English
English
繁體中文
Tiếng Việt
ภาษาไทย
日本語
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
Русский язык
اللغة العربية(beta)
zu-ZA
0
Market AnalysisMarket Analysis

Market Analysis

Mengupas Proses, Persyaratan & Contoh IPO di Bursa Saham AS

Ocky Satria · 1.1M Views

IPO (Initial Public Offering) adalah proses pertama kali penjualan saham sebuah perusahaan kepada publik melalui pasar saham. IPO adalah cara untuk perusahaan untuk mengumpulkan modal dengan menjual saham mereka kepada investor, dan pada saat yang sama memberikan kesempatan bagi investor untuk berinvestasi dalam perusahaan tersebut.

Di Amerika Serikat, IPO sering menjadi sorotan utama bagi para investor, karena beberapa perusahaan yang terkenal seperti Apple, Facebook, Google, dan Amazon telah menjalani proses IPO di sana. Sebagai pasar saham terbesar di dunia, bursa saham Amerika memiliki persyaratan yang ketat untuk perusahaan yang ingin melaksanakan IPO.

Proses IPO di Amerika Serikat

Proses IPO di Amerika Serikat dimulai dengan memilih bank investasi atau bank underwriter yang akan membantu perusahaan dalam menjalankan proses IPO. Bank investasi akan membantu perusahaan dalam menentukan harga penawaran saham, menyiapkan prospektus, dan melakukan pemasaran untuk menarik minat investor.

Setelah itu, perusahaan akan menyiapkan dokumen resmi yang diperlukan untuk menjalankan proses IPO, seperti S-1 Registration Statement yang diatur oleh SEC (Securities and Exchange Commission). Dokumen S-1 berisi informasi terperinci tentang perusahaan, termasuk struktur perusahaan, produk atau jasa yang ditawarkan, keuangan, dan risiko bisnis.

Setelah dokumen S-1 telah disetujui oleh SEC, perusahaan akan melaksanakan roadshow, di mana perusahaan akan memperkenalkan diri kepada investor dan mempromosikan penawaran saham mereka. Roadshow dapat dilakukan di berbagai kota di seluruh dunia, dan biasanya berlangsung selama beberapa minggu.

Setelah roadshow selesai, bank investasi akan menentukan harga penawaran saham. Harga penawaran saham dapat berbeda dengan harga pasar aktual pada hari perdagangan pertama. Hal ini dikarenakan harga penawaran saham mencerminkan permintaan dan penawaran saham di pasar, sementara harga pasar aktual mencerminkan permintaan dan penawaran dari investor individu setelah perdagangan dimulai.

Setelah harga penawaran saham ditentukan, perusahaan akan menerbitkan saham dan menjualnya kepada investor melalui pasar saham. Setelah penjualan selesai, saham perusahaan akan terdaftar di bursa saham dan dapat diperdagangkan oleh investor.

Persyaratan IPO saham di bursa saham Amerika Serikat

Persyaratan IPO saham di bursa saham Amerika sangat ketat, karena perusahaan yang akan melakukan IPO harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh SEC dan bursa saham Amerika. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan untuk melaksanakan IPO adalah sebagai berikut:

  1. Memenuhi persyaratan keuangan: Perusahaan harus memenuhi persyaratan keuangan yang ditetapkan oleh SEC, seperti memiliki aset minimum, pendapatan minimum, dan laba minimum.

  2. Memiliki manajemen yang baik: Perusahaan harus memiliki manajemen yang baik dan profesional yang mampu memimpin perusahaan dengan baik.

  3. Memiliki prospek bisnis yang baik: Perusahaan harus memiliki prospek bisnis yang baik dan prospek yang cerah di masa depan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi investor.

  4. Memenuhi persyaratan bursa saham: Perusahaan harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bursa saham tempat mereka akan melaksanakan IPO, seperti jumlah saham minimum yang harus diterbitkan, dan harga saham minimum.

  5. Mematuhi aturan SEC: Perusahaan harus mematuhi aturan yang ditetapkan oleh SEC, seperti mengungkapkan informasi keuangan secara teratur, serta mematuhi aturan pelaporan keuangan dan pengungkapan informasi penting lainnya.

Cara Beli IPO Saham US

Berikut cara beli IPO saham US:

I. Akses Langsung IPO 

Akses langsung ke penawaran IPO (yaitu membeli saham pada harga penawaran sebelum dibuka untuk umum) didominasi oleh investor institusi. Namun, ada beberapa celah yang dapat dicoba oleh investor ritel, tergantung broker Anda.

1. Menggunakan Broker yang Memiliki Program IPO 

Beberapa broker besar AS sesekali mengalokasikan sejumlah kecil saham IPO untuk klien ritel mereka.

Penyedia: Broker seperti Fidelity Investments atau Charles Schwab kadang menawarkan program IPO untuk klien tertentu. Namun, alokasi ini seringkali sangat terbatas dan biasanya membutuhkan kriteria tertentu (misalnya, nilai aset yang dikelola tinggi atau status Warga Negara/Penduduk AS).

Anda harus membuka akun di broker tersebut dan secara aktif mengajukan permintaan untuk berpartisipasi dalam penawaran spesifik.

2. Membeli Melalui Fintech dengan Akses IPO 

Beberapa platform fintech pernah mencoba mendemokratisasikan akses IPO, meskipun programnya tidak selalu konsisten.

Di masa lalu, platform seperti Robinhood pernah menyediakan akses bagi pengguna ritel mereka untuk berpartisipasi dalam beberapa IPO tertentu.

Keterbatasan: Mekanisme ini bergantung pada underwriter yang bersedia memberikan alokasi kepada fintech tersebut. Ketersediaannya sangat bervariasi.

II. Akses melalui Pasar Sekunder 

Cara paling realistis dan umum bagi investor ritel internasional untuk membeli saham perusahaan AS yang baru IPO adalah segera setelah saham tersebut mulai diperdagangkan di bursa (NYSE atau NASDAQ).

1. Buka Akun di Broker Internasional

Anda memerlukan broker yang teregulasi dan memiliki akses langsung ke bursa saham AS.

  • Broker Pilihan: Pilihlah broker yang melayani nasabah internasional, seperti Interactive Brokers (IBKR), TD Ameritrade, atau Saxo Bank. Broker ini menawarkan akses ke hampir semua saham yang listing di bursa AS.

  • Verifikasi: Lakukan verifikasi akun dan siapkan dana (biasanya dalam Dolar AS).

2. Beli Saham pada Hari Listing

Ini adalah momen ketika saham perusahaan IPO pertama kali dibuka untuk diperdagangkan kepada publik umum.

Waktu: Saham biasanya mulai diperdagangkan pada pukul 09:30 AM EST (Waktu Standar Timur AS), meskipun listing saham IPO seringkali tertunda beberapa jam hingga harga awal (opening price) ditetapkan.

Volatilitas Tinggi: Hari pertama perdagangan biasanya sangat volatile (pergerakan harga cepat). Harga pembukaan (opening price) seringkali jauh lebih tinggi daripada harga penawaran IPO aslinya.

Strategi: Anda harus siap dengan strategi trading (jika Anda ingin trading jangka pendek) atau investing (jika Anda siap menahan volatilitas untuk jangka panjang). Gunakan limit order agar Anda tidak membeli saham pada harga yang tidak terduga akibat volatilitas.

3. Beli Beberapa Hari/Minggu Setelah IPO

Bagi investor yang konservatif atau berorientasi jangka panjang, cara terbaik adalah menunggu beberapa hari atau minggu setelah IPO berlalu.

Tujuan: Biarkan harga saham stabil dan volatilutas awal mereda. Ini memberikan waktu bagi pasar untuk menilai perusahaan dengan lebih rasional.

Analisis: Gunakan waktu ini untuk menganalisis fundamental perusahaan pasca-IPO dan membandingkan harga pasar saat ini dengan valuasi yang Anda anggap wajar.

Peringatan Penting (Risiko IPO)

Harga Pop: Saham IPO yang diminati seringkali "melonjak" (pop) di hari pertama perdagangan. Investor ritel yang membeli saat ini biasanya mendapatkan harga yang jauh lebih tinggi daripada harga penawaran asli (yang didapatkan oleh institusi).

Periode Lock-up: Perhatikan periode lock-up (umumnya 90 hingga 180 hari) di mana insider (pendiri dan karyawan) dilarang menjual saham mereka. Setelah periode ini berakhir, potensi penjualan besar-besaran dapat menekan harga saham.

Karena kesulitan akses langsung, membeli saham di pasar sekunder pada hari listing atau beberapa hari setelahnya adalah cara yang paling realistis bagi investor ritel internasional.

 

Contoh IPO di bursa saham Amerika Serikat

Salah satu contoh terbaru dari perusahaan yang melaksanakan IPO di bursa saham Amerika adalah Airbnb. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan akomodasi ini melaksanakan IPO pada tanggal 10 Desember 2020 di NASDAQ. Airbnb menerbitkan 51,9 juta saham dengan harga penawaran $68 per saham, dan berhasil mengumpulkan dana sekitar $3,5 miliar melalui IPO.

Sebelum melaksanakan IPO, Airbnb telah memenuhi persyaratan keuangan yang ditetapkan oleh SEC, seperti memiliki aset minimum dan laba minimum. Airbnb juga telah memiliki manajemen yang baik dan profesional, serta memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan.

Selama roadshow, Airbnb memperkenalkan diri kepada investor dan mempromosikan penawaran saham mereka. Setelah harga penawaran saham ditentukan, Airbnb menerbitkan saham dan menjualnya kepada investor melalui pasar saham. Pada hari perdagangan pertama, harga saham Airbnb mencapai $146 per saham, naik sekitar 115% dari harga penawaran awal.

 

Download segera aplikasi Dupoin #One-Stop Trading Platform agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia trading atau investasi lainnya, dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here