English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Cara Menggunakan Volume Profile dalam Analisis Teknikal
Ocky Satria · 46K Views

Dalam dunia trading modern, analisis volume menjadi salah satu fondasi penting untuk memahami perilaku pasar. Salah satu alat paling canggih yang digunakan trader profesional saat ini adalah indikator Volume Profile. Berbeda dengan indikator volume konvensional yang hanya menampilkan volume berdasarkan waktu, Volume Profile menyajikan data volume berdasarkan harga, sehingga memberikan wawasan mendalam tentang di mana aktivitas pasar paling signifikan terjadi. Artikel ini akan mengulas cara menggunakan Volume Profile, termasuk cara menggunakan, pengaturannya di TradingView, serta bagaimana menggunakannya untuk mendeteksi area support dan resistance yang kuat.

 

Apa Itu Volume Profile?

Volume Profile adalah representasi grafis dari volume yang diperdagangkan pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Alih-alih menggambarkan volume per batang waktu (seperti histogram di bawah grafik), Volume Profile menggambarkan volume secara horizontal di sepanjang sumbu harga.

Fungsinya adalah untuk mengungkap area harga yang menarik bagi pelaku pasar. Volume tinggi pada harga tertentu menunjukkan adanya akumulasi atau distribusi. Sedangkan volume rendah mengindikasikan area harga yang cenderung diabaikan pasar.

Baca juga: Memahami Indikator Volume: Dasar, Fungsi & Peluang Trading

Komponen Utama Volume Profile

Sebelum masuk ke PAA cara menggunakan Volume Profile, penting untuk memahami komponen utamanya:

  1. Point of Control (POC)
    Ini adalah tingkat harga dengan volume tertinggi. POC menandakan harga di mana sebagian besar transaksi terjadi — sering kali menjadi magnet harga dan pusat gravitasi pasar.

  2. Value Area (VA)
     Area nilai biasanya mencakup 70% dari volume yang diperdagangkan selama periode yang dianalisis. Ini terdiri dari:

    • Value Area High (VAH): Batas atas dari area nilai.

    • Value Area Low (VAL): Batas bawah dari area nilai.

  3. High Volume Node (HVN) dan Low Volume Node (LVN)
    HVN adalah area dengan konsentrasi volume tinggi, biasanya menandakan zona konsolidasi. LVN, sebaliknya, merupakan celah volume dan berpotensi menjadi zona breakout.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Welcome Reward.

Jenis-Jenis Volume Profile di TradingView

TradingView menawarkan beberapa jenis Volume Profile yang bisa digunakan sesuai kebutuhan:

  1. Fixed Range Volume Profile
     Cocok untuk menganalisis volume dalam rentang waktu tertentu yang dipilih secara manual. Sangat berguna untuk melihat distribusi volume selama tren naik/turun tertentu.

  2. Session Volume Profile
     Menampilkan Volume Profile untuk setiap sesi (harian, mingguan, atau lainnya). Ideal untuk trader intraday.

  3. Visible Range Volume Profile (VPVR)
     Volume Profile ini otomatis menampilkan distribusi volume berdasarkan rentang harga yang saat ini terlihat di chart.

  4. Auto/Anchored Volume Profile (PAA - Perpetual Anchored Analysis)
    Fitur terbaru yang memungkinkan Anda "menempelkan" Volume Profile ke titik tertentu di chart, dan terus menghitung volume dari titik tersebut hingga data terbaru. Ini sangat berguna untuk analisis berbasis peristiwa, seperti saat breakout atau pullback.

Cara Menggunakan Volume Profile

Anchored Volume Profile atau PAA adalah pendekatan strategis di mana Volume Profile ditempatkan dari titik penting tertentu — misalnya dari awal swing high, swing low, atau awal tren baru.

Cara Menggunakannya:

  1. Buka chart di TradingView

  2. Klik ikon Volume Profile pada sidebar tools.

  3. Pilih Fixed Range Volume Profile atau Anchored Volume Profile (jika tersedia di akun Premium).

  4. Klik pada titik awal tren (misalnya breakout dari resistance atau swing low) untuk mulai menghitung distribusi volume.

  5. Volume Profile akan muncul dari titik tersebut ke harga saat ini.

Fungsi

  • Melihat bagaimana volume terdistribusi sejak breakout terjadi.

  • Menilai apakah harga saat ini berada di atas atau di bawah area nilai.

  • Menentukan potensi pembalikan tren jika harga kembali ke POC.

 

Strategi Menggunakan Volume Profile dalam Trading

Level-Level Support dan Resistance

Volume Profile tidak mencoba memperkirakan harga masa depan seperti garis tren atau rata-rata bergerak, namun menunjukkan kenyataan: harga berapa yang paling banyak diperdagangkan. Area dengan konsentrasi volume tinggi biasanya menandakan zona akumulasi (support) atau distribusi (resistance) yang kuat.

Misalnya dalam gambar chart di atas (saham AAPL), terdapat sebuah area harga di sekitar $120–$125 yang ditandai dengan Volume Profile tebal secara horizontal — ini berarti banyak transaksi terjadi di kisaran harga tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa harga tersebut merupakan support yang kuat, karena pasar telah menganggap area itu sebagai titik wajar untuk beli.

Hal ini juga diperkuat oleh adanya periode pergerakan menyamping (sideways) yang cukup lama, seperti yang ditandai dengan kotak biru pada chart. Fase ini menunjukkan pasar sedang dalam kondisi akumulasi sebelum melanjutkan tren naik.

Ketika harga kembali ke area dengan volume tinggi (seperti area POC atau Value Area), ada kemungkinan besar harga akan bereaksi kuat — entah memantul atau tertahan. Dalam kasus ini, area sekitar $120–$125 bertindak sebagai zona support: harga yang turun ke area tersebut cenderung mantul naik karena banyaknya pembeli sebelumnya.

Sebaliknya, jika volume tinggi terjadi di area yang lebih tinggi dan sebelumnya digunakan untuk menjual dalam jumlah besar, area tersebut kemungkinan menjadi resistance. Saat harga mencoba menembus ke atas, area itu bisa menolak pergerakan dan menyebabkan harga turun kembali.

Pada chart AAPL di platform TradingView, terlihat dua elemen penting:

  1. Volume Profile ditampilkan di sisi kanan, memperlihatkan volume perdagangan di berbagai level harga — semakin panjang bar horizontal, semakin besar volume yang diperdagangkan di harga tersebut.

  2. Label biru yang bertuliskan “Volume Profile revealing a typical area of support” menandakan bahwa sistem mengenali area support yang kuat berdasarkan distribusi volume. Area ini adalah tempat harga sebelumnya mengalami konsolidasi dan pembeli mulai mendominasi.

Dengan melihat area sideways dan volume tinggi bersamaan, kita bisa menyimpulkan bahwa itu adalah titik penting yang secara historis diakui oleh pasar — kemungkinan besar akan menjadi zona pertahanan harga jika diuji kembali.

Memahami Node Volume

Dalam analisis Volume Profile, dua elemen penting yang sering muncul adalah High Volume Node (HVN) dan Low Volume Node (LVN). Keduanya mewakili karakteristik volume yang sangat berbeda pada tingkat harga tertentu dan berperan penting dalam membantu trader memahami perilaku pasar.

1. High Volume Node (HVN) – Titik Konsolidasi dan Stabilitas Harga

HVN adalah area pada chart di mana volume perdagangan mencapai puncaknya dalam rentang harga tertentu. Artinya, banyak transaksi jual beli terjadi pada level harga ini. Dalam konteks pasar, HVN menunjukkan zona harga yang dianggap adil (fair value) oleh pelaku pasar di sinilah pembeli dan penjual sama-sama aktif dan merasa nyaman bertransaksi.

Fungsi HVN dalam Trading:

  • HVN sering menjadi zona konsolidasi, di mana harga cenderung bergerak sideways.

  • Ketika harga kembali ke HVN sebelumnya, pasar cenderung melambat dan stabil, karena pelaku pasar mengenalinya sebagai titik seimbang.

  • HVN dapat bertindak sebagai support atau resistance tergantung dari arah tren saat harga mendekatinya.

Pada gambar chart AAPL, kita bisa melihat area HVN ditandai dengan bar horizontal yang sangat panjang di sekitar harga $70–$80. Label biru pada grafik berbunyi "High Volume Nodes corresponding with a period of stability", yang menjelaskan bahwa area ini adalah zona volume tinggi yang mengonfirmasi adanya periode stabilisasi harga — pasar menyerap likuiditas sebelum melanjutkan tren naik yang lebih kuat.

 

2. Low Volume Node (LVN) – Area Penolakan Harga dan Pergerakan Cepat

LVN merupakan kebalikan dari HVN. Ini adalah area di mana volume transaksi rendah atau bahkan sangat minim. Dalam perspektif Volume Profile, LVN dikenal sebagai “unfair value area”, atau zona harga yang tidak dianggap wajar oleh pasar. Pelaku pasar cenderung menghindari harga ini, sehingga volume pun tipis.

Fungsi LVN dalam Trading:

  • LVN adalah zona yang sering kali dilalui harga dengan cepat — baik saat breakout maupun breakdown.

  • Harga cenderung tidak berlama-lama di zona ini, karena dianggap kurang menarik oleh pelaku pasar.

  • Ketika harga mendekati LVN, kemungkinan besar akan terjadi reaksi cepat: harga bisa langsung menembus (karena tidak ada minat) atau memantul (karena dianggap “aneh” atau terlalu mahal/murah).

Meski tidak ditandai secara eksplisit pada gambar, kita bisa memperhatikan bagian-bagian pada Volume Profile yang tipis atau kecil — inilah LVN. Jika harga mendekati area ini, trader harus bersiap dengan pergerakan cepat karena zona tersebut tidak memiliki banyak transaksi di masa lalu untuk menjadi area penyangga.

 

3. Menggunakan HVN dan LVN untuk Keputusan Trading

  • Entry: Jika harga mendekati HVN dari atas atau bawah, bisa menjadi momen entry berdasarkan reaksi harga terhadap area ini.

  • Breakout Target: LVN bisa menjadi target breakout karena harga cenderung melewati area ini dengan cepat tanpa hambatan besar.

  • Stop Loss Placement: Hindari menempatkan stop loss terlalu dekat dengan HVN, karena area ini rawan false breakout akibat tingginya likuiditas.

  • Zona Konsolidasi: HVN sering menjadi area terbaik untuk menunggu sinyal konfirmasi sebelum membuka posisi besar.

Gambar dan penjelasan ini mengilustrasikan bagaimana Volume Profile tidak hanya menunjukkan seberapa banyak volume terjadi, tetapi di harga mana volume itu terjadi. Dengan mengenali HVN sebagai zona stabilitas dan LVN sebagai zona reaksi cepat, trader bisa membaca dinamika pasar dengan lebih akurat dan menyesuaikan strategi mereka untuk mengambil keputusan entry dan exit yang lebih presisi.

Contoh Strategi Penggunaan Volume Profile

Seperti halnya banyak indikator teknikal lainnya, Volume Profile memiliki beragam kegunaan dalam strategi trading. Salah satu pendekatan paling populer adalah dengan membandingkan posisi harga pembukaan hari ini terhadap distribusi Volume Profile dari hari sebelumnya.

Berikut adalah tiga skenario umum:

  1. Harga Dibuka di Dalam Area Nilai (Value Area)
     Jika harga pembukaan hari ini berada di dalam area nilai (yakni antara Value Area High dan Value Area Low) tetapi masih di bawah High, maka kemungkinan besar harga akan berusaha kembali ke Point of Control (POC) sebelum bergerak naik. Ini mengindikasikan adanya peluang entry beli (buy) saat harga retrace ke POC.

  2. Harga Dibuka di Bawah Area Nilai, Tapi Masih di Dalam Profil Volume
     Bila harga pembukaan hari ini berada di bawah area nilai, namun masih berada dalam batas Profil Volume hari sebelumnya, dan kemudian mulai naik menuju POC, ini menunjukkan potensi entry jual (sell) selama fase retracement menuju titik keseimbangan.

  3. Harga Dibuka di Luar Profil Volume
    Apabila harga pembukaan benar-benar berada di luar seluruh range Volume Profile hari sebelumnya (baik di atas VAH maupun di bawah VAL), maka ini bisa menjadi sinyal kemungkinan kelanjutan tren. Artinya, pasar melihat harga saat ini sebagai situasi baru (kondisi tidak wajar), dan berpotensi melanjutkan arah pergerakan tersebut.

Dengan memanfaatkan hubungan antara harga pembukaan dan struktur Volume Profile sebelumnya, trader bisa memperoleh insight tentang arah pasar yang mungkin terjadi dalam sesi tersebut.

 

Ringkasan Mengenai Volume Profile

Volume Profile adalah alat analisis teknikal yang sangat berguna dan fleksibel, digunakan secara luas oleh berbagai jenis trader. Nilai lebih dari indikator ini terletak pada fungsionalitas serbaguna yang bisa diterapkan dalam berbagai konteks charting — baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Berbeda dengan indikator lainnya yang cenderung prediktif, Volume Profile adalah alat berbasis data historis dan reaktif. Ia menunjukkan di mana aktivitas perdagangan terbesar terjadi, dan dari situ mengungkap level harga yang dianggap penting oleh pelaku pasar.

Kelebihan Utama:

  • Adaptif dan kreatif: Trader bisa menggunakannya dengan berbagai cara, sesuai gaya trading masing-masing.

  • Membantu membaca struktur pasar: Menunjukkan dengan jelas zona support dan resistance berdasarkan distribusi volume riil.

  • Menguatkan sinyal entry/exit: Digunakan bersama price action atau indikator lainnya untuk konfirmasi.

Volume Profile memungkinkan trader untuk lebih memahami konteks harga, mengenali zona konsolidasi, dan mengukur kekuatan tren secara lebih objektif. Misalnya, dengan melihat apakah harga saat ini berada di atas POC atau di bawahnya, trader bisa menilai apakah pasar sedang menguat atau melemah.

Dengan mengamati interaksi antara harga pembukaan dan struktur volume hari sebelumnya, serta memanfaatkan insight dari Point of Control, Value Area, HVN, dan LVN, trader bisa membangun strategi yang lebih cerdas dan berbasis data. Volume Profile bukan hanya sekadar alat teknikal, tetapi juga peta interaksi psikologi pasar yang tercermin dalam volume riil.

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here