

Market Analysis
Dalam dunia trading, ada berbagai alat bantu analisis teknikal yang dapat membantu Anda mengambil keputusan yang lebih rasional. Salah satu alat populer yang sering digunakan oleh trader teknikal adalah Pivot Points Standard. Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi level-level penting di pasar yang bisa menjadi area support atau resistance potensial.
Jika Anda ingin memahami bagaimana Pivot Points Standard bekerja dan bagaimana cara menggunakannya untuk meningkatkan strategi trading Anda, artikel ini akan membahasnya secara lengkap.
Apa Itu Pivot Points Standard?
Pivot Points Standard adalah indikator teknikal yang digunakan untuk menentukan arah tren pasar secara keseluruhan dalam berbagai time frame. Indikator ini dihitung berdasarkan harga tertinggi (high), harga terendah (low), dan harga penutupan (close) dari sesi sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Pivot Points Standard dalam Trading Forex
Cara Menggunakan Pivot Points Standard pada TradingView
Jika Anda menggunakan platform TradingView, Anda bisa mengakses dan menerapkan Pivot Points Standard secara langsung ke dalam grafik tanpa perlu menghitung secara manual. Berikut ini adalah langkah-langkah mudah untuk menggunakan indikator ini:
1. Buka Grafik TradingView
Pertama, silakan masuk ke akun TradingView Anda. Kemudian, buka grafik aset yang ingin Anda analisis—bisa berupa forex, saham, komoditas, atau kripto.
Contohnya:
-
EUR/USD
-
XAU/USD (emas)
-
NASDAQ 100
-
BTC/USD
2. Masuk ke Menu “Indicators”
Setelah grafik terbuka, arahkan kursor ke bagian atas layar dan klik tombol “Indicators” (atau “Indikator” jika Anda menggunakan versi bahasa Indonesia).
Di jendela pencarian indikator, ketik:
Pivot Points Standard
TradingView akan menampilkan daftar indikator, lalu pilih Pivot Points Standard dari daftar yang muncul (biasanya merupakan indikator bawaan dari TradingView).
3. Atur Preferensi Pivot Point
Setelah indikator ditambahkan ke grafik, Anda akan melihat beberapa garis horizontal yang menandai level:
-
PP (Pivot Point) – biasanya berwarna lebih tebal
S1, S2, S3 (Support) -
R1, R2, R3 (Resistance)
Untuk menyesuaikan indikator, arahkan kursor ke nama indikator di bagian kiri atas grafik, klik ikon roda gigi (⚙️) untuk membuka pengaturan.
Di dalam pengaturan, Anda bisa mengatur beberapa hal penting:
-
Pivot Timeframe
Pilih periode dasar pivot yang Anda inginkan, seperti: -
Daily (harian)
-
Weekly (mingguan)
-
Monthly (bulanan)
-
Untuk trader intraday, biasanya memilih Daily. Sedangkan swing trader cenderung memilih Weekly.
-
Type
Pilih jenis pivot yang digunakan. Untuk artikel ini, pastikan Anda memilih Standard. -
Number of Levels
Anda bisa menentukan berapa banyak level support dan resistance yang ingin ditampilkan (maksimal 3 untuk masing-masing). -
Style
Anda juga bisa mengatur warna dan ketebalan garis sesuai preferensi visual Anda agar lebih nyaman saat menganalisa.
4. Gunakan Pivot Points dalam Analisa Anda
Setelah indikator aktif dan sesuai preferensi, Anda tinggal mengamati bagaimana harga bereaksi terhadap level-level tersebut.
Contoh penggunaan praktis:
-
Jika harga mendekati level S1 dan memantul, Anda bisa mencari peluang buy dengan target di PP atau R1.
-
Jika harga menembus R2 dengan volume tinggi, itu bisa menjadi sinyal breakout dan Anda bisa mengikuti arah tren dengan membuka posisi buy tambahan.
-
Jika harga gagal menembus PP dari bawah dan kembali turun, Anda bisa mencari peluang sell dengan target di S1 atau S2.
5. Simpan Template untuk Digunakan Kembali
Agar Anda tidak perlu mengatur ulang setiap kali membuka chart, Anda bisa menyimpan tampilan chart tersebut sebagai template di TradingView:
-
Klik ikon “…” di pojok kanan atas grafik.
-
Pilih “Save Indicator Template”.
-
Beri nama template Anda, misalnya: PivotPointsDaily.
-
Klik Save.
Dengan begitu, Anda tinggal memuat ulang template saat ingin menggunakan Pivot Points Standard lagi di masa depan.
Klik Banner untuk informasi lebih lanjut terkait program Swap Promo.
Jenis-Jenis Pivot Points dan Penjelasannya
Meskipun Pivot Points Standard adalah jenis yang paling umum digunakan dalam analisa teknikal, sebenarnya ada beberapa varian pivot point lainnya yang juga tersedia di platform seperti TradingView. Masing-masing jenis pivot point memiliki pendekatan perhitungan yang berbeda dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan strategi trading Anda.
Berikut adalah beberapa jenis pivot points yang perlu Anda ketahui:
1. Pivot Points Standard (Classic)
Ini adalah jenis pivot point paling dasar dan paling sering digunakan oleh trader. Perhitungannya sederhana, menggunakan rata-rata dari harga high, low, dan close sesi sebelumnya.
Rumus utama:
PP = (High + Low + Close) / 3
Level support dan resistance dihitung berdasarkan selisih harga tertinggi dan terendah. Tipe ini cocok digunakan untuk semua jenis pasar dan sering dipakai oleh trader pemula maupun profesional.
Cocok untuk: Day trading, swing trading, semua instrumen.
2. Pivot Points Fibonacci
Pivot Fibonacci menggunakan rasio Fibonacci dalam menghitung level support dan resistance. Metode ini berasumsi bahwa pergerakan harga cenderung mengikuti pola proporsional seperti dalam deret Fibonacci (23.6%, 38.2%, 61.8%).
Rumus utama:
PP = (High + Low + Close) / 3
Level-level lainnya dihitung dengan menambahkan atau mengurangkan PP dengan (High − Low) dikalikan dengan rasio Fibonacci tertentu.
Cocok untuk: Trader yang menggunakan pendekatan teknikal berbasis Fibonacci retracement atau extension.
3. Pivot Points Woodie’s
Woodie’s Pivot Points sedikit berbeda karena lebih menekankan pada harga penutupan saat menghitung nilai PP. Hal ini mencerminkan asumsi bahwa harga penutupan lebih mencerminkan sentimen pasar daripada harga tertinggi dan terendah.
Rumus utama:
PP = (High + Low + 2 × Close) / 4
Perhitungan R1, R2, S1, dan S2 tetap menggunakan rumus yang mirip dengan tipe standar.
Cocok untuk: Trader yang menganggap harga penutupan lebih penting, serta cocok untuk pasar dengan volatilitas tinggi.
4. Pivot Points Camarilla
Pivot Camarilla dikembangkan oleh Nick Stott dan terkenal di kalangan scalper serta day trader. Perhitungannya menggunakan pendekatan yang lebih presisi dengan menghitung 12 level support dan resistance, dan level-level ini sangat dekat dengan harga saat ini.
Rumus utamanya kompleks, namun intinya menekankan reversal level (pembalikan harga) daripada breakout.
Contoh rumus salah satu level:
R3 = Close + (High − Low) × 1.1 / 2
S3 = Close − (High − Low) × 1.1 / 2
Cocok untuk: Scalping dan strategi reversal dalam time frame pendek.
5. Pivot Points Demark
Jenis ini dikembangkan oleh Tom Demark, seorang analis teknikal ternama. Metode ini menggunakan rumus yang berbeda tergantung pada apakah harga penutupan lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pembukaan.
Rumusnya cukup kompleks, tetapi lebih fokus pada pembalikan tren (trend reversal) dibandingkan dengan support-resistance konvensional.
Cocok untuk: Trader yang fokus pada identifikasi potensi pembalikan tren.
6. Pivot Points Traditional (Floor)
Pivot jenis ini sering digunakan oleh trader lantai bursa (floor traders) sebelum era digital. Perhitungannya identik dengan Pivot Standard dan bisa dianggap sebagai istilah lain dari pivot klasik.
Cocok untuk: Semua jenis trader, terutama yang menggunakan analisa teknikal klasik.
Mana Jenis Pivot Point yang Sebaiknya Anda Gunakan?
Pemilihan jenis pivot point tergantung pada gaya dan strategi trading Anda. Berikut panduan singkatnya:Jika Anda masih pemula, disarankan untuk memulai dari Pivot Points Standard karena lebih mudah dipahami dan tersedia secara default di platform seperti TradingView.
Dengan memahami perbedaan jenis-jenis pivot point ini, Anda bisa memilih metode mana yang paling cocok untuk strategi trading Anda. Perlu diingat bahwa tidak ada satu jenis pivot point yang lebih baik dari yang lain secara mutlak semuanya tergantung pada bagaimana Anda menggunakannya dan bagaimana Anda menggabungkannya dengan indikator teknikal lain.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!