English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Cara Trading USDJPY untuk Trader Pemula
Ocky Satria · 68.9K Views

Cara Trading USDJPY untuk Trader Pemula

Pasangan mata uang USDJPY (Dolar Amerika Serikat terhadap Yen Jepang) adalah salah satu pair favorit di kalangan trader forex karena likuiditasnya yang tinggi dan pergerakan harga yang cukup dinamis. Bagi Anda yang masih pemula dalam dunia trading, mengenal karakteristik serta strategi dasar trading USDJPY bisa menjadi langkah awal yang tepat untuk membangun pondasi pengetahuan dan keterampilan trading yang kuat.

Apa itu USDJPY?

USDJPY adalah singkatan dari pasangan mata uang Dolar Amerika Serikat (USD) dan Yen Jepang (JPY). Dalam forex, pair ini menunjukkan berapa banyak Yen Jepang yang dibutuhkan untuk membeli satu Dolar AS. Misalnya, jika USDJPY diperdagangkan di level 150.00, maka Anda memerlukan 150 Yen untuk membeli 1 USD.

Pair USDJPY termasuk dalam kategori major pairs—yakni pasangan mata uang paling banyak diperdagangkan di dunia. Volume transaksi yang besar menjadikan pair ini cenderung memiliki spread rendah dan volatilitas yang relatif stabil, menjadikannya pilihan menarik terutama bagi trader pemula.

Baca juga: Cari Tau Alasan, Faktor & Manajemen Risiko Pair USDJPY!

Karakteristik Trading USDJPY

Berikut beberapa karakteristik penting dari USDJPY yang perlu Anda ketahui sebelum memulai trading:

1. Likuiditas Tinggi

USDJPY merupakan salah satu pasangan dengan likuiditas paling tinggi di pasar forex, terutama saat overlap sesi Tokyo dan New York. Hal ini membuat eksekusi order cenderung cepat dan efisien.

2. Volatilitas Sedang

Pair ini memiliki tingkat volatilitas yang moderat. Artinya, pergerakan harganya cukup aktif untuk menghasilkan peluang profit, namun tidak terlalu ekstrem yang bisa membingungkan pemula.

3. Dipengaruhi oleh Berita Ekonomi Global

USDJPY sangat dipengaruhi oleh rilis data ekonomi dari AS dan Jepang, seperti Non-Farm Payrolls, suku bunga The Fed dan BoJ, hingga kebijakan moneter masing-masing negara. Oleh karena itu, pemahaman dasar tentang kalender ekonomi sangat membantu.

4. Korelasi dengan Pasar Obligasi dan Ekuitas

Pergerakan USDJPY kerap berkorelasi dengan yield obligasi AS dan sentimen pasar saham global. Saat investor cenderung menghindari risiko, JPY sebagai mata uang safe haven bisa menguat terhadap USD.

5. Stabilitas Bank Sentral

Kebijakan dari Bank of Japan (BoJ) dan Federal Reserve (The Fed) sangat berpengaruh terhadap pair ini. Keduanya dikenal sangat transparan dalam menyampaikan panduan kebijakan, yang membantu trader dalam menganalisis arah tren jangka menengah.

Cara Trading USDJPY 

Bagi Anda yang masih baru dalam dunia trading forex, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membiasakan diri dengan platform trading. Pelajari fitur-fitur dasarnya, seperti cara membuka posisi buy/sell, cara mengatur stop loss dan take profit, serta cara membaca grafik pergerakan harga.

Sebelum mengalokasikan dana besar, sangat disarankan untuk mencoba akun demo atau program edukatif yang ditawarkan oleh broker. Salah satu program yang dapat Anda manfaatkan adalah Welcome Reward dari Dupoin. Melalui program ini, Anda berkesempatan mendapatkan reward hingga $100 hanya dengan melakukan aktivitas trading di akun promo Welcome Reward. Program ini dirancang khusus untuk membantu trader pemula mengenal dunia trading tanpa perlu langsung mempertaruhkan modal besar.

Berikut beberapa tips tambahan untuk memulai trading USDJPY:

  • Gunakan time frame yang sesuai, seperti H1 atau H4 untuk melihat tren harian.

  • Terapkan manajemen risiko yang bijak, misalnya dengan hanya mengambil risiko 1-2% dari total saldo per transaksi.

  • Ikuti berita ekonomi terbaru yang berdampak pada USD dan JPY.

  • Jangan lupa untuk rutin mengevaluasi hasil trading Anda untuk memperbaiki strategi ke depannya.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Welcome Reward.

Perhatikan Teknikal Trading USDJPY

Salah satu tools gratis yang bisa Anda manfaatkan untuk melakukan analisis teknikal USDJPY adalah TradingView. Platform ini menyediakan berbagai indikator, grafik real-time, dan alat gambar yang sangat membantu untuk membaca pergerakan harga.

Gambar 1. Candlestick USDJPY interval 1h (tradingview)

Pada grafik USDJPY tanggal 21 Juli 2025 dengan interval 1 jam (1H), terlihat bahwa harga mengalami tren naik yang cukup kuat sejak awal Juli. Setelah periode konsolidasi pada akhir Juni hingga awal Juli, harga mulai membentuk pola higher high dan higher low secara konsisten sejak tanggal 4 Juli. Ini menandakan adanya momentum tren bullish yang cukup stabil.

Namun, pada periode sekitar 17–20 Juli, pergerakan harga mulai mendatar di area sekitar level 148.50, menandakan fase konsolidasi atau penantian katalis baru dari pasar. Situasi ini dapat digunakan oleh trader untuk mengantisipasi breakout atau potensi pembalikan arah.

Time frame 1 jam seperti ini cocok untuk trader intraday, yaitu mereka yang membuka dan menutup posisi dalam hari yang sama atau dalam waktu kurang dari 24 jam. Trader dengan gaya ini biasanya mencari peluang dari fluktuasi harga jangka pendek, sehingga membutuhkan pengamatan yang lebih aktif terhadap chart dan sinyal teknikal. Time frame ini juga memungkinkan trader untuk menangkap tren harian dengan lebih jelas tanpa terlalu banyak noise seperti pada time frame yang lebih kecil (misalnya 5M atau 15M).

Gambar 2. Candlestick USDJPY interval 1d (tradingview)

Untuk analisis jangka menengah hingga panjang, trader bisa memanfaatkan time frame 1 hari (1D) di platform TradingView. Ini sangat ideal bagi swing trader dan position trader yang tidak ingin terus-menerus memantau pergerakan harga tetapi tetap ingin menangkap tren besar.

Dari grafik harian USDJPY per 21 Juli 2025, terlihat bahwa pasar sempat mengalami tren turun yang signifikan dari level puncak sekitar bulan Mei 2024 hingga Mei 2025. Penurunan ini menunjukkan tekanan jual yang kuat, hingga akhirnya membentuk bottom pada bulan Mei dan Juni 2025.

Setelah fase bottom tersebut, harga mulai memantul naik dan menunjukkan reversal bullish, ditandai dengan terbentuknya serangkaian candle hijau dan pola higher low yang lebih jelas. Saat ini harga sedang menguji area resistance di sekitar level 148.50, yang sebelumnya merupakan zona support pada awal 2024.

Kondisi ini bisa menjadi sinyal penting: jika harga mampu menembus resistance tersebut dengan volume tinggi, maka ada peluang kelanjutan tren naik. Namun jika tertahan dan terbentuk candle reversal bearish, potensi pullback bisa terjadi.

Time frame 1D cocok untuk:

  • Trader swing yang ingin menahan posisi beberapa hari hingga minggu.

  • Trader dengan waktu terbatas namun ingin tetap ikut tren pasar.

  • Analisa teknikal berbasis pola, garis tren, dan area support-resistance utama.

Dengan grafik harian, trader bisa lebih tenang dalam mengambil keputusan dan tidak terjebak oleh noise dari time frame kecil. Anda juga bisa menambahkan indikator seperti Moving Average, MACD, atau RSI untuk memperkuat analisis tren dan momentum.

 

Indikator Teknikal USDJPY

Tampilan ini menunjukkan rangkuman dari berbagai indikator teknikal populer untuk pasangan mata uang USDJPY. Setiap indikator memberikan sinyal beli, jual, atau netral, yang membantu trader dalam mengambil keputusan.

Rangkuman Cepat:

  • Sinyal Beli: 4

  • Netral: 5

  • Sinyal Jual: 2
    Artinya secara keseluruhan pasar sedang dalam fase cenderung netral ke arah bullish ringan, karena sinyal beli sedikit lebih banyak dibanding jual.

Indikator Teknikal Moving Average

Moving Average (MA) adalah indikator teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi arah tren harga dengan meratakan fluktuasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam tampilan ini, terdapat dua jenis MA yang digunakan:

  • MA Sederhana (Simple Moving Average – SMA)

  • MA Eksponensial (Exponential Moving Average – EMA)

Keduanya disajikan untuk beberapa periode berbeda (MA5, MA10, MA20, MA50, MA100, dan MA200).

Rangkuman Sinyal:
  • Sinyal Beli: 5

  • Sinyal Jual: 7

  • Kesimpulan Umum: Dominan sinyal jual, mengindikasikan tekanan turun dalam jangka pendek hingga menengah.

 
Interpretasi:
  • MA Jangka Pendek (5–20):
    Dominasi sinyal jual, khususnya dari EMA yang mengindikasikan tekanan turun lebih kuat di level saat ini. Hal ini mengindikasikan kemungkinan adanya koreksi atau pelemahan harga dalam waktu dekat.

  • MA Jangka Menengah hingga Panjang (100–200):
    Semua sinyal menunjukkan beli, baik dari SMA maupun EMA. Ini berarti secara keseluruhan tren besar (macro trend) masih berada dalam fase bullish.

Jenis-Jenis Moving Average

Dalam grafik Investing.com, terdapat dua jenis Moving Average (MA) utama yang ditampilkan, yaitu:

  1. SMA (Simple Moving Average)
     SMA adalah rata-rata harga penutupan dalam periode tertentu yang dibagi secara merata. Misalnya, SMA 10 menghitung rata-rata dari 10 candlestick terakhir. SMA cenderung memberikan sinyal yang lebih lambat karena semua data historis diberi bobot yang sama.

  2. EMA (Exponential Moving Average)
    EMA memberikan bobot lebih besar pada data harga terbaru, sehingga lebih responsif terhadap perubahan harga. EMA sering digunakan oleh trader yang ingin menangkap pergerakan tren lebih awal, khususnya dalam strategi jangka pendek.

Apa Arti Angka di Belakang "MA"

Angka di belakang "MA" menunjukkan jumlah periode waktu yang digunakan untuk menghitung rata-rata tersebut. Contohnya:

  • MA5: Menggunakan 5 candle terakhir (bisa 5 menit, 5 jam, 5 hari tergantung time frame chart).

  • MA10: Menggunakan 10 periode terakhir.

  • MA200: Menggunakan 200 periode terakhir dan biasanya dipakai untuk melihat tren jangka panjang.

Angka ini sangat penting karena menentukan sensitivitas indikator. Semakin kecil angkanya, semakin cepat MA merespons pergerakan harga (namun lebih rawan sinyal palsu).

Bagaimana Cara Menggunakan Moving Average untuk Mendapatkan Sinyal "Beli" atau "Jual"

Trader biasanya menggunakan MA untuk mendapatkan sinyal arah tren atau momentum pasar. Berikut dua cara umum penggunaannya:

  1. Posisi Harga terhadap MA

    • Jika harga saat ini berada di atas MA, maka ini adalah sinyal beli (tren naik).

    • Jika harga berada di bawah MA, maka ini adalah sinyal jual (tren turun).

  2. Crossover antara Dua MA

    • Ketika MA jangka pendek (misalnya MA5) memotong ke atas MA jangka panjang (misalnya MA50) → sinyal beli (bullish crossover).

    • Ketika MA jangka pendek memotong ke bawah MA jangka panjang → sinyal jual (bearish crossover).

Dalam gambar, terlihat bahwa MA pendek (MA5, MA10, MA20) memberikan sinyal jual, sedangkan MA panjang (MA100, MA200) memberikan sinyal beli, yang menunjukkan adanya potensi konsolidasi atau koreksi jangka pendek di tengah tren naik jangka panjang.

 

Rangkuman Keseluruhan

Jenis MA

Sinyal Dominan

Keterangan

MA Pendek (5–20)

Jual

Tekanan turun jangka pendek

MA Sedang (50)

Jual

Koreksi atau pelemahan tren minor

MA Panjang (100–200)

Beli

Tren besar masih naik (bullish)

Secara keseluruhan, pasar USDJPY berada dalam tren naik jangka panjang, tetapi ada sinyal tekanan turun sementara dari pergerakan harga terbaru.

Cara Menggunakan Informasi Ini untuk Pemula

Bagi trader pemula, Moving Average bisa menjadi alat yang sangat mudah digunakan untuk memahami tren pasar:

  • Gunakan MA200 atau MA100 untuk melihat tren besar. Jika harga di atas MA200, artinya pasar dalam tren naik.

  • Gunakan MA5 hingga MA20 untuk menentukan momentum masuk/keluar dalam jangka pendek.

  • Perhatikan crossover antara MA pendek dan panjang sebagai sinyal konfirmasi entry (beli/jual).

  • Kombinasikan MA dengan indikator lain seperti RSI atau MACD untuk menghindari sinyal palsu.

Pivot Point

Penjelasan Setiap Metode:
  1. Klasik (Classic)
     Metode paling umum dan banyak digunakan. Level-level dihitung berdasarkan rata-rata harga high, low, dan close.

  2. Fibonacci
     Menggunakan rumus dasar Pivot Points dengan penyesuaian berdasarkan level-level Fibonacci retracement. Cocok untuk trader yang memadukan teknikal klasik dengan konsep retracement.

  3. Camarilla
    Menekankan pada level-level support dan resistance yang sangat dekat dengan harga saat ini. Cocok untuk trader intraday atau scalper karena lebih presisi dalam area ketat.

  4. Woodie’s
     Mirip dengan metode klasik, namun lebih menitikberatkan harga penutupan (close) sebagai dasar perhitungan. Memberikan sinyal yang lebih responsif pada perubahan tren harian.

  5. DeMark’s
    Menggunakan pendekatan berbeda dalam rumusnya, lebih fokus pada kondisi breakout atau reversal daripada hanya level-level horizontal biasa. Sering digunakan oleh trader breakout.

Interpretasi:
  • Pivot Point utama hari ini adalah di level 148.50, yang muncul secara konsisten di semua metode kecuali DeMark’s (yang berada di 148.49).

  • Level resistance 1 (R1) berada di kisaran 148.51 – 148.56, dan support 1 (S1) di kisaran 148.41 – 148.49.

  • Jika harga bertahan di atas 148.50, maka peluang naik ke R1 dan R2 cukup besar.

  • Jika harga menembus ke bawah 148.50, maka S1 dan S2 bisa menjadi area target koreksi.


Pivot Points sangat berguna untuk membantu trader harian dan intraday mengidentifikasi zona penting untuk entry dan exit. Dalam kondisi harga USDJPY saat ini yang mendekati level pivot (148.50), reaksi harga terhadap level ini dapat menjadi penentu arah jangka pendek.

 

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

 

 

 

Need Help?
Click Here