

Market Analysis
Dalam dunia trading yang bergerak cepat, trader membutuhkan alat bantu analisis yang efisien dan canggih. Salah satu platform yang kini paling banyak digunakan adalah TradingView. Dengan tampilan antarmuka yang bersih, data pasar real-time, dan dukungan ribuan indikator teknikal, TradingView menjadi favorit bagi trader pemula hingga profesional.
Salah satu fitur paling esensial di dalamnya adalah kemampuan untuk memasang dan menggunakan indikator teknikal. Indikator membantu trader membaca arah tren, kekuatan momentum, serta menemukan titik masuk dan keluar pasar secara lebih terukur.
Apa itu TradingView?
TradingView adalah platform charting berbasis web dan aplikasi yang memungkinkan trader melihat grafik harga berbagai instrumen pasar seperti forex, saham, hingga indeks. Platform ini menawarkan berbagai fitur analisis teknikal yang lengkap, seperti menggambar trendline, mengatur alert, hingga memasang indikator.
Kelebihan utama TradingView terletak pada kemudahan penggunaannya, kompatibilitas lintas perangkat, serta komunitas global yang membagikan ide dan skrip indikator secara terbuka.
Fungsi Indikator dalam TradingView
Berikut fungsi dari indikator dalam TradingView:
1. Mengidentifikasi Tren
Indikator berfungsi untuk membaca pergerakan tren pasar secara visual. Misalnya, Moving Average (MA) digunakan untuk menunjukkan apakah harga sedang dalam tren naik, turun, atau konsolidasi. Dengan menyesuaikan periode MA seperti MA50 atau MA200, trader bisa memahami kecenderungan jangka pendek hingga panjang.
2. Mengukur Momentum
Indikator seperti Relative Strength Index (RSI) atau MACD berguna untuk mengukur seberapa kuat tren yang sedang berlangsung. RSI menampilkan kondisi overbought dan oversold yang bisa digunakan untuk mengantisipasi pembalikan harga. MACD, dengan perpotongan garis sinyal, membantu melihat potensi perubahan arah tren.
3. Konfirmasi Sinyal Entry & Exit
Indikator tidak hanya berdiri sendiri, tapi juga berfungsi sebagai alat konfirmasi terhadap pola chart atau candlestick tertentu. Sebagai contoh, breakout harga diikuti oleh peningkatan volume atau sinyal MACD yang mendukung bisa menjadi validasi tambahan untuk membuka posisi.
4. Menentukan Support dan Resistance
Beberapa indikator seperti Bollinger Bands atau Moving Average juga bisa berperan sebagai support dan resistance yang mengikuti harga. Ini sangat membantu dalam mengidentifikasi level-level penting yang tidak selalu tampak pada chart statis.
Jenis-Jenis Indikator di TradingView
Berikut adalah jenis-jenis indikator yang tersedia di platform TradingView:
1. Indikator Tren
Indikator jenis ini membantu trader memahami ke arah mana pasar bergerak. Moving Average, Ichimoku Cloud, dan Parabolic SAR adalah contoh indikator tren yang umum. Misalnya, Moving Average bisa menunjukkan tren naik ketika harga berada di atas garis MA. Ichimoku Cloud memberikan pandangan lebih luas tentang tren, kekuatan tren, dan potensi pembalikan arah.
2. Indikator Momentum
Untuk mengukur kekuatan gerakan harga, indikator momentum seperti RSI, Stochastic, dan MACD sangat berguna. RSI, misalnya, memiliki nilai antara 0 sampai 100. Ketika RSI mendekati 70, pasar dianggap jenuh beli. Sebaliknya, jika mendekati 30, dianggap jenuh jual.
3. Indikator Volatilitas
Bollinger Bands dan Average True Range (ATR) adalah indikator volatilitas yang umum. Bollinger Bands memperlihatkan seberapa besar fluktuasi harga. Jika band melebar, maka volatilitas tinggi. Jika menyempit, pasar sedang tenang. ATR membantu menentukan ukuran rata-rata gerakan harga dalam periode tertentu, dan sering digunakan untuk penentuan stop loss.
4. Indikator Volume
Indikator volume seperti On Balance Volume (OBV) dan Volume Oscillator membantu melihat apakah gerakan harga ditopang oleh volume yang kuat. Misalnya, saat harga naik dengan volume tinggi, hal ini memperkuat sinyal tren.
Langkah Cepat Memasang Indikator di TradingView
Begini langkah yang bisa Anda ikuti untuk menggunakan indikator di TradingView:
1. Buka Chart TradingView
Langkah pertama adalah membuka TradingView melalui browser di www.tradingview.com dan login menggunakan akun yang telah dibuat. Setelah berhasil login, klik menu "Chart" untuk mulai mengakses grafik harga.
2. Tambahkan Indikator
Pada tampilan chart, cari tombol “Indicators” yang ada di bagian atas layar. Setelah diklik, akan muncul jendela pencarian dan daftar indikator yang tersedia. Kamu bisa mengetik nama indikator seperti “MACD”, “RSI”, atau “Bollinger Bands” di kolom pencarian atau menjelajahi kategori seperti “Built-ins” dan “Community Scripts”.
3. Aktifkan dan Sesuaikan Indikator
Klik pada nama indikator yang diinginkan, dan indikator tersebut akan langsung tampil di chart. Untuk indikator berbasis garis seperti Moving Average, tampilannya akan muncul langsung di atas grafik harga. Sementara indikator seperti RSI akan muncul di panel bawah. Kamu bisa mengatur warna, periode, dan tampilan garis dengan mengeklik ikon roda gigi (settings).
4. Menghapus atau Menyimpan Template
Jika ingin menghapus indikator, kamu cukup klik kanan pada grafik indikator tersebut lalu pilih “Remove”. Untuk menyimpan kombinasi indikator favorit, kamu bisa gunakan fitur “Template” agar dapat digunakan ulang kapan saja tanpa perlu setting ulang.
Baca juga: Cara Menggunakan Parabolic SAR untuk Entry dan Exit Market
Cara Menggunakan Indikator untuk Analisis
1. Kombinasi Moving Average dan RSI
Kombinasi ini cocok digunakan untuk melihat arah tren dan momentum. Jika harga berada di atas garis MA dan RSI menunjukkan sinyal keluar dari oversold, maka bisa menjadi sinyal beli. Sebaliknya, jika harga di bawah MA dan RSI mulai turun dari area overbought, bisa menjadi sinyal jual.
2. Strategi MACD Crossover
Menggunakan indikator MACD untuk melihat perpotongan antara garis MACD dan sinyal. Ketika garis MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas, ini bisa menjadi sinyal beli. Jika memotong dari atas ke bawah, bisa menjadi sinyal jual. Untuk memperkuat sinyal, perhatikan apakah perpotongan terjadi di atas atau di bawah garis nol.
3. Analisis Bollinger Bands
Ketika harga menyentuh upper band, ada kemungkinan harga akan terkoreksi ke bawah. Sebaliknya, jika harga menyentuh lower band dan membentuk pola candlestick bullish seperti hammer atau doji, kamu bisa mempertimbangkan entry buy dengan konfirmasi tambahan.
Tips Maksimalkan Indikator di TradingView
1. Gunakan Indikator Secukupnya
Menggunakan terlalu banyak indikator hanya akan membuat chart penuh dan membingungkan. Idealnya, cukup gunakan dua atau tiga indikator yang saling mendukung dan sesuai dengan gaya trading kamu.
2. Simpan Template
Jika kamu sudah menemukan kombinasi indikator yang cocok, simpan sebagai template di TradingView. Ini akan menghemat waktu saat membuka pasangan mata uang atau saham lainnya.
3. Lakukan Backtest
Sebelum menggunakan indikator dalam akun real, cobalah uji terlebih dahulu di akun demo atau gunakan fitur “replay” yang ada di TradingView untuk melihat performanya di data historis.
TradingView menawarkan cara cepat dan mudah untuk memasang serta menggunakan indikator teknikal. Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi dan jenis indikator, kamu bisa membangun strategi trading yang lebih terarah.
Proses memasang indikator sangat intuitif, hanya dengan beberapa klik kamu sudah bisa menganalisis pasar dengan dukungan visual yang lengkap. Namun, selalu ingat bahwa indikator adalah alat bantu, bukan alat ramalan.
Gunakan indikator bersamaan dengan manajemen risiko yang baik dan disiplin dalam menjalankan strategi agar trading kamu lebih sukses.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!