

Market Analysis
Di tengah geliat kopi spesialti dan kecenderungan konsumen mencari pengalaman kafe yang otentik, saham Starbucks (SBUX) menjadi sorotan para investor sebagai aset defensif sekaligus pertumbuhan.
Dengan jaringan lebih dari 36.000 gerai di lebih dari 80 negara dan portofolio produk yang terus diperkuat melalui inovasi digital dan menu yang terus berkembang, Starbucks berhasil menciptakan ekosistem kafe yang sulit ditandingi.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam profil saham SBUX, segmen bisnis yang menjadi tulang punggung pendapatan, strategi korporasi di bawah kepemimpinan baru, struktur kepemilikan, serta peluang trading yang bisa dimanfaatkan trader..
Profil Saham SBUX
Starbucks Corporation didirikan pada tahun 1971 oleh Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker sebagai kedai kopi kecil di Pike Place Market, Seattle.
Kini, Starbucks telah berkembang menjadi pemimpin global di industri kafe, dengan lebih dari 36.000 gerai di lebih dari 80 negara. Sahamnya diperdagangkan di NASDAQ dengan kode SBUX, dan menjadi komponen penting di indeks S&P 500 dan NASDAQ-100.
Pada tahun fiskal 2024, Starbucks mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar US$ 36,2 miliar, naik sekitar 1% dibandingkan tahun sebelumnya, meski menghadapi tantangan dari penurunan comparable store sales dan fluktuasi nilai tukar asing.
Sementara itu, laba bersih 12-month trailing mencapai lebih dari US$ 5,56 miliar, mencerminkan kekuatan arus kas operasional dan efisiensi biaya perusahaan dikutip dari artikel investopedia.
Segmen Bisnis SBUX
Starbucks mengelompokkan operasionalnya ke dalam dua pendekatan segmen utama:
1. Segmen Geografis
North America: Merupakan kontributor terbesar dengan pendapatan Q4 FY24 sebesar US$ 6,7 miliar, meski turun 3% YoY akibat penurunan transaksi dan tekanan biaya
International: Pendapatan Q4 FY24 mencapai US$ 1,9 miliar, turun 4% YoY terutama karena fluktuasi mata uang dan tekanan sejenis di pasar Eropa dan Asia
2. Segmen Produk
Beverage Member (60,5% pendapatan; ~US$ 21,9 miliar): Kopi panas, espresso, minuman dingin, dan minuman non-kopi (teh, cokelat).
Food Member (18,7% pendapatan; ~US$ 6,8 miliar): Kue, sandwich, salad, dan makanan ringan.
Other Products Member (20,8% pendapatan; ~US$ 7,5 miliar): Merchandise (mug, tumbler), sistem kemitraan lisensi, dan penjualan produk ritel kemasan.
Dengan diversifikasi segmen geografis dan produk, Starbucks mampu menahan tekanan di satu pasar tertentu dan memanfaatkan pertumbuhan di pasar lain.
Baca Juga: Mengulik Saham P&G: Peluang Emas di Tengah Volatilitas Pasar
Strategi Perusahaan SBUX
Di bawah kepemimpinan CEO Brian Niccol (sejak September 2024), Starbucks menerapkan beberapa inisiatif strategis:
Revitalisasi Gerai & Menu: Menyederhanakan menu, mempersingkat waktu layanan, serta mengembalikan konsep condiment bar mandiri demi memperkuat pengalaman pelanggan dan efisiensi operasional
Transformasi Digital: Memperluas program loyalitas Starbucks Rewards, mengembangkan fitur mobile order & pay, serta integrasi AI untuk rekomendasi produk dan personalisasi promosi.
Fokus pada Efisiensi Biaya: Program “year of efficiency” 2023 dilanjutkan ke 2024 dengan pemangkasan biaya tetap, optimasi rantai pasok, dan otomatisasi proses demi menjaga margin meski dalam kondisi pasar menantang.
Investasi Berkelanjutan: Meningkatkan penggunaan bahan baku ramah lingkungan, target net-zero carbon emissions, serta sumber energi terbarukan untuk mendukung citra korporasi yang bertanggung jawab.
Pengelolaan Portofolio: Mempercepat ekspansi di pasar Asia, khususnya China dan India, sambil meninjau ulang model lisensi di beberapa wilayah untuk memaksimalkan profitabilitas.
Kombinasi inovasi dalam produk, digitalisasi, dan efisiensi operasional ini diharapkan memperkuat daya saing jangka panjang Starbucks.
Kepemilikan Saham SBUX
Komposisi pemegang saham Starbucks perpekiraan Q2 2025 menunjukkan dominasi investor institusional:
Institusional (82,67%): Dikuasai oleh lembaga besar seperti The Vanguard Group, BlackRock, dan Fidelity, yang mencerminkan keyakinan institusi terhadap fundamental jangka panjang Starbucks
Insider (0,08%): Saham yang dipegang oleh manajemen dan direksi, relatif kecil namun mencerminkan alignment kepentingan dalam stabilitas dan pertumbuhan perusahaan.
Ritel (17,25%): Investor individu yang mencari kombinasi antara potensi apresiasi modal dan pendapatan dividen.
Struktur kepemilikan ini menunjukkan bahwa saham SBUX mendapat perhatian besar dari pemodal institusional, sekaligus tetap terjangkau bagi investor ritel.
Baca Juga: Dari Cuma Netizen ke Trader: Kenapa Harus Punya Saham Facebook?
Peluang Trading Saham SBUX
Dividend Capture: Starbucks membayar dividen kuartalan US$ 0,61 per saham dengan annual yield sekitar 2,66%, dan telah menaikkan dividen selama 15 tahun berturut-turut, mencerminkan kepercayaan manajemen atas arus kas masa depan
Volatilitas Terukur: Sebagai saham defensif, SBUX cenderung mengalami koreksi lebih kecil saat pasar melemah, membuatnya cocok bagi strategi swing trading pada level support psikologis (sekitar US$ 75–80).
Momentum Ekspansi International: Pengumuman pembukaan ribuan gerai baru di Asia dan Eropa tengah dapat memicu kenaikan harga saham menjelang rilis data penjualan kuartalan berikutnya.
Katalis Efisiensi: Hasil positif dari inisiatif efisiensi dan digitalisasi diperkirakan akan tercermin pada margin operasi yang lebih baik, menjadi katalis bagi revisi naik rekomendasi analis.
Risiko & Timing: Pelaku trading wajib memperhatikan laporan comparable store sales, eks-dividend dates (16 Mei, 15 Agustus 2025), serta perkembangan kampanye aktivis seperti Elliott Management yang dapat menciptakan short-term volatility.
Dengan memahami karakteristik dividen, volatilitas, dan katalis korporasi, trader dapat merancang strategi entry-exit yang terukur.
Analisis Kinerja Laba SBUX
Laporan laba terbaru Starbucks (SBUX) yang dirilis pada 29 April 2025 menunjukkan performa yang di bawah ekspektasi pasar. Earnings Per Share (EPS) perusahaan tercatat sebesar $0,41, lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan analis sebesar $0,51, data ini berasal dari investing.
Dari sisi pendapatan, Starbucks membukukan $8,80 miliar, sedikit di bawah ekspektasi pasar yang berada di angka $8,89 miliar. Hasil ini menunjukkan bahwa baik dari sisi laba maupun pendapatan, perusahaan mengalami miss terhadap target yang telah ditetapkan analis.
Bila ditinjau dari grafik kinerja selama lima kuartal terakhir, terlihat bahwa pendapatan Starbucks cukup stabil di kisaran $8,8 hingga $9,5 miliar. Namun, penurunan tajam EPS pada kuartal pertama 2025 menjadi perhatian, terutama setelah sebelumnya mampu menjaga EPS di kisaran $0,8 hingga $0,9.
Hal ini mengindikasikan adanya tekanan margin atau kenaikan biaya operasional yang perlu dicermati lebih lanjut oleh investor. Meski demikian, dalam 90 hari terakhir terdapat revisi positif terhadap EPS oleh sebagian analis, yang mungkin mencerminkan optimisme jangka menengah terhadap pemulihan kinerja perusahaan.
Disclaimer:
Informasi ini disusun untuk tujuan edukasi dan bukan merupakan saran investasi. Segala keputusan investasi berada sepenuhnya di tangan pembaca. Performa masa lalu tidak menjamin hasil di masa depan. Selalu lakukan analisis mandiri atau konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan investasi.
Trading Saham SBUX di Dupoin
Untuk memanfaatkan peluang saham SBUX di atas, Anda dapat menggunakan platform Dupoin, broker berizin OJK dan BAPPEBTI yang menyediakan berbagai akses ke pasar global termasuk saham AS.
Selain itu, adanya fitur Insights di Dupoin yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan edukasi, informasi market, analisa teknikal serta berita-berita penting untuk mengoptimalkan entry, exit, dan strategi trading saham SBUX Anda.
Dengan memahami profil, segmen, strategi, kepemilikan, dan peluang pasar, trading saham SBUX bisa menjadi cara strategis untuk memanfaatkan volatilitas sambil menikmati stabilitas blue-chip global.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!