

Market Analysis
Pasangan mata uang GBP/USD adalah salah satu instrumen paling likuid dan populer di pasar forex. Bagi banyak trader, terutama di kalangan pemula maupun menengah, memahami dasar GBP/USD menjadi langkah awal untuk memasuki dunia trading.
Mengapa demikian? Sebagai mata uang utama yang melibatkan Pound Sterling Inggris (GBP) dan Dolar Amerika Serikat (USD), GBP/USD mencerminkan kekuatan ekonomi dua negara besar sekaligus, yaitu Inggris dan Amerika Serikat.
Volatilitas yang cenderung tinggi, spread relatif stabil, dan likuiditas yang besar membuat pasangan ini menjadi favorit banyak trader.
Dalam artikel ini, kita akan membahas seluk-beluk dasar dan cara trading GBP/USD, mulai dari definisi dan karakteristik, faktor-faktor yang memengaruhi pergerakannya, cara melakukan analisis teknikal dan fundamental, hingga strategi trading yang tepat.
Dengan memahami poin-poin tersebut, Anda akan lebih siap merancang rencana trading, membuka posisi, dan mengatur manajemen risiko ketika menghadapi fluktuasi GBP/USD. Tanpa perlu berlama-lama, mari kita simak materi penting berikut!
Apa Itu Pasangan Mata Uang GBP/USD?
Pada dasarnya, pasangan GBP/USD menunjukkan nilai tukar antara Pound Sterling Inggris (GBP) sebagai mata uang dasar (base currency) dan Dolar AS (USD) sebagai mata uang kutipan (quote currency).
Jika misalnya harga GBP/USD berada pada level 1.3000, artinya 1 Pound Inggris setara dengan 1,30 Dolar AS.
Ketika Anda membuka posisi BUY (beli) pada GBP/USD, Anda membeli GBP dengan menjual USD. Sebaliknya, jika Anda memilih SELL (jual), maka Anda menjual GBP dan membeli USD.
Istilah “cable” untuk menyebut GBP/USD berasal dari era dahulu, ketika nilai tukar Pound dan Dolar dikomunikasikan lewat kabel bawah laut antara London dan New York.
Meski teknologinya sudah berubah drastis, julukan “cable” tetap melekat hingga sekarang. Dalam prakteknya, banyak broker dan trader masih menggunakan sebutan ini.
GBP/USD termasuk dalam kategori major pairs, karena Dolar AS adalah mata uang cadangan global terbesar, sedangkan Pound adalah salah satu mata uang dengan volume perdagangan tinggi.
Major pairs seperti GBP/USD juga cenderung menawarkan spread yang relatif rendah, sehingga cocok bagi trader yang menjadikan biaya transaksi sebagai pertimbangan utama.
Karakteristik Pasangan GBP/USD
Mengetahui karakteristik utama GBP/USD membantu Anda memahami perilaku harganya pada berbagai kondisi pasar. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
1. Likuiditas Tinggi
Sebagai salah satu pasangan forex yang paling sering diperdagangkan, GBP/USD menawarkan likuiditas sangat besar.
Di sesi pasar forex utama New York dan London pergerakan volume trading pada GBP/USD mencapai puncaknya. Likuiditas tinggi artinya Anda lebih mudah masuk atau keluar posisi dengan slippage minimal, terutama ketika pasar sedang aktif.
2. Volatilitas Signifikan
Secara umum, GBP/USD lebih volatil daripada pasangan seperti EUR/USD atau USD/CHF. Pergerakan harian (daily range) seringkali berada pada kisaran 50–100 pip, terutama saat data ekonomi Inggris atau Amerika Serikat dirilis.
Volatilitas ini bisa menjadi dua sisi mata uang: peluang profit besar, namun juga risiko loss yang lebih tinggi jika tidak diantisipasi dengan manajemen risiko ketat.
3. Spread Umumnya Lebih Besar
Karena volatilitasnya tergolong tinggi, broker biasanya menetapkan spread sedikit lebih besar dibanding EUR/USD.
Spread adalah selisih antara harga bid (jual) dan ask (beli). Spread yang lebih tinggi dapat memengaruhi profitabilitas, terutama bagi trader scalping yang membuka banyak posisi dalam waktu singkat.
4. Sensitif terhadap Kebijakan Moneter
Bank of England (BoE) dan Federal Reserve (The Fed) adalah dua otoritas moneter yang memengaruhi GBP/USD.
Keputusan suku bunga, program pembelian aset, dan pernyataan pejabat bank sentral seringkali menjadi katalis utama pergerakan harga.
Ketika salah satu bank sentral bersikap hawkish (sinyal kenaikan suku bunga), mata uangnya cenderung menguat. Sebaliknya, sikap dovish (sinyal suku bunga rendah) bisa melemahkan mata uang.
5. Dipengaruhi Sentimen Politik dan Ekonomi
Sejak Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa (Brexit), GBP cenderung lebih rentan terhadap berita politis dan perkembangan negosiasi perdagangan. Isu-isu seperti perjanjian perdagangan, pengaruh Brexit pada ekspor-impor Inggris, hingga data inflasi dapat memicu volatilitas ekstra.
Sementara di sisi USD, selain faktor ekonomi domestik, USD juga dipengaruhi perkembangan global, karena Dolar sering dijadikan safe haven saat terjadi gejolak pasar.
Dengan mengenali karakteristik ini, Anda dapat menyesuaikan strategi trading agar lebih tepat sasaran.
Misalnya, jika Anda menyukai volatilitas tinggi, GBP/USD bisa menjadi incaran; tetapi kalau Anda lebih nyaman dengan chart yang bergerak lebih stabil, mungkin EUR/USD atau USD/JPY lebih sesuai.
Analisis Teknikal pada GBP/USD
Selain memahami faktor fundamental, analisis teknikal sangat membantu dalam menentukan timing entry dan exit. Berikut beberapa pendekatan yang umum digunakan:
1. Support dan Resistance
-
Support: Level harga di mana permintaan dianggap cukup kuat untuk menghentikan penurunan lebih lanjut. Misalnya, jika GBP/USD sering kali berbalik naik di level 1.2800, maka level tersebut dianggap support.
-
Resistance: Level harga di mana penawaran cukup kuat untuk menghentikan kenaikan. Jika GBP/USD gagal menembus 1.3100 berkali-kali, maka 1.3100 menjadi resistance penting.
-
Cara Mengidentifikasi: Gunakan garis horizontal pada chart, amati titik balik harga di masa lalu. Semakin sering harga menyentuh level tersebut, semakin kuat level support/resistance.
2. Trendline dan Channel
-
Trendline: Tarik garis lurus menghubungkan dua titik swing low (untuk uptrend) atau swing high (untuk downtrend). Trendline memudahkan visualisasi arah tren.
-
Trend Channel: Membuat paralel trendline di atas dan di bawah garis tren untuk membentuk channel. Harga biasanya bergerak di dalam channel. Breakout channel dapat menjadi sinyal awal pembalikan atau akselerasi tren.
3. Moving Average (MA)
-
Simple Moving Average (SMA): Rata-rata harga selama periode tertentu, misalnya SMA 50 atau SMA 200.
-
Exponential Moving Average (EMA): Jenis moving average yang memberikan bobot lebih besar pada harga terbaru, misalnya menggunakan EMA 20 dan EMA 50.
-
Cross-over Strategy: Ketika EMA periode pendek (misalnya EMA 20) menembus EMA periode panjang (EMA 50) ke atas, sinyal BUY muncul; sebaliknya, ketika EMA 20 memotong EMA 50 ke bawah, sinyal SELL muncul.
-
Dynamic Support/Resistance: Harga sering memantul di area moving average saat tren masih kuat.
4. Indikator Oscillator
-
Relative Strength Index (RSI): Mengukur kekuatan dan kelemahan harga dalam periode tertentu. RSI di atas 70 menandakan overbought; di bawah 30 menandakan oversold. Jika GBP/USD di RSI 80, ada potensi koreksi turun.
-
Stochastic Oscillator: Mirip RSI, tetapi menggunakan perhitungan high-low range. Ketika Stochastic di atas 80, menandakan kondisi overbought; di bawah 20, menandakan oversold.
-
Moving Average Convergence Divergence (MACD): Mengukur momentum dengan perbedaan antara dua ema (biasanya EMA 12 dan EMA 26) serta garis sinyal. Ketika garis MACD memotong garis sinyal ke atas, itu sinyal bullish; sebaliknya, bearish.
5. Candlestick Pattern
-
Doji: Harga pembukaan dan penutupan hampir sama, menunjukkan kebingungan pasar. Jika muncul di puncak tren naik, bisa sinyal bearish reversal.
-
Engulfing: Bullish Engulfing (bar hijau membungkus bar merah sebelumnya) menandakan potensi balik arah ke atas; bearish engulfing (bar merah membungkus bar hijau sebelumnya) potensi turun.
-
Hammer dan Shooting Star: Hammer memiliki bayangan bawah panjang dan body kecil, muncul di dasar trend turun, sinyal bullish. Shooting Star muncul di puncak trend naik, sinyal bearish.
Dengan menggabungkan beberapa metode di atas misalnya, mengonfirmasi support/resistance dengan indikator oscillator, Anda bisa memperoleh sinyal entry yang lebih andal. Pastikan juga memeriksa time frame yang berbeda untuk meminimalkan noise, misalnya menentukan tren dominan di time frame H4 atau D1, lalu mencari entry di M15 atau H1.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!