English
English
繁體中文
Tiếng Việt
ภาษาไทย
日本語
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
Русский язык
اللغة العربية(beta)
zu-ZA
0
Market AnalysisMarket Analysis

Market Analysis

Memahami Dasar Strategi Trend Following & Cara Kerjanya

Beladdina Annisa · 173K Views

Dalam dunia trading yang penuh gejolak, banyak trader mencari cara untuk menavigasi pasar dan meraih potensi keuntungan. Di antara berbagai pendekatan yang ada, strategi Trend Following adalah salah satu yang paling populer dan telah terbukti efektif dalam jangka panjang, bahkan di tangan trader legendaris sekalipun. 

Artikel ini akan menjadi panduan dasar Anda untuk memahami strategi trend following, mulai dari esensi filosofinya, indikator-indikator kunci yang digunakan, hingga cara kerjanya dan tips praktis untuk menerapkannya secara efektif.

Apa itu Trend Following?

Trend following adalah strategi trading yang bertujuan untuk memanfaatkan momentum harga dengan mengikuti arah tren utama, baik tren bullish maupun tren bearish. Tujuan utama dari strategi ini bukan menangkap titik terendah (bottom) atau tertinggi (top), tapi mengambil bagian dari pergerakan tren yang cukup besar untuk menghasilkan profit.

Seorang trend follower akan membuka posisi beli saat pasar menunjukkan tren naik yang kuat, dan sebaliknya akan membuka posisi jual saat pasar memasuki tren turun. Strategi ini sering digunakan di pasar forex, saham, indeks, dan bahkan emas.

Cara Kerja Strategi Trend Following

image.png

Strategi trend following bekerja berdasarkan asumsi bahwa harga yang bergerak dalam satu arah cenderung untuk terus bergerak ke arah tersebut untuk jangka waktu tertentu. Maka, jika sebuah aset menunjukkan tren naik, Anda akan mencari sinyal konfirmasi untuk beli dan terus menahan posisi selama tren masih berlangsung.

Berikut alur kerja sederhananya:

  1. Identifikasi tren utama (naik atau turun).
  2. Konfirmasi tren dengan indikator teknikal.
  3. Entry posisi mengikuti arah tren.
  4. Gunakan trailing stop atau indikator keluar untuk mengunci profit.
  5. Keluar dari posisi saat tren berakhir atau ada sinyal pembalikan.

Prinsip Dasar Strategi Trend Following

Strategi Trend Following didasarkan pada tiga asumsi dan aturan utama:

1. Pasar Bergerak dalam Tren

Prinsip ini mengakui bahwa pergerakan harga tidak acak sepenuhnya, melainkan cenderung bergerak dalam arah tertentu (tren) untuk jangka waktu yang signifikan.

  • Tren Naik (Uptrend): Ditandai dengan harga yang terus membentuk puncak yang lebih tinggi (higher highs) dan lembah yang lebih tinggi (higher lows). Trend follower akan membuka posisi Beli (Long).
  • Tren Turun (Downtrend): Ditandai dengan harga yang membentuk puncak yang lebih rendah (lower highs) dan lembah yang lebih rendah (lower lows). Trend follower akan membuka posisi Jual (Short).
  • Pasar Sideways/Konsolidasi: Fase di mana harga bergerak mendatar. Trend follower cenderung menghindari atau mengurangi trading pada fase ini karena sinyal bisa menjadi tidak valid.

2. Tidak Ada yang Dapat Memprediksi Pasar

Seorang trend follower tidak berusaha menebak kapan tren akan dimulai atau kapan akan berakhir (puncak atau dasar harga). Sebaliknya, mereka bereaksi terhadap apa yang sudah terjadi (konfirmasi tren) dan memasuki pasar setelah tren dikonfirmasi oleh indikator teknikal.

Fokusnya adalah menangkap bagian tengah perjalanan tren yang paling besar, bukan titik balik yang tidak pasti.

3. Disiplin Manajemen Risiko

Ini adalah inti keberhasilan trend following. Karena strategi ini menghasilkan banyak kerugian kecil ketika pasar sideways atau tren berbalik arah, disiplin dalam pengelolaan posisi sangat penting.

Memotong Kerugian Cepat (Cut Losses Short): Menggunakan Stop Loss yang ketat untuk segera keluar dari posisi saat tren berbalik atau sinyal menjadi tidak valid. Trend follower harus siap menerima banyak kerugian kecil.

Membiarkan Keuntungan Berjalan (Let Profits Run): Menggunakan Trailing Stop atau metode keluar berbasis indikator. Posisi ditahan selama mungkin selama tren masih berlanjut untuk menangkap pergerakan besar yang bisa menutupi banyak kerugian kecil sebelumnya.

Indikator yang Digunakan dalam Trend Following

Agar bisa mengenali tren dan memvalidasinya, Anda bisa menggunakan beberapa indikator teknikal berikut:

1. Moving Average

Moving average, khususnya SMA 50 dan SMA 200, sering digunakan untuk menentukan arah tren. Jika harga berada di atas MA, tren dianggap naik. Jika di bawah MA, tren cenderung turun. Crossover antar moving average juga sering dijadikan sinyal entry.

2. Average Directional Index 

Average Directional Index (ADX) membantu mengukur kekuatan tren. Nilai ADX di atas 25 biasanya menunjukkan tren yang cukup kuat, sedangkan di bawah 20 menandakan pasar sedang sideways.

3. MACD 

MACD mengidentifikasi momentum tren dan digunakan sebagai sinyal entry dan exit. Crossover garis MACD dan garis sinyal sering digunakan oleh trend follower untuk membuka posisi.

4. Trendline dan Channel

Menggambar trendline secara manual juga sangat membantu untuk visualisasi tren. Channel atau saluran harga juga bisa menjadi area support/resistance dinamis selama tren berlangsung.

Kelebihan Trend Following

Berikut kelebihan strategi trend following yang bisa Anda pahami: 

1. Mengikuti Arah Pasar

Daripada melawan arus atau menebak titik balik, trend following justru selaras dengan sentimen mayoritas pelaku pasar. Ini membuat strategi ini cenderung lebih aman dan logis.

2. Cocok untuk Semua Instrumen

Baik forex, saham, emas, bahkan indeks, strategi trend following dapat diterapkan selama ada pergerakan tren yang jelas.

3. Tidak Perlu Prediksi Rumit

Anda tidak perlu jadi peramal harga. Cukup fokus pada sinyal dan konfirmasi bahwa tren sedang berlangsung.

Kekurangan Trend Following

Selain memiliki kelebihan, tentunya strategi trend following juga memiliki kelemahan, yaitu: 

1. Terlambat Masuk atau Keluar

Karena strategi ini menunggu konfirmasi tren, trader bisa saja terlambat masuk (setelah harga sudah naik cukup jauh) atau terlambat keluar (saat tren mulai melemah).

2. Sering Rugi di Pasar Sideways

Saat harga bergerak datar (tidak ada tren), strategi trend following bisa memberi sinyal palsu dan menghasilkan kerugian kecil yang berulang.

3. Membutuhkan Kesabaran

Tren tidak terjadi setiap hari. Anda mungkin harus menunggu lama untuk membuat trading setup yang valid, dan ini menuntut kesabaran tinggi.

Cara Menerapkan Trend Following untuk Pemula

image.png

Bagi Anda yang ingin mencoba strategi ini, berikut langkah-langkah praktisnya:

1. Gunakan Time Frame

Time frame ideal untuk trend following adalah timeframe H4 hingga daily chart. Ini membantu menyaring noise dan memberikan gambaran tren yang lebih stabil.

2. Kombinasikan Indikator

Gunakan kombinasi indikator seperti MA dan ADX untuk konfirmasi tren. Jangan hanya mengandalkan satu indikator agar sinyal lebih valid.

3. Manajemen Risiko Ketat

Tentukan stop-loss di bawah swing low (untuk tren naik) atau di atas swing high (untuk tren turun). Jangan lupa tentukan ukuran lot sesuai risk tolerance.

4. Gunakan Trailing Stop

Trailing stop akan membantu Anda mengunci profit sambil tetap mengikuti tren selama mungkin. Ini bagian penting dari strategi trend following.

5. Evaluasi Performa

Selalu catat entry, exit, dan hasil dari setiap posisi. Evaluasi mingguan atau bulanan akan membantu memperbaiki strategi Anda ke depan.

Contoh Penerapan Strategi Trend Following

Misalkan Anda trading EUR/CAD di daily chart. Harga menembus resistance dan berada di atas SMA 50 dan SMA 200. ADX menunjukkan angka 30, menandakan tren kuat. Anda membuka posisi buy dan menggunakan trailing stop 50 pip. Setelah 3 hari, harga terus naik dan Anda kunci profit saat ada sinyal reversal dari candlestick.

Dalam skenario ini, Anda tidak menebak puncak harga, tapi ikut tren hingga benar-benar berakhir. Ini contoh klasik dari bagaimana trend following bekerja.

spread rendah mulai dari 0.0

Apakah Strategi Ini Cocok untuk Anda?

Trend following cocok untuk Anda yang:

  • Punya waktu menganalisa chart di akhir hari (end of day trader).
  • Tidak suka scalping atau strategi cepat.
  • Sabar menunggu tren berkembang.
  • Lebih suka pendekatan teknikal yang tidak terlalu rumit.

Namun, jika Anda lebih agresif, suka entry banyak posisi harian, atau cepat bosan menunggu, strategi ini mungkin terasa terlalu “lambat.”

Trend following adalah strategi klasik yang tetap relevan di dunia trading modern. Dengan prinsip sederhana mengikuti arah tren yang sedang berlangsung, strategi ini menghindarkan Anda dari perangkap menebak pasar. 

Untuk pemula, trend following memberikan fondasi kuat dalam memahami dinamika harga, mengenal indikator teknikal, dan mengelola risiko secara sistematis.

Ingat, kunci utama trend following bukan menangkap titik tertinggi atau terendah, tapi mengambil bagian terbaik dari perjalanan tren. Dengan disiplin, kesabaran, dan evaluasi yang konsisten, strategi ini bisa menjadi salah satu alat paling andal dalam perjalanan trading Anda.

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here