English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Pahami Analisa Teknikal & Cara Trading XAGUSD dengan Mudah!
Beladdina Annisa · 136.3K Views

Perak, yang diperdagangkan dengan simbol XAGUSD di pasar keuangan, telah lama menjadi salah satu komoditas berharga yang menarik perhatian trader dan investor. Namun, seperti halnya komoditas dan instrumen keuangan lainnya, trading XAGUSD membutuhkan pemahaman yang mendalam, terutama dalam hal analisis teknikal, untuk mengambil keputusan yang terinformasi dan meminimalkan risiko.

Artikel ini akan memandu Anda melalui konsep-konsep penting dalam analisis teknikal dan bagaimana menerapkannya secara sederhana untuk trading XAGUSD, memungkinkan Anda untuk menavigasi pasar perak dengan lebih percaya diri.

Mengenal XAGUSD: Komoditas Perak

XAGUSD adalah singkatan dari perak (XAG) yang diperdagangkan terhadap Dolar Amerika Serikat (USD). 

Ini adalah pasangan trading yang populer di pasar forex dan komoditas, mencerminkan nilai perak dalam mata uang Dolar AS. Perak memiliki karakteristik unik yang membuatnya menarik:

  • Logam Industri dan Perhiasan: Selain sebagai perhiasan dan alat investasi, perak juga memiliki banyak aplikasi industri, seperti dalam elektronik, panel surya, medis, dan fotografi. Permintaan industri dapat sangat memengaruhi harganya.

  • Aset Safe-Haven: Seperti emas, perak sering dianggap sebagai aset safe-haven selama ketidakpastian ekonomi atau geopolitik, meskipun volatilitasnya cenderung lebih tinggi daripada emas.

  • Volatilitas Tinggi: Harga perak cenderung lebih volatil dibandingkan emas, yang berarti potensi keuntungan dan kerugian dapat terjadi lebih cepat. Ini menarik bagi trader jangka pendek namun juga menuntut manajemen risiko yang ketat.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi XAGUSD

image.png

Memahami pendorong harga perak sangat penting untuk melengkapi analisis teknikal Anda. Beberapa faktor utama meliputi:

1. Permintaan dan Penawaran Industri

Karena penggunaan industri yang luas, kesehatan ekonomi global sangat memengaruhi permintaan perak. Pertumbuhan manufaktur yang kuat biasanya mendorong kenaikan harga perak.

2. Nilai Dolar AS (USD)

Karena XAGUSD adalah perak yang dipatok terhadap Dolar AS, penguatan USD cenderung menekan harga perak (membuat perak lebih mahal bagi pembeli non-USD), dan pelemahan USD cenderung mendukung harga perak.

3. Kebijakan Moneter dan Suku Bunga

Suku bunga yang rendah atau kebijakan moneter longgar (misalnya, quantitative easing) cenderung mendukung harga perak karena menurunkan opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan bunga. Sebaliknya, kenaikan suku bunga dapat menekan harga perak.

4. Inflasi

Perak sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Ketika inflasi meningkat, investor mungkin beralih ke perak untuk mempertahankan daya beli.

5. Sentimen Safe-Haven

Ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik, atau krisis keuangan dapat mendorong permintaan perak sebagai aset safe-haven, meningkatkan harganya.

6. Pergerakan Harga Emas

Perak sering berkorelasi dengan emas. Pergerakan harga emas yang signifikan sering kali diikuti oleh perak, meskipun perak bisa lebih volatil.

Analisa Teknikal Trading XAGUSD

Sebelum memulai analisa teknikal Anda bisa memahami dasar-dasar analisa teknikal. Setelah itu, cobalah mempraktikkannya menggunakan platform gratis seperti TradingView. Sebagai contoh, di bawah ini adalah tampilan candlestick dengan time frame 1 jam, diambil pada 24 Juli 2025.

Gambar 1. Candlestick XAGUSD interval 1h (tradingview)

Grafik di atas menampilkan pergerakan harga instrumen XAGUSD (Silver terhadap US Dollar) pada timeframe 1 jam di platform TradingView. Setiap candlestick mewakili pergerakan harga dalam satu jam terakhir, yang memberikan gambaran cukup detail tentang aktivitas pasar jangka pendek.

Dalam beberapa sesi terakhir, grafik menunjukkan adanya tren naik yang cukup kuat, ditandai dengan serangkaian candle bullish yang mendominasi dari pertengahan grafik menuju sisi kanan. Momentum ini sempat mengalami koreksi, namun belum menunjukkan pembalikan tren yang signifikan.

Setelah mengalami kenaikan tajam, harga terlihat mulai masuk ke fase konsolidasi, di mana pergerakan harga cenderung sideways dengan candle merah dan hijau saling bergantian. Fase ini mengindikasikan bahwa pasar sedang mencari arah baru, apakah akan melanjutkan tren naik sebelumnya atau justru memulai penurunan lebih lanjut. 

Terdapat beberapa area support dan resistance jangka pendek yang mulai terbentuk, terutama setelah adanya candle panjang turun yang diikuti oleh candle kecil dalam rentang sempit, menunjukkan ketidakpastian pasar.

Menariknya, di bagian paling kanan grafik, terlihat adanya candle hijau yang mencoba naik kembali setelah harga sempat menyentuh level terendah lokal. Ini bisa menjadi awal dari potensi pemulihan harga, namun perlu dikonfirmasi oleh candle berikutnya. 

Bagi trader intraday atau scalper, pergerakan seperti ini biasanya menjadi momen krusial untuk menunggu sinyal lanjutan, entah itu breakout ke atas atau penolakan dari resistance terdekat. Timeframe 1 jam seperti ini sangat cocok untuk membaca dinamika pasar jangka pendek dan merespons peluang dengan cepat, tentu dengan tetap mengedepankan manajemen risiko yang tepat.

Gambar 2. Candlestick XAGUSD interval 1d (TradingView)

Grafik di atas menunjukkan pergerakan harga instrumen XAGUSD (Silver vs US Dollar) dengan menggunakan timeframe 1 hari di platform TradingView. Artinya, setiap candlestick yang terlihat mewakili satu hari penuh aktivitas pasar. 

Jika dilihat secara keseluruhan, grafik ini menunjukkan tren naik yang cukup kuat dalam jangka menengah hingga panjang, di mana harga telah berhasil menembus beberapa level resistensi sebelumnya dan terus membentuk pola puncak dan lembah yang lebih tinggi (higher highs dan higher lows).

Pergerakan harga mulai meningkat tajam sejak pertengahan tahun, setelah sebelumnya mengalami konsolidasi yang cukup panjang. Kenaikan ini menunjukkan bahwa sentimen pasar terhadap komoditas perak cukup positif dalam beberapa bulan terakhir. 

Meskipun sempat terjadi koreksi atau penurunan sesekali, namun tren jangka panjang tetap terjaga. Di bagian paling kanan grafik, terlihat harga mulai membentuk candle merah kecil, yang bisa menandakan adanya potensi pelemahan atau fase istirahat setelah kenaikan tajam sebelumnya.

Bagi trader harian maupun swing trader, grafik timeframe 1 hari seperti ini sangat penting karena memberikan gambaran besar tentang arah tren dan kekuatan pasar. Dalam kondisi saat ini, banyak trader akan menunggu apakah harga mampu mempertahankan momentum naik atau justru akan terkoreksi dalam waktu dekat. 

Level-level support dan resistance yang terbentuk dari tren ini dapat dijadikan acuan untuk strategi entry, exit, ataupun penempatan stop loss yang lebih aman dalam jangka waktu menengah.

1. Indikator Teknikal XAGUSD

Anda harus bisa memahami makna harga dari tampilan header Investing, seperti XAGUSD 39,0925 -0,1730 (-0,44%), yang menunjukkan harga saat ini dari pasangan XAGUSD.

  • 39,0925: Harga instrumen saat ini.

  • -0,1730: Perubahan harga absolut dari penutupan sebelumnya.

  • (-0,44%): Perubahan harga dalam persentase dari penutupan sebelumnya.

Gambar di atas menampilkan ringkasan indikator teknikal untuk instrumen XAGUSD (Silver vs US Dollar) per 24 Juli 2025. Secara keseluruhan, terlihat bahwa kondisi pasar saat ini berada dalam fase campuran, dengan 5 indikator memberi sinyal jual, 4 netral, dan hanya 2 yang memberi sinyal beli. 

Ini mengindikasikan bahwa pasar masih dalam tekanan turun, namun belum menunjukkan pelemahan yang terlalu ekstrem. Banyak indikator seperti RSI, Stochastic, dan StochRSI menunjukkan status netral, yang berarti belum ada kekuatan dominan dari pembeli atau penjual dalam jangka pendek.

Beberapa indikator yang memberikan sinyal "Jual" antara lain MACD, ADX, CCI, ROC, dan Bull/Bear Power, yang semuanya menunjukkan bahwa momentum atau kekuatan tren sedang melemah. ADX yang masih cukup tinggi menandakan bahwa tren tetap kuat, namun arah yang terbentuk cenderung negatif. 

Sementara itu, indikator volatilitas seperti ATR menunjukkan nilai yang cukup rendah, yang berarti pergerakan harga saat ini tidak terlalu agresif, atau pasar sedang dalam fase konsolidasi.

Menariknya, ada dua indikator yang memberi sinyal positif, yaitu Williams %R dan Ultimate Oscillator. Williams %R mendekati area oversold namun mulai membalik, yang bisa menjadi tanda awal dari pemulihan harga, sementara Ultimate Oscillator menandakan adanya dorongan beli yang mulai terbentuk. 

Meski demikian, dengan lebih banyak indikator yang masih condong ke arah negatif, trader perlu berhati-hati dan menunggu konfirmasi tambahan sebelum mengambil keputusan. Kondisi saat ini lebih cocok untuk strategi wait-and-see atau mengambil posisi konservatif dengan manajemen risiko ketat.

spread rendah mulai dari 0.0

Penting untuk Diingat:

  • Ini Bukan Jaminan: Indikator teknikal adalah alat bantu, bukan peramal. Mereka didasarkan pada data harga historis dan tidak menjamin pergerakan harga di masa depan.

  • Kerangka Waktu: Tidak disebutkan kerangka waktu (misalnya, 5 menit, 1 jam, harian) untuk analisis ini. Sinyal bisa sangat berbeda di berbagai kerangka waktu.

  • Konfirmasi: Selalu disarankan untuk mengonfirmasi sinyal dari satu indikator dengan indikator lain, atau dengan analisis fundamental.

  • Manajemen Risiko: Bahkan dengan sinyal "Sangat Beli", manajemen risiko (penggunaan stop loss dan take profit) tetap krusial.

2. Indikator Moving Average 

Rangkuman Moving Average ini memberikan gambaran yang menarik:

Gambar di atas menunjukkan indikator Moving Average (MA) untuk instrumen XAGUSD (Silver terhadap US Dollar) dengan pembagian antara MA Sederhana dan MA Eksponensial, masing-masing dari periode pendek hingga panjang. Moving Average adalah salah satu alat analisis teknikal yang digunakan untuk mengidentifikasi arah tren berdasarkan harga rata-rata selama periode waktu tertentu. 

Dalam data ini, terdapat MA5, MA10, MA20, MA50, MA100, dan MA200, yang mencerminkan perspektif jangka sangat pendek hingga panjang terhadap pergerakan harga.

Secara keseluruhan, indikator ini memberikan sinyal yang cukup seimbang, dengan 7 sinyal beli dan 5 sinyal jual. MA5 dan MA eksponensial MA50 menunjukkan sinyal beli, yang berarti harga saat ini berada di atas rata-rata pergerakan pendek, mendukung potensi tren naik jangka pendek. 

Sementara itu, MA10 dan MA20 baik versi sederhana maupun eksponensial justru menunjukkan sinyal jual, yang menandakan adanya tekanan koreksi dalam pergerakan harga harian. Ini bisa menjadi tanda bahwa meskipun tren umumnya masih naik, ada perlambatan atau ketidakpastian dalam momentum harga saat ini.

Yang menarik, MA jangka panjang seperti MA100 dan MA200 semuanya menunjukkan sinyal "Beli", baik untuk perhitungan sederhana maupun eksponensial. Ini menunjukkan bahwa tren jangka menengah hingga panjang untuk XAGUSD masih cenderung positif. 

Dengan kata lain, meski terjadi fluktuasi atau koreksi jangka pendek, tren besar masih mendukung potensi kenaikan. Bagi trader atau investor, informasi ini bisa menjadi acuan untuk tetap mempertahankan strategi beli jangka menengah, sambil tetap memperhatikan sinyal jangka pendek sebagai bagian dari manajemen risiko.

3. Pivot Point

Gambar di atas menampilkan indikator Pivot Points untuk instrumen XAGUSD (Silver vs US Dollar). Pivot Point adalah salah satu alat bantu analisis teknikal yang berfungsi untuk menentukan level support dan resistance berdasarkan pergerakan harga sebelumnya. 

Dalam grafik ini, digunakan berbagai metode perhitungan seperti Klasik, Fibonacci, Camarilla, Woodie’s, dan DeMark’s, yang masing-masing memberikan sudut pandang berbeda terhadap titik-titik harga penting di pasar.

Secara umum, semua metode pivot point pada gambar menunjukkan nilai pivot utama yang sangat berdekatan, berada di sekitar area 39.05. Ini menunjukkan adanya konsensus pasar terhadap level kunci yang sedang diamati trader. 

Dari titik pivot tersebut, terbentuklah level-level support (S1, S2, S3) dan resistance (R1, R2, R3) yang membantu mengantisipasi potensi pembalikan arah atau kelanjutan tren. Misalnya, jika harga bergerak mendekati level resistance pertama dan gagal menembusnya, trader bisa mengantisipasi kemungkinan koreksi. Sebaliknya, jika level support pertama tertembus, bisa jadi sinyal awal pelemahan lanjutan.

Menariknya, semua metode—baik klasik, Fibonacci, hingga Camarilla—memberikan kisaran harga support dan resistance yang cukup rapat. Ini menunjukkan bahwa pasar saat ini berada dalam fase yang cukup sensitif, di mana pergerakan kecil bisa memicu perubahan arah. 

Metode seperti DeMark’s memberikan pandangan yang lebih sederhana dengan hanya satu level support dan resistance, cocok untuk trader yang menghindari kompleksitas. Bagi trader harian, memahami level pivot ini dapat membantu menentukan area entry, exit, hingga penempatan stop loss dengan lebih strategis.

Penting untuk Diingat oleh Pemula:

  • Bukan Jaminan: Pivot Points adalah potensi level support/resistance, bukan jaminan bahwa harga akan berhenti di sana. Harga bisa menembus level-level ini.

  • Konfirmasi: Selalu lebih baik untuk mengonfirmasi sinyal dari Pivot Points dengan indikator teknikal lain (seperti RSI, MACD, atau Moving Average) atau dengan melihat grafik untuk pola harga.

  • Bukan Satu-satunya Alat: Pivot Points hanyalah salah satu alat dalam kotak peralatan seorang trader. Jangan hanya mengandalkan ini saja.

Dengan memahami Pivot Points, trader pemula memiliki gambaran yang lebih baik tentang kemungkinan area di mana harga bisa berbalik arah atau mengalami kesulitan, membantu dalam perencanaan trading mereka.

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

 

Need Help?
Click Here