

Market Analysis
Ketika konflik geopolitik seperti ketegangan antara Israel dan Iran memanas, pasar keuangan global tak luput dari dampaknya. Harga komoditas melonjak, indeks saham tertekan, dan mata uang safe haven seperti USD, JPY, hingga emas (XAU/USD) jadi incaran. Dalam situasi yang fluktuatif seperti ini, strategi bukan hanya soal entry point, tapi juga soal bagaimana mengamankan profit sebelum pasar berbalik arah.
Taking profit atau menutup posisi trading dengan keuntungan yang telah tercapai adalah salah satu aspek terpenting dalam manajemen risiko dan pertumbuhan akun. Namun dalam kondisi penuh ketidakpastian, seperti perang atau ketegangan militer, Anda harus lebih cermat dalam mengeksekusinya.
1. Gunakan Scaling Out
Dalam pasar yang bergerak liar karena konflik militer, Anda mungkin akan melihat harga melonjak atau terjun drastis hanya dalam beberapa jam. Jika Anda langsung menutup seluruh posisi saat mencapai target awal, Anda bisa kehilangan potensi profit tambahan.
Solusinya: ambil profit sebagian, tahan sisanya.
Contoh:
-
Buy posisi XAU/USD di $1.980.
-
Target awal $2.000 → ambil profit 50%.
-
Target berikutnya $2.020 → ambil profit lagi 30%.
-
Sisanya trailing sampai sinyal pembalikan muncul.
Teknik ini cocok di pasar yang bergerak mengikuti sentimen berita, seperti ketika ada kabar serangan rudal, sanksi ekonomi, atau ancaman dari kedua negara yang berkonflik.
2. Trailing Stop untuk Mengunci Profit
Pasar saat konflik biasanya cepat berubah. Hari ini harga bisa melonjak karena kabar serangan, tapi bisa anjlok esoknya jika muncul berita perundingan damai. Trailing stop membantu Anda tetap dalam tren sekaligus mengunci profit.
Trailing stop bekerja dengan cara memindahkan level stop loss seiring harga bergerak sesuai arah trading Anda. Jadi saat harga naik, stop loss juga ikut naik.
Contoh:
-
Buy minyak WTI di $75.
-
Harga naik ke $78.
-
Trailing stop 1.5 poin → stop loss otomatis naik ke $76.50.
-
Kalau harga turun, Anda tetap keluar dengan profit.
Ini sangat cocok untuk instrumen seperti emas, minyak, dan USD/JPY yang volatil saat konflik militer.
3. Take Profit di Area Resistance
Ketika ketegangan geopolitik sedang tinggi, level teknikal seperti support dan resistance menjadi sangat dihargai oleh trader institusi. Apalagi level angka bulat seperti 2000 (emas), 80.00 (minyak), atau 150.00 (USD/JPY) sering menjadi titik reversal.
Anda bisa pasang take profit tepat sebelum harga menyentuh level psikologis, untuk menghindari retracement tajam.
Tips:
-
Jangan terlalu greedy. Take profit 5–10 pips atau poin di bawah resistance besar bisa lebih aman.
-
Kombinasikan dengan indikator RSI atau Bollinger Band untuk konfirmasi.
4. Take Profit Berdasarkan Time Exit
Jika Anda seorang day trader atau scalper, Anda bisa menentukan take profit bukan hanya berdasarkan harga, tapi juga waktu. Misalnya:
-
Menutup posisi dalam waktu maksimal 2 jam.
-
Hanya open posisi saat sesi Eropa dan tutup sebelum sesi Amerika.
-
Menutup posisi menjelang rilis berita geopolitik besar.
Kenapa ini penting saat konflik memanas?
Karena pasar sering “berpikir pendek”. Kabar yang muncul sore hari bisa membalikkan tren pagi. Dengan exit berbasis waktu, Anda bisa hindari drama malam hari akibat breaking news.
5. Gunakan Rasio Risk/Reward
Dalam situasi genting menggunakan manajemen risiko yang tepat karena trading tanpa rasio risk/reward yang jelas ibarat hanya menebak-nebaknya. Misalnya, Anda open posisi buy dengan stop loss 50 pips dan target cuma 30 pips, maka itu bukan strategi, tapi spekulasi.
Idealnya, gunakan rasio minimal 1:1.5 atau 1:2 agar jika Anda loss 3 kali tapi menang 2 kali, hasilmu tetap profit.
Contoh:
-
Entry emas: buy di $1985.
-
Stop loss di $1975 → risk: $10.
-
Target di $2005 → reward: $20.
-
Rasio = 1:2 → optimal dan realistis.
Dengan pendekatan ini, setiap take profit yang Anda eksekusi benar-benar “layak secara matematis”.
6. Ambil Profit Setelah News Impact Melemah
Saat berita besar meledak (misalnya, Israel meluncurkan serangan udara atau Iran membalas dengan rudal), pasar akan bereaksi cepat. Tapi reaksi awal pasar sering berlebihan, lalu disusul koreksi beberapa jam kemudian.
Gunakan momen ini:
-
Tunggu 15–30 menit pasca news besar.
-
Jika harga mulai stagnan atau retrace pelan, ambil profit secepatnya.
-
Jangan tunggu harga kembali ke entry point
Ini sangat berguna saat Anda “menunggangi” lonjakan emas, minyak, atau mata uang safe haven seperti JPY dan CHF.
7. Kombinasikan Indikator Teknis
Exit yang baik tidak hanya berdasarkan target profit, tetapi juga harus melihat sinyal teknikal. Kombinasi indikator bisa membantumu melihat kapan momentum mulai melemah.
Contoh kombinasi:
-
RSI > 70 → overbought.
-
MACD cross downward → sinyal bearish.
-
Candlestick reversal di area resistance.
Saat tiga sinyal ini muncul bersamaan, ambil profit tanpa ragu—bahkan jika belum sampai target.
Dengan cara ini, Anda bisa keluar di puncak tren, bukan justru terjebak di retracement saat harga mulai menurun tajam.
Situasi Geopolitik = Peluang & Risiko
Konflik antara Israel dan Iran bukan hanya krisis regional, tapi juga punya dampak global:
-
Harga minyak melonjak karena kekhawatiran pasokan Timur Tengah.
-
Emas naik tajam karena lonjakan permintaan safe haven.
-
Trading USD/JPY & USD/CHF berfluktuasi karena peralihan risiko.
-
Indeks saham AS dan Eropa tertekan karena ketakutan investor.
Dengan pasar yang bergerak liar seperti ini, strategi taking profit tidak bisa sembarangan. Anda harus adaptif, fleksibel, dan cepat dalam mengambil keputusan. Karena profit tidak dihitung dari seberapa dekat Anda dengan target, tapi seberapa banyak yang bisa Anda simpan sebelum pasar berbalik arah.
Kombinasi Fundamental + Teknikal
Pasar konflik sangat dipengaruhi oleh headline news, tapi bukan berarti teknikal tidak penting. Kombinasikan dua pendekatan ini:
-
Fundamental: Ikuti update geopolitik, keputusan OPEC, rilis data inflasi.
-
Teknikal: Gunakan trendline, level Fibonacci, moving average.
Dengan begitu, Anda bisa memetakan:
-
Arah jangka pendek (untuk entry).
-
Level-level penting untuk taking profit.
Perang dan ketegangan militer tidak hanya menyebabkan ketidakstabilan global, tapi juga menciptakan ladang peluang bagi trader yang siap. Namun, tanpa strategi taking profit yang matang, peluang itu bisa berubah jadi kerugian dalam hitungan menit.
Dengan menerapkan 7 strategi taking profit yang telah dijelaskan mulai dari scaling out, trailing stop, hingga analisa teknikal dan waktu news impact, Anda bisa menghadapi pasar dengan lebih percaya diri dan sistematis.
Konflik mungkin tak bisa Anda kendalikan, tapi keputusan trading terutama saat mengambil profit sepenuhnya ada di tangan Anda.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!