

Market Analysis
Pair mata uang EURJPY kerap menjadi pilihan menarik bagi trader yang ingin menjelajahi cross currency dengan volatilitas seimbang dan peluang diversifikasi di luar major pair yang biasa. Mengapa demikian? Karena EURJPY merefleksikan hubungan antara Euro (EUR) dan Yen Jepang (JPY),
Dua mata uang yang dipengaruhi oleh dinamika ekonomi Eropa dan Jepang dua kawasan ekonomi besar dengan karakteristik fundamental berbeda. Dengan pemahaman komprehensif ini, Anda dapat menyusun strategi trading yang lebih matang dan meminimalkan jebakan umum di pasar.
Apa itu EURJPY?
Definisi Pair
EURJPY adalah pasangan mata uang yang menunjukkan berapa banyak Yen Jepang (JPY) diperlukan untuk membeli 1 Euro (EUR). Contohnya, jika EURJPY berada di 150.00, artinya 1 EUR setara dengan 150 JPY.
Kategori dan Likuiditas
Termasuk kategori cross currency atau minor pair, karena tidak melibatkan USD. Likuiditas EURJPY tergolong sedang–tinggi, terutama aktif pada sesi Asia dan Eropa. Spread-nya biasanya lebih lebar dibanding major pair, namun masih kompetitif.
Pembentuk Harga EURJPY
-
Kebijakan Moneter ECB vs BOJ: Perbedaan suku bunga dan program pelonggaran kuantitatif antara European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) menjadi pendorong utama.
-
Data Ekonomi Jepang dan Zona Euro: Strategi trading dari laporan GDP, inflasi, neraca perdagangan, serta data ketenagakerjaan di kedua kawasan memicu fluktuasi.
-
Sentimen Risiko Global: Yen sering dianggap sebagai safe-haven; saat ketidakpastian global tinggi, JPY menguat, sehingga EURJPY cenderung turun. Sebaliknya, dalam sentimen “risk-on”, EURJPY dapat menguat.
Karakteristik Umum
Volatilitas EURJPY umumnya lebih tinggi daripada EURUSD namun lebih rendah daripada pair komoditas seperti AUDJPY. Ini memberikan peluang profit signifikan bagi trader yang siap memanfaatkan pergerakan intraday maupun swing.
Memahami Dasar Trading EURJPY
Analisis Fundamental
1. Perbedaan Kebijakan Suku Bunga
Jika ECB menaikkan suku bunga lebih agresif daripada BOJ, Euro relatif menguat terhadap Yen, sehingga EURJPY naik. Saat BOJ mengintervensi pasar atau menaikkan yield target, JPY melemah, mendorong EURJPY ke atas.
2. Data Makroekonomi
Rilis data inflasi Zona Euro (CPI), data GDP Jepang, neraca perdagangan, serta indeks manufaktur (PMI) di kedua kawasan memberikan sinyal tren fundamental.
3. Intervensi Bank Sentral
BOJ pernah melakukan intervensi untuk menahan pelemahan JPY. Berita intervensi atau pernyataan pejabat BOJ/ECB dapat memicu gap dan lonjakan volatilitas.
4. Sentimen Geopolitik dan Risk Appetite
Karena JPY adalah safe-haven, EURJPY sering bergerak berlawanan arah dengan risk appetite global; misalnya, dalam krisis geopolitik, EURJPY cenderung turun.
Analisis Teknikal
1. Identifikasi Tren dengan Moving Average (MA)
MA 50 dan MA 200 pada chart Daily untuk melihat tren jangka menengah–panjang. Persilangan (golden/death cross) dapat menjadi sinyal konfirmasi arah.
2. Support & Resistance
Garis horizontal pada level psikologis (misalnya 145.00, 150.00) serta pivot points untuk mencari area entry/exit.
3. Oscillator untuk Overbought/Oversold
RSI (Relative Strength Index) pada periode 14 untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (>70) atau jenuh jual (<30).
Stochastic Oscillator memvalidasi pembalikan harga saat mendekati ekstrem.
4. Pola Candlestick & Price Action
Pola engulfing, pin bar, atau hammer pada area support/resistance menandakan potensi reversal.
5. Volume dan Volatilitas
ATR (Average True Range) untuk mengukur volatilitas harian, membantu menyesuaikan stop loss dan take profit sesuai kondisi pasar.
Timeframe & Gaya Trading
-
Scalping & Day Trading: Menggunakan timeframe M5–M15, berfokus pada sesi Eropa (15:00–23:00 WIB) dan sesi Asia (06:00–09:00 WIB) saat volatilitas EURJPY relatif tinggi.
-
Swing Trading: Timeframe H4–Daily, memegang posisi selama beberapa hari hingga minggu, memanfaatkan pergerakan tren utama.
-
Position Trading: Memerlukan analisis fundamental mendalam, memegang posisi selama berbulan-bulan berdasarkan outlook suku bunga dan siklus ekonomi.
Alasan Kenapa Harus Trading EURJPY
1. Diversifikasi Portofolio Cross Currency
Banyak trader terfokus pada EURUSD, GBPUSD, atau USDJPY. Dengan menambahkan EURJPY, Anda mengurangi korelasi portofolio terhadap USD dan memanfaatkan pergerakan Euro vs Yen secara langsung.
2. Peluang Volatilitas Menarik
EURJPY cenderung memiliki rentang harian (daily range) yang lebih tinggi daripada major pair non-komoditas, memberi kesempatan profit lebih besar tanpa harus menambah leverage ekstrem.
3. Pengaruh Safe-Haven & Risk-On/Off
Pergerakan EURJPY memadukan dinamika fundamental Euro dan sifat safe-haven Yen, sehingga trader bisa mendapatkan sinyal ganda: baik dari news ekonomi maupun sentimen pasar global.
4. Likuiditas yang Cukup Baik
Meskipun minor pair, EURJPY masuk dalam 10 pair teratas dari segi volume trading, sehingga spread kompetitif dan eksekusi order umumnya cepat.
5. Sinyal Trading Berdasarkan Komoditas & Gejolak Global
Harga komoditas tidak mempengaruhi langsung, tapi sentimen terhadap ekonomi Jepang yang sangat terhubung dengan ekspor—bisa dimanfaatkan saat muncul berita tentang China atau kondisi pasar global.
Risiko Trading EURJPY
Hal yang perlu Anda ketahui sebelum memulai trading EURJPY
1. Risiko Fundamental
-
Intervensi BOJ Mendadak: BOJ sering terjun bila JPY melemah terlalu ekstrem. Intervensi ini bisa membuat gap besar, memicu stop-out.
-
Ketidakpastian Kebijakan ECB: Sikap ECB yang pro-inflasi atau dovish dapat berubah cepat, terutama saat data inflasi Zona Euro berfluktuasi lebih tinggi dari target.
2. Risiko Volatilitas & Gejolak
-
Event Geopolitik: Perang dagang, krisis kawasan Asia, atau krisis Eropa dapat memicu safe-haven rush ke JPY, menekan EURJPY secara tiba-tiba.
-
Rilis Data Berjangka Tinggi (High Impact): Non-Farm Payroll AS, data inflasi China, atau pidato Gubernur BOJ/ECB sering menimbulkan volatilitas ekstra, meningkatkan peluang slippage dan widen spread.
3 Risiko Leverage & Manajemen Uang
-
Overleveraging: Karena volasnya relatif tinggi, penggunaan leverage 1:100 atau lebih dapat berakibat margin call saat price spike.
-
Pengaturan Stop Loss & Take Profit: ATR EURJPY di kisaran 100–150 pips per hari (Daily TF). Jika stop loss terlalu dekat, Anda mudah tersenggol; jika terlalu jauh, risiko drawdown makin besar.
4. Risiko Eksekusi
-
Slippage & Requote: Di luar jam sibuk atau di saat news release, broker mungkin mengalami requote atau eksekusi terlambat. Pilih broker dengan likuiditas baik dan eksekusi cepat.
-
Spread Lebar: Spread EURJPY bisa melebar hingga 3–5 pips di luar sesi utama, menambah biaya transaksi dan mempengaruhi efisiensi strategi scalping.
Trading EURJPY menawarkan kombinasi menarik antara diversifikasi cross currency, volatilitas menawan, dan sentimen global yang dinamis. Dengan memahami apa itu EURJPY, dasar-dasar analisis fundamental dan teknikal, alasan kuat untuk memasukinya, serta risiko-risiko yang perlu diantisipasi, Anda dapat merancang rencana trading yang lebih matang.
Selalu terapkan manajemen risiko yang disiplin, gunakan ukuran posisi yang sesuai toleransi, dan pantau kalender ekonomi. Dari nol hingga memahami seluk-beluk EURJPY, perjalanan trading Anda akan lebih terarah jika dilandasi pengetahuan dan kedisiplinan. Selamat trading dan semoga profit!
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!