English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Dunning-Kruger Effect: Ketika Trader Pemula Lebih Pede dari Profesional
Beladdina Annisa · 58.1K Views

Dalam dunia trading, ada satu fenomena unik yang sering terlihat: trader yang baru memulai cenderung merasa jauh lebih percaya diri dan yakin akan sukses dibandingkan mereka yang sudah profesional. Fenomena ini dikenal sebagai Dunning-Kruger Effect, sebuah bias kognitif yang sangat relevan di dunia trading.

Apa itu Dunning-Kruger Effect?

Dunning-Kruger Effect adalah bias kognitif di mana seseorang dengan sedikit pengetahuan atau keahlian dalam suatu bidang cenderung melebih-lebihkan kemampuannya sendiri. 

Sebaliknya, orang yang sangat ahli justru cenderung meremehkan kompetensi mereka. Efek ini dinamai dari dua psikolog sosial, David Dunning dan Justin Kruger, yang pertama kali memublikasikan penelitian mereka pada tahun 1999.

Dalam trading, fenomena ini sangat jelas terlihat. Trader pemula, setelah meraih beberapa keuntungan kecil dari keberuntungan atau kondisi pasar yang mudah, merasa dirinya adalah seorang "genius" yang telah menemukan "holy grail" trading. 

Mereka berada di "Puncak Kebodohan" (Peak of Mount Stupid), sebuah fase di mana kepercayaan diri sangat tinggi, namun pengetahuannya sangat dangkal.

Sebaliknya, trader profesional yang telah menghabiskan ribuan jam di pasar, mengalami jatuh bangun, dan menguasai berbagai strategi, justru jauh lebih rendah hati. Mereka tahu betapa kompleksnya pasar dan seberapa besar pengaruh faktor-faktor di luar kendali mereka. Mereka berada di "Lembah Keputusasaan" (Valley of Despair), sebuah fase di mana mereka menyadari betapa sedikitnya yang mereka ketahui, meskipun sudah sangat berpengalaman.

Tahapan Dunning-Kruger Effect pada Trader

image.png

Perjalanan seorang trader yang mengalami Dunning-Kruger Effect biasanya melalui beberapa tahapan:

Tahap 1: Peak of Mount Stupid

  • Perilaku: Baru memulai trading, mendapat beberapa keuntungan dari keberuntungan atau tren pasar yang mudah. Merasa sangat percaya diri dan yakin akan menjadi kaya raya dalam waktu singkat. Menganggap trading itu mudah.

  • Contoh: Seorang trader pemula membeli saham CISCO yang sedang naik daun, untung 5%, dan langsung berpikir, "Wow, ini lebih mudah dari yang saya kira! Kenapa orang lain tidak melakukan ini?" Mereka mulai memposting profit di media sosial dan merasa sebagai trader profesional.

Tahap 2: Valley of Despair

image.png

  • Perilaku: Setelah mengalami beberapa kerugian besar, kepercayaan diri mereka hancur. Mereka menyadari betapa kompleksnya pasar dan betapa banyak hal yang tidak mereka ketahui. Muncul keraguan diri, frustrasi, bahkan ingin berhenti trading.

  • Contoh: Setelah mengalami margin call atau kerugian besar, trader tersebut menyadari bahwa profit sebelumnya hanyalah keberuntungan. Mereka mulai mencari mentor, belajar lebih dalam, dan menyadari bahwa ilmu mereka masih sangat sedikit.

Tahap 3: Slope of Enlightenment

  • Perilaku: Trader mulai bangkit dari keterpurukan. Mereka belajar dari kesalahan, mengembangkan strategi yang lebih disiplin, dan memahami pentingnya manajemen risiko. Mereka menyadari bahwa trading adalah proses jangka panjang yang membutuhkan kesabaran dan kerja keras.

  • Contoh: Trader tersebut mulai membuat jurnal trading, menganalisis kesalahan, dan secara konsisten mengikuti aturan yang mereka tetapkan. Mereka tidak lagi mengejar profit cepat, melainkan fokus pada konsistensi.

Tahap 4: Plateau of Sustainability

  • Perilaku: Trader telah mencapai level di mana mereka bisa menghasilkan keuntungan yang konsisten. Kepercayaan diri mereka tidak lagi berlebihan, tetapi didasarkan pada pengalaman dan data yang solid. Mereka tahu bahwa pasar selalu berubah dan selalu ada ruang untuk belajar.

  • Contoh: Trader profesional sejati. Mereka tidak perlu membuktikan diri kepada orang lain. Mereka trading dengan tenang, mengelola risiko, dan fokus pada strategi jangka panjang. Mereka tahu bahwa kerugian adalah bagian dari trading dan tidak membiarkan emosi mengendalikan mereka.

Dampak Dunning-Kruger Effect pada Trader

Dampak dari Dunning-Kruger Effect bisa sangat merusak bagi trader pemula.

1. Overconfidence

Ini adalah dampak paling jelas. Trader pemula yang overconfidence cenderung mengambil risiko yang tidak perlu, seperti menggunakan leverage yang terlalu tinggi atau tidak menggunakan stop-loss.

2. Menolak Belajar

Merasa sudah tahu segalanya, mereka akan mengabaikan edukasi, nasihat dari trader senior, dan buku-buku trading yang penting. Mereka terjebak dalam pemikiran bahwa "strategi saya sudah paling benar."

3. Kerugian Finansial

Kombinasi dari overconfidence dan kurangnya pengetahuan akan berujung pada kerugian yang signifikan, bahkan bisa menghabiskan seluruh modal mereka.

4. Kesalahan Berulang

Karena tidak menyadari bahwa mereka kurang kompeten, mereka tidak melakukan analisis atas kesalahan mereka dan terus mengulanginya.

Cara Menghindari Dunning-Kruger Effect

image.png

Jika Anda adalah seorang trader pemula, menyadari dan mengatasi Dunning-Kruger Effect adalah langkah pertama menuju kesuksesan jangka panjang. Berikut beberapa cara untuk menghindarinya:

1. Sadari Bahwa Anda Masih Belajar

Terima kenyataan bahwa trading adalah profesi yang sangat kompleks. Tidak ada jalan pintas untuk menjadi ahli. Perlakukan setiap profit sebagai keberuntungan yang tidak terduga, dan setiap kerugian sebagai pelajaran berharga.

2. Fokus pada Proses

Jangan hanya melihat seberapa besar profit yang Anda dapat. Fokus pada proses trading Anda. Apakah Anda mengikuti rencana Anda? Apakah Anda mengelola risiko dengan baik? Jika Anda fokus pada proses yang benar, hasil yang baik akan datang dengan sendirinya.

3. Jurnal Trading

Buat jurnal trading yang detail. Catat setiap trading Anda, alasan di baliknya, dan hasilnya. Jurnal ini akan menjadi cermin yang jujur tentang kinerja Anda, membantu Anda melihat pola kesalahan dan menghindari ilusi bahwa Anda lebih baik dari yang sebenarnya.

4. Cari Mentor atau Komunitas

Bergabunglah dengan komunitas trader yang sehat atau cari mentor yang berpengalaman. Mendapat umpan balik dari orang lain yang lebih ahli akan membantu Anda melihat titik buta Anda. 

5. Tetap Rendah Hati

image.png

Rasa rendah hati adalah aset terbesar seorang trader. Trader profesional tahu bahwa pasar selalu bisa mengejutkan. Sikap ini memungkinkan mereka untuk terus belajar, beradaptasi, dan bertahan dalam jangka panjang.

Dunning-Kruger Effect adalah perangkap psikologi trading yang siap menjebak setiap trader pemula. Perasaan overconfidence yang muncul di awal seringkali berujung pada kerugian finansial yang parah. 

Namun, dengan menyadari keberadaan efek ini dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasinya, seorang trader dapat mengubah kerugian menjadi pelajaran dan kebodohan menjadi kebijaksanaan.

Perjalanan dari pemula menjadi profesional bukanlah tentang seberapa cepat Anda menghasilkan uang, melainkan seberapa konsisten Anda bisa bertahan. Jangan biarkan overconfidence merusak impian Anda. 

Fokus pada proses, terus belajar, dan ingatlah bahwa trader yang paling sukses bukanlah yang paling pede di awal, melainkan yang paling rendah hati dan beradaptasi dalam jangka panjang.

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here