

Market Analysis
Apakah Anda pernah mendengar kisah legendaris tentang "Turtle Traders"? Pada tahun 1980-an, dua trader profesional, Richard Dennis dan William Eckhardt, membuktikan bahwa trading bisa diajarkan dengan melatih sekelompok orang awam menjadi trader sukses. Metode yang mereka ajarkan dikenal sebagai Turtle Trading.
Apa Itu Turtle Trading?
Pada dasarnya, Turtle Trading adalah strategi trading mengikuti tren (trend-following). Idenya sangat sederhana: identifikasi tren yang kuat dan ikuti pergerakannya hingga tren itu berakhir. Filosofi di baliknya adalah bahwa pasar cenderung bergerak dalam tren besar dan dengan menangkap pergerakan tersebut, Anda bisa menghasilkan keuntungan signifikan.
Metode ini mengabaikan analisis fundamental dan lebih fokus pada pergerakan harga historis.
Komponen Utama Turtle Trading
Sistem Strategi Turtle Trading memiliki empat pilar utama yang harus Anda pahami:
1. Aturan Masuk
Sistem ini menggunakan Strategi Channel Donchian sebagai pemicu entry. Channel ini terdiri dari dua garis: garis atas (upper band) yang menandai harga tertinggi selama N periode terakhir dan garis bawah (lower band) yang menandai harga terendah.
-
Sistem Jangka Pendek (20-hari): Buka posisi beli saat harga menembus batas atas Channel Donchian 20-hari. Sebaliknya, buka posisi jual saat harga menembus batas bawah.
-
Sistem Jangka Panjang (55-hari): Ini adalah sistem alternatif yang digunakan untuk menangkap tren yang lebih besar.
2. Penempatan Stop Loss
Manajemen risiko adalah nyawa dari Turtle Trading. Para Turtle Traders menggunakan Average True Range (ATR) untuk menentukan ukuran posisi dan penempatan stop-loss. ATR adalah indikator yang mengukur volatilitas pasar.
-
Penentuan Posisi: Gunakan ATR untuk menghitung ukuran posisi Anda, sehingga risiko per trade tetap konsisten.
-
Penempatan Stop-Loss: Tempatkan stop-loss Anda dua kali ATR di bawah harga entry (untuk posisi beli) atau di atas harga entry (untuk posisi jual).
3. Aturan Keluar
Sistem ini menggunakan dua jenis exit untuk mengunci keuntungan dan meminimalkan kerugian.
-
Stop-Loss: Keluar dari posisi jika harga menyentuh level stop-loss yang sudah ditentukan.
-
Trailing Stop: Ini adalah aturan kunci untuk mengunci keuntungan. Anda akan keluar dari posisi beli jika harga turun menembus batas bawah Channel Donchian 10-hari. Sebaliknya, keluar dari posisi jual jika harga naik menembus batas atas.
4. Manajemen Risiko
Para Turtle Traders sangat disiplin dalam manajemen risiko. Mereka tidak pernah mengambil risiko lebih dari 2% dari total modal mereka per trade. Ini dilakukan dengan menyesuaikan ukuran posisi berdasarkan volatilitas (ATR).
Menerapkan Turtle Trading dalam Forex
Mari kita bayangkan Anda ingin menerapkan strategi ini pada pasangan mata uang NZDUSD.
Bagi pemula, berikut langkah-langkah praktis untuk mulai menerapkan strategi Turtle Trading di pasar forex:
Langkah 1: Tentukan Pasangan Mata Uang dan Timeframe
Turtle Trading lebih efektif di pasar yang likuid dan trending, misalnya EUR/USD, GBP/USD, atau USD/JPY. Untuk pemula, timeframe daily atau timeframe H4 lebih disarankan agar tidak terlalu banyak noise.
Langkah 2: Identifikasi Breakout
Aturan klasik Turtle Trading menggunakan:
-
Entry long (buy): saat harga menembus highest high 20 hari terakhir.
-
Entry short (sell): saat harga menembus lowest low 20 hari terakhir.
Contoh:
Jika EUR/USD menyentuh level tertinggi 20 hari terakhir di 1.0950, maka sistem memberi sinyal entry buy.
Langkah 3: Hitung Position Sizing dengan ATR
Position sizing ditentukan berdasarkan volatilitas.
Rumus sederhana:
Jumlah unit = (Risiko per trade) / (ATR x nilai pip)
Contoh: Jika modal Anda $5.000, risiko tiap trade 2% ($100), ATR = 50 pips, dan nilai pip $1, maka:
Jumlah unit = 100 / (50 x 1) = 2 lot mikro.
Dengan ini, Anda tidak akan over-leverage, meski tren bergerak liar.
Langkah 4: Pasang Stop-loss
Turtles selalu menempatkan stop-loss berdasarkan volatilitas.
Biasanya dipasang sekitar 2 x ATR dari harga entry.
Contoh: Jika ATR EUR/USD adalah 50 pips, maka stop-loss ditempatkan 100 pips dari harga entry.
Langkah 5: Terapkan Pyramiding
Jika tren berlanjut, Anda bisa menambah posisi baru.
Aturannya: setiap kali harga bergerak 0.5 N (N = ATR), Anda boleh membuka posisi tambahan dengan lot sama, maksimal 4 posisi.
Ini membantu memaksimalkan profit saat tren kuat, tanpa memperbesar risiko awal.
Langkah 6: Exit dengan Aturan Breakout Lawan
Posisi ditutup jika harga menembus level berlawanan.
-
Untuk posisi buy → keluar jika harga menembus lowest low 10 hari.
-
Untuk posisi sell → keluar jika harga menembus highest high 10 hari.
Dengan begitu, Anda tetap terlindungi meskipun tren berbalik.
Kelebihan dan Kekurangan Turtle Trading
Perhatikan kelebihan dan kekurangan dari turtle trading:
Kelebihan |
Kekurangan |
Mudah dipahami pemula karena berbasis aturan mekanis |
Tidak cocok di pasar sideways (false breakout sering terjadi) |
Disiplin: sudah ada aturan entry, exit, stop-loss, dan sizing |
Membutuhkan kesabaran menunggu tren jangka panjang |
Potensi profit besar saat tren kuat |
Bisa mengalami banyak kerugian kecil sebelum tren besar muncul |
Risk management jelas dengan perhitungan ATR |
Pyramiding bisa menakutkan untuk pemula karena menambah posisi saat floating profit |
Fleksibel untuk berbagai instrumen (forex, saham, komoditas, kripto) |
Strategi klasik butuh modal cukup besar agar bisa menahan volatilitas |
Tips Sukses dengan Turtle Trading
Berikut adalah beberapa tips penting agar Anda bisa sukses dengan Turtle Trading.
1. Pahami Filosofi di Baliknya
Sebelum melangkah lebih jauh, pahami dulu mengapa Turtle Trading diciptakan. Ini bukan tentang memprediksi arah pasar, tapi tentang mengikuti tren yang sudah terbentuk. Anda akan sering mengalami kerugian kecil (loss) berkali-kali, tapi saat pasar sedang dalam tren kuat, Anda bisa meraih keuntungan besar yang menutupi semua kerugian kecil tersebut.
Turtle Trading mengharuskan Anda membiarkan keuntungan berjalan (let your profits run). Jangan tergoda untuk mengambil keuntungan terlalu cepat. Biarkan posisi Anda terbuka selama tren masih berlangsung.
2. Harus Disiplin
Ini adalah pilar terpenting. Tanpa disiplin, semua aturan Turtle Trading tidak akan ada artinya.
-
Ikuti Aturan Tanpa Emosi: Masuk, keluar, dan atur posisi berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan, bukan berdasarkan perasaan "takut" atau "serakah".
-
Jangan Overtrading: Jangan mencoba membuka posisi di luar aturan yang ada hanya karena Anda melihat "peluang". Terlalu banyak trade yang tidak sesuai sistem hanya akan meningkatkan risiko.
-
Tetap Sabar: Proses ini butuh waktu. Mungkin Anda tidak akan melihat keuntungan besar dalam satu atau dua minggu. Sabarlah menunggu tren besar datang.
3. Mulai dengan Akun Demo
Sebelum menggunakan uang sungguhan, latihlah diri Anda dengan akun demo. Ini adalah tips yang paling sederhana namun paling efektif.
-
Uji Sistem Anda: Gunakan akun demo untuk menguji apakah Anda benar-benar bisa disiplin mengikuti semua aturan masuk dan keluar.
-
Dapatkan Rasa Percaya Diri: Setelah Anda melihat sistem ini bekerja di akun demo dan menghasilkan profit dalam jangka panjang, kepercayaan diri Anda akan meningkat. Ini akan sangat membantu saat Anda beralih ke akun live.
-
Biasakan dengan Platform: Gunakan akun demo untuk membiasakan diri dengan platform trading, cara memasang indikator, dan cara menempatkan order.
4. Fokus pada Pasar yang Tepat
Strategi Turtle Trading bekerja paling baik di pasar yang sedang tren.
-
Pilih Pasangan Mata Uang yang Volatil: Pilihlah pasangan mata uang yang cenderung memiliki pergerakan harga yang kuat dan jelas, bukan yang bergerak sideways atau konsolidasi.
-
Gunakan Time Frame yang Lebih Besar: Turtle Trading lebih efektif pada time frame harian (daily) atau mingguan (weekly) karena pergerakan tren lebih jelas dan sinyalnya tidak terlalu bising (noisy) seperti pada time frame yang lebih kecil.
Turtle Trading adalah strategi yang solid dan terbukti berhasil. Kuncinya bukan pada sistemnya yang ajaib, melainkan pada disiplin, manajemen risiko, dan kesabaran untuk membiarkan keuntungan berjalan. Jika Anda seorang pemula yang ingin belajar trading dengan pendekatan yang terstruktur, memulai dengan Turtle Trading bisa menjadi fondasi yang sangat kuat.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!