English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Cara Menggunakan Parabolic SAR untuk Entry dan Exit Market
Beladdina Annisa · 282.4K Views

Dalam dunia trading, waktu entry dan exit adalah kunci keberhasilan. Terlambat masuk bisa membuat Anda kehilangan peluang, dan telat keluar bisa mengikis keuntungan. Di sinilah indikator teknikal seperti Parabolic SAR menjadi andalan para trader. 

Dengan bentuk visual yang sederhana berupa titik-titik di atas atau di bawah harga, indikator ini dirancang untuk membantu Anda mengenali arah tren sekaligus memberi sinyal kapan harus membeli atau menjual.

Tapi, bagaimana cara kerja Parabolic SAR sebenarnya? Apakah cukup akurat untuk dijadikan patokan trading harian? Artikel ini akan mengupas tuntas mulai dari fungsi, rumus perhitungan, hingga strategi trading dan indikator pelengkap agar Anda bisa memanfaatkan Parabolic SAR secara optimal di berbagai kondisi pasar.

Apa itu Indikator Parabolic SAR?

Parabolic SAR (Stop and Reverse) adalah indikator teknikal yang dikembangkan oleh Welles Wilder, seorang teknisi pasar ternama yang juga menciptakan indikator RSI dan Average True Range. Parabolic SAR dirancang untuk mengidentifikasi arah tren dan memberikan sinyal kapan tren tersebut mungkin berbalik. Indikator ini tampil dalam bentuk titik-titik yang muncul di atas atau di bawah grafik harga.

Titik-titik ini akan berpindah posisi tergantung arah tren. Saat tren naik, titik-titik berada di bawah harga. Sebaliknya, saat tren turun, titik-titik muncul di atas harga. Itulah mengapa indikator ini disebut Parabolic Stop and Reverse karena fungsinya sebagai penanda kapan harus berhenti mengikuti tren dan “membalikkan” posisi.

Fungsi Parabolic SAR

ChatGPT Image Jul 9, 2025, 01_52_40 PM.png

Fungsi utama dari Parabolic SAR adalah untuk membantu trader dalam dua hal penting: entry point dan exit point. Dengan visualisasi yang sederhana dan mudah dibaca, indikator ini cocok digunakan oleh trader pemula maupun profesional.

Berikut adalah fungsi-fungsi utama Parabolic SAR:

1. Mengidentifikasi arah tren: Ketika titik-titik SAR berada di bawah harga, pasar sedang dalam tren naik. Ketika titik-titik berada di atas harga, pasar sedang turun.

2. Memberikan sinyal entry: Perpindahan titik SAR dari atas ke bawah (atau sebaliknya) sering dianggap sebagai sinyal pembalikan tren dan menjadi momen ideal untuk entry posisi.

3. Membantu menentukan exit: Trader dapat menggunakan titik-titik SAR sebagai level trailing stop. Jika harga menembus titik SAR, posisi sebaiknya ditutup atau dibalik.

Parabolic SAR paling efektif dalam kondisi pasar yang sedang trending. Namun, dalam kondisi sideways atau konsolidasi, indikator ini bisa menghasilkan banyak sinyal palsu (false signal).

Rumus Parabolic SAR

Parabolic SAR memiliki rumus perhitungan khusus yang bisa terlihat kompleks pada awalnya. Namun, memahami logikanya akan membantumu menggunakannya lebih efektif.

Rumus dasar Parabolic SAR:

SAR = SAR sebelumnya + AF × (EP - SAR sebelumnya)

Keterangan:

  • SAR: Titik Parabolic SAR berikutnya.

  • AF (Acceleration Factor): Nilai percepatan, biasanya dimulai dari 0.02 dan dapat meningkat sebesar 0.02 hingga maksimum 0.20.

  • EP (Extreme Point): Harga tertinggi dari tren naik saat ini, atau harga terendah dari tren turun saat ini.

Nilai AF akan bertambah setiap kali tren membuat harga tertinggi baru (untuk tren naik) atau terendah baru (untuk tren turun). Dengan cara ini, Parabolic SAR menjadi lebih sensitif terhadap pergerakan harga seiring berjalannya waktu.

welcome reward

Cara Membaca Parabolic SAR

Membaca indikator Parabolic SAR sangatlah visual dan intuitif. Inilah yang membuat indikator ini disukai banyak trader.

1. Kenali Visualisasi Parabolic SAR

Parabolic SAR digambarkan sebagai serangkaian titik-titik yang muncul di atas atau di bawah harga pada grafik. Titik yang berada di bawah candle menandakan bias bullish, sedangkan titik di atas candle mengindikasikan bias bearish. Dengan mengenali posisi titik-titik ini, Anda langsung tahu apakah pasar cenderung naik atau turun.

2. Tentukan Arah Tren

Ketika beberapa titik Parabolic SAR tertumpuk di bawah harga secara berurutan, itu mengonfirmasi tren naik yang kuat. Sebaliknya, rangkaian titik di atas harga menunjukkan tren turun yang sedang berlangsung. Pola ini akan tetap valid sampai titik pertama muncul di sebelah berlawanan harga, menandai kemungkinan pembalikan.

3. Identifikasi Titik Pembalikan

Perhatikan momen ketika titik Parabolic SAR berpindah dari satu sisi ke sisi lainnya. Misalnya, titik yang semula di bawah candle kemudian muncul di atas candle adalah sinyal bahwa tren naik mungkin telah berakhir dan harga akan mulai bergerak turun. Sebaliknya, perpindahan titik dari atas ke bawah menandakan potensi awal tren naik.

Baca juga: Mengenal Apa Itu 24-Hour Volume dalam Trading, Cara dan Strateginya

4. Gunakan Parabolic SAR sebagai Trailing Stop

Setelah memasuki posisi sesuai arah tren, biarkan Parabolic SAR berfungsi sebagai level trailing stop. Dalam posisi buy, letakkan stop loss sedikit di bawah titik SAR terdekat. Jika titik SAR bergeser naik mengikuti harga, sesuaikan level stop Anda. Begitu titik SAR muncul di atas harga, posisi dapat ditutup otomatis untuk mengunci profit.

5. Waspadai Kondisi Sideways

Parabolic SAR paling efektif di pasar dengan tren jelas. Pada saat harga bergerak mendatar (sideways), titik-titik SAR cenderung memberikan banyak sinyal palsu akibat fluktuasi kecil. Dalam kondisi ini, sebaiknya kurangi frekuensi trading berdasarkan SAR saja atau kombinasikan dengan filter tren tambahan seperti moving average.

6. Konfirmasi dengan Indikator Pendukung

Untuk mengurangi false signal, padukan Parabolic SAR dengan indikator lain. Sebagai contoh, jika SAR memberi sinyal beli dan RSI berada di wilayah oversold, sinyal tersebut menjadi lebih kuat. Atau gunakan moving average untuk memverifikasi bahwa harga memang sedang berada di atas rata-rata jika Anda ingin mengikuti bias bullish yang diindikasikan oleh SAR.

Namun, penting untuk memperhatikan konteks pasar. Dalam kondisi sideways, sinyal bisa menjadi tidak akurat karena harga bisa menembus titik SAR secara acak.

Bagaimana Parabolic SAR Dihitung?

image.png

Untuk menghitung Parabolic SAR, dibutuhkan beberapa komponen dasar:

1. Parameter dan Komponen Utama

Perhitungan Parabolic SAR melibatkan tiga komponen utama: nilai Parabolic SAR sebelumnya (PSARₙ), Extreme Point (EP) yang merupakan harga tertinggi saat tren naik atau harga terendah saat tren turun, serta Acceleration Factor (AF) yang menyesuaikan kecepatan pergeseran SAR. 

Secara default AF diinisialisasi pada 0,02 dan akan bertambah setiap kali EP mencapai nilai baru sebesar 0,02 hingga maksimal 0,20.

2. Rumus Dasar Perhitungan

Nilai PSAR berikutnya (PSARₙ₊₁) dihitung dengan menambahkan hasil perkalian AF terhadap selisih antara EP dan PSARₙ ke nilai PSARₙ saat ini. 

Dengan kata lain, PSARₙ₊₁ = PSARₙ + AF × (EP – PSARₙ). 

Hasil perhitungan ini kemudian diproyeksikan satu periode ke depan pada grafik sebagai titik SAR.

3. Penentuan Extreme Point 

Saat harga membentuk tren naik, EP ditetapkan pada harga tertinggi tertinggi yang tercapai sejak awal tren. Jika selama tren naik harga menembus puncak tertinggi sebelumnya, EP akan diperbarui menjadi harga tertinggi baru tersebut. 

Sebaliknya, dalam tren turun EP adalah harga terendah terendah sejak awal tren dan akan diperbarui saat terjadi penurunan baru di bawah EP sebelumnya.

Baca juga: Strategi Trading Andalan Menggunakan Ichimoku Cloud Indicator

4. Penyesuaian Acceleration Factor 

image.png

AF di mulai pada nilai dasar 0,02 dan setiap kali EP diperbarui ke nilai yang lebih ekstrem, AF akan bertambah 0,02 hingga batas maksimum 0,20. 

Penambahan AF membuat titik SAR bergerak lebih cepat mendekati harga saat tren semakin kuat, sehingga trailing stop menjadi lebih ketat ketika momentum terus berlanjut.

5. Penghitungan SAR Saat Tren Berbalik

Ketika titik SAR yang diproyeksikan menembus harga, itu menandakan akhir tren saat ini dan awal tren dengan arah berlawanan. Pada saat pembalikan tren terjadi, PSARₙ direset ke nilai EP terakhir, EP direset ke harga ekstrim baru sesuai arah tren, dan AF dikembalikan ke nilai dasar 0,02 untuk memulai perhitungan SAR tren baru.

Dengan memahami rangkaian perhitungan ini metode update EP, serta penyesuaian AF, Anda dapat mengaplikasikan Parabolic SAR secara presisi untuk menentukan titik entry, trailing stop, dan exit yang adaptif sesuai kekuatan tren.

Contoh perhitungan:

Misal tren naik:

  1. SAR sebelumnya: 100

  2. EP: 110 (harga tertinggi selama tren)

  3. AF: 0.04

SAR sekarang = 100 + 0.04 × (110 - 100)
SAR sekarang = 100 + 0.4 = 100.4

Setelah itu, Anda terus update AF dan EP jika harga mencapai level ekstrem baru, serta mengganti posisi SAR saat harga melintasi titik SAR.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Advance Decline Line dan Cara Kerjanya dalam Trading

Strategi Trading Menggunakan Parabolic SAR

image.png

Parabolic SAR paling efektif digunakan dalam kondisi tren yang kuat. Berikut beberapa strategi populer yang bisa Anda terapkan:

1. Sinyal Beli dan Jual Berdasarkan Posisi Titik SAR

Jika titik-titik SAR berpindah dari atas ke bawah grafik harga, ini adalah sinyal beli (bullish reversal). Sebaliknya, jika titik-titik berpindah dari bawah ke atas, maka itu sinyal jual (bearish reversal).

Contoh:

Ketika harga emas (XAU/USD) dalam tren naik dan titik-titik SAR mulai muncul di bawah harga, ini bisa menjadi tanda untuk entry long.

2. Menggunakan SAR sebagai Trailing Stop

Setelah membuka posisi, Anda bisa menggunakan titik-titik SAR untuk menentukan level trailing stop. Artinya, Anda akan menyesuaikan stop loss mengikuti titik SAR, sehingga bisa mengunci profit saat harga bergerak menguntungkan.

Contoh:

Jika Anda masuk long pada market USD/JPY dan SAR berada di 147.00, maka Anda bisa menempatkan trailing stop di level tersebut. Jika harga naik dan SAR bergerak ke 147.50, trailing stop ikut naik.

3. Menggabungkan dengan Breakout Support/Resistance

Gunakan Parabolic SAR bersamaan dengan breakout level support/resistance untuk memperkuat sinyal. Ketika harga menembus resistance dan titik SAR juga berpindah ke bawah harga, ini bisa menjadi sinyal kuat untuk entry.

Indikator untuk Melengkapi Parabolic SAR

image.png

Meskipun Parabolic SAR bisa berdiri sendiri, hasil trading akan lebih akurat jika Anda melengkapinya dengan indikator lain. Beberapa indikator yang biasa dipasangkan dengan SAR antara lain:

1. Moving Average (MA)

MA digunakan untuk memverifikasi arah tren jangka menengah hingga panjang. Jika Parabolic SAR menunjukkan sinyal beli, tetapi harga masih di bawah MA, Anda mungkin perlu menunggu konfirmasi.

2. Relative Strength Index (RSI)

RSI mengukur kekuatan momentum. Gabungkan RSI dan SAR untuk menghindari sinyal palsu. Misalnya, jika RSI menunjukkan kondisi overbought dan Parabolic SAR mulai memberi sinyal jual, Anda bisa lebih percaya diri untuk entry short.

3. MACD (Moving Average Convergence Divergence)

MACD berguna untuk mengonfirmasi sinyal pembalikan. Jika Parabolic SAR memberi sinyal bullish dan MACD juga menunjukkan crossover ke atas, ini menjadi sinyal yang sangat kuat.

4. Volume

Indikator Volume seringkali dilupakan, tapi penting sebagai konfirmasi tren. Sinyal SAR yang muncul bersamaan dengan volume besar biasanya lebih dapat diandalkan daripada sinyal di saat volume rendah.

Parabolic SAR adalah indikator teknikal yang sederhana namun sangat bermanfaat untuk menentukan kapan harus masuk dan keluar dari pasar.

Dengan titik-titik yang mengikuti harga secara visual, SAR memberikan sinyal jelas untuk mengikuti tren atau mengantisipasi pembalikan arah. Namun, perlu diingat bahwa indikator ini paling efektif digunakan saat pasar dalam kondisi trending, bukan sideways.

Untuk menghindari sinyal palsu, Parabolic SAR sebaiknya digunakan bersama indikator lain seperti RSI, MACD, atau Moving Average. Dengan kombinasi strategi yang tepat dan manajemen risiko yang baik, Parabolic SAR bisa menjadi senjata andalan dalam strategi trading Anda.

Sudah siap menggunakan Parabolic SAR sebagai panduan entry dan exit Anda di pasar? Jangan lupa uji strategi ini di akun demo terlebih dahulu sebelum diterapkan secara langsung!

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

 

ChatGPT Image Jul 9, 2025, 01_52_40 PM.png

Need Help?
Click Here