

Market Analysis
Siapa yang tidak ingin sukses lebih cepat? Sekalipun sukses bisa berasal dari banyak cara, namun ada prinsip fundamental yang berlaku, salah satunya adalah ‘stop loss dan limit order’.
Apa itu stop loss dan limit order? Istilah ini familiar di trading, namun dalam kehidupan kata ‘stop loss’ dan ‘limit order’ pun berlaku. Stop loss dalam dunia trading adalah perintah otomatis untuk menutup posisi saat harga bergerak melawan arah trading yang sudah Anda tentukan.
Demikian juga dengan ‘limit order’ merupakan perintah untuk membeli (BUY) atau menjual (SELL) di harga tertentu sesuai dengan yang Anda inginkan. Limit order menjadi salah satu fitur penting di platform trading.
Tahukah Anda bahwa otak kita juga bekerja ‘stop loss’? Dimana otak hanya menyimpan memori yang ‘penting’ bagi manusia, sedangkan yang tidak penting (dalam artian ‘loss’) kan dihapus dari memori. Lantas, apa hubungannya dengan menjadi sukses 10X lebih cepat?
Sukses 10x Lebih Cepat. Mungkinkah jadi Trader Sukses?
Manusia memiliki kecenderungan untuk sulit melepaskan sesuatu yang dianggap ‘nyaman’ untuk sesuatu yang mendukung tujuan, seperti mendapatkan profit trading lebih banyak sehingga mampu menjadi trader sukses.
Banyak trader enggan untuk melakukan ‘stop loss’ dari trading spekulan tanpa trading plan, menggunakan uang pinjaman atau pinjol untuk modal trading, bahkan malas belajar teknikal trading lebih lama.
Padahal sebagai trader perlu untuk mengimplementasikan fitur ‘stop loss’ dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya dalam trading saja. Sehingga trader bisa memahami bahwa ‘limit order’ juga ada batasnya.
Artikel ini akan membahas fundamental ‘stop loss’ dan ‘limit order’ mendukung sukses lebih cepat, apa saja caranya? Berikut 5 cara sukses 10X lebih cepat.
Baca juga: Kisah Trader Forex Terkaya yang Memulai dengan Modal Kecil
1. Pahami Cara Kerja Otak Bekerja
Gambar 1. Cara kerja otak bekerja
Untuk menjadi sukses, Anda perlu memahami bagaimana otak bekerja. Penelitian menunjukkan bahwa otak memiliki neuroplastisitas, suatu kemampuan untuk berubah dan beradaptasi. Dan bagaimana otak mengambil keputusan, ditentukan oleh cara berpikir atau mindset Anda.
Saat Anda berpikir bahwa “SAYA AKAN SUKSES”, otak akan lebih aktif dalam menerima tantangan, mengulang latihan, dan belajar dari kesalahan. Namun saat Anda berpikir “SUKSES ITU SUSAH’, maka otak akan memprogram negatif terhadap proses belajar, tantangan, dan latihan.
Mindset atau cara berpikir sangat berperan dalam cara otak bekerja, karena cara Anda berpikir mempengaruhi bagaimana otak merespon hal-hal yang terjadi dalam hidup, seperti peluang, kegagalan, pembelajaran, dan tantangan.
Cara Anda berpikir dan otak merespon, secara langsung akan membentuk kebiasaan, keputusan, dan bagaimana Anda memandang diri sendiri. Maka, perhatikan cara berpikir Anda jika ingin menjadi sukses.
Selain cara berpikir yang mempengaruhi respon otak, otak manusia menyimpan dan melupakan memori berdasarkan proses biologis dan psikologis yang kompleks. Pada dasarnya, memori terbentuk melalui tiga tahap utama: memori sensori, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang.
Informasi yang kita terima pertama kali masuk ke memori sensorik dan hanya bertahan beberapa detik. Jika informasi tersebut dianggap penting atau mendapat perhatian lebih, ia berpindah ke memori jangka pendek.
Namun, hanya informasi yang diperkuat, melalui pengulangan, asosiasi, atau emosi yang akhirnya disimpan dalam memori jangka panjang.
Misalnya, pernahkah Anda bertanya kenapa materi pelajaran SMA atau kuliah begitu mudah dilupakan namun Anda bisa ingat kejadian yang bahagia, seperti pernikahan atau profit saat trading? Karena emosi memainkan peran besar dalam proses penyimpanan memori.
Kejadian yang menimbulkan perasaan kuat seperti senang, takut, atau sedih akan lebih mudah diingat karena otak memberi "penanda emosional" pada informasi tersebut.
Sebaliknya, pelajaran yang tidak melibatkan emosi atau makna pribadi sering kali tidak mendapat prioritas oleh otak dan akhirnya dilupakan, apalagi jika tidak pernah digunakan kembali.
Selain itu, otak bekerja dengan prinsip “use it or lose it”, jika sebuah informasi tidak pernah dipakai atau diulang, otak akan menganggapnya tidak penting dan secara bertahap akan menghapusnya. Informasi yang dikaitkan dengan pengalaman nyata, diceritakan kembali, atau digunakan dalam aktivitas sehari-hari memiliki kemungkinan lebih besar untuk tetap tersimpan.
Itulah cara otak bekerja, bahwa sesuatu yang tidak penting akan dilupakan/dibuang sedangkan sesuatu yang penting, akan dipertahankan. Itulah konsep ‘stop loss’ dari otak, bahwa sesuatu yang tidak penting akan ‘dibuang/dilepaskan’.
Sedangkan jika ada sesuatu yang penting terjadi akan terus dipertahankan, khususnya jika Anda terus melakukan berulang kali atau repetisi, itulah ‘limit order’ untuk mengumpulkan sesuatu yang Anda inginkan. Mari kita belajar bagaimana sukses 10X lebih cepat.
Baca juga: Overtrading dalam Forex: Dampak Negatif dan Cara Menghindarinya
2. Lakukan dengan 100% Kemampuan Anda
Gambar 2. Stage plateau ditandai dengan stagnasi (dimatahboub.com)
Apa kunci orang sukses? Ada banyak orang yang memberikan motivasi dan cara menjadi sukses harus dengan kerja keras, nyatanya kerja keras saja tidak cukup untuk menjadi sukses. Realitanya banyak orang yang mendapatkan euforia hanya diawal, sedangkan sedikit yang konsisten dalam jangka waktu yang lama.
Sama halnya sukses menjadi trader terkaya di Indonesia, tentunya membutuhkan konsistensi dalam melakukan, seperti yang sering dibahas oleh Timothy Ronald, seorang trader crypto yang berhasil mendapatkan kekayaan 1 Triliun di usia 24 tahun. Apa yang dia lakukan? Konsistensi selama 10 tahun.
Sayangnya, tidak semua orang mampu untuk konsisten seperti yang dia lakukan. Sama halnya dengan teori proses belajar atau perkembangan keterampilan baru. Salah satu model yang cukup terkenal adalah "Four Stages of Competence" (Empat Tahap Kompetensi) yang dikembangkan oleh Noel Burch pada tahun 1970-an.
Model ini menjelaskan bagaimana seseorang berkembang dalam mempelajari keterampilan baru memiliki 4 tahapan, dan banyak orang yang tidak sukses gagal untuk melewati tahapan ‘Plateau’. Apa itu plateau stage?
Tahap Plateau adalah fase stagnasi dimana kemajuan terasa melambat meskipun kemampuan dasar sudah dikuasai, dan ini adalah bagian dari perjalanan belajar yang membutuhkan ketekunan untuk melampauinya.
Tahap Plato atau "Plateau" dalam proses belajar sering kali muncul ketika seseorang merasa bahwa mereka sudah cukup mahir dalam keterampilan atau pengetahuan tertentu, tetapi kemajuan mereka mulai melambat atau stagnan.
Biasanya, ini terjadi setelah seseorang mulai merasa cukup percaya diri dalam kemampuan mereka dan melakukan tugas tersebut tanpa banyak berpikir. Namun, meskipun mereka bisa melakukannya dengan baik, mereka tidak merasa ada peningkatan signifikan dalam kemampuan mereka.
Kunci dari menjadi sukses adalah adanya peningkatan setiap hari. Maka, apakah Anda merasakan skill, keterampilan, cara hidup, atau kemampuan mengalami peningkatan setiap hari?
Baca juga: Cara Mendapatkan Uang 50 Juta dalam Sehari, Emang Bisa?
3. Iterasi Setiap Hari
Cara sukses selanjutnya adalah iterasi setiap hari. Misalnya, saat Anda ingin menjadi trader sukses maka hal yang perlu Anda lakukan adalah mengiterasi kemampuan Anda untuk meningkat setiap harinya.
Bagaimana Anda menganalisa market, membaca peluang market, strategi yang Anda gunakan, dan lainnya. Kemampuan Anda dalam memahami pasar dan menentukan instrumen mana yang terdampak adalah bagian penting dari hal yang perlu Anda iterasi setiap hari.
Setiap trader sukses punya satu kesamaan, yaitu disiplin mengulang dan mempelajari dari kesalahan yang sebelumnya. Dibutuhkan konsistensi untuk mengalahkan fase plato yang membuat Anda merasa cukup untuk belajar lagi.
Sama halnya dengan fitur ‘stop loss’ dan ‘limit order’, Anda bisa menggunakan fitur ini sesuka yang Anda inginkan tanpa pengetahuan yang jelas kenapa Anda entry atau close posisi pada angka tersebut.
Fungsi dari ‘stop loss’ dan ‘limit order’ tentu tidak akan maksimal jika Anda hanya menggunakan berdasarkan spekulasi semata, tanpa perhitungan dan analisa yang beralasan. Maka, dalam hal ini dibutuhkan alasan yang objektif untuk Anda bisa memutuskan nilai ‘stop loss’ dan ‘limit order’ dari setiap aktivitas trading Anda.
Baca juga: Jenis-Jenis Chart Pattern dalam Analisa Teknikal yang Wajib Diketahui Trader
4. Fokus
Setelah Anda mengedukasi diri untuk mempersiapkan peluang-peluang baru dengan iterasi kemampuan Anda setiap hari, akan ada kesempatan sekali seumur hidup dimana Anda perlu mengambil keputusan untuk FOKUS.
Fokus disini adalah keputusan Anda untuk menggunakan aset yang dimiliki dalam suatu instrumen karena conviction atau keyakinan yang kuat dan diyakini bahwa ini akan menghasilkan keuntungan yang besar.
Tentunya, Anda tidak boleh mengambil keputusan secara sembarangan tanpa dasar. Itulah fungsi dimana Anda perlu melatih diri Anda melihat peluang market dan terus meningkatkan kemampuan Anda dalam melakukan trading.
Konsistensi yang Anda lakukan setiap hari dengan tujuan menjadi lebih baik, akan bertemu dengan kesempatan yang menjadikan Anda sukses 10X lebih cepat, khususnya dalam trading dengan volatilitas market yang tinggi. Selalu ada kesempatan untuk menjadi trader sukses dan kaya.
Baca juga: Trading Loss Terus? Ini Dia 7 Penyebab dan Cara Mengatasinya!
5. Gunakan Stop Loss dan Limit Order
Dalam dunia trading (seperti forex, saham, atau kripto), stop loss dan limit order adalah dua jenis perintah (order) yang digunakan untuk mengelola risiko dan mengambil keuntungan secara otomatis.
Misalnya, Anda membeli saham di harga $100, dengan stop loss di $95. Jika harga turun ke $95, sistem otomatis akan jual saham untuk mencegah kerugian lebih dalam. Karena tujuan dari stop loss adalah melindungi modal dari kerugian besar.
Sedangkan limit order adalah perintah untuk Anda memasuki market dengan harga yang cocok seperti yang diinginkan. Misalnya, Buy Limit adalah membeli di harga lebih rendah dari harga pasar saat ini. Sell Limit adalah menjual di harga lebih tinggi dari harga pasar saat ini.
Sebagai contoh: Harga saham saat ini $100. Anda yakin harga akan turun dulu sebelum naik, jadi Anda pasang buy limit di $95. Order baru akan tereksekusi saat harga menyentuh $95 atau lebih rendah.Tujuan dari limit order adalah Anda dapat masuk atau keluar pasar di harga yang lebih menguntungkan.
Stop loss sering dianggap sebagai alat teknis. Padahal, dari sisi fundamental psikologi dan mindset, stop loss adalah alat pengelola fokus, disiplin, dan konsistensi. Lantas, bagaimana untuk menggunakan stop loss dengan tepat sehingga peluang sukses 10X lebih cepat menjadi lebih besar?
Baca juga: 10 Pair Forex Terbaik dan Stabil untuk Trader Pemula!
Cara menentukan Stop-Loss dan Take-Profit Levels
Gambar 3. Stop Loss XAUUSD
Perhatikan gambar diatas merupakan visualisasi penggunaan stop loss saat trading XAU/USD, dimana:
- Garis biru menunjukkan titik entry (beli) di $2300.
- Garis merah adalah stop loss di $2285, untuk membatasi kerugian jika harga turun.
- Garis hijau adalah take profit di $2320, merupakan target keuntungan Anda.
Maka jika harga turun ke $2285, posisi otomatis ditutup untuk menghindari kerugian lebih besar. Dan jika harga naik ke $2320, maka posisi ditutup dengan keuntungan yang direncanakan. Garis hitam menunjukkan perubahan keuntungan sesuai harga bergerak
Setelah Anda mengedukasi diri dan terus meningkatkan kemampuan, maka tentu Anda memahami bahwa menentukan Stop-Loss dan Take-Profit level dalam trading memerlukan kombinasi analisis teknikal, manajemen risiko, dan pemahaman terhadap kondisi pasar.
Stop-loss ditetapkan untuk membatasi kerugian dengan menutup posisi secara otomatis saat harga mencapai titik tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Level ini sebaiknya diletakkan di bawah area support (untuk posisi buy) atau di atas resistance (untuk posisi sell), dan disesuaikan dengan toleransi risiko trader.
Sementara itu, Take-Profit ditentukan untuk mengamankan keuntungan dengan menutup posisi saat harga mencapai target yang diinginkan. Penentuan level ini biasanya mengacu pada rasio risk-to-reward yang ideal, seperti 1:2 atau 1:3, serta memperhatikan level teknikal seperti resistance berikutnya (untuk buy) atau support berikutnya (untuk sell).
Jika Anda adalah trader yang disiplin dalam menetapkan dan menjalankan level stop-loss dan take-profit cenderung memiliki manajemen risiko yang lebih baik dan hasil trading yang lebih konsisten dalam jangka panjang.
Secara singkat, perlu Anda perhatikan untuk setiap melakukan aktivitas trading:
- Sediakan risiko 1-2% dari modal per trade.
- Letakkan stop loss di bawah support (untuk buy), di atas resistance (untuk sell).
- Hitung rata-rata gerakan harga, dan letakkan stop loss dengan jarak yang wajar dari harga masuk.
- Pastikan rasio minimal 1:2, artinya: jika risiko $100, potensi untung $200.
Dan perlu diingat kesalahan umum yang trader lakukan saat melakukan trading adalah TRADING TANPA RENCANA JELAS. Anda harus menentukan Stop loss yang didasarkan pada analisa dan sistem, bukan asal-asalan.
Itulah hal yang bisa Anda pelajari untuk sukses 10X lebih cepat khususnya jika Anda ingin menjadi trader sukses dan kaya. Dengan memahami pentingnya stop-loss dan limit order, Anda sudah selangkah lebih maju dalam membangun strategi trading yang aman dan terukur.
Kedua fitur ini tidak hanya membantu mengelola risiko, tetapi juga memungkinkan Anda mengambil keputusan secara disiplin tanpa terbawa emosi pasar. Jika Anda ingin menerapkan strategi ini secara efektif, Dupoin adalah platform trading yang tepat untuk Anda.
Dengan antarmuka yang intuitif dan fitur lengkap untuk manajemen risiko, Dupoin membantu Anda trading dengan lebih percaya diri dan terkontrol. Mulailah perjalanan trading Anda di Dupoin hari ini, dan maksimalkan peluang dengan strategi yang cerdas dan terencana.