Market Analysis
Bloomberg Technoz, Jakarta - Keterpurukan nilai dolar AS masih terjadi dan pada saat bersamaan peningkatan harga emas dunia belum terbendung. Dalam perdagangan terbaru emas batangan telah berada di atas US$3.435/troy ounce.
Pelaku pasar masih menaruh perhatian lebih pada upaya Presiden Donald Trump merusak independensi bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dengan sinyal bakal memecat Gubernur Jerome Powell. Faktor kedua adalah kekhawatiran perang dagang yang terus berlanjut mesehingga nopang permintaan aset berisiko rendah.
Dalam perdagangan Senin (21/4/2025) waktu AS emas mengalami kenaikan 2,9% dan untuk pertama kalinya menembus harga di atas US$3.435. Pada saat yang sama mata uang AS jatuh ke level terendah sejak akhir 2023.
Emas di pasar spot sempat naik 2,7% ke level US$3.417 /troy ounce dan kembali meninggi ke US$3.430,18 dengan indeks berjangka atas emas ditutup US$3.425,3. David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, “kami terus melihat harga emas bergerak ke atas sebagai respons safe haven,” yang berarti ketegangan atas tarif masih ada di level tertinggi, dilaporkan Reuters.
Sebelumnya, Trump secara terbuka mengkritik pimpinan bank sentral tersebut karena tidak bergerak cukup cepat untuk memangkas suku bunga. Gubernur Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee memperingatkan terhadap upaya untuk membatasi independensi otoritas moneter.
