders, bagaimana pola ini terbentuk, fungsi utamanya, serta bagaimana membaca dan menerapkannya dalam strategi trading harianmu.

Apa Itu Pola Head & Shoulders?

Pola Head & Shoulders adalah pola grafik pembalikan tren yang sangat terkenal dan sering muncul di berbagai kerangka waktu dan instrumen keuangan. Pola ini mengindikasikan bahwa tren yang sedang berlangsung akan segera berakhir dan kemungkinan akan berbalik arah. Ada dua jenis pola Head & Shoulders:

  • Head & Shoulders Top: Ini adalah pola bearish reversal yang terbentuk setelah tren naik (uptrend). Pola ini menandakan bahwa tren naik akan berbalik menjadi tren turun.

  • Inverse Head & Shoulders (Head & Shoulders Bottom): Ini adalah pola bullish reversal yang terbentuk setelah tren turun (downtrend). Pola ini menandakan bahwa tren turun akan berbalik menjadi tren naik.

Meskipun namanya unik, struktur visualnya relatif mudah dikenali setelah Anda memahami komponen-ponennya. Pola ini mencerminkan perjuangan antara pembeli dan penjual, di mana satu pihak mulai kehilangan dominasi.

Struktur Pola Head & Shoulders

image.png

Agar lebih mudah memahaminya, berikut penjelasan struktur umum dari pola Head & Shoulders:

1. Left Shoulder

Harga naik dan membentuk puncak, kemudian mengalami koreksi. Ini adalah awal formasi dan menunjukkan kekuatan pembeli yang masih dominan.

2. Head

Setelah koreksi, harga naik lagi dan membentuk puncak yang lebih tinggi dari pundak kiri. Tapi kemudian, harga kembali turun. Inilah bagian "kepala" puncak tertinggi dari pola.

3. Right Shoulder

Harga kembali naik, tapi kali ini tidak mampu mencapai puncak yang sama seperti kepala. Setelah itu, harga kembali melemah. Ini adalah pundak kanan, yang menandakan buyer kehilangan momentum.

4. Neckline

Garis horizontal atau miring yang menghubungkan dua titik terendah antara shoulder dan head. Jika harga berhasil menembus neckline, maka pola dianggap terkonfirmasi dan menjadi sinyal jual (reversal).

Fungsi Pola Head & Shoulders

Pola ini sangat penting dalam analisa teknikal karena:

1. Mengindikasikan Pembalikan Tren

Head & Shoulders adalah pola candlestick reversal, bukan continuation. Ini berarti pola ini memberi sinyal bahwa tren naik kemungkinan besar akan berubah menjadi tren turun.

2. Memberikan Sinyal Entry dan Exit

Trader bisa memanfaatkan breakout dari neckline sebagai sinyal entry posisi short (jual). Atau, jika sedang memegang posisi buy, pola ini menjadi peringatan untuk segera exit.

3. Menentukan Target Harga

Dengan mengukur tinggi dari kepala ke neckline, Anda bisa memproyeksikan target harga setelah breakout. Ini mempermudah menentukan take profit atau area support selanjutnya.

Cara Mengidentifikasi Pola Head & Shoulders di Chart

Berikut langkah-langkah praktis mengenali pola ini:

1. Temukan Struktur Tiga Puncak

Pastikan grafik harga menunjukkan tiga puncak — pundak kiri, kepala (yang tertinggi), dan pundak kanan yang lebih rendah dari kepala.

2. Hubungkan Titik Terendah

Tarik garis dari titik terendah di antara pundak kiri dan kepala ke titik terendah di antara kepala dan pundak kanan. Ini menjadi neckline.

3. Konfirmasi Breakout

Tunggu hingga harga menembus neckline. Breakout ini adalah sinyal konfirmasi bahwa pola benar-benar valid. Volume yang meningkat pada saat breakout memberi tambahan validasi.

4. Hitung Target Harga

Gunakan tinggi dari kepala ke neckline sebagai proyeksi ke bawah setelah breakout untuk menentukan target harga.

Contoh Kasus: Head & Shoulders di Forex

Misalkan Anda melihat pola ini pada pasangan EUR/USD di time frame H4:

  • Pundak kiri: 1.1050

  • Kepala: 1.1150

  • Pundak kanan: 1.1060

  • Neckline: 1.0980

Setelah harga turun dan menembus neckline di 1.0980 dengan volume besar, Anda bisa membuka posisi short. Targetnya bisa dihitung sebagai:

1.1150 (head) - 1.0980 (neckline) = 170 pip
Target: 1.0980 - 170 = 1.0810

Kelebihan Menggunakan Pola Head & Shoulders

image.png

Berikut kelebihan strategi Pola Head & Shoulders yang bisa Anda pahami: 

1. Sinyal Reversal Kuat

Pola ini telah terbukti selama puluhan tahun sebagai salah satu sinyal pembalikan tren yang paling handal di berbagai pasar.

2. Mudah Diidentifikasi

Dengan latihan, trader pemula pun bisa mengenali pola ini hanya dengan melihat chart tanpa perlu indikator rumit.

3. Dapat Digunakan di Semua Time Frame

Baik Anda day trader maupun swing trader, pola ini relevan di semua time frame, dari 15 menit hingga daily atau weekly.

Kekurangan Pola Head & Shoulders

Berikut kekurangan strategi Pola Head & Shoulders yang bisa Anda pahami: 

1. Banyak Sinyal Palsu

Tak jarang pola yang terlihat seperti Head & Shoulders ternyata gagal menembus neckline atau malah melanjutkan tren sebelumnya.

2. Subyektivitas

Interpretasi formasi pola bisa berbeda antar trader. Kadang, apa yang terlihat seperti "kepala" bagi satu orang, bisa jadi bukan bagi yang lain.

3. Butuh Konfirmasi Volume

Breakout tanpa dukungan volume sering berujung pada false breakout. Inilah kenapa volume jadi kunci tambahan yang perlu diperhatikan.

spread rendah mulai dari 0.0

Kapan Pola Head & Shoulders Menjadi Tidak Valid?

Meskipun Head & Shoulders adalah pola yang andal, tidak semua formasi akan berhasil. Ada beberapa kondisi di mana sinyalnya bisa menjadi tidak valid atau palsu:

1. Tidak Ada Penembusan Garis Leher

Jika pola terbentuk tetapi harga tidak pernah menembus garis leher dengan konfirmasi volume, maka pola tersebut belum teraktivasi dan bisa saja harga kembali ke tren sebelumnya atau berlanjut dalam konsolidasi.

2. Terjadinya Fakeout

Terkadang, harga akan menembus garis leher sebentar, tetapi dengan cepat kembali ke sisi yang salah dari garis leher. Ini bisa menjadi fakeout yang menjebak trader yang terlalu cepat masuk. Penting untuk menunggu konfirmasi penutupan candlestick di luar garis leher.

3. Volume Tidak Sesuai

Jika volume tidak mengkonfirmasi pola seperti yang dijelaskan sebelumnya (misalnya, volume tinggi pada bahu kanan atau volume rendah saat penembusan garis leher), keandalan pola berkurang.

4. Kurangnya Simetri

Meskipun tidak harus sempurna, pola yang sangat tidak simetris (satu bahu jauh lebih besar atau kecil dari yang lain, atau terbentuk dalam jangka waktu yang sangat berbeda) mungkin kurang andal.

Pola Head & Shoulders adalah salah satu alat analisa teknikal paling kuat untuk mendeteksi potensi pembalikan tren. Dengan struktur yang jelas pundak kiri, kepala, pundak kanan, dan neckline pola ini bisa menjadi sinyal penting untuk mengatur strategi keluar atau masuk pasar.

Bagi trader pemula, mempelajari pola ini adalah langkah awal penting untuk membangun analisa chart yang tajam. Tapi seperti semua strategi, Head & Shoulders bukan jaminan 100%. Kunci suksesnya adalah disiplin menunggu konfirmasi, manajemen risiko, dan latihan konsisten.

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

 

Need Help?
Click Here