English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Dasar & Cara Kerja Indikator Know Sure Thing dalam Trad
Beladdina Annisa · 66.5K Views

Dalam dunia trading yang penuh dengan indikator teknikal, menemukan satu indikator yang benar-benar bisa membantu Anda memahami momentum dan tren secara akurat adalah tantangan tersendiri. 

Banyak trader pemula kesulitan membedakan kapan tren sedang kuat, lemah, atau justru mulai berbalik arah. Di sinilah indikator Know Sure Thing (KST) hadir sebagai solusi.

Dibandingkan indikator momentum lain seperti RSI atau MACD, KST menawarkan keunggulan karena menggabungkan empat rate-of-change (ROC) yang berbeda dalam satu tampilan grafik. Dengan demikian, indikator ini mampu menangkap dinamika pergerakan harga dalam berbagai jangka waktu dan memberi sinyal tren yang lebih halus dan komprehensif.

Apa Itu Indikator Know Sure Thing?

Know Sure Thing (KST) adalah indikator teknikal berbasis momentum yang digunakan untuk mengukur kekuatan tren harga dalam berbagai periode waktu. KST termasuk dalam kategori indikator oscillator dan biasanya ditampilkan sebagai dua garis: garis KST dan garis sinyal (signal line).

KST berfungsi mirip seperti indikator MACD, namun menggunakan empat tingkat kecepatan perubahan harga (ROC) yang telah dihaluskan. Tujuannya adalah untuk menangkap momentum jangka pendek hingga jangka panjang, sehingga membantu trader memahami konteks tren secara lebih menyeluruh.

Latar Belakang Pengembangan

Martin Pring, seorang analis pasar terkenal, menciptakan indikator KST sebagai respons terhadap keterbatasan indikator momentum tunggal. Menurutnya, penggabungan beberapa ROC akan menghasilkan indikator yang lebih stabil, tidak terlalu sensitif terhadap fluktuasi kecil, dan tetap responsif terhadap perubahan tren yang berarti.

Komponen dan Rumus Indikator KST

image.png

Struktur Utama KST

KST dibangun dari empat ROC (Rate of Change) yang masing-masing mewakili perubahan harga dalam jangka waktu berbeda. Setiap ROC tersebut kemudian dihitung rata-ratanya (SMA) dan dikombinasikan menjadi satu rumus akhir.

Struktur umum KST adalah:

KST = (ROC1 × w1) + (ROC2 × w2) + (ROC3 × w3) + (ROC4 × w4)

Di mana:

  • ROC1 hingga ROC4 adalah nilai rate-of-change dalam periode berbeda.

  • w1 hingga w4 adalah bobot atau pembobotan dari masing-masing ROC.

Biasanya digunakan parameter default seperti:

  • ROC1 = 10, SMA1 = 10

  • ROC2 = 15, SMA2 = 10

  • ROC3 = 20, SMA3 = 10

  • ROC4 = 30, SMA4 = 15

Garis Sinyal

Selain garis utama KST, biasanya ditambahkan garis sinyal berupa Simple Moving Average (SMA) dari nilai KST, misalnya SMA 9. Persilangan antara KST dan signal line akan menghasilkan sinyal beli atau jual, mirip dengan MACD crossover.

CTA Banner_Welcome Reward

Cara Kerja dan Pembacaan Indikator KST

1. Sinyal Buy dan Sell

Sinyal dasar dalam KST muncul saat garis KST memotong signal line. Jika KST memotong dari bawah ke atas, itu adalah sinyal beli. Sebaliknya, jika KST memotong dari atas ke bawah, maka itu adalah sinyal jual.

Persilangan ini menjadi sinyal utama karena menunjukkan perubahan momentum pasar. Namun seperti semua indikator teknikal, sinyal ini akan lebih akurat jika dikonfirmasi dengan alat atau struktur harga lainnya.

2. Posisi Terhadap Garis Nol

Nilai KST juga dapat dianalisis berdasarkan posisinya terhadap garis nol (zero line). Saat nilai KST berada di atas nol, ini menandakan bahwa momentum harga secara keseluruhan cenderung naik. Jika berada di bawah nol, maka momentum sedang lemah atau cenderung turun.

Kombinasi antara crossing dan posisi terhadap nol dapat memperkuat validitas sinyal. Misalnya, sinyal beli yang terjadi saat KST memotong signal line dan keduanya berada di atas nol akan jauh lebih kuat dibanding sinyal beli yang masih berada di bawah nol.

3. Divergence dengan Harga

KST juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi divergence, yaitu ketika arah pergerakan KST tidak sejalan dengan harga. Divergence bullish terjadi saat harga membuat lower low tetapi KST membentuk higher low. 

Divergence bearish terjadi ketika harga membuat higher high tetapi KST menunjukkan lower high. Ini bisa menjadi tanda awal bahwa tren sedang melemah dan potensi reversal sedang terbentuk.

Strategi Trading dengan Indikator KST

image.png

1. Strategi Crossover KST-Signal Line

Strategi paling sederhana adalah mengambil entry buy saat KST memotong signal line dari bawah dan sebaliknya entry sell saat KST memotong dari atas. Namun agar lebih efektif, disarankan menggunakan time frame H1 ke atas, dan tidak di pasar yang sangat choppy (berombak).

Stop loss bisa ditempatkan pada swing low (untuk buy) atau swing high (untuk sell) terakhir, dan take profit bisa diarahkan ke area resistance atau support terdekat.

2. Konfirmasi Trend Besar

KST sangat berguna untuk konfirmasi tren jangka menengah. Jika KST terus berada di atas signal line dan di atas nol, maka Anda hanya fokus mencari posisi long (buy). Jika sebaliknya, maka hanya mencari short (sell).

Dengan cara ini, Anda bisa menyaring sinyal trading dan hanya masuk ketika momentum searah dengan tren dominan.

3. Kombinasi KST dengan Price Action

Sinyal KST menjadi lebih akurat jika dikombinasikan dengan price action. Misalnya, setelah KST memberi sinyal beli, Anda menunggu konfirmasi dari pola candlestick bullish seperti bullish engulfing atau breakout resistance. Ini membantu meningkatkan probabilitas keberhasilan sinyal.

spread rendah mulai dari 0.0

Kelebihan & Kekurangan Indikator KST

Kelebihan KST

Keunggulan utama KST adalah kemampuannya menangkap momentum harga dari berbagai timeframe dalam satu indikator, menjadikannya sangat ideal untuk trader swing dan posisi. Karena struktur multi-ROC-nya, KST lebih stabil dan tidak terlalu sensitif terhadap false signal jangka pendek. Ini menjadikannya indikator yang andal untuk digunakan sebagai alat konfirmasi arah tren.

Kekurangan KST

Namun, KST juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, karena sifatnya yang lagging, sinyal KST sering muncul setelah pergerakan harga terjadi. Ini membuatnya kurang cocok untuk scalping atau trading jangka pendek. Kedua, pada kondisi pasar sideways atau volatil tinggi, sinyal KST bisa jadi membingungkan karena banyak terjadi crossover palsu.

Tips Efektif Menggunakan KST dalam Trading

1. Gunakan di Timeframe Lebih Besar

KST paling efektif digunakan di timeframe H1, H4, atau Daily. Di time frame kecil seperti M5 atau M15, noise pasar akan membuat sinyal KST menjadi kurang akurat dan terlalu banyak sinyal palsu.

2. Jangan Gunakan Sebagai Sinyal Tunggal

KST adalah indikator konfirmasi, bukan indikator entry mandiri. Gunakan bersama analisa teknikal lain seperti support-resistance, trendline, atau pola candlestick untuk validasi sinyal.

3: Perhatikan Sinyal Ganda

Sinyal terbaik dari KST biasanya terjadi saat tiga kondisi terpenuhi: KST memotong signal line, KST berada di atas atau di bawah garis nol, dan muncul pola price action yang mendukung. Kombinasi ini akan meningkatkan akurasi entry Anda secara signifikan.

4. Uji Coba dengan Backtest

Sebelum menggunakan KST dalam akun real, lakukan backtest atau forward test di akun demo. Cobalah dengan berbagai parameter dan lihat bagaimana KST berperilaku pada instrumen dan gaya trading Anda.

Studi Kasus: KST pada EUR/USD Timeframe Daily

image.png

Pada grafik EUR/USD timeframe Daily, saat KST memotong signal line dari bawah ke atas dan keduanya mulai bergerak menjauhi garis nol ke atas, harga mengalami kenaikan selama lebih dari 300 pips dalam waktu dua minggu. Di saat yang sama, RSI dan breakout pola flag memberikan konfirmasi tambahan.

Trader yang entry berdasarkan sinyal tersebut, lalu memasang SL di bawah swing low dan TP di resistance berikutnya, dapat meraih risk-to-reward ratio lebih dari 1:2. Ini menunjukkan bagaimana KST bisa menjadi bagian efektif dari sistem konfirmasi entry jangka menengah.

Know Sure Thing indikator yang membantu trader memastikan arah momentum dan validitas tren pasar. Dengan menggabungkan empat ROC berbeda, KST memberikan gambaran yang seimbang antara jangka pendek dan panjang. Inilah yang membuatnya cocok digunakan oleh swing trader, position trader, hingga analis teknikal yang ingin melihat pasar dari sudut pandang lebih luas.

Namun seperti semua indikator teknikal lainnya, KST bukan alat ajaib. Penggunaan yang efektif tetap membutuhkan konfirmasi tambahan, manajemen risiko yang disiplin, dan pemahaman struktur harga. Jika digunakan dengan benar, KST bisa menjadi salah satu alat andalan Anda untuk meningkatkan akurasi dan konsistensi dalam trading.

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here