

Market Analysis
Konsep Dasar The Law of Diminishing Return

Apa itu The Law of Diminishing Return? Tentunya jika Anda adalah seorang trader, memahami teori ekonomi satu ini yang membahas tentang penurunan keuntungan atau investasi yang diperoleh. Untuk mengetahui lebih banyak, berikut ini penerapan dan tips untuk trader agar bisa memanfaatkan dalam aktivitas tradingnya
Apa itu The Law of Diminishing Return?
The Law of Diminishing Return atau Hukum Penurunan Hasil, menyatakan jika salah satu faktor produksi ditingkatkan sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka penambahan output yang dihasilkan dari peningkatan faktor produksi tersebut akan semakin berkurang setelah titik tertentu. Dalam kata lain, ada batasan seberapa efektif tambahan input bisa meningkatkan output.
Bayangkan Anda memiliki ladang jagung dan Anda menambah jumlah pekerja untuk menanam jagung. Awalnya, setiap tambahan pekerja akan secara signifikan meningkatkan hasil panen. Namun, setelah mencapai jumlah pekerja tertentu, tambahan pekerja berikutnya akan menghasilkan peningkatan hasil yang lebih kecil, karena lahan dan sumber daya lainnya tetap sama.
Sejarah Konsep The Law of Diminishing Return
Berikut adalah uraian sejarahnya secara kronologis:
1. Fase Awal: Fisiokrat Prancis (Abad ke-18)
Jauh sebelum Revolusi Industri memuncak, para ekonom Prancis yang dikenal sebagai kaum Fisiokrat sudah mengamati fenomena ini di sektor pertanian.
Anne Robert Jacques Turgot (1767): Turgot sering dianggap sebagai orang pertama yang merumuskan konsep ini secara jelas, meskipun ia belum menggunakan istilah modernnya. Dalam tulisannya tentang pertanian, ia menyadari bahwa jika kita terus menambah tenaga kerja pada sebidang tanah, hasil panen memang akan naik, tetapi tidak selamanya sebanding.
Analogi Pegas Turgot: Turgot menggunakan metafora pegas. Jika Anda menekan pegas (tanah) dengan beban (tenaga kerja), awalnya pegas akan bergerak turun dengan mudah. Namun, semakin ditekan, pegas akan semakin keras melawan, hingga akhirnya beban tambahan hampir tidak memberikan efek apa pun.
2. Fase Klasik: Debat "Corn Laws" (1815)
Ini adalah momen paling bersejarah bagi konsep ini. Pada tahun 1815, empat ekonom Inggris secara independen dan hampir bersamaan menerbitkan karya yang merumuskan hukum ini. Pemicunya adalah berakhirnya Perang Napoleon dan perdebatan panas mengenai Corn Laws (Undang-Undang Gandum)—tarif impor gandum yang tinggi di Inggris.
Empat tokoh kuncinya adalah: David Ricardo, Thomas Malthus, Edward West, dan Robert Torrens.
Konteks Masalah: Penduduk Inggris bertambah, tetapi lahan terbatas. Karena impor gandum dibatasi tarif, petani Inggris dipaksa memproduksi lebih banyak gandum sendiri.
Dua Mekanisme (Intensifikasi vs Ekstensifikasi):
- David Ricardo (Ekstensifikasi): Ia berargumen bahwa ketika permintaan gandum naik, petani terpaksa menggarap lahan yang lebih buruk (kurang subur). Karena lahannya lebih jelek, input modal/tenaga yang sama menghasilkan panen yang lebih sedikit dibanding lahan subur sebelumnya.
- Thomas Malthus (Intensifikasi): Ia lebih fokus pada lahan yang sudah ada. Jika petani terus memupuk dan menambah buruh di lahan yang sama secara berlebihan, tambahan hasil panennya akan semakin sedikit (diminishing).
Bagi kaum Klasik, hukum ini dianggap sebagai "fakta sejarah yang menyedihkan" yang akan menghambat pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
3. Fase Neoklasik: Generalisasi ke Industri (Akhir Abad 19 - Awal 20)
Pada fase ini, konsep yang tadinya hanya dianggap berlaku untuk tanah/pertanian, diubah menjadi hukum universal yang berlaku untuk semua kegiatan produksi (termasuk pabrik dan jasa).
Alfred Marshall & John Bates Clark: Mereka mengubah fokus dari "tanah" menjadi "faktor produksi tetap" (fixed input) apa pun. Mereka membuktikan bahwa hukum ini berlaku juga di pabrik:
Jika Anda punya 1 pabrik (faktor tetap) dan terus menambah buruh (faktor variabel), awalnya produktivitas naik karena spesialisasi.
Namun, pada titik tertentu, pabrik menjadi terlalu padat, mesin harus antre dipakai, dan pekerja saling bertabrakan. Akibatnya, tambahan output per pekerja baru (Marginal Product) akan menurun.
Perubahan Sifat Hukum: Bagi kaum Klasik (Ricardo), hukum ini adalah takdir jangka panjang (tanah akan habis). Bagi kaum Neoklasik, hukum ini adalah fenomena jangka pendek (selama kapasitas pabrik/mesin belum ditambah).
Penerapan dalam Trading
Penerapan The Law of Diminishing Return dalam trading dapat membantu trader untuk mengatur strateginya, seperti:
1. Penggunaan Leverage
Leverage memungkinkan trader untuk mengendalikan posisi yang lebih besar dari modal yang dimiliki. Awalnya, leverage bisa meningkatkan potensi keuntungan. Namun, setelah titik tertentu, penambahan leverage bisa lebih berisiko dan justru menurunkan hasil bersih karena biaya tambahan dan potensi kerugian yang lebih besar.
2. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah strategi untuk mengurangi risiko dengan berinvestasi dalam berbagai aset. Pada awalnya, menambahkan aset yang berbeda ke dalam portofolio dapat mengurangi risiko secara signifikan. Namun, setelah mencapai tingkat diversifikasi tertentu, tambahan aset mungkin tidak lagi memberikan manfaat yang signifikan dan bahkan bisa menambah kompleksitas pengelolaan portofolio.
3. Penggunaan Indikator Teknis
Trader sering menggunakan berbagai indikator teknis untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Awalnya, menambahkan lebih banyak indikator dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif. Namun, terlalu banyak indikator bisa membuat analisis menjadi berlebihan dan membingungkan, yang akhirnya mengurangi efektivitas keputusan trading.
Strategi Mengatasi Diminishing Return dalam Trading
Trader bisa melakukan strategi The Law of Diminishing Return dengan melakukan hal-hal berikut ini:
1. Evaluasi dan Penyesuaian
Secara berkala mengevaluasi strategi trading Anda dan menyesuaikan leverage, diversifikasi, dan indikator teknis sesuai dengan kondisi pasar saat ini dan hasil yang diinginkan.
2. Pembatasan Leverage
Menggunakan leverage secara bijak dan tidak berlebihan. Menetapkan batas maksimum leverage yang sesuai dengan toleransi risiko Anda.
3. Optimalisasi Portofolio
Diversifikasi dengan bijak dan tidak berlebihan. Fokus pada aset-aset yang memiliki korelasi rendah satu sama lain untuk mendapatkan manfaat diversifikasi yang optimal.
4. Pilih Indikator yang Tepat
Gunakan beberapa indikator teknis yang saling melengkapi dan sesuai dengan strategi trading Anda. Jangan terlalu banyak mengandalkan terlalu banyak indikator.
Studi Kasus: Penerapan The Law of Diminishing Return dalam Trading

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana The Law of Diminishing Return berlaku dalam trading, mari kita lihat beberapa studi kasus.
Studi Kasus 1: Leverage dalam Forex Trading
Situasi: Seorang trader forex mulai dengan modal $10,000 dan menggunakan leverage 1:10, yang berarti ia bisa mengendalikan posisi sebesar $100,000. Awalnya, trader ini mendapatkan keuntungan yang signifikan dari pergerakan pasar yang kecil. Tergoda oleh hasil awal, ia meningkatkan leverage menjadi 1:20 dan kemudian 1:50.
Hasil: Pada leverage 1:20, trader masih dapat menghasilkan keuntungan, namun volatilitas yang tinggi juga meningkatkan risiko. Ketika leverage ditingkatkan menjadi 1:50, trader mengalami kerugian besar karena pergerakan pasar yang sedikit berlawanan. Biaya margin dan tekanan psikologis juga meningkat, menyebabkan pengambilan keputusan yang kurang rasional.
Pelajaran: Penambahan leverage yang berlebihan akhirnya memberikan hasil yang semakin menurun, sesuai dengan prinsip The Law of Diminishing Return.
Studi Kasus 2: Diversifikasi dalam Saham
Situasi: Seorang investor mulai dengan portofolio yang terdiri dari 5 saham di berbagai sektor. Awalnya, diversifikasi ini mengurangi risiko secara signifikan. Melihat manfaatnya, investor menambahkan lebih banyak saham ke dalam portofolio, hingga memiliki 20 saham.
Hasil: Pada awalnya, setiap penambahan saham memberikan manfaat diversifikasi yang signifikan. Namun, setelah memiliki sekitar 15 saham, manfaat tambahan dari diversifikasi mulai berkurang. Mengelola portofolio yang terlalu banyak juga menjadi lebih sulit dan biaya transaksi meningkat.
Pelajaran: Ada titik di mana menambah aset ke dalam portofolio tidak lagi memberikan manfaat yang proporsional, sesuai dengan prinsip The Law of Diminishing Return.
Itulah pengertian, fungsi, dan penerapan dalam trading terhadap teori The Law of Diminishing Return.
Download segera aplikasi Dupoin #One-Stop Trading Platform agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia trading atau investasi lainnya, dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

