English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Gerak IHSG Dibayangi Pecahnya Perang Israel-Iran
Bloomberg Technoz · 27.9K Views

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak sideways konsolidatif dalam jangka pendek untuk perdagangan hari ini setelah terkoreksi sebanyak 18,09 poin atau 0,25% di posisi 7.204 di penutupan perdagangan kemarin.

Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas Chory Agung Ramadhan mengatakan, tren penurunan indeks kepercayaan konsumen menjadi sentimen utama IHSG.

“Penurunan indeks keyakinan konsumen ke level terendah sejak September 2022 menambah tekanan domestik. Tekanan jual asing Rp283 miliar turut membebani laju indeks,” tulis Chory dalam risetnya, Jumat (13/6/2025).

Level 7.000 masih menjadi support kuat IHSG. Namun, resistance masih tertahan di 7.254-7.325.

Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman masih menaruh optimisme pada pergerakan indeks saham hari ini. Fanny memprediksi indeks akan kembali menguat dengan catatan IHSG mampu bertahan di posisi 7.200.

Optimisme ini tumbuh akibat timbulnya kepercayaan pasar usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan kesepakatan antara kedua negara adidaya, AS dan China telah selesai dengan kesepakatan tarif atas impor China maksimal 55%.

“Investor mencermati pernyataan mantan Presiden AS, Donald Trump, yang menyebutkan bahwa kesepakatan dagang dengan China telah "selesai." Trump mengisyaratkan bahwa tarif atas impor China akan mencapai 55%,” tulis Fanny dalam risetnya.

Pergerakan IHSG hari ini diprediksi berada di support 7.150-7.200 dengan resistance 7.240-7.260 untuk perdagangan hari ini.

BRI Danareksa Sekuritas menjagokan saham PGEO, TOBA, dan INDY untuk perdagangan hari ini, sedangkan BNI Sekuritas merekomendasikan saham SMBR, CUAN, BREN, AMRT, MDKA, dan PANI untuk perdagangan hari ini.

Israel-Iran Memanas
Meredanya Sentimen AS-China yang seharusnya positif untuk bursa saham, terutama IHSG, mendadak terhapuskan oleh meledaknya eskalasi antara Israel dan Iran.

Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran dalam eskalasi besar-besaran di tengah kebuntuan atas perundingan program nuklir Teheran dengan Amerika Serikat. Serangan ini berisiko memicu perang baru di Timur Tengah.

Menurut laporan media lokal, ledakan terdengar di Teheran. Iran sebelumnya telah berjanji akan membalas setiap serangan yang dilancarkan terhadap Republik Islam itu.

Dalam pernyataannya, Jumat (13/6/2025), Menteri Pertahanan Israel mengumumkan keadaan darurat khusus akibat "serangan pencegahan" Israel terhadap Iran. 

Katz menjelaskan bahwa Israel mengantisipasi serangan balasan dengan menggunakan pesawat nirawak dan rudal.

Serangan tersebut terjadi di tengah pertanyaan baru tentang upaya diplomatik untuk menyelesaikan ketegangan atas program nuklir Iran.

Negosiator AS dan Iran dijadwalkan mengadakan pembicaraan keenam di Oman pada Minggu (15/6/2025), tetapi pekan ini, Presiden Donald Trump mengaku kurang yakin terhadap peluang tercapainya kesepakatan.

Harga minyak melonjak menyusul laporan tentang serangan tersebut. Brent naik hingga 5,7%, melampaui US$73 per barel, West Texas Intermediate juga melesat.

Need Help?
Click Here