English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Mengenal Sideways Forex, Strategi Trading di Pasar Tanpa Tren
Ocky Satria · 37.8K Views

Mengenal Sideways Forex, Strategi Trading di Pasar Tanpa Tren

Dalam dunia trading, baik forex, saham, maupun komoditas, ada tiga kondisi utama pergerakan harga: tren naik (bullish), tren turun (bearish), dan sideways. Sideways adalah kondisi di mana harga bergerak mendatar dalam rentang tertentu, tanpa menunjukkan arah jelas apakah akan naik lebih tinggi atau turun lebih rendah. Bagi banyak trader pemula, kondisi ini sering dianggap membingungkan karena tidak memberikan sinyal arah yang kuat.

Namun, jika Anda memahami karakteristiknya, fase sideways justru bisa menjadi peluang untuk mempersiapkan strategi yang lebih matang. Pasar tidak akan selamanya bergerak sideways; cepat atau lambat harga akan menembus rentangnya, dan di situlah keuntungan besar sering tercipta.

 

Apa Itu Sideways Forex?

Istilah sideways forex merujuk pada pergerakan pasangan mata uang yang cenderung datar, dengan fluktuasi harga hanya naik-turun dalam batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Periode ini biasanya terjadi ketika pasar sedang menunggu rilis data ekonomi penting, keputusan suku bunga bank sentral, atau peristiwa besar lainnya yang bisa memicu volatilitas.

 

Contoh Sideways dalam Forex

sideways_forex

Misalnya pada pasangan mata uang EUR/USD. Dalam periode tertentu, harga EUR/USD bergerak di antara level 1.0650 sebagai support dan 1.0700 sebagai resistance. Selama beberapa hari, harga hanya naik-turun dalam rentang tersebut tanpa mampu menembus salah satu levelnya.

  • Ketika harga menyentuh 1.0650 (support), biasanya harga akan memantul naik kembali.

  • Saat harga mendekati 1.0700 (resistance), harga cenderung turun lagi.

  • Pola ini bisa berulang berkali-kali selama periode sideways berlangsung.

Bagi trader, kondisi ini disebut range market. Jika Anda menerapkan strategi range trading, Anda bisa:

  • Buy (beli) di dekat support 1.0650.

  • Sell (jual) di dekat resistance 1.0700.

Contoh lainnya bisa terjadi di GBP/USD. Misalnya harga bergerak di kisaran 1.2500 – 1.2600 selama seminggu penuh. Tidak ada berita besar atau rilis data ekonomi penting, sehingga pasar hanya menunggu momentum. Begitu data penting keluar, harga akhirnya menembus resistance 1.2600 dan memulai tren naik yang baru.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Swap Promo.

 

Penyebab Pasar Mengalami Sideways

Ada beberapa faktor yang sering menyebabkan pasar bergerak sideways, antara lain:

  • Ketidakpastian berita ekonomi: Trader cenderung menunggu kepastian sebelum melakukan transaksi besar.

  • Volume perdagangan rendah: Biasanya terjadi di luar jam sibuk pasar utama, seperti menjelang akhir pekan atau libur panjang.

  • Keseimbangan antara buyer dan seller: Saat permintaan dan penawaran relatif seimbang, harga cenderung stagnan.

Ketiga hal ini membuat pasar seperti “beristirahat” untuk sementara waktu. Namun, bukan berarti tidak ada peluang sama sekali.

 

Strategi Trading Saat Sideways

Banyak trader menganggap sideways adalah masa sulit untuk mendapatkan profit. Padahal, dengan strategi yang tepat, Anda tetap bisa menghasilkan keuntungan meskipun harga bergerak datar.

Salah satu strategi yang sering digunakan adalah range trading. Dalam metode ini, Anda membeli di dekat level support (harga terendah dalam rentang sideways) dan menjual di dekat level resistance (harga tertinggi dalam rentang sideways). Selama harga belum menembus batas tersebut, pola ini bisa berulang beberapa kali.

Selain itu, Anda juga bisa menggunakan indikator teknikal seperti Bollinger Bands atau Relative Strength Index (RSI) untuk mengidentifikasi titik jenuh beli (overbought) atau jenuh jual (oversold).

Namun, penting diingat bahwa sideways tidak berlangsung selamanya. Ketika harga akhirnya menembus support atau resistance dengan volume yang besar, itulah tanda dimulainya tren baru.

 

Apa yang Terjadi Setelah Sideways?

Pertanyaan ini sering muncul dari trader pemula. Setelah fase sideways, biasanya pasar akan memilih arah baru, entah naik lebih tinggi atau turun lebih rendah. Kondisi ini disebut dengan istilah breakout.

Breakout yang terjadi setelah periode sideways cenderung lebih kuat dibandingkan pergerakan biasa. Mengapa? Karena selama sideways, banyak trader menunggu kepastian arah. Begitu harga menembus level tertentu, mereka akan masuk ke pasar secara bersamaan, sehingga menciptakan dorongan besar pada harga.

Oleh karena itu, trader berpengalaman sering menyebut sideways sebagai “fase akumulasi tenaga” sebelum lonjakan besar.

 

Kelebihan dan Kekurangan Trading di Pasar Sideways

Seperti kondisi pasar lainnya, sideways memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda pahami.

Kelebihannya, Anda bisa memanfaatkan pergerakan kecil namun berulang dalam rentang tertentu. Ini cocok bagi trader jangka pendek atau scalper. Selain itu, sideways memberikan waktu untuk menganalisis lebih dalam sebelum tren besar terjadi.

Kekurangannya, jika tidak hati-hati, Anda bisa terjebak dalam false breakout atau sinyal palsu. Banyak trader yang terlalu cepat masuk pasar karena mengira tren baru dimulai, padahal harga hanya melakukan pergerakan sesaat sebelum kembali ke dalam range sideways.

 

Bagaimana Cara Mengenali Pasar Sideways?

Mengenali sideways sebenarnya cukup sederhana. Jika Anda melihat grafik harga bergerak naik dan turun dalam kisaran yang sama selama beberapa jam, hari, atau bahkan minggu, maka itu adalah sideways.

Gunakan garis horizontal untuk menandai level support dan resistance. Jika harga berkali-kali menyentuh level tersebut namun gagal menembusnya, besar kemungkinan pasar sedang dalam kondisi sideways.

Selain itu, indikator seperti Average Directional Index (ADX) juga bisa membantu. Jika nilai ADX berada di bawah 20, biasanya itu menandakan pasar sedang tidak memiliki tren kuat alias sideways.

 

Tips Menghadapi Sideways

Jika Anda ingin tetap aktif saat sideways, kunci utamanya adalah kesabaran dan manajemen risiko. Jangan tergoda untuk membuka posisi terlalu besar karena pergerakan harga relatif kecil. Fokuslah pada range yang ada dan gunakan stop loss ketat untuk melindungi modal Anda.

Alternatif lainnya, Anda bisa memilih untuk tidak trading sama sekali dan menunggu momen breakout. Banyak trader profesional memilih cara ini karena mereka tahu bahwa pergerakan besar setelah sideways sering lebih menguntungkan dibandingkan mengejar profit kecil dalam range terbatas.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Welcome Reward.

 

FAQ Seputar Sideways

Apa itu sideways forex?
Sideways forex adalah kondisi ketika harga pasangan mata uang bergerak mendatar dalam rentang tertentu, tanpa tren naik atau turun yang jelas.

Apa yang terjadi setelah sideways?
Biasanya setelah sideways, pasar akan mengalami breakout, yaitu pergerakan harga yang kuat menembus level support atau resistance.

Apakah sideways bisa dimanfaatkan untuk profit?
Ya, bisa. Dengan strategi range trading atau scalping, Anda tetap bisa mendapatkan keuntungan dari pergerakan kecil di dalam range sideways.

Berapa lama sideways bisa berlangsung?
Sideways bisa berlangsung dalam hitungan jam, hari, bahkan minggu, tergantung pada kondisi pasar dan faktor fundamental yang memengaruhinya.

Apakah indikator teknikal bisa membantu saat sideways?
Tentu. Indikator seperti Bollinger Bands, RSI, atau ADX sangat berguna untuk mengidentifikasi kondisi sideways dan potensi breakout.

 

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here