English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
Русский язык
اللغة العربية
zu-ZA
0
Market AnalysisMarket Analysis

Market Analysis

5 Cara Analisa Area Trading ala Profesional Trader, Mau Tau?

Beladdina Annisa · 111.3K Views

Bagi sebagian besar trader pemula, salah satu tantangan terbesar dalam dunia trading adalah menentukan kapan dan di mana harus masuk atau keluar pasar. Terlalu cepat entry bisa membuat Anda terjebak di harga yang belum matang, sementara terlalu lambat justru bisa membuat Anda kehilangan momentum. Di sinilah pentingnya memahami konsep analisa area trading.

Jika Anda ingin belajar seperti para profesional, artikel ini akan memandu Anda melalui 5 langkah mudah dan praktis dalam melakukan analisa area trading, lengkap dengan penjelasan teknikal yang mudah dicerna untuk semua level trader.

Langkah 1: Tentukan Tren Utama di Timeframe Lebih Besar

Kenapa Harus Mulai dari Timeframe Lebih Besar?

Langkah pertama yang dilakukan trader profesional sebelum menganalisa area entry adalah melihat tren utama di timeframe yang lebih besar, seperti time frame H4, Daily, atau bahkan Weekly. Alasannya sederhana: timeframe besar menunjukkan arah dominan pasar, dan analisa kita harus mengikuti alur besarnya.

Cara Melihat Arah Tren

Gunakan alat bantu seperti trendline, Moving Average (MA), atau hanya dengan mengamati higher high dan higher low untuk tren naik, atau lower high dan lower low untuk tren turun. Jika harga secara konsisten membuat puncak dan lembah yang lebih tinggi, itu artinya tren naik masih dominan.

Misalnya, jika Anda melihat tren naik di Daily, maka Anda hanya fokus mencari area buy di timeframe kecil (seperti H1 atau M30). Ini disebut trading searah tren mayor, dan inilah yang dilakukan profesional untuk mengurangi risiko.

Langkah 2: Tandai Area Support dan Resistance Kuat

image.png

Identifikasi Zona Reaksi Pasar

Langkah berikutnya adalah menggambar area support dan resistance (S&R). Ini adalah zona harga di mana pasar sering bereaksi, memantul, atau bahkan membalikkan arah. Trader profesional tidak asal menggambar garis horizontal, mereka fokus pada level harga yang telah diuji beberapa kali sebelumnya.

Area support adalah zona di mana harga cenderung tertahan saat turun, sementara resistance adalah zona tempat harga cenderung berhenti saat naik. Cek pada area di mana terjadi pembalikan harga yang signifikan, volume tinggi, atau wick panjang.

Gunakan Timeframe Kombinasi

Idealnya, gambar S&R di timeframe besar dulu (H4 atau Daily), lalu lihat bagaimana harga merespons zona tersebut di timeframe kecil (H1 atau M30). Ini akan membantu Anda menentukan area-area sensitif untuk dijadikan acuan analisa entry dan exit.

Langkah 3: Cari Konfirmasi dengan Price Action

Apa Itu Price Action?

Setelah menentukan area penting, langkah selanjutnya adalah mencari konfirmasi berupa price action. Price action adalah pola pergerakan harga yang terbentuk dari interaksi supply dan demand. Trader profesional sangat mengandalkan price action karena tidak tertunda dan menggambarkan perilaku pasar secara real-time.

CTA Banner_Welcome Reward

Pola Candlestick yang Bisa Jadi Sinyal

Beberapa pola candlestick umum yang menjadi sinyal entry antara lain:

  • Pin Bar: menunjukkan penolakan kuat dari satu arah

  • Engulfing: menunjukkan dominasi buyer atau seller

  • Doji di area support/resistance: mengindikasikan potensi pembalikan

Jika Anda melihat area support dari langkah sebelumnya, lalu muncul bullish engulfing di situ, maka itu bisa menjadi sinyal valid untuk buy. Kombinasi area dan price action ini membuat setup Anda lebih kuat dan terstruktur.

Langkah 4: Gunakan Indikator Pendukung

Pilih Indikator Sesuai Fungsi

Meskipun price action sangat penting, trader profesional biasanya menggunakan indikator tambahan untuk memperkuat validitas sinyal. Beberapa indikator yang sering dipakai untuk mendukung analisa area trading antara lain:

  • Relative Strength Index (RSI): untuk melihat kondisi jenuh beli/jual

  • Moving Average (MA): untuk melihat arah tren

  • Volume: untuk mengecek kekuatan saat breakout

Gunakan indikator ini bukan sebagai sinyal utama, tapi sebagai pendukung konfirmasi. Misalnya, saat Anda melihat pin bar bullish di support, dan RSI menunjukkan oversold, ini memperkuat alasan Anda untuk masuk posisi.

Jangan Gunakan Terlalu Banyak Indikator

Salah satu kesalahan umum pemula adalah menggunakan terlalu banyak indikator. Ini justru membuat Anda bingung dan lambat dalam mengambil keputusan. Cukup 1–2 indikator yang Anda pahami benar cara membacanya dan cara menggabungkannya dengan area analisis.

Langkah 5: Tentukan Entry, Stop Loss, dan Take Profit

image.png

Entry Harus Berdasarkan Konfirmasi

Trader profesional tidak pernah entry tanpa konfirmasi. Setelah melihat tren utama, menentukan area, dan mendapat sinyal dari price action dan indikator, barulah mereka masuk. Entry dilakukan di candle konfirmasi, bukan hanya karena harga “terasa murah” atau “sudah turun banyak”.

Misalnya, setelah melihat pola engulfing di support Daily, trader bisa entry buy pada candle berikutnya, atau saat harga break dari high candle sinyal tersebut.

Stop Loss Selalu Ditetapkan

Stop Loss adalah harga yang menandakan bahwa analisa Anda salah, dan Anda perlu keluar dari pasar. Profesional tidak takut rugi kecil, mereka takut rugi besar. Letakkan SL di bawah support (untuk buy) atau di atas resistance (untuk sell), dan jangan pernah memindahkannya sembarangan.

Take Profit dengan Perhitungan Risk Reward

Target keuntungan juga harus ditentukan sejak awal. Gunakan rasio risk-to-reward minimal 1:2. Artinya, jika risiko Anda 50 pips, target profit sebaiknya 100 pips. Dengan cara ini, Anda bisa tetap untung walaupun 50% dari trading Anda mengalami loss.

spread rendah mulai dari 0.0

Studi Kasus GBP/USD Timeframe H1

Misalnya Anda ingin trading di pasangan GBP/USD. Di timeframe H4 terlihat tren naik, lalu Anda gambar support kuat di 1.2600. Di H1, Anda melihat harga menyentuh area itu dan muncul pola bullish pin bar. RSI menunjukkan kondisi oversold.

Dengan semua konfirmasi itu, Anda entry buy di 1.2610, SL di 1.2570 (40 pips), dan TP di 1.2690 (80 pips). Rasio risk-reward 1:2, dan ini adalah setup yang didasarkan pada langkah profesional.

Menganalisa area trading seperti profesional bukan hal mustahil. Dengan mengikuti 5 langkah ini, Anda bisa menentukan tren utama, menggambar support-resistance, mencari konfirmasi price action, menggunakan indikator pendukung, dan menetapkan entry-SL-TP. Anda juga bisa meningkatkan akurasi entry dan mengurangi emosi saat trading.

Yang membedakan trader profesional bukan indikator mahal atau tools canggih, tapi cara berpikir yang sistematis dan disiplin pada setiap langkahnya. Bangun kebiasaan ini dari sekaran, dan Anda akan semakin dekat ke performa trading yang konsisten.

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

 

Need Help?
Click Here