English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Cara Trading NZDUSD untuk Trader Pemula
Ocky Satria · 652.9K Views

Cara Trading NZDUSD untuk Trader Pemula

Trading forex bisa menjadi peluang menarik bagi siapa pun, termasuk Anda yang baru memulai perjalanan sebagai trader. Salah satu pasangan mata uang yang cukup populer adalah NZDUSD. Artikel ini akan membantu Anda memahami apa itu NZDUSD, karakteristiknya, dan tentu saja bagaimana cara trading NZDUSD secara efektif, khususnya bagi pemula.

Apa itu NZDUSD?

NZDUSD adalah simbol pasangan mata uang yang merepresentasikan nilai tukar antara Dolar Selandia Baru (NZD) dan Dolar Amerika Serikat (USD). Dalam pasangan ini, NZD disebut sebagai base currency, sedangkan USD adalah quote currency. Artinya, jika harga NZDUSD saat ini adalah 0.6200, maka dibutuhkan 0.62 USD untuk membeli 1 NZD.

Pasangan ini termasuk dalam kelompok major pair, karena melibatkan USD dan memiliki likuiditas tinggi. Selain itu, NZDUSD sering dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Selandia Baru dan Amerika Serikat, seperti data inflasi, suku bunga, hingga kondisi ekspor dan impor khususnya komoditas seperti susu dan hasil pertanian dari Selandia Baru.

Baca juga: Mengenal Pair NZDUSD dalam Trading Forex

Karakteristik Trading NZDUSD

Sebelum Anda mulai trading NZDUSD, penting untuk mengenali karakteristik utamanya agar dapat menyusun strategi yang tepat. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Likuiditas Tinggi

NZDUSD termasuk salah satu pair yang likuid, sehingga mudah untuk keluar masuk posisi tanpa spread yang terlalu besar.

2. Volatilitas Sedang

Pasangan ini memiliki volatilitas yang cukup stabil dibandingkan pasangan mata uang seperti GBPJPY atau XAUUSD. Artinya, risiko fluktuasi harga yang tajam cenderung lebih rendah, cocok bagi pemula yang ingin belajar mengelola risiko.

3. Waktu Trading Optimal

NZDUSD paling aktif diperdagangkan pada sesi Asia dan sesi Amerika, khususnya antara pukul 06:00 - 11:00 WIB dan 19:00 - 23:00 WIB. Saat dua pasar ini overlap, pergerakan harga biasanya lebih dinamis.

4. Pengaruh Komoditas

Karena perekonomian Selandia Baru bergantung pada ekspor komoditas seperti susu, daging, dan kayu, harga NZD sering terpengaruh oleh harga komoditas global.

5. Sensitif terhadap Data Ekonomi

Rilis data ekonomi seperti keputusan suku bunga dari RBNZ (Reserve Bank of New Zealand) atau FOMC dari AS bisa menggerakkan harga NZDUSD secara signifikan.

Cara Trading NZDUSD

Bagi Anda yang baru memulai trading NZDUSD, langkah pertama yang penting adalah memahami platform trading. Setiap platform memiliki tampilan dan fungsi yang mungkin berbeda, namun prinsip dasarnya sama: Anda melakukan analisa pasar, membuka posisi (buy atau sell), lalu menutup posisi untuk mengambil keuntungan atau memotong kerugian.

Untuk meminimalkan risiko kerugian, sangat disarankan bagi trader pemula untuk berlatih terlebih dahulu di akun demo atau mencoba akun trading promosi. Salah satu opsi menarik yang bisa Anda pertimbangkan adalah program Welcome Reward dari Dupoin.

Dengan mengikuti program ini, Anda bisa mendapatkan reward hingga $100 yang bisa digunakan untuk aktivitas trading di akun promo Welcome Reward tanpa perlu melakukan deposit terlebih dahulu. Ini adalah cara ideal untuk mengenal dinamika pasar dan mencoba strategi trading NZDUSD tanpa risiko kehilangan modal pribadi Anda.

Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Welcome Reward.

Perhatikan Teknikal Trading NZDUSD

Gambar 1. Candlestick NZDUSD interval 1H (tradingview)

Untuk menganalisis pergerakan harga NZDUSD, Anda bisa memanfaatkan tools gratis seperti TradingView, yang menyediakan grafik interaktif dan berbagai indikator teknikal untuk mendukung keputusan trading Anda.

Berdasarkan chart NZDUSD di time frame 1 jam (1h) pada tanggal 29 Juli 2025, terlihat bahwa:

  • NZDUSD sebelumnya sempat mengalami kenaikan kuat pada 22–24 Juli, menandai fase bullish dengan serangkaian higher high dan higher low.

  • Namun, sejak tanggal 25 Juli, harga mulai mengalami tekanan jual, ditandai dengan pola penurunan beruntun dan candle bearish dominan, hingga menyentuh area support sekitar 0.59600.

  • Volume perdagangan meningkat ketika harga menurun tajam, menunjukkan minat jual yang tinggi di area tersebut.

  • Saat ini harga mulai berkonsolidasi di area bawah dengan pola candlestick yang pendek dan datar, mengindikasikan potensi pembentukan base atau konsolidasi sebelum breakout selanjutnya.

Implikasi untuk Trader:

  • Jika harga berhasil menembus di atas level 0.59800, ada potensi pullback menuju area resistance sebelumnya di kisaran 0.60200.

  • Sebaliknya, jika harga menembus support 0.59600 dengan volume tinggi, bisa memicu lanjutan tren turun menuju 0.59300 atau lebih rendah.

Sebagai pemula, Anda dapat menggunakan analisa teknikal sederhana ini untuk menentukan titik entry dan exit dengan lebih terarah. Selalu kombinasikan dengan indikator seperti Moving Average, RSI, atau Volume untuk validasi sinyal sebelum membuka posisi.

Gambar 1. Candlestick NZDUSD interval 1D (tradingview)

Melalui grafik harian NZDUSD (1D) dari platform TradingView, kita dapat mengamati pergerakan jangka menengah hingga panjang dari pasangan mata uang ini. Time frame harian cocok digunakan oleh swing trader atau positional trader yang ingin menangkap tren dalam beberapa hari hingga minggu.

Ringkasan Pergerakan:

  • Downtrend Tajam: Dari September hingga Desember 2024, terlihat penurunan signifikan dari area 0.6400 ke 0.5800. Penurunan ini mencerminkan tekanan jual besar kemungkinan karena sentimen negatif terhadap NZD atau penguatan USD secara global.

  • Fase Konsolidasi: Sejak awal tahun 2025, harga mulai bergerak lebih stabil dalam kisaran 0.5800 – 0.6050, menunjukkan fase konsolidasi pasca penurunan.

  • Kenaikan Signifikan (April 2025): Pada bulan April, terjadi lonjakan volume dan harga menembus area resistance dengan momentum kuat hingga ke atas 0.6000, menunjukkan kemungkinan perubahan tren.

  • Sideways Lebar: Setelah itu, pergerakan harga didominasi oleh pola sideways atau ranging antara 0.5900 hingga 0.6100, menandakan pasar sedang mencari arah baru.

Level-Level Kunci:

  • Resistance kuat: Di area 0.6050 – 0.6100, harga beberapa kali gagal menembus level ini, yang mengindikasikan tekanan jual kuat.

  • Support penting: Di kisaran 0.5850 – 0.5900, level ini menjadi area pantulan yang cukup solid dalam beberapa bulan terakhir.

Volume:

Volume meningkat tajam saat terjadi breakout atau breakdown signifikan (contoh: April 2025), namun cenderung datar selama masa konsolidasi. Hal ini mengindikasikan bahwa trader institusi atau pasar besar aktif saat breakout terjadi.

Interpretasi:

  • Jika harga mampu bertahan di atas 0.6000, ada peluang untuk penguatan lanjutan menuju 0.6100.

  • Sebaliknya, jika harga gagal menembus resistance tersebut dan breakdown di bawah 0.5900, kemungkinan akan kembali menguji support lebih rendah di 0.5800.

Time frame 1D sangat baik untuk pemula yang ingin menghindari noise pasar dan ingin memegang posisi lebih lama. Anda bisa menunggu konfirmasi arah breakout dari pola sideways saat ini sebelum entry, baik dengan strategi breakout buy atau breakdown sell.

Indikator Teknikal NZDUSD

Berikut adalah penjelasan dari data indikator teknikal NZDUSD berdasarkan laporan dari Investing pada tanggal 29 Juli 2025. Secara keseluruhan, sinyal teknikal menunjukkan "Strong Sell", dengan komposisi:

  • Buy: 1 indikator

  • Neutral: 2 indikator

  • Sell: 7 indikator

Berikut ini adalah penjelasan tiap indikator utama:

Indikator

Nilai

Sinyal

Penjelasan

RSI (14)

42.817

Sell

RSI mendekati area netral, tetapi mulai mengarah ke bawah. Ini menandakan momentum harga sedang melemah dan potensi tekanan jual meningkat.

Stochastic (9,6)

43.715

Sell

Stochastic menunjukkan sinyal pelemahan harga, belum masuk oversold namun bergerak ke arah tersebut.

Stochastic RSI (14)

100

Overbought

Nilai maksimal menandakan kondisi jenuh beli yang ekstrem. Biasanya ini diikuti oleh koreksi harga atau pembalikan arah.

MACD (12,26)

-0.001

Sell

Nilai mendekati nol tapi negatif, menunjukkan potensi awal dari pergeseran ke tren turun.

ADX (14)

37.246

Sell

ADX di atas 25 menunjukkan tren kuat, dan dengan arah menurun, ini mendukung sinyal bearish.

Williams %R

-55.555

Sell

Nilai ini berada di bawah -50, yang menandakan tekanan jual lebih dominan.

CCI (14)

10.2267

Neutral

CCI netral, artinya belum ada sinyal ekstrem apakah pasar sedang jenuh beli atau jual.

ATR (14)

0.0008

Less Volatility

Average True Range menunjukkan volatilitas rendah, artinya pergerakan harga sedang tidak terlalu agresif.

Highs/Lows (14)

0

Neutral

Tidak ada sinyal signifikan dalam 14 hari terakhir.

Ultimate Oscillator

41.564

Sell

Nilai di bawah 50 mengindikasikan tekanan jual lebih besar.

ROC (Rate of Change)

-0.2

Sell

Perubahan harga negatif menunjukkan tren penurunan momentum.

Bull/Bear Power (13)

0.0006

Buy

Satu-satunya indikator yang menunjukkan bias beli, meskipun nilai sangat kecil (hampir netral).

Sebagian besar indikator memberikan sinyal bearish, menunjukkan tekanan jual sedang mendominasi pergerakan NZDUSD. Meskipun tidak semua indikator menunjukkan sinyal ekstrim, sinyal gabungan dari RSI, MACD, Stochastic, dan ADX memperkuat indikasi tren penurunan harga dalam jangka pendek. Untuk pemula, kondisi ini menandakan risiko lebih tinggi untuk entry posisi beli (buy). Disarankan untuk menunggu sinyal pembalikan atau menggunakan strategi breakout support bila ingin entry sell.

Indikator Teknikal Moving Average

Secara keseluruhan, sinyal dari moving averages menunjukkan bias SELL, dengan ringkasan sebagai berikut:

  • Buy: 5

  • Sell: 7

Tabel berikut menunjukkan nilai dari Moving Average (MA) dalam dua tipe: Simple dan Exponential:

Interpretasi:

  • MA jangka pendek (5 dan 10 hari) menunjukkan sinyal Buy, menandakan harga saat ini masih di atas rata-rata jangka pendek. Ini bisa berarti adanya momentum kenaikan harga dalam waktu dekat.

  • MA20 menghasilkan sinyal campuran:

    • Simple MA20 menunjukkan Buy

    • Exponential MA20 menunjukkan Sell
      Hal ini mengindikasikan adanya ketidakpastian atau transisi antara tren pendek dan menengah.

  • MA50 hingga MA200 (jangka menengah dan panjang) semuanya menunjukkan Sell, baik untuk Simple maupun Exponential. Ini mengonfirmasi bahwa tren umum (mayor trend) masih cenderung menurun.

Walau ada dorongan naik jangka pendek (sinyal Buy pada MA5 & MA10), tren menengah-panjang masih bearish, yang ditunjukkan oleh dominasi sinyal Sell pada MA50 hingga MA200. Bagi trader pemula, kondisi ini menunjukkan bahwa entry jangka pendek mungkin masih memungkinkan (scalping/swing) dengan strategi hati-hati, tapi untuk posisi jangka menengah hingga panjang, disarankan menunggu konfirmasi reversal tren.

Pivot Points

Pivot point adalah salah satu alat teknikal yang digunakan untuk menentukan level support dan resistance potensial dalam trading. Level-level ini dihitung berdasarkan harga tertinggi (high), terendah (low), dan penutupan (close) hari sebelumnya. Berikut ini beberapa metode perhitungan pivot point:

Interpretasi dan Implikasi:

Pivot Point (PP)

Level pivot utama (sekitar 0.5968 – 0.5969) menjadi titik tengah yang membantu trader memutuskan apakah harga cenderung bullish (di atas PP) atau bearish (di bawah PP).

Support Levels (S1, S2, S3)

  • S1 (sekitar 0.5963 – 0.5968) adalah batas bawah awal, dan jika harga turun melewati level ini, bisa menuju S2 atau bahkan S3.

  • S3 (terendah) menurut metode Classic adalah 0.5952, yang bisa menjadi area ekstrem support harian.

Resistance Levels (R1, R2, R3)

  • R1 (sekitar 0.5970 – 0.5977) menjadi target pertama jika harga bergerak naik dari pivot.

  • Jika momentum bullish kuat, R2 dan R3 menjadi target lanjutan, dengan R3 Classic di level 0.5985.

Strategi untuk Trader Pemula:

  • Jika harga breakout ke atas Pivot Point (misal: menembus 0.5968), bisa pertimbangkan entry buy dengan target R1 dan R2.

  • Jika harga justru turun di bawah Pivot Point, maka Anda bisa mempertimbangkan sell dengan target ke S1 atau S2.

  • Gunakan juga konfirmasi dari indikator teknikal lain (seperti RSI atau MACD) sebelum entry posisi.

Cara Menggunakan Informasi Ini untuk Pemula

  • Gunakan Chart 1H untuk Entry Jangka Pendek
     Amati pergerakan harga pada grafik 1 jam (1H) untuk mencari sinyal entry cepat berdasarkan tren harian. Cocok bagi Anda yang ingin melakukan scalping atau intraday trading.

  • Pantau Tren Umum dari Chart 1D (Harian)
     Gunakan grafik time frame 1 hari (1D) untuk memahami tren besar, apakah harga sedang dalam fase naik (bullish), turun (bearish), atau sideways. Ini penting untuk menyusun strategi jangka menengah.

  • Perhatikan Sinyal dari Indikator Teknikal
     Data indikator seperti RSI, MACD, dan Stochastic menunjukkan sinyal “Strong Sell”. Artinya, Anda perlu waspada terhadap kemungkinan penurunan harga lebih lanjut, terutama jika ingin membuka posisi beli (buy).

  • Gunakan Moving Averages untuk Konfirmasi Arah Tren
     MA jangka pendek (MA5 dan MA10) menunjukkan sinyal beli, namun MA jangka menengah-panjang (MA50 ke atas) mengarah ke sell. Ini artinya Anda bisa memanfaatkan kenaikan harga jangka pendek, namun jangan melawan tren utama.

  • Tentukan Area Entry dan Exit dengan Pivot Point
     Pivot Point di kisaran 0.5968 bisa menjadi acuan batas tengah. Entry buy dapat dilakukan jika harga menembus resistance R1, dan sell jika harga jatuh di bawah support S1.

  • Gabungkan Semua Informasi Sebagai Konfirmasi
     Jangan hanya mengandalkan satu indikator. Gunakan kombinasi chart, indikator teknikal, MA, dan pivot point untuk mengambil keputusan yang lebih akurat.

  • Manfaatkan Platform Gratis seperti TradingView
     Gunakan TradingView untuk mengakses chart, menggambar garis tren, serta menambahkan indikator sesuai kebutuhan—semua bisa digunakan secara gratis.

  • Latih Diri di Akun Promo
    Untuk menghindari risiko, Anda bisa mulai dengan akun demo atau program Welcome Reward dari Dupoin yang memberikan modal trading hingga $100 tanpa deposit.

 

Trading NZDUSD dapat menjadi pilihan yang menarik bagi trader pemula karena pasangan ini memiliki likuiditas tinggi dan volatilitas yang cukup stabil. Dalam artikel ini, Anda telah mempelajari berbagai aspek penting mulai dari pengenalan pasangan NZDUSD, karakteristik pasar, hingga cara membaca grafik dan indikator teknikal.

Sebagai trader pemula, Anda disarankan untuk tidak hanya mengandalkan satu sinyal teknikal. Kombinasikan grafik, indikator, moving average, dan pivot point untuk memperoleh konfirmasi yang lebih kuat sebelum mengambil keputusan. Manfaatkan platform gratis seperti TradingView untuk praktik teknikal, dan gunakan akun promosi seperti Welcome Reward dari Dupoin untuk mulai trading tanpa risiko modal awal.

Dengan pemahaman yang baik dan strategi yang disiplin, Anda bisa mulai membangun pengalaman dan potensi profit di pasar forex, khususnya melalui pasangan NZDUSD.

 

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here