English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Psikologi Trading: Mental Trader saat Margin Call, Bagaimana Ini Bekerja?
Dupoin · 22.1K Views

psikologi trading margin call
Margin call menjadi populer setelah program youtube dari Timothy Ronald. Ya, bersama Kalimasada, Margin Call membahas peluang trading crypto yang semakin digandrungi oleh anak muda. Lantas, apa itu margin call?

Bagi seorang trader, margin call menjadi kondisi yang tidak disukai karena pertanda bahwa level margin yang dimiliki telah di bawah jumlah yang ditentukan, dalam hal ini adalah margin lebih besar dari ekuitas.

Jika Anda seorang pemula dan baru kali pertama ingin melakukan trading, perlu dipahami bahwa trading memiliki sistem ‘leverage’ atau pinjaman. Dengan leverage, Anda bisa menyetorkan sejumlah uang yang lebih sedikit untuk memulai trading sebanding dengan leverage dari broker atau pialang.

Umumnya, broker memberikan fasilitas leverage 1:100, seperti Dupoin. Hal ini memberikan peluang kepada Anda untuk melakukan trading dengan modal 100x lebih besar dari yang dimiliki.

Misalnya, saat Anda ingin menggunakan akun mikro Dupoin dengan minimal deposit 500.000 atau ( $50 dengan konversi 10.000 per dolar) maka dengan menggunakan leverage, margin yang Anda miliki menjadi $500 atau 100x lebih besar untuk membuka posisi.

Karena ini bersifat pinjaman, tentunya ada margin yang disimpan oleh broker untuk menjaga aktivitas trading Anda bisa berjalan, yang disebut Margin Terpakai. Sedangkan, untuk margin bebas dapat digunakan untuk membuka posisi baru.

Tentunya, leverage ini memberikan peluang untuk Anda mendapatkan keuntungan lebih besar dengan modal yang kecil dan hal ini juga berlaku sama dengan kerugian. Dan margin call adalah pertanda bahwa kerugian yang Anda peroleh sudah menggerus nilai margin yang dibutuhkan oleh broker sebagai jaminan pinjaman.

Itulah latar belakang dari adanya kejadian ‘MARGIN CALL’ yang perlu diperhatikan khususnya oleh trader pemula. Dalam artikel ini akan membahas terjadi psikologi trading sehingga trader pemula dapat mempersiapkan diri menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan dalam trading dengan tetap tenang dan tidak emosional.

Baca juga: Begini Cara Menggunakan Leverage dengan Aman dalam Trading

Apa itu Margin Call?

Seperti namanya, margin call merupakan suatu panggilan dari broker kepada trader untuk melakukan deposit tambahan karena karena ‘margin pinjaman’ yang mereka butuhkan sudah melebihi ekuitas.

Perlu dipahami bahwa ekuitas bukan nilai dari saldo akun, namun nilai akumulasi dari aktivitas trading Anda, baik itu profit maupun rugi dalam posisi terbuka. Namun, jika Anda tidak memiliki posisi terbuka maka nilai ekuitas = nilai saldo akun.

image.png
Gambar 1. Hubungan margin call dan ekuitas.

Tujuan dari leverage untuk memberikan kesempatan kepada trader mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan modal kecil. Namun trader juga perlu memahami bahwa leverage bersifat dua sisi baik, baik dalam profit maupun kerugian.

Sehingga hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi trader pemula untuk menentukan nilai leverage yang digunakan, apakah 1:10, 1:100, atau 1:1000 karena tergantung pada tingkat risiko yang mau ditanggung oleh trader, baik rugi maupun untung.

image.png
Gambar 2. Fungsi Leverage

Pastikan Anda bisa menggunakan stop loss sebesar 1–3% dari modal saja per posisi untuk manajemen risiko sehingga potensi dari margin call bisa dihindarkan. Setelah Anda memahami bagaimana hubungan antara ekuitas, leverage, dan margin call, teruskan membaca untuk memahami bagaimana margin call bekerja. 

Baca juga: Dapat Uang Cash dari Demo Akun, Emang Bisa?

Level Up Provit

Margin Call dan Cara Kerjanya

Selain Dupoin menetapkan leverage 1:100, dengan deposit terkecil sebesar Rp. 500.000,- dengan menggunakan akun mikro dan lot terkecil untuk open posisi adalah 0.01 lot, Dupoin juga menetapkan level margin minimum untuk mengurangi risiko margin call.

Anda bisa menyebut margin tersimpan sebagai margin pemeliharaan, dimana hal ini menjadi persyaratan wajib saat Anda melakukan aktivitas trading. Time in the market memang hal yang mustahil, sehingga mengalami kerugian merupakan sesuatu yang mungkin dalam dunia trading.

Sejalan dengan slogan ‘High Risk High Return’, dengan adanya sistem leverage memberikan makna dan peluang bahwa risk dan return memiliki nilai yang seimbang. Lantas, bagaimana bisa mengantisipasi adanya margin call?

Setiap Anda melakukan transaksi trading ada dua jenis margin yang Anda dapatkan, yaitu:

  • Margin tersimpan (pemeliharaan): Ekuitas minimum yang diperlukan untuk menjaga posisi tetap terbuka.
  • Margin bebas: Ekuitas yang bisa Anda gunakan untuk membuka posisi.

Dimana batas minimum margin call setiap broker berbeda-beda tergantung kebijakan masing-masing, ada yang 100%, 40%, dan lainnya. Sebagai contoh untuk memudahkan Anda memahami margin call bisa diamati pada contoh transaksi di bawah ini:

  • Leverage broker = 1:1000
  • Modal awal (deposit) = $1000
  • Buy Pair = EUR/USD (100.000 basis unit)
  • Lot = 1 lot
  • Open posisi = 1.3500

Maka margin yang dibutuhkan adalah (1.3500 x 100.000)/1000 = $135, Jika ekuitas yang Anda miliki sebesar $2.000, maka saat Anda mengalami kerugian hingga $1865, dan tersisa margin $135, maka Anda akan mendapat margin call.

Namun jika broker menerapkan aturan margin call di posisi 40%, maka 40% dari $135 yaitu $54 sehingga saat Anda mengalami kerugian hingga $1946, baru akan terjadi margin call. Konsekuensi dari margin call adalah mengakibatkan close position atau Anda perlu untuk menyetorkan atau melakukan deposit tambahan.

Di bawah ini merupakan alur dari terjadinya margin call. Bisa Anda pahami bahwa overleverage adalah hal yang bisa Anda antisipasi dalam melakukan aktivitas trading. Gunakan leverage yang sesuai sehingga nilai ekuitas Anda bisa terjaga dan gunakan stop loss sebagai bagian dari manajemen risiko.

Baca juga: Kenali Swap Trading Forex, Cara Kerja, dan Strategi Profit 

image.png
Gambar 3. Cara Kerja margin call

Lantas, bagaimana menentukan leverage yang tepat sehingga tidak overleverage dan mengakibatkan margin call? Perlu dipahami bahwa semakin besar modal yang Anda miliki, sebaiknya gunakan leverage yang rendah sehingga risiko kerugian tidak mengganggu modal Anda.

Selain itu, gunakan stop loss dan manajemen risiko untuk mengantisipasi margin call. Fokus pada preservasi modal dibanding mengejar profit besar cepat saat modal Anda sudah besar. Di bawah ini merupakan tips memilih leverage yang tepat sesuai modal. 

image.png
Gambar 4. Rekomendasi leverage yang tepat sesuai modal

Dampak Margin Call pada Aktivitas Trading

Dengan risiko yang mungkin saja terjadi dari aktivitas trading, tentunya margin call dapat secara signifikan mempengaruhi portofolio trader dan kesehatan keuangan secara keseluruhan. Tidak hanya kehilangan uang, namun juga secara psikologi juga terdampak khususnya jika Anda mengalokasikan seluruh uang tanpa manajemen risiko.

Ini yang harus diperhatikan bahwa selain peluang untuk mendapatkan keuntungan, hal yang sama juga berlaku dalam kerugian. Apa saja dampak dari margin call? Dampak margin call dibedakan menjadi dua kategori, secara teknikal dan psikologi.

Secara Teknis

  1. Kerugian yang terealisasi (Real Loss)

Saat broker melakukan likuidasi posisi untuk melindungi dana pinjamannya, kerugian Anda menjadi nyata dan tidak bisa dipulihkan karena sudah close position. Potensi profit yang belum terealisasi juga ikut hilang karena posisi ditutup paksa. 

  1. Hilangnya kontrol dalam trading

Anda tidak bisa lagi mengatur posisi, menyesuaikan strategi, atau mengatur exit plan karena semua dikendalikan otomatis oleh sistem broker demi keamanan margin. Pilihan yang Anda miliki adalah segera menambah deposit jika tidak ingin dilikuidasi.

  1. Tidak bisa membuka posisi baru

Akun dalam kondisi margin call tidak memiliki cukup margin bebas (free margin) untuk membuka posisi baru. Ini menghentikan aktivitas trading Anda sampai akun trading menerima deposit dana tambahan.

  1. Biaya tambahan atau slippage

Dalam kondisi pasar volatil, posisi bisa dilikuidasi pada harga yang lebih buruk dari ekspektasi, menyebabkan kerugian lebih besar, sehingga spread bisa melebar dan menambah kerugian saat terjadi margin call.

Itulah hal-hal teknis yang terjadi saat Anda menghadapi margin call. Selain itu, kerugian psikologi yang bisa terjadi, seperti.

Baca juga: 10 Pair Forex Terbaik dan Stabil untuk Trader Pemula!

tergulasi bappebti & ojk

Secara Psikologis

  1. Stress dan panik

Margin call sering datang tiba-tiba saat pasar bergerak cepat. Trader pemula sering panik, membuat keputusan impulsif, seperti overtrading untuk membalas kerugian (revenge trading).

  1. Hilang percaya diri

Terkena margin call bisa membuat Anda merasa gagal, malu, atau frustasi. Beberapa trader mulai meragukan strategi mereka, padahal kesalahannya ada di manajemen risiko, bukan strateginya.

  1. Perasaan terburu-buru (Overreaction)

Banyak trader merasa harus segera balik modal, lalu malah meningkatkan lot dan risiko, yang justru membuat kerugian membesar. Penting untuk Anda tidak greedy dengan menginginkan profit sebesar-besarnya dalam waktu singkat. Ketahu kata cukup Anda dalam trading.

  1. Kecanduan

Jika tidak dikendalikan, margin call bisa mendorong trader bersikap seperti penjudi dimana Anda terus menyetor uang tanpa analisis, berharap “balik modal”.

Setiap trader apalagi pemula dapat mengalami margin call. Margin call berfungsi sebagai tanda bahaya yang menunjukkan bahwa strategi manajemen risiko trader gagal atau memerlukan perbaikan, sehingga menjadi hal yang bijak jika Anda mempersiapkan menajemen risiko baik dalam strategi maupun psikologi.

Strategi Mengelola Margin Call

Memiliki strategi proaktif sangat penting untuk meminimalkan dampak margin call, tidak hanya mencegah kehilangan uang namun juga menjaga kesehatan mental Anda. Tentunya, perlu dilakukan beberapa hal sehingga dalam trading strategi yang dilakukan merupakan strategi yan tepat tidak hanya dalam jangka pendek namun juga jangka panjang.

  1. Buat manajemen risiko sebelum trading

Hitung risiko yang bisa Anda tanggung, misalnya dengan menggunakan rumus:

image.png
Gambar 5. Menghitung risiko

Misalnya, Anda memiliki modal $500 dengan entry position di angka 1.1200, dan stop loss di posisi 1.1180, maka nilai pips Anda adalah 20 pips.

Nilai lot yang Anda tradingkan adalah 0.05 lot (nilai pip ± $0.50/pip), maka risiko yang bisa terjadi sebesar: 20 pips × $0.50 = $10 (2% dari modal).

Pahami bahwa atur kerugian Anda antara 1-2% per posisi dari modal Anda.

  1. Pilih leverage modal yang sesuai

Semakin besar modal yang Anda miliki, gunakan leverage yang kecil untuk mengantisipasi kerugian yang ditimbulkan. Namun jika modal Anda masih tergolong kecil, maka risiko yang ditimbulkan masih bisa ditanggung.

  1. Selalu gunakan stop loss

Stop loss adalah sabuk pengaman Anda dalam trading yang akan menolong saat mengalami kerugian. Stop loss  menjadi hal yang wajib, bahkan jika Anda “yakin” arah pasar benar sehingga dapat mengunci risiko sebelum harga bergerak terlalu jauh. Dan gunakan trailing stop untuk melindungi profit.

  1. Kalkulasi margin dan free margin sebelum entry

Hitung free margin yang masih tersedia saat Anda hendak melakukan entry sehingga bisa memberikan gambaran terkait kondisi margin yang bisa Anda gunakan selama trading terhadap leverage yang digunakan.

Baca juga: 13 Trader Terkaya di Dunia dan Strategi Rahasia Mereka!

image.png
Gambar 6. Menghitung margin dan free margin

  1. Kelola psikologi dan emosi

Ingat, bahwa trader sukses lebih fokus pada proses bukan hasil sesaat. Anda bisa gunakan journaling untuk mencatat alasan masuk posisi sehingga bisa memberikan alasan Anda berpikir dengan rasional.

Jangan trading dalam kondisi emosional (marah, euforia, balas dendam) termasuk jangan overtrading setelah rugi. Ambil waktu sejenak untuk memahami kondisi yang sedang terjadi, kembali temukan alasan rasional kenapa Anda kembali ke market.

  1. Gunakan kalkulator risiko

Kalkulator risiko bisa Anda gunakan untuk menentukan lot optimal, menghitung margin dan lai pip, sekaligus menghindari pembukaan posisi yang besar.

  1. Buat rencana trading harian atau mingguan

Tetapkan target harian (misal: max rugi $20/hari). Buat jadwal kapan harus berhenti trading (setelah MC, setelah 3 kali loss, dsb). Evaluasi mingguan: mana yang berhasil, mana yang perlu diperbaiki.

  1. Backtest dan forward test strategi

Anda bisa melakukan uji coba strategi di akun demo. Catat kondisi pasar seperti apa strategi yang efektif. Hindari trading saat volatilitas ekstrem jika strategi Anda tidak cocok di kondisi saat itu.

  1. Aktifkan peringatan margin dan harga

Gunakan fitur notifikasi di MT4/MT5 atau aplikasi trading lainnya. Atur price alert di level penting karena hal ini membantu Anda cepat bertindak sebelum margin call terjadi.

Itulah 9 strategi yang bisa Anda gunakan untuk mengantisipasi margin call. Tentu jika Anda trader pemula melakukan strategi diatas dibutuhkan waktu dan konsistensi. Namun, Anda bisa memulai dengan menggunakan akun mikro dan leverage yang rendah.

Dupoin menyediakan pilihan tepat untuk Anda yang ingin mengasah kemampuan dalam trading dengan akun mikro Dupoin. Cukup dengan 500 ribu, Anda bisa mengexplore pengalaman trading Anda terhadap forex, metal, futures, dan lainnya.

Tersedia edukasi dan rekomendasi posisi harian untuk Anda bisa menguji strategi teknikal bersama analis Dupoin yang berpengalaman. Catat semua aktivitas trading Anda untuk mengidentifikasi pola kesalahan dan keberhasilan.

Anda juga bisa memanfaatkan live trade dengan analis Dupoin dan berdiskusi secara live di Youtube Dupoin. Dengan mengelola tingkat margin secara proaktif dan memahami eksposur Anda, Anda dapat menghindari dampak destruktif dari margin call dan berdagang dengan lebih percaya diri.

Segera buka akun mikro lot dan asah strategi trading Anda di Dupoin.

CTA Banner_Welcome Reward

 

Need Help?
Click Here