English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
Русский язык
اللغة العربية
zu-ZA
0
Market AnalysisMarket Analysis

Market Analysis

Cara Trading GBPJPY untuk Trader Pemula

Ocky Satria · 607.3K Views

Cara Trading GBPJPY untuk Trader Pemula

Dalam dunia trading forex, pasangan mata uang GBPJPY sering menarik perhatian para trader karena volatilitasnya yang tinggi dan peluang yang cukup menjanjikan. Namun bagi Anda yang masih pemula, penting untuk memahami dasar-dasar sebelum benar-benar terjun dalam aktivitas trading. Artikel ini akan membantu Anda mengenali apa itu GBPJPY, karakteristiknya, serta bagaimana cara memulainya dengan bijak.

Apa itu GBPJPY?

GBPJPY adalah simbol pasangan mata uang yang merepresentasikan nilai tukar antara Pound Sterling Inggris (GBP) dan Yen Jepang (JPY). Dalam hal ini, GBP disebut sebagai base currency, sedangkan JPY adalah quote currency. Jika nilai GBPJPY adalah 185.50, itu berarti 1 GBP bernilai 185.50 JPY.

Pasangan ini termasuk dalam kategori cross currency pair, karena tidak melibatkan USD. GBPJPY sering dijuluki sebagai “The Beast” atau “Dragon” oleh trader karena pergerakannya yang agresif dan cepat. Karakteristik ini membuat GBPJPY menjadi instrumen yang menarik, tetapi juga penuh tantangan, terutama bagi pemula.

Baca juga: Mau Trading GBPJPY? Ini Hal yang Wajib Anda Pahami Dulu

Karakteristik Trading GBPJPY

Sebelum mulai trading GBPJPY, Anda perlu memahami beberapa karakteristik unik yang membedakan pasangan ini dari pasangan mata uang lainnya:

  1. Volatilitas Tinggi
     GBPJPY terkenal dengan range harian yang lebar. Dalam sehari, pergerakannya bisa mencapai 100–200 pips atau lebih, tergantung pada kondisi pasar. Ini memberi peluang profit yang besar, tetapi juga risiko yang tidak kecil.

  2. Korelasi Fundamental Kuat
    Pergerakan GBPJPY sangat dipengaruhi oleh berita ekonomi dari Inggris dan Jepang, seperti keputusan suku bunga dari Bank of England (BoE) dan Bank of Japan (BoJ), data inflasi, serta isu geopolitik di kedua negara.

    Responsif terhadap Sentimen Pasar Global
     Karena GBP adalah mata uang dari ekonomi barat yang stabil, dan JPY sering dianggap sebagai aset safe haven, maka pasangan ini sering bereaksi tajam terhadap perubahan sentimen pasar global, termasuk konflik geopolitik atau krisis keuangan.

  3. Spread Cenderung Lebar
     Spread untuk GBPJPY bisa sedikit lebih tinggi dibandingkan pasangan mayor seperti EURUSD. Ini karena tingginya volatilitas dan volume transaksi yang bervariasi antar broker.

  4. Likuiditas Baik pada Jam Tertentu
    GBPJPY sangat aktif pada sesi London dan sesi awal New York. Namun, likuiditasnya bisa berkurang saat sesi Asia, terutama menjelang penutupan pasar Tokyo.

Cara Trading GBPJPY

Bagi Anda yang baru memulai perjalanan di dunia trading forex, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar bisa menjalankan cara trading GBPJPY dengan lebih bijak dan aman.

Pertama-tama, penting untuk membiasakan diri dengan platform trading yang digunakan. Platform seperti MetaTrader 4 (MT4), MetaTrader 5 (MT5), atau aplikasi trading lain dari broker akan menjadi alat utama Anda dalam melakukan transaksi. Pelajari bagaimana cara membuka posisi, memasang stop loss dan take profit, membaca grafik candlestick, serta mengatur indikator teknikal.

Selanjutnya, sebagai trader pemula, Anda disarankan untuk tidak langsung melakukan trading dengan akun riil. Sebaiknya mulai dari akun demo terlebih dahulu untuk mengenali dinamika pergerakan GBPJPY, terutama karena pasangan ini terkenal dengan volatilitas yang tinggi.

Untuk mengantisipasi potensi kerugian saat mulai masuk ke akun riil, Anda bisa memanfaatkan program Welcome Reward dari Dupoin. Program ini sangat cocok untuk pemula karena menyediakan reward hingga $100 yang bisa Anda gunakan untuk trading di akun promo Welcome Reward. Artinya, Anda bisa langsung merasakan pengalaman trading sesungguhnya dengan dana bonus tanpa harus mengeluarkan modal sendiri. Dengan begitu, Anda bisa belajar sambil praktek tanpa tekanan berlebihan.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Welcome Reward.

 

Perhatikan Teknikal Trading GBPJPY

Gambar 1. Candlestick GBPJPY interval 1h (tradingview)

Salah satu tools gratis yang sangat populer dan bisa Anda manfaatkan untuk menganalisis pergerakan harga GBPJPY adalah TradingView. Platform ini menyediakan berbagai fitur charting lengkap yang sangat membantu trader dalam membaca arah tren, pola candlestick, dan potensi titik entry/exit.

Pada chart GBPJPY time frame 1 jam (1H) yang diambil pada tanggal 23 Juli 2025, kita bisa mengamati beberapa poin penting:

  1. Kondisi Market Sideways dengan Volatilitas Tinggi
     Dalam beberapa hari terakhir, GBPJPY terlihat mengalami konsolidasi atau ranging market, di mana harga bergerak naik turun dalam kisaran tertentu tanpa arah tren yang jelas. Ini ditandai dengan formasi harga yang cenderung datar setelah sempat mengalami reli dari awal Juli. Trader perlu berhati-hati pada kondisi seperti ini karena false breakout sering terjadi.

  2. Terdapat Koreksi Setelah Penurunan Tajam
     Harga GBPJPY sempat mengalami penurunan tajam menjelang pertengahan Juli, namun langsung dibalas dengan koreksi naik yang cukup cepat. Hal ini menunjukkan adanya tekanan beli yang masih aktif di area support, menandakan potensi pullback jangka pendek bisa dimanfaatkan oleh trader intraday.

  3. Level-Level Support dan Resistance Terlihat Jelas
     Anda bisa menarik garis horizontal pada area harga tertinggi dan terendah dalam beberapa hari terakhir sebagai acuan support-resistance. Area sekitar 198.20 menjadi resistance jangka pendek yang cukup kuat, sedangkan area 196.80 dapat dianggap sebagai support dinamis dalam periode yang sama.

  4. Potensi Peluang di Time Frame 1H untuk Scalping atau Intraday
    Dengan volatilitas GBPJPY yang tinggi di time frame ini, Anda bisa menggunakan strategi scalping atau intraday trading. Namun, pastikan tetap menggunakan indikator tambahan seperti Moving Average, RSI, atau Bollinger Bands untuk menghindari sinyal palsu.

Gambar 2. Candlestick GBPJPY interval 1d (tradingview)

Jika Anda adalah trader swing atau position trader yang mengandalkan analisa jangka menengah hingga panjang, maka time frame 1 hari (1D) menjadi pilihan ideal untuk membaca arah tren yang lebih besar. Dalam chart GBPJPY harian yang diambil dari TradingView, terdapat beberapa hal penting yang perlu Anda cermati:

  1. Tren Jangka Menengah Masih Positif (Bullish)
    Secara keseluruhan, GBPJPY menunjukkan struktur higher high dan higher low sejak awal tahun 2024 hingga pertengahan 2025. Ini mengindikasikan bahwa tekanan beli masih dominan dalam jangka menengah. Harga saat ini sudah naik sekitar +9% dari level dasar tahun lalu, menandakan momentum bullish yang cukup kuat.

  2. Pemulihan Pasca Penurunan Tajam
     Terlihat adanya koreksi yang cukup tajam sekitar pertengahan tahun 2024, namun diikuti dengan rebound kuat yang konsisten hingga pertengahan 2025. Pemulihan ini menandakan bahwa level support jangka panjang berhasil mempertahankan harga dari penurunan lebih dalam.

  3. Konsolidasi di Dekat Resistance Kuat
     Saat ini harga berada di kisaran area resistance psikologis, mendekati level 199.00–200.00. Jika harga berhasil breakout dari level ini dengan volume yang kuat, maka potensi rally lanjutan bisa terjadi. Sebaliknya, jika terjadi rejection, kemungkinan koreksi ke area support sekitar 192.50–195.00 masih terbuka.

  4. Potensi Divergence Perlu Diwaspadai
    Jika Anda menggunakan indikator seperti RSI atau MACD, mungkin mulai terlihat tanda-tanda divergence — di mana harga mencetak high baru tetapi indikator momentum melemah. Ini bisa menjadi sinyal awal potensi koreksi atau setidaknya pergerakan sideways dalam waktu dekat.

  5. Strategi untuk Pemula

    • Anda bisa menunggu konfirmasi breakout di atas level 199.50 untuk mengikuti momentum naik.

    • Atau, menunggu retracement ke support kuat sebagai peluang entry beli yang lebih aman.

    • Selalu gunakan stop loss dan sesuaikan ukuran lot sesuai manajemen risiko Anda.

Dengan memahami arah tren jangka menengah di time frame harian seperti ini, Anda dapat lebih percaya diri dalam menentukan posisi beli atau jual, serta menghindari entry yang terlalu terburu-buru saat pasar berada di area jenuh beli.

 

Analisa Indikator Teknikal GBPJPY

Tabel ini menunjukkan sinyal trading yang dihasilkan oleh berbagai indikator teknikal untuk pasangan mata uang GBPJPY. Dari total 13 indikator yang ditampilkan, terdapat 8 sinyal beli, 1 netral, dan 0 jual, sehingga rangkumannya adalah "Sangat Beli". Artinya, secara keseluruhan, tren teknikal mendukung potensi kenaikan harga (bullish).

Berikut penjelasan tiap indikator:

1. RSI (14) – Nilai: 57.894 – Beli

Relative Strength Index menunjukkan kekuatan tren. Nilai di atas 50 menandakan momentum naik sedang dominan. Pada level 57, ini masih dalam zona netral menuju overbought, mendukung sinyal beli.

2. Stochastic (9,6) – Nilai: 60.503 – Beli

Stochastic Oscillator mengukur kondisi overbought/oversold. Nilai di atas 50 menunjukkan kecenderungan tren naik masih berlanjut, belum terlalu jenuh beli.

3. Stochastic RSI (14) – Nilai: 100 – Beli Berlebih

Ini sinyal overbought ekstrem. Nilai maksimal 100 menunjukkan momentum jangka pendek sangat tinggi. Perlu kehati-hatian karena kemungkinan koreksi teknikal bisa terjadi.

4. MACD (12,26) – Nilai: 0 – Netral

MACD yang menunjukkan nol berarti garis sinyal dan MACD line berada di titik yang sama — belum ada momentum kuat. Biasanya digunakan bersama indikator lain.

5. ADX (14) – Nilai: 31.391 – Beli

ADX menunjukkan kekuatan tren. Nilai di atas 25 menunjukkan tren yang kuat. Di sini, ADX > 30 berarti tren naik cukup solid.

6. Williams %R – Nilai: -12.686 – Beli Berlebih

Indikator ini juga mengukur kondisi jenuh beli. Nilai mendekati -10 menandakan harga sedang mendekati area tertinggi, yang bisa memicu koreksi.

7. CCI (14) – Nilai: 186.7143 – Beli

Commodity Channel Index di atas +100 menunjukkan momentum beli yang sangat kuat. Namun, seperti StochRSI dan Williams %R, ini juga sinyal overbought.

8. ATR (14) – Nilai: 0.3393 – Volatilitas Kurang

Average True Range mengukur volatilitas. Nilai kecil menunjukkan pergerakan harga harian tidak terlalu fluktuatif. Artinya, tren naik ini tidak terlalu agresif.

9. Highs/Lows (14) – Nilai: 0.3593 – Beli

Indikator ini menunjukkan harga mendekati level tertinggi dalam 14 periode terakhir. Ini mendukung kecenderungan bullish.

10. Ultimate Oscillator – Nilai: 60.169 – Beli

Menggabungkan momentum dari tiga periode berbeda. Di atas 50 menandakan tekanan beli mendominasi.

11. ROC (Rate of Change) – Nilai: 0.566 – Beli

Mengukur kecepatan perubahan harga. Nilai positif menandakan kenaikan harga yang konsisten.

12. Bull/Bear Power (13) – Nilai: 0.59 – Beli

Menunjukkan kekuatan dominasi buyer atas seller. Nilai positif memperkuat kecenderungan naik.

Kesimpulan Analisa

  • Rangkuman Sinyal: Sangat Beli

  • Dominasi Trend: Naik (bullish) dengan tekanan beli yang kuat

  • Catatan: Meski banyak sinyal beli, beberapa indikator menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought). Ini bisa memicu koreksi jangka pendek sebelum melanjutkan tren naik.

Rekomendasi untuk Pemula

Bagi trader pemula, ini saat yang tepat untuk:

  • Mengikuti tren naik secara bijak, tetapi hindari entry di puncak harga.

  • Gunakan indikator konfirmasi dan pasang stop loss untuk mengantisipasi koreksi teknikal.

  • Perhatikan perkembangan indikator seperti RSI dan StochRSI dalam beberapa hari ke depan.

 

Analisa Moving Average GBPJPY

Moving Average (MA) adalah salah satu indikator teknikal paling populer untuk mengidentifikasi arah tren dan menentukan sinyal beli atau jual. Dalam tabel ini, kita melihat dua jenis rata-rata:

  • Sederhana (SMA): Rata-rata harga penutupan dalam periode tertentu.

  • Eksponensial (EMA): Memberikan bobot lebih besar pada harga terakhir, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga terbaru.

Rangkuman:

  • Sinyal Beli: 10 indikator

  • Sinyal Jual: 2 indikator

  • Kesimpulan Umum: Sangat Beli

Berikut penjelasan masing-masing:

MA5 (5 hari)

  • SMA: 198.52 – Beli

  • EMA: 198.64 – Beli
    Harga saat ini berada di atas rata-rata 5 hari, menandakan momentum jangka pendek masih bullish.

MA10 (10 hari)

  • SMA: 198.45 – Beli

  • EMA: 198.48 – Beli
    Sama seperti MA5, sinyal beli masih konsisten. Ini memperkuat indikasi bahwa tren naik belum kehilangan tenaga.

MA20 (20 hari)

  • SMA: 198.33 – Beli

  • EMA: 198.46 – Beli
    Harga tetap berada di atas rata-rata 20 hari, menandakan tren jangka menengah masih mendukung posisi beli.

MA50 (50 hari)

  • SMA: 198.67 – Beli

  • EMA: 198.66 – Beli
    Ini memperkuat sinyal bahwa tren naik tidak hanya bersifat jangka pendek, tetapi sudah terkonfirmasi dalam jangka menengah.

MA100 (100 hari)

  • SMA: 199.01 – Jual

  • EMA: 198.82 – Beli
    Perbedaan sinyal antara SMA dan EMA menunjukkan bahwa harga mulai mendekati rata-rata jangka panjang, namun SMA masih menunjukkan sedikit tekanan jual. Ini bisa menjadi titik perhatian untuk potensi konsolidasi.

MA200 (200 hari)

  • SMA: 198.91 – Jual

  • EMA: 198.76 – Beli
    Sama seperti MA100, perbedaan sinyal menunjukkan bahwa harga berada dalam area transisi dari fase konsolidasi ke tren baru. SMA masih lebih lambat merespons perubahan.

Kesimpulan

  • Mayoritas MA, baik jangka pendek maupun menengah, mengarah pada sinyal beli, menandakan bahwa tren GBPJPY sedang menguat.

  • Hanya MA100 dan MA200 versi SMA yang memberikan sinyal jual, namun itu wajar karena SMA lebih lambat merespons harga terbaru.

  • Secara keseluruhan, tren jangka pendek hingga menengah menunjukkan momentum bullish yang solid.

Rekomendasi untuk Pemula

Jika Anda adalah trader pemula, gunakan MA20 atau MA50 sebagai acuan utama. Ketika harga berada di atas MA tersebut, maka tren cenderung naik dan Anda bisa mencari peluang beli. Selalu kombinasikan dengan indikator lain dan gunakan stop loss untuk meminimalkan risiko.

Analisa Pivot Points GBPJPY

Pivot Point adalah alat bantu teknikal yang digunakan untuk menentukan area support dan resistance dalam periode harian. Ini berguna untuk memprediksi kemungkinan arah pergerakan harga, apakah akan melanjutkan tren, melakukan koreksi, atau berbalik arah.

Tabel yang ditampilkan menunjukkan lima metode penghitungan pivot: Klasik, Fibonacci, Camarilla, Woodie’s, dan DeMark’s. Meskipun menggunakan rumus berbeda, semuanya bertujuan memberikan gambaran area kunci harga.

Pivot Point Utama

Semua metode menunjukkan nilai pivot point utama di kisaran 198.72–198.75. Ini menjadi acuan penting:

  • Bila harga bergerak di atas pivot, potensi arah harga selanjutnya adalah naik (bullish).

  • Bila harga bergerak di bawah pivot, maka ada kecenderungan turun (bearish).

Penjelasan Masing-Masing Metode

1. Klasik
Metode paling umum digunakan.

  • Support (S1–S3): 198.60, 198.44, 198.32

  • Resistance (R1–R3): 198.88, 199.00, 199.16
    Harga saat ini berada di dekat R1, artinya ada peluang harga menembus level resistance ini jika tekanan beli berlanjut.

2. Fibonacci
Menggunakan rasio Fibonacci sebagai dasar.

  • Support: 198.61, 198.55, 198.44

  • Resistance: 198.83, 198.89, 199.00
    Tingkatannya sedikit lebih sempit dari metode klasik, cocok untuk trader yang mengincar target intraday.

3. Camarilla
Cocok untuk strategi breakout atau scalping karena memberikan level support dan resistance yang ketat.

  • Support: 198.73, 198.71, 198.68

  • Resistance: 198.79, 198.81, 198.84
    Pergerakan harga kecil bisa dengan cepat menyentuh area ini. Sangat sensitif untuk intraday.

4. Woodie’s
Lebih responsif karena mengedepankan harga penutupan terakhir dalam perhitungannya.

  • Pivot: 198.73

  • Support: 198.62, 198.45, 198.34

  • Resistance: 198.90, 199.01, 199.18
    Menunjukkan sinyal bullish jangka pendek yang cukup kuat.

5. DeMark’s
Berbeda dari metode lain karena hanya menghitung satu support dan satu resistance.

  • Pivot Point: 198.75

  • Support: 198.66

  • Resistance: 198.94
    DeMark sering digunakan oleh trader berpengalaman yang ingin mencari arah pasar berdasarkan pembalikan harga sebelumnya.

Cara Menggunakan Informasi Ini untuk Pemula

Bagi Anda yang masih pemula dalam trading GBPJPY, informasi teknikal yang telah dibahas sebelumnya bisa sangat membantu dalam mengambil keputusan yang lebih terarah dan logis. Namun, agar tidak bingung, berikut panduan singkat bagaimana cara menggunakannya secara praktis:

1. Mulailah dengan Melihat Trend Umum dari Chart Harian

Dari chart harian GBPJPY, terlihat tren jangka menengah masih cenderung naik (bullish). Untuk pemula, penting memulai analisa dari time frame besar agar tidak terjebak noise jangka pendek. Jika tren harian naik, Anda bisa memprioritaskan peluang beli (buy) daripada jual (sell).

2. Gunakan Indikator Teknikal untuk Konfirmasi

Tabel indikator teknikal menunjukkan sinyal Sangat Beli, di mana mayoritas indikator seperti RSI, CCI, dan MACD memberikan sinyal mendukung tren naik. Ini bisa digunakan sebagai konfirmasi tambahan bahwa arah pergerakan saat ini masih kuat untuk naik. Namun tetap perhatikan indikator seperti StochRSI dan Williams %R yang sudah memasuki wilayah jenuh beli (overbought), karena itu bisa menandakan koreksi jangka pendek akan terjadi.

3. Cermati Posisi Moving Average

Data Moving Average memperlihatkan bahwa harga saat ini berada di atas hampir semua rata-rata jangka pendek dan menengah. Ini mengonfirmasi bahwa momentum naik masih dominan. Sebagai pemula, Anda bisa menggunakan MA20 atau MA50 sebagai panduan. Jika harga berada di atas kedua garis MA tersebut, maka tren umumnya masih aman untuk mencari posisi beli.

4. Manfaatkan Pivot Points Sebagai Titik Masuk dan Target

Pivot Points bisa digunakan untuk menentukan titik masuk dan keluar yang lebih presisi. Misalnya, jika harga sedang bergerak di atas Pivot Point (198.72–198.75), Anda bisa menargetkan resistance pertama seperti R1 (198.88 atau 198.90) sebagai target profit. Sebaliknya, jika harga turun, gunakan S1 (198.60) sebagai area untuk menunggu konfirmasi pembalikan atau pantulan harga.

5. Gunakan Platform Seperti TradingView

Semua analisis ini bisa dilakukan langsung di platform gratis seperti TradingView, yang menyediakan chart real-time, indikator, alat gambar, dan banyak fitur lainnya. Ini sangat memudahkan pemula untuk belajar menganalisis pasar secara langsung dan bertahap.

6. Latih dengan Akun Demo atau Promo Reward

Untuk meminimalkan risiko, Anda bisa memulai latihan dengan akun demo atau program seperti Welcome Reward dari Dupoin, yang memberikan modal hingga $100 untuk belajar trading tanpa perlu deposit. Ini memungkinkan Anda mempraktikkan semua informasi teknikal tanpa risiko kehilangan uang pribadi.


Sebagai pemula, kunci sukses adalah memahami arah tren besar terlebih dahulu, kemudian menggunakan indikator teknikal dan pivot point sebagai alat bantu konfirmasi sebelum mengambil posisi. Jangan terburu-buru, fokus pada satu strategi, dan konsisten menggunakan manajemen risiko agar pengalaman trading Anda lebih stabil dan terukur.

 

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

 

 

 

 

 

 

Need Help?
Click Here