English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Mengenal Apa Itu Divestasi dalam Dunia Finansial dan Ekonomi?
Ocky Satria · 44.1K Views

Mengenal Apa Itu Divestasi dalam Dunia Finansial dan Ekonomi

Ketika membicarakan dunia finansial dan ekonomi, mungkin Anda sudah sering mendengar istilah investasi, akuisisi, atau merger. Namun, ada satu istilah penting lainnya yang tidak kalah relevan, yaitu divestasi. Banyak orang masih bertanya-tanya, apa itu divestasi?, bagaimana cara kerjanya, serta apa dampaknya bagi perusahaan maupun individu. Dalam artikel ini, kita akan membahas divestasi secara lengkap dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga Anda bisa memahami konsepnya dengan baik.

Apa Itu Divestasi?

Secara sederhana, divestasi adalah kebalikan dari investasi. Jika investasi berarti menanamkan modal pada suatu aset atau bisnis, maka divestasi adalah proses melepaskan atau menjual aset, saham, atau unit bisnis tertentu. Tujuan dari divestasi bisa beragam, mulai dari mengurangi risiko, memperoleh dana segar, hingga menyusun kembali strategi perusahaan.

Dalam dunia perusahaan besar, divestasi biasanya dilakukan ketika sebuah unit bisnis tidak lagi memberikan keuntungan maksimal atau dianggap tidak sejalan dengan arah strategi jangka panjang. Sementara dalam konteks individu, divestasi bisa berarti menjual aset tertentu, seperti properti atau saham, demi mengalihkan dana ke instrumen lain yang lebih menguntungkan.

Apa Saja Contoh dari Divestasi?

Contoh divestasi bisa kita lihat di banyak perusahaan global maupun lokal. Misalnya, sebuah perusahaan teknologi yang menjual divisi produksinya karena ingin fokus pada layanan digital. Atau sebuah perusahaan energi yang menjual aset tambang batu bara karena ingin beralih ke energi terbarukan.

Di Indonesia, praktik divestasi juga sering muncul dalam konteks pertambangan. Perusahaan asing yang memiliki saham besar di perusahaan tambang biasanya diwajibkan untuk melakukan divestasi sebagian sahamnya kepada pemerintah Indonesia atau pihak lokal. Hal ini bertujuan agar kepemilikan aset strategis tetap berada di dalam negeri.

Bagi individu, contoh divestasi bisa berupa menjual rumah kedua untuk dialihkan ke investasi emas, atau melepas sebagian saham karena ingin mendiversifikasi portofolio ke instrumen lain seperti obligasi.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Swap Promo.

Mengapa Orang Melakukan Divestasi?

Ada banyak alasan mengapa divestasi dilakukan, dan biasanya keputusan ini tidak diambil secara sembarangan. Salah satu alasan utamanya adalah untuk mengelola risiko. Bayangkan jika sebuah perusahaan memiliki unit bisnis yang terus merugi. Dengan melakukan divestasi, perusahaan dapat menghentikan kerugian tersebut sekaligus memperoleh dana untuk mendukung bisnis lain yang lebih potensial.

Selain itu, divestasi juga sering dilakukan untuk menjaga likuiditas. Perusahaan yang membutuhkan dana cepat, misalnya untuk ekspansi atau membayar utang, dapat menjual sebagian asetnya. Dalam kasus individu, seseorang mungkin melakukan divestasi karena membutuhkan uang tunai untuk kebutuhan mendesak, seperti pendidikan atau kesehatan.

Ada pula alasan strategis. Perusahaan bisa saja melakukan divestasi agar lebih fokus pada bisnis inti mereka. Dengan mengurangi unit bisnis yang tidak sejalan, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk sektor yang lebih menjanjikan.

Bagaimana Cara Kerja Divestasi?

Secara umum, cara kerja divestasi melibatkan proses pelepasan kepemilikan aset. Proses ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya menjual saham di pasar modal, menjual unit bisnis kepada perusahaan lain, atau bahkan spin-off, yaitu memisahkan sebuah divisi agar berdiri menjadi perusahaan baru yang independen.

Bagi perusahaan publik, divestasi biasanya dilakukan dengan menjual saham di bursa efek. Sementara bagi perusahaan swasta, proses ini bisa berbentuk transaksi langsung dengan calon pembeli. Setelah divestasi dilakukan, perusahaan yang melepaskan aset akan memperoleh dana atau mengurangi beban finansial, sementara pihak pembeli memperoleh kepemilikan dan kendali atas aset tersebut.

Dalam konteks individu, cara kerjanya lebih sederhana. Jika Anda memiliki saham di sebuah perusahaan dan memutuskan untuk menjualnya, itu sudah termasuk divestasi. Begitu juga jika Anda melepas aset properti atau instrumen investasi lain.

Apa Perbedaan Antara Divestasi dan Akuisisi?

Banyak orang sering bingung membedakan antara divestasi dan akuisisi. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas. Divestasi adalah proses menjual atau melepaskan aset, sedangkan akuisisi adalah proses membeli atau mengambil alih aset atau perusahaan lain.

Jika sebuah perusahaan menjual unit bisnisnya kepada perusahaan lain, itu disebut divestasi dari sisi penjual, tetapi disebut akuisisi dari sisi pembeli. Jadi, keduanya adalah dua sisi dari satu transaksi. Perbedaan ini penting dipahami agar Anda tidak keliru dalam mengartikan dinamika bisnis yang sering terjadi di pasar.

Dampak Divestasi bagi Perusahaan dan Individu

Divestasi memiliki dampak yang berbeda bagi perusahaan dan individu. Bagi perusahaan, divestasi bisa menjadi langkah positif untuk memperbaiki kondisi finansial, mengurangi kerugian, atau memperkuat fokus bisnis inti. Namun, jika dilakukan secara terburu-buru atau tanpa strategi yang jelas, divestasi juga bisa menimbulkan risiko kehilangan peluang jangka panjang.

Bagi individu, divestasi bisa menjadi cara untuk mengatur ulang portofolio investasi. Misalnya, jika Anda merasa terlalu banyak menaruh modal di saham, Anda bisa menjual sebagian untuk dialihkan ke obligasi atau emas. Dengan begitu, risiko bisa lebih terkendali dan keuntungan bisa lebih stabil.

Strategi Divestasi yang Efektif

Divestasi yang efektif membutuhkan perencanaan matang. Perusahaan biasanya melibatkan konsultan finansial atau bank investasi untuk membantu proses ini. Mereka akan menilai aset mana yang sebaiknya dilepas, siapa calon pembelinya, dan berapa nilai yang ideal.

Individu juga bisa menerapkan strategi divestasi dengan bijak. Anda perlu mengevaluasi apakah aset yang dimiliki masih relevan dengan tujuan finansial jangka panjang. Jika tidak, maka menjualnya dan mengalokasikan dana ke instrumen lain bisa menjadi langkah yang tepat.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Welcome Reward.

Sekarang Anda sudah memahami apa itu divestasi dan bagaimana konsep ini bekerja dalam dunia finansial maupun ekonomi. Divestasi bukan sekadar pelepasan aset, melainkan sebuah strategi penting yang bisa membantu perusahaan maupun individu mencapai tujuan finansial mereka. Dengan divestasi, risiko bisa dikelola, dana segar bisa diperoleh, dan fokus bisnis atau investasi bisa lebih jelas.

Seperti halnya investasi, divestasi juga memerlukan perencanaan yang matang. Jika dilakukan dengan benar, divestasi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam menjaga kesehatan finansial, baik di tingkat perusahaan maupun pribadi.

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here