

Market Analysis
Mau mengajukan pinjaman? Agar tidak GalBay atau Gagal Bayar, penting untuk Anda memahami berapa bunga yang ditanggung. Berikut cara menghitung bunga pinjaman dan rumusnya, baik pinjaman online maupun bank.
Bunga Pinjaman Online Harian dan Perhitungannya
Bunga harian pada pinjaman online (pinjol) sering kali menjadi jebakan bagi banyak orang karena terlihat kecil di awal, tetapi akumulasinya sangat besar. Berbeda dengan pinjaman bank konvensional yang bunganya dihitung per bulan atau per tahun, pinjol legal maupun ilegal sering menggunakan perhitungan harian.
Bunga Harian dan Perbedaannya dengan Bunga Tahunan
-
Bunga Harian: Bunga ini dikenakan setiap hari pada sisa pokok pinjaman Anda. Sesuai regulasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan), pinjol legal menetapkan batas bunga harian maksimal 0,4%. Angka ini tampak kecil, namun jika diakumulasikan, total bunganya bisa sangat tinggi.
-
Bunga Tahunan: Bunga ini dihitung berdasarkan total pinjaman dalam periode satu tahun. Pinjaman bank konvensional umumnya menggunakan bunga tahunan.
Bunga harian yang kecil jika dikalikan 30 hari atau 365 hari akan menghasilkan bunga efektif bulanan dan tahunan yang sangat besar. Misalnya, bunga 0,4% per hari setara dengan bunga 12% per bulan atau sekitar 144% per tahun.
Baca Juga: Begini 7 Cara Mengatur Uang yang Baik dan Anti Boncos!
Contoh Perhitungan Bunga Harian Pinjol
Untuk menghitung bunga harian, rumusnya sangat sederhana.
Rumus:
Bunga Harian = Pokok Pinjaman x Persentase Bunga Harian
Total Bunga = Bunga Harian x Jumlah Hari Pinjaman
Contoh:
Anda meminjam uang sebesar Rp1.000.000 dengan bunga harian 0,4% dan tenor pinjaman 30 hari.
Hitung bunga harian:
Bunga harian = Rp1.000.000 x 0,4% = Rp1.000.000 x 0,004 = Rp4.000 Artinya, setiap hari Anda dikenakan bunga sebesar Rp4.000.
Hitung total bunga selama tenor pinjaman:
Total bunga = Bunga harian x Jumlah hari Total bunga = Rp4.000 x 30 hari = Rp120.000
Hitung total yang harus dikembalikan:
Total yang dikembalikan = Pokok pinjaman + Total bunga Total yang dikembalikan = Rp1.000.000 + Rp120.000 = Rp1.120.000
Baca Juga: Cara Menang Trading Forex dari Strategi Sederhana tapi Konsisten
Jenis Bunga Pinjaman Utama
Sebelum masuk ke rumus, penting untuk mengetahui bahwa ada tiga jenis suku bunga pinjaman yang paling umum digunakan oleh lembaga keuangan di Indonesia, yaitu bunga flat, bunga efektif, dan bunga anuitas. Setiap jenis bunga memiliki cara perhitungan yang berbeda, yang memengaruhi jumlah cicilan dan total bunga yang Anda bayar.
1. Bunga Flat
Suku Bunga Tetap atau Bunga flat adalah jenis bunga yang paling sederhana untuk dihitung. Bunga ini dihitung dari pokok pinjaman awal dan besarnya tetap sama setiap bulan hingga akhir masa pinjaman. Meskipun pokok pinjaman Anda berkurang, jumlah bunga yang Anda bayarkan tidak berubah.
Cocok untuk: Pinjaman jangka pendek seperti KTA, kredit kendaraan bermotor, atau cicilan barang elektronik.
Rumus:
-
Bunga per Bulan = (Pokok Pinjaman Awal x Suku Bunga Tahunan x Tenor dalam Tahun) / Total Bulan Tenor
-
Angsuran Pokok per Bulan = Pokok Pinjaman Awal / Total Bulan Tenor
-
Total Cicilan per Bulan = Angsuran Pokok per Bulan + Bunga per Bulan
Baca Juga: Dasar-Dasar Gambler’s Fallacy & Dampaknya pada Keputusan Trading
Contoh Perhitungan Bunga Flat
Misalnya, Anda meminjam dana sebesar Rp12.000.000 dengan suku bunga flat 10% per tahun dan tenor 12 bulan.
-
Angsuran Pokok per Bulan: Rp12.000.000 / 12 = Rp1.000.000
-
Total Bunga per Tahun: Rp12.000.000 x 10% = Rp1.200.000
-
Bunga per Bulan: Rp1.200.000 / 12 = Rp100.000
-
Total Cicilan per Bulan: Rp1.000.000 + Rp100.000 = Rp1.100.000
Dengan skema ini, setiap bulan selama 12 bulan, Anda akan membayar cicilan sebesar Rp1.100.000. Pembayaran ini terdiri dari angsuran pokok Rp1.000.000 dan bunga Rp100.000.
2. Bunga Efektif
Berbeda dengan bunga flat, bunga efektif dihitung berdasarkan sisa pokok pinjaman yang belum dibayar. Artinya, seiring berjalannya waktu dan pokok pinjaman Anda berkurang, jumlah bunga yang Anda bayarkan setiap bulan juga akan ikut menurun. Ini membuat total cicilan bulanan Anda juga semakin kecil.
Cocok untuk: Pinjaman jangka panjang seperti KPR atau kredit investasi.
Rumus:
-
Bunga per Bulan = (Sisa Pokok Pinjaman x Suku Bunga Tahunan) / 12
-
Angsuran Pokok per Bulan = Pokok Pinjaman Awal / Total Bulan Tenor
-
Total Cicilan per Bulan = Angsuran Pokok per Bulan + Bunga per Bulan
Contoh Perhitungan Bunga Efektif
Misalnya, Anda meminjam Rp12.000.000 dengan suku bunga efektif 10% per tahun dan tenor 12 bulan.
Angsuran Pokok per Bulan: Rp12.000.000 / 12 = Rp1.000.000
Bulan Pertama:
-
Bunga: (Rp12.000.000 x 10%) / 12 = Rp100.000
-
Total Cicilan: Rp1.000.000 + Rp100.000 = Rp1.100.000
-
Sisa Pokok Pinjaman: Rp12.000.000 - Rp1.000.000 = Rp11.000.000
Bulan Kedua:
-
Bunga: (Rp11.000.000 x 10%) / 12 = Rp91.666,67
-
Total Cicilan: Rp1.000.000 + Rp91.666,67 = Rp1.091.666,67
Bulan Ketiga:
-
Bunga: (Rp10.000.000 x 10%) / 12 = Rp83.333,33
-
Total Cicilan: Rp1.000.000 + Rp83.333,33 = Rp1.083.333,33
-
Dan seterusnya, total cicilan Anda akan terus menurun hingga lunas.
Baca Juga: Membongkar Technical Analysis Fallacy, Contoh & Fungsi Mencegah Bias
3. Bunga Anuitas
Bunga anuitas adalah sistem perhitungan di mana jumlah cicilan yang Anda bayar setiap bulan selalu sama. Namun, komposisi angsuran pokok dan bunganya berubah. Di awal masa pinjaman, porsi bunga dalam cicilan sangat besar dan porsi pokoknya kecil. Sebaliknya, di akhir masa pinjaman, porsi bunga mengecil dan porsi pokok membesar.
Cocok untuk: Pinjaman jangka panjang seperti KPR dan kredit investasi, yang memberikan kepastian jumlah cicilan bulanan.
Rumus:
Rumus anuitas cukup kompleks dan biasanya dihitung menggunakan kalkulator pinjaman. Rumus sederhananya adalah:
Angsuran Bulanan = Pokok Pinjaman x [Suku Bunga per Bulan / (1 - (1 + Suku Bunga per Bulan)^-tenor)]
Keterangan:
-
Suku bunga per bulan: Suku Bunga Tahunan / 12
-
Tenor: Jangka waktu pinjaman dalam bulan
Mengapa Memahami Perhitungan Bunga Itu Penting?
Memahami cara menghitung bunga pinjaman sangat krusial agar Anda bisa menjadi peminjam yang cerdas dan bertanggung jawab. Berikut adalah beberapa alasannya:
1. Mencegah Jebakan Utang
Dengan menghitung bunga sendiri, Anda bisa melihat gambaran total biaya pinjaman dan memastikan bahwa cicilan bulanan tidak melebihi kemampuan finansial Anda.
2. Membandingkan Produk Pinjaman
Memungkinkan Anda membandingkan penawaran dari berbagai lembaga keuangan secara objektif. Bunga yang terlihat kecil bisa jadi merupakan bunga flat, sementara bunga efektif yang sedikit lebih tinggi bisa jadi lebih menguntungkan dalam jangka panjang.
3. Manajemen Keuangan Baik
Dengan mengetahui jumlah pasti yang harus Anda bayar setiap bulan, Anda bisa memasukkannya ke dalam anggaran bulanan dan menghindari risiko gagal bayar
Baca Juga: Jangan Cuma Trading, Trader Harus Kenal Dekat dengan Mata Uang Euro
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan mengenai cara menghitung bunga pinjaman:
1. Bagaimana cara menghitung persen bunga pinjaman?
Untuk menghitung bunga pinjaman, Anda bisa menggunakan rumus dasar berikut:
Bunga = Pokok Pinjaman x Persentase Bunga x Tenor Pinjaman
-
Pokok Pinjaman: Jumlah uang yang Anda pinjam.
-
Persentase Bunga: Tingkat bunga yang dikenakan, biasanya per tahun.
-
Tenor Pinjaman: Jangka waktu pinjaman, bisa dalam bulan atau tahun.
Jika bunga yang Anda hitung adalah per tahun, maka:
Bunga = Pokok Pinjaman x (Persentase Bunga / 100)
2. Bunga 6% dari 100 juta berapa?
Untuk menghitung bunga 6% dari 100 juta, kita bisa menggunakan rumus di atas. Jika bunga yang dimaksud adalah bunga tahunan, maka perhitungannya:
-
Pokok Pinjaman: Rp100.000.000
-
Persentase Bunga: 6%
Bunga = Rp100.000.000 x 6% = Rp100.000.000 x 0,06 = Rp6.000.000
Jadi, bunga 6% dari Rp100.000.000 adalah Rp6.000.000.
3. bunga 2% dari 20.000?
Untuk menghitung bunga 2% dari 20.000, perhitungannya sama:
-
Pokok Pinjaman: 20.000
-
Persentase Bunga: 2%
Bunga = 20.000 x 2% = 20.000 x 0,02 = 400
Jadi, bunga 2% dari 20.000 adalah 400.
4. bunga 4% dari $10.000?
Untuk menghitung bunga 4% dari $10.000, perhitungannya sebagai berikut:
-
Pokok Pinjaman: $10.000
-
Persentase Bunga: 4%
Bunga = $10.000 x 4% = $10.000 x 0,04 = $400
Jadi, bunga 4% dari $10.000 adalah $400.
Menghitung bunga pinjaman bukanlah hal yang rumit jika Anda memahami jenis bunga dan rumusnya. Bunga flat menawarkan kesederhanaan dan angsuran yang tetap, cocok untuk pinjaman jangka pendek.
Sementara itu, bunga efektif dan anuitas lebih relevan untuk pinjaman jangka panjang seperti KPR, di mana Anda bisa melihat beban bunga yang semakin berkurang seiring waktu.
Dengan membekali diri dengan pengetahuan ini, Anda tidak akan lagi terjebak oleh promosi pinjaman yang menyesatkan. Sebaliknya, Anda akan menjadi peminjam yang cerdas dan mampu mengelola utang dengan bijak.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!