English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Pelajari Spread Forex dari Nol: Bekal Wajib Pemula Sebelum Trading!
Ocky Satria · 30.6K Views

Spread forex trading

Dalam dunia trading, baik itu market forex, saham, maupun komoditas, istilah "spread" menjadi salah satu konsep dasar yang wajib dipahami setiap trader, khususnya pemula. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan pentingnya spread dan akhirnya mengalami kebingungan atau bahkan kerugian karena tidak memahami cara kerja biaya ini. Sebenarnya, apa itu spread? Dan berapa spread di Dupoin?

Apa itu Spread dalam Trading?

Secara sederhana, spread adalah selisih antara harga beli (bid) dan harga jual (ask) dari suatu aset. Atau spread adalah biaya tidak langsung yang dibebankan broker kepada trader saat melakukan transaksi. Spread ini menjadi salah satu sumber keuntungan bagi broker, selain dari komisi.

Apa Fungsi dari Spread? 

Setelah mengetahui pengertiannya, lalu bagaimana fungsi spread dalam dunia trading? Berikut adalah beberapa fungsi spread dalam trading:

1. Biaya Transaksi

Spread menjadi biaya tersembunyi yang harus dibayar trader setiap kali mereka membuka posisi. Semakin kecil spread, semakin murah biaya transaksi yang harus ditanggung oleh trader. Sebaliknya, spread yang lebih besar akan membuat biaya trading lebih tinggi.

2. Likuiditas Pasar

Spread sering kali digunakan sebagai indikator likuiditas pasar. Pasar yang lebih likuid (misalnya pasangan mata uang utama seperti EUR/USD) cenderung memiliki spread yang lebih sempit, sementara pasar yang kurang likuid (misalnya pasangan mata uang eksotik) bisa memiliki spread yang lebih lebar.

3. Indikator Kondisi Pasar

Spread dapat berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar. Misalnya, spread bisa melebar saat volatilitas tinggi atau saat pasar kurang likuid, seperti pada jam-jam pasar utama yang tidak aktif.

4. Perbedaan Broker

Berbagai broker memiliki struktur spread yang berbeda, yang bisa berupa spread tetap atau spread variabel. Spread tetap artinya tidak berubah meskipun kondisi pasar berubah, sementara spread variabel dapat meningkat atau menurun tergantung pada volatilitas pasar.

5. Pengukuran Kinerja Broker

Spread juga sering digunakan sebagai salah satu cara untuk mengevaluasi kinerja broker. Broker dengan spread yang lebih kecil mungkin lebih menarik bagi trader karena biaya transaksi yang lebih rendah.

Baca juga: Trading Forex Halal atau Haram? Ini Penjelasannya!

Jenis-jenis Spread dalam Trading

Dalam dunia trading, terutama forex dan CFD (Contract for Difference), spread adalah salah satu istilah yang sangat penting untuk dipahami. Spread ini menjadi salah satu biaya utama dalam transaksi trading. 

Semakin kecil spread, maka semakin murah biaya trading yang harus dikeluarkan. Namun, spread bisa memiliki berbagai jenis tergantung dari kondisi pasar dan kebijakan broker. Kali ini kita akan membahas jenis-jenis spread dalam trading, karakteristiknya, serta kelebihan dan kekurangannya.

1. Fixed Spread

Spread tetap adalah spread yang nilainya tidak berubah, meskipun terjadi fluktuasi di pasar. Jenis spread ini biasanya ditawarkan oleh broker yang bertipe market maker.

Contoh Fixed Spread:

Jika EUR/USD memiliki spread tetap sebesar 2 pips, maka berapa pun volatilitas pasar, spread-nya akan tetap 2 pips.

Kelebihan:

  • Lebih mudah diprediksi dan dikalkulasi.
  • Cocok untuk trader pemula yang belum siap menghadapi lonjakan biaya saat pasar volatile.
  • Tidak mudah terpengaruh oleh berita besar atau gejolak pasar.

Kekurangan:

  • Biasanya lebih tinggi daripada spread mengambang dalam kondisi pasar normal.
  • Bisa terjadi requote (pengulangan order) jika harga bergerak cepat

2. Floating Spread

Spread mengambang atau variabel adalah spread yang berubah-ubah tergantung pada kondisi pasar, seperti volatilitas dan likuiditas. Spread ini biasanya digunakan oleh broker bertipe ECN (Electronic Communication Network) atau STP (Straight Through Processing).

Contoh Floating Spread:

Pada kondisi pasar normal, spread EUR/USD bisa serendah 0.1–0.5 pips, namun saat berita ekonomi besar rilis, spread bisa melebar hingga 5–10 pips atau lebih.

Kelebihan:

  • Lebih rendah dari spread tetap pada kondisi pasar tenang.
  • Memberikan biaya transaksi lebih murah dalam jangka panjang.

Kekurangan:

  • Tidak bisa diprediksi, terutama saat terjadi peristiwa besar di pasar.
  • Bisa menimbulkan kerugian tak terduga, terutama bagi trader dengan strategi scalping atau news trading.

Baca juga: Plus Minus Floating Spread dalam Trading Forex

3. Zero Spread

Beberapa broker menawarkan akun dengan spread nol, artinya tidak ada selisih antara harga bid dan ask. Namun, broker akan mengenakan komisi tetap sebagai pengganti spread.

Contoh Zero Spread:

Spread EUR/USD = 0 pip, tetapi trader harus membayar komisi $5 per lot.

Kelebihan:

  • Transparansi biaya, karena trader bisa menghitung dengan jelas berapa biaya transaksi yang dikenakan.
  • Cocok untuk strategi scalping atau day trading yang membutuhkan entry dan exit cepat.

Kekurangan:

  • Harus membayar komisi tetap yang bisa saja lebih mahal dari spread biasa.
  • Hanya tersedia pada akun-akun khusus dengan deposit minimum yang lebih tinggi.

trading forex mulai dari 0.01 lot

Mana Jenis Spread yang Cocok untuk Anda?

Pemilihan jenis spread tergantung pada gaya trading, tingkat pengalaman, dan strategi yang digunakan. Berikut beberapa panduan cepat:

Tipe Trader

Jenis Spread yang Disarankan

Pemula

Fixed Spread

Scalper

Zero Spread / Floating

Trader Berita

Fixed Spread (dengan hati-hati)

Trader Volume Besar

Besar Spread Dinamis / Zero Spread

Swing Trader

Floating Spread

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Spread

Spread dalam trading tidak muncul secara acak. Ada banyak faktor yang mempengaruhi lebar atau sempitnya spread yang ditawarkan oleh broker. Memahami faktor-faktor ini penting agar trader dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya transaksi. Berikut adalah beberapa faktor utama yang memengaruhi spread dalam trading:

1. Likuiditas Pasar

Semakin likuid sebuah instrumen keuangan, biasanya spread-nya akan semakin sempit. Likuiditas menunjukkan seberapa mudah aset bisa dibeli atau dijual tanpa mengganggu harga pasar.

  • Pasangan mata uang utama seperti EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY biasanya memiliki spread yang kecil karena sangat likuid.
  • Sebaliknya, pasangan mata uang eksotik atau saham yang jarang diperdagangkan cenderung memiliki spread yang lebih lebar.

2. Volatilitas Pasar

Volatilitas adalah ukuran seberapa besar harga bergerak dalam periode waktu tertentu. Saat volatilitas tinggi, spread cenderung melebar karena:

  • Risiko harga berubah cepat menjadi lebih tinggi bagi broker.
  • Ketidakpastian arah pasar membuat likuiditas berkurang, sehingga order lebih sulit dipenuhi.

Contoh situasi volatilitas tinggi:

  • Rilis data ekonomi penting (NFP, CPI, suku bunga).
  • Ketegangan geopolitik.
  • Krisis ekonomi global.

3. Jam Perdagangan 

Pasar memiliki jam aktif tertentu, seperti saat overlap sesi London dan New York, di mana likuiditas meningkat dan spread cenderung lebih kecil. Di luar jam sibuk atau saat pasar tutup, spread biasanya melebar.

Sesi perdagangan utama:

  • Sesi Tokyo (Asia)
  • Sesi London (Eropa)
  • Sesi New York (Amerika)

4. Jenis Akun dan Broker

Jenis akun trading juga memengaruhi spread. Broker biasanya menawarkan beberapa tipe akun dengan spread dan biaya berbeda:

  • Akun ECN/RAW spread: Spread sangat kecil atau nol, tapi ada komisi.
  • Akun standar: Spread lebih besar, tapi tanpa komisi langsung.

Tipe broker juga berpengaruh:

  • Market Maker: Menentukan spread sendiri (biasanya tetap).
  • ECN/STP Broker: Mengakses harga langsung dari pasar antar bank (spread variabel).

5. Kebijakan Internal Broker

Beberapa broker dapat menetapkan spread tertentu berdasarkan strategi bisnis mereka:

  • Menawarkan spread rendah sebagai promosi.
  • Memberikan spread tinggi di akun dengan deposit minimum rendah.
  • Menyesuaikan spread saat volatilitas tinggi sebagai bentuk proteksi risiko.

6. Permintaan dan Penawaran

Spread juga bisa dipengaruhi oleh keseimbangan antara jumlah pembeli dan penjual di pasar. Jika lebih banyak yang ingin membeli daripada menjual (atau sebaliknya), harga ask dan bid bisa menjauh, memperlebar spread.

7. Ukuran Transaksi (Lot Size)

Untuk trader institusional atau volume besar, spread bisa berubah tergantung ukuran order. Dalam pasar yang kurang likuid, order besar bisa menyebabkan terjadinya slippage atau spread melebar karena tidak langsung tereksekusi di harga yang diinginkan.

tergulasi bappebti & ojk

Tips Mengelola Spread bagi Pemula

Agar spread tidak menjadi penghalang dalam meraih keuntungan, berikut beberapa tips penting:

1. Pilih Broker dengan Spread Kompetitif

Cari broker yang memiliki reputasi baik dan menawarkan spread rendah, baik fixed maupun floating dan tentunya tergantung dari strategi yang Anda miliki, seperti trading di Dupoin Indonesia yang memiliki akun trading dengan spread fixed dan floating. Kami mempersiapkan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis trader.

2. Perhatikan Waktu Trading

Hindari trading saat pasar sedang tidak aktif atau saat berita besar akan dirilis, karena spread cenderung melebar. Contohnya, kamu bisa melihat waktu jam trading XAUUSD terbaik saat overlap sesi London dan New York. 

3. Berlatih di Akun Demo 

Latih pemahaman Anda tentang spread menggunakan akun demo agar bisa merasakan langsung dampaknya sebelum masuk ke akun real. Hal ini membantu trader pemula yang masih belajar trading tanpa takut kehilangan modalnya.

4. Cek Ketentuan Broker Soal Spread

Pastikan Anda membaca kebijakan broker terkait spread, terutama apakah ada kondisi tersembunyi saat volatilitas tinggi. Jangan sampai, Anda malah mengalami kerugian jika tidak memahami spread dari Broker yang Anda gunakan.

Kesalahan Fatal Penggunaan Spread 

Meskipun spread terlihat seperti biaya kecil, banyak trader, terutama pemula, sering kali meremehkan dampaknya. Kesalahan dalam memahami dan menggunakan spread bisa berujung pada kerugian besar.

Berikut 5 kesalahan fatal penggunaan spread yang harus dihindari, dilengkapi dengan tips dan strategi untuk mengoptimalkan tradingmu.

1. Mengabaikan Jenis Spread (Fixed vs. Variable)

Kesalahan: Banyak trader baru hanya terpaku pada angka spread terendah tanpa memperhatikan apakah itu fixed (tetap) atau variable (mengambang).

  • Fixed Spread menjanjikan konsistensi biaya, tapi seringkali lebih tinggi di luar jam pasar utama.
  • Variable Spread bisa sangat rendah saat volatilitas rendah, tapi melebar tajam saat rilis berita.

Dampak: Jika Anda tidak tahu karakter broker, tiba-tiba spread melebar saat NFP atau rilis data CPI, posisi stop-loss bisa tersentuh dan menimbulkan kerugian.

Solusi:

  • Pelajari jenis spread di brosur broker.
  • Coba akun demo saat news release untuk melihat bagaimana spread berperilaku.
  • Sesuaikan strategi: pilih fixed jika suka kepastian, atau variable tapi hindari trading saat berita.

2. Menempatkan Stop-Loss Terlalu Dekat Spread

Kesalahan: Menetapkan stop-loss hanya beberapa pip di bawah level entry, tanpa memperhitungkan spread.

  • Misal, spread 1,5 pip, tapi stop-loss hanya 2 pip; berarti harga cuma perlu bergerak 0,5 pip berlawanan untuk terkena stop.

Dampak: Sering terkena stop-loss “gara-gara spread”, bukan benar-benar pergerakan pasar.

Solusi:

  • Selalu tambahkan buffer spread ke jarak stop-loss.
  • Gunakan rumus: Jarak Stop = (Stop Ideal) + Spread
  • Pertimbangkan penggunaan stop-loss berbasis ATR atau indikator volatilitas.

3. Trading Saat Spread Melebar 

Kesalahan: Iseng entry di jam rilis data ekonomi atau sesi pasar yang sepi, saat spread sering melebar.

  • Contoh: trading EUR/USD tepat saat Fed Rate Decision atau menjelang weekend.

Dampak: Spread melebar 3–5x lipat bisa merusak rasio risk–reward dan menyebabkan slippage.

Solusi:

  • Cek kalender ekonomi, hindari entry 5–10 menit sebelum dan sesudah rilis.
  • Aktifkan alert spread di platform.
  • Jika tetap ingin trading news, gunakan limit order dengan guard pada lebar spread maksimum.

4. Tidak Memantau Spread pada Instrumen Minor atau Exotic

Kesalahan: Fokus hanya pada major pairs, lalu ketika coba trading exotic (mis. USD/TRY, EUR/ZAR), tidak sadar spread bisa 50–200 pip!

Dampak: Biaya trading jadi sangat mahal, profit sulit menutupi biaya spread.

Solusi:

  • Lihat daftar spread semua instrumen sebelum transaksi.
  • Batasi trading pada 3–5 instrumen yang Anda kuasai.
  • Jika ingin diversifikasi, pilih indeks atau komoditas yang spread-nya wajar.

5. Mengabaikan Perubahan Spread pada Akun Swap-Free atau Micro

Kesalahan: Berpindah ke akun micro trading atau swap-free demi promosi, tapi tidak mengecek spread tambahan yang dikenakan.

Dampak: Walau bebas swap, broker bisa menambah spread lebih lebar—biaya total malah naik.

Solusi:

  • Bandingkan spread normal vs. spread akun khusus.
  • Hitung total biaya:
    Biaya = Spread +Swap 
  • Pilih akun yang memberikan biaya terendah sesuai gaya trading.

Bagaimana Cara Mengelola Spread dengan Efektif?

Untuk menghindari kesalahan fatal di atas, berikut adalah beberapa tips untuk mengelola spread dengan lebih baik:

1. Gunakan Broker dengan Spread Rendah

  • Bandingkan spread antar broker sebelum membuka akun.
  • Pertimbangkan broker dengan akun ECN atau STP yang biasanya memiliki spread lebih rendah.
  • Hindari broker dengan spread tetap tinggi.

2. Pilih Pair Mayor dengan Spread Rendah

  • Fokus pada pair mayor seperti EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, dan USD/CHF.
  • Hindari pair minor atau exotic yang memiliki spread tinggi.

3. Trading pada Waktu Aktif 

  • Spread biasanya lebih rendah saat likuiditas tinggi.
  • Hindari trading saat pergantian sesi (Tokyo-London, London-New York).

4. Gunakan Strategi yang Mempertimbangkan Spread

  • Jika scalping, pastikan target profit lebih besar dari spread.
  • Gunakan strategi breakout atau trend following untuk mengimbangi biaya spread.
  • Gunakan indikator ATR (Average True Range) untuk mengetahui volatilitas dan menyesuaikan target profit.

5. Perhatikan Kalender Ekonomi

  • Hindari trading saat rilis berita besar jika Anda tidak memiliki strategi news trading.
  • Jika tetap ingin trading saat berita, gunakan pending order untuk menghindari spread melebar.

Contoh Praktis Menggunakan Spread dengan Efisien

Skenario:

  • Pair: EUR/USD
  • Broker: ECN (Spread 0,5 pips, komisi $3 per lot)
  • Time Frame: M5 (Scalping)
  • Target Profit: 10 pips
  • Stop Loss: 5 pips

Hasil Trading:

  • Dengan spread rendah, target profit 10 pips dapat tercapai dengan lebih mudah.
  • Biaya spread dan komisi total sekitar 1 pip, sehingga profit bersih tetap optimal.

Spread adalah bagian tak terpisahkan dari trading, tetapi juga bisa menjadi penghalang profit jika tidak dikelola dengan baik. Dengan memahami 5 kesalahan fatal penggunaan spread dan cara menghindarinya, Anda bisa trading dengan lebih efisien.

Checklist Penggunaan Spread Aman:

  • Pilih broker dengan spread rendah dan transparan.
  • Fokus pada pair mayor dengan spread rendah.
  • Gunakan strategi trading yang mempertimbangkan spread.
  • Hindari trading saat spread melebar (berita besar).
  • Gunakan akun demo untuk latihan tanpa risiko.

Cara Menggunakan Spread di Akun Dupoin!

Sebelum mulai trading, penting banget buat Anda tahu satu hal: Setiap strategi trading yang Anda punya, pasti juga memiliki resikonya sendiri. Jadi, jangan asal nyemplung tanpa persiapan yang matang.

Tapi tenang, ada cara aman buat belajar tanpa takut mengalami kerugian, yaitu lewat akun demo gratis. Dengan akun demo Dupoin, Anda bisa latihan membaca pergerakan pasar dan uji coba berbagai strategi trading sampai benar-benar siap masuk ke akun real.

Di Dupoin, Anda bakal dapat dana virtual hingga $10.000 untuk eksplorasi berbagai instrumen trading. Mulai dari trading forex, saham-saham AS, indeks global seperti SP500 dan Dow Jones, hingga komoditas populer seperti emas (XAUUSD), perak (XAGUSD), dan minyak (USOil).

Rasakan sendiri pengalaman trading yang aman, lancar, dan efisien bersama Dupoin Indonesia, broker forex aman dan sudah teregulasi Bappebti. Download aplikasi trading Dupoin dan mulai perjalanan trading Anda hari ini!

Baca juga: Apa itu Swap dalam Trading Forex

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan para trader dalam spread trading:

Bagaimana spread dihitung?

Rumus Spread = Harga Ask - Harga Bid

Contoh:

  • Harga bid (jual) EUR/USD = 1.1000
  • Harga ask (beli) EUR/USD = 1.1003

Maka: Spread = 1.1003 - 1.1000 = 0.0003 atau 3 pip

Kenapa spread bisa melebar?

Spread bisa melebar karena berbagai kondisi pasar, seperti:

  • Volatilitas Tinggi: Saat ada berita penting atau data ekonomi, pasar bisa bergerak cepat dan spread melebar.
  • Likuiditas Rendah: Saat pasar sepi (misalnya di luar jam trading utama atau akhir pekan), spread biasanya membesar karena sedikitnya transaksi.
  • Ketidakpastian Pasar: Saat terjadi krisis ekonomi, gejolak geopolitik, atau peristiwa mendadak, broker akan menaikkan spread untuk menyesuaikan risiko.
  • Jenis Akun/Broker: Beberapa broker dengan model tertentu (seperti Market Maker) mungkin menerapkan spread yang lebih lebar dibanding broker ECN.

Apa arti dari spread?

Spread dalam trading berarti selisih antara harga beli (ask) dan harga jual (bid). Spread adalah biaya tidak langsung yang harus kamu bayar setiap kali membuka posisi. Semakin kecil spread, semakin murah biaya transaksinya bagi trader.

Apa yang mempengaruhi spread?

Beberapa faktor utama yang mempengaruhi besar atau kecilnya spread adalah likuiditas pasar, volatilitas, waktu perdagangan, jenis instrumen dan kondisi ekonomi maupun geopolitik.

 

CTA Banner_Welcome Reward

Download segera aplikasi Dupoin #One-Stop Trading Platform agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia trading atau investasi lainnya, dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here