English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Penyebab Utama Slippage dalam Forex Trading
Ocky SAtria · 46.4K Views

Penyebab Utama Slippage dalam Forex Trading

Slippage adalah salah satu istilah yang sering kali didengar dalam dunia trading forex. Meskipun terkesan sepele, fenomena ini bisa memberikan dampak besar pada hasil trading Anda. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai penyebab utama slippage dalam trading forex, serta cara-cara untuk meminimalkan dampaknya.

Apa Itu Slippage dalam Trading Forex?

Sebelum membahas penyebabnya, mari kita pahami terlebih dahulu apa itu slippage. Slippage terjadi ketika harga eksekusi order Anda berbeda dari harga yang Anda lihat saat membuka posisi. Misalnya, jika Anda ingin membeli EUR/USD di harga 1.1500, namun order Anda dieksekusi pada harga 1.1503 atau 1.1495, maka selisih harga tersebut disebut slippage. Hal ini bisa terjadi pada saat eksekusi order, baik itu saat melakukan pembelian (buy) maupun penjualan (sell).

Slippage sering terjadi dalam kondisi pasar yang cepat berubah atau saat volatilitas tinggi. Anda mungkin merasa khawatir tentang hal ini, tetapi sebenarnya slippage adalah bagian dari risiko yang harus dipahami dan dikelola dengan baik dalam trading forex.

Baca juga: Mengenal Slippage  dalam Trading

1. Volatilitas Pasar yang Tinggi

Salah satu penyebab utama slippage dalam trading forex adalah volatilitas pasar yang tinggi. Volatilitas mengacu pada seberapa besar harga suatu pasangan mata uang bergerak dalam waktu tertentu. Ketika pasar sedang sangat volatil, harga bisa bergerak dengan cepat, dan dalam kondisi seperti ini, eksekusi order bisa mengalami penundaan atau perubahan harga yang tidak sesuai dengan harapan.

Slippage lebih sering terjadi pada saat pengumuman data ekonomi penting, seperti laporan non-farm payrolls (NFP) di AS, keputusan suku bunga dari bank sentral, atau kejadian besar lainnya yang mempengaruhi sentimen pasar. Pada saat-saat tersebut, pergerakan harga bisa sangat tajam dan cepat, sehingga menyebabkan kesenjangan antara harga yang Anda lihat saat membuka order dan harga eksekusi sebenarnya.

Sebagai contoh, katakanlah Anda menempatkan order beli pada pasangan mata uang EUR/USD ketika harga berada di level 1.1500, namun setelah data NFP diumumkan, harga EUR/USD melonjak tajam menjadi 1.1520. Dalam situasi ini, order Anda mungkin akan tereksekusi pada harga 1.1520, yang berarti Anda mengalami slippage sebesar 20 pips.

2. Keterbatasan Likuiditas Pasar

Slippage juga sering kali terjadi karena keterbatasan likuiditas pasar. Likuiditas mengacu pada sejauh mana pasangan mata uang dapat diperdagangkan tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan. Pasar forex memiliki likuiditas yang sangat tinggi, namun dalam kondisi tertentu, seperti saat sesi trading yang sepi atau pasar yang sedang mengalami ketidakpastian, likuiditas bisa menurun.

Pada saat likuiditas rendah, order yang Anda pasang mungkin tidak dapat dipenuhi pada harga yang Anda inginkan. Hal ini terutama berlaku pada pasangan mata uang yang kurang likuid atau saat pasar sedang sepi, seperti di luar jam perdagangan utama atau saat sesi Asia. Order Anda mungkin dieksekusi pada harga yang lebih buruk karena kurangnya penyedia likuiditas yang siap untuk memenuhi order tersebut.

Misalnya, jika Anda membuka order di EUR/GBP saat sesi London, namun di luar jam perdagangan utama, likuiditas menjadi rendah, harga bisa bergerak secara signifikan meskipun volume trading tidak terlalu besar. Ini adalah kondisi yang dapat menyebabkan slippage, karena harga yang diinginkan oleh Anda tidak dapat ditemukan pada saat order tersebut ditempatkan.

3. Pergerakan Harga yang Cepat dan Tak Terduga

Pasar forex sangat dinamis dan harga bisa bergerak sangat cepat. Terkadang, harga dapat berubah dalam hitungan detik, terlebih lagi ketika ada faktor eksternal yang mempengaruhi sentimen pasar. Ketika harga bergerak dengan sangat cepat, seringkali terjadi kesenjangan antara harga yang Anda lihat di platform trading dan harga yang tersedia pada saat order dieksekusi. Inilah yang disebut dengan slippage.

Sebagai contoh, ketika ada berita besar atau kejadian yang mengguncang pasar, seperti krisis politik atau pengumuman ekonomi yang sangat signifikan, harga pasangan mata uang bisa bergerak dalam rentang yang sangat besar dalam waktu singkat. Jika Anda menempatkan order di harga tertentu, namun harga sudah bergerak jauh sebelum order Anda dapat dieksekusi, maka Anda akan mengalami slippage.

Untuk menghindari situasi ini, Anda perlu memantau kondisi pasar dengan baik dan memperhatikan faktor-faktor yang bisa mempengaruhi pergerakan harga secara tiba-tiba. Melakukan analisis fundamental dan teknikal secara menyeluruh dapat membantu Anda memprediksi kemungkinan pergerakan harga yang tajam.

4. Jenis Order yang Digunakan

Jenis order yang Anda gunakan juga dapat mempengaruhi seberapa besar kemungkinan terjadinya slippage. Misalnya, order jenis market order berisiko lebih tinggi mengalami slippage dibandingkan dengan limit order. Market order adalah instruksi untuk membeli atau menjual pada harga terbaik yang tersedia pada saat itu. Karena eksekusinya sangat cepat, order ini rentan terhadap slippage, terutama di pasar yang bergerak cepat.

Sebaliknya, limit order memungkinkan Anda untuk menentukan harga yang lebih spesifik untuk membeli atau menjual. Meskipun limit order tidak selalu dieksekusi (karena pasar harus mencapai harga yang Anda tentukan), risiko slippage cenderung lebih rendah karena Anda mengontrol harga yang ingin Anda capai.

Jika Anda ingin menghindari slippage sebanyak mungkin, menggunakan limit order bisa menjadi pilihan yang lebih baik, meskipun terkadang Anda harus bersabar menunggu pasar mencapai harga yang Anda inginkan.

5. Kualitas Eksekusi dari Broker Forex

Kualitas eksekusi order dari broker forex Anda juga dapat berperan besar dalam mengurangi atau meningkatkan slippage. Broker dengan sistem eksekusi yang lebih cepat dan infrastruktur yang lebih baik cenderung memberikan eksekusi order yang lebih akurat dan minim slippage. Sebaliknya, broker dengan kualitas eksekusi yang kurang baik atau platform trading yang tidak stabil dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya slippage.

Penting bagi Anda untuk memilih broker forex yang memiliki reputasi baik dalam hal eksekusi order. Banyak broker menyediakan akun dengan eksekusi instan atau eksekusi pasar yang cepat, yang dapat membantu Anda mengurangi risiko slippage.

6. Kondisi Pasar yang Tidak Terduga

Terkadang, meskipun Anda sudah memantau pasar dengan seksama, slippage tetap bisa terjadi karena faktor-faktor yang tidak dapat diprediksi. Misalnya, krisis keuangan global atau peristiwa tak terduga lainnya dapat menyebabkan pasar bergerak dengan sangat cepat dan mengarah pada slippage yang lebih besar.

Pada kondisi seperti ini, penting bagi Anda untuk memiliki rencana pengelolaan risiko yang matang, termasuk penggunaan stop loss dan take profit untuk melindungi posisi Anda. Meskipun slippage bisa terjadi, dengan pengelolaan risiko yang baik, Anda dapat mengurangi dampaknya dan tetap melindungi modal Anda.

Slippage adalah bagian yang tidak bisa dihindari dalam dunia trading forex, terutama pada kondisi pasar yang volatile dan cepat berubah. Namun, dengan pemahaman yang baik tentang penyebab utama slippage, Anda dapat mengelola risiko ini dengan lebih baik. Fokus pada pemilihan broker dengan kualitas eksekusi yang baik, penggunaan order jenis yang tepat, dan pengelolaan risiko yang disiplin dapat membantu Anda meminimalkan dampak slippage.

Penting untuk selalu memperbarui pengetahuan Anda tentang kondisi pasar dan memanfaatkan alat analisis yang tepat untuk menghindari situasi yang dapat meningkatkan kemungkinan slippage. Dengan begitu, Anda bisa melakukan trading dengan lebih percaya diri dan meminimalkan potensi kerugian akibat slippage.

 

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here