

Market Analysis
BMTR, GJTL, DIDL, ABMM: Cara Menghitung Harga Wajar Saham Lo Kheng Hong
Bagi investor Indonesia, nama Lo Kheng Hong sudah tidak asing lagi. Ia sering disebut sebagai “Warren Buffett Indonesia” karena gaya investasinya yang fokus pada value investing mencari saham-saham murah (undervalued) dengan prospek cerah.
Apa itu Harga Wajar Saham?
Harga wajar saham (fair value) adalah estimasi nilai intrinsik sebuah perusahaan yang mencerminkan seluruh potensi arus kas, risiko, dan prospek pertumbuhannya di masa depan. Harga pasar saat ini bisa saja berbeda lebih tinggi atau lebih rendah karena sentimen investor, likuiditas, atau faktor eksternal lain.
Cara Menghitung Harga Wajar Saham Lo Kheng Hong
Lo Kheng Hong percaya bahwa harga saham bisa naik dan turun karena sentimen pasar, tetapi pada akhirnya akan mencerminkan nilai intrinsik perusahaan. Untuk itu, investor harus bisa menghitung nilai wajar berdasarkan kinerja keuangan, bukan hanya tren harga.
Ada beberapa indikator fundamental yang sering digunakan:
1. Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah dasar utama dalam menilai sebuah perusahaan. Tiga komponen penting:
a. Balance Sheet
Menunjukkan posisi aset, liabilitas, dan ekuitas. Dari neraca, investor bisa melihat seberapa sehat struktur permodalan perusahaan, termasuk rasio utang terhadap ekuitas (DER).
b. Income Statement
Menunjukkan pendapatan, laba kotor, hingga laba bersih. Investor dapat menilai apakah perusahaan konsisten menghasilkan keuntungan.
c. Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas)
Menunjukkan arus kas masuk dan keluar, baik dari operasional, investasi, maupun pendanaan. Perusahaan dengan arus kas operasional positif cenderung lebih sehat secara finansial.
2. Price to Book Value (PBV)
Rasio ini membandingkan harga pasar saham dengan nilai buku per saham.
PBV = Nilai Buku per Saham / Harga Saham
-
PBV < 1: saham undervalued (lebih murah dari aset bersihnya).
-
PBV > 1: saham dihargai lebih tinggi dari nilai bukunya.
Lo Kheng Hong sering mencari saham dengan PBV rendah, khususnya di bawah 1.
3. Price to Earning Ratio (PER)
Rasio ini menunjukkan berapa kali harga saham dibandingkan laba per sahamnya.
PER = Harga Saham / EPS
-
PER rendah = saham relatif murah.
-
PER tinggi = saham mungkin sudah mahal atau pasar optimis pada pertumbuhan.
4. Earning Per Share (EPS)
Menggambarkan laba bersih per lembar saham.
EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham Beredar
Semakin tinggi EPS, semakin besar keuntungan yang dihasilkan perusahaan untuk setiap sahamnya.
5. Return on Equity (ROE)
Menunjukkan seberapa efisien perusahaan menghasilkan laba dari modal pemegang saham.
ROE = Laba Bersih / Ekuitas
Lo Kheng Hong menyukai perusahaan dengan ROE tinggi karena mencerminkan efisiensi dalam memanfaatkan modal.
Harga Wajar Saham BMTR
BMTR (Global Mediacom Tbk) adalah perusahaan induk media yang menaungi MNC Group.
Kita bisa menghitung beberapa pendekatan:
1. Berdasarkan PER & EPS
Harga Wajar (PER-based) = EPS × PER_patokan
Misalnya kita menetapkan PER patokan “wajar” untuk sektor media adalah 10× (asumsi, karena saat ini BMTR berada di 7×).
Maka:
Harga Wajar = 32,37 × 10 = Rp323,7
Di sini, walaupun pasar mengapresiasi lebih rendah (7×), jika industri atau prospek membaik, harga ini bisa dijadikan target jangka menengah.
2. Berdasarkan PBV & Nilai Buku
Harga Wajar (PBV-based) = BVPS × PBV_patokan
Asumsikan PBV patokan “wajar” adalah 0,5× (karena sektor media sering dikaitkan nilai aset konten, lisensi, dll).
Maka:
Harga Wajar = 1.018,67 × 0,5 ≈ Rp509,3
3. Kombinasi & Penyesuaian
Untuk pendekatan konservatif, kita bisa ambil angka rata-rata atau memberikan bobot lebih ke salah satu indikator tergantung kekuatan fundamental:
-
Dari PER-based: Rp 323,7
-
Dari PBV-based: Rp 509,3
Ambil rata-rata sederhana:
Harga Wajar Rata-Rata = 323,7 + 509,3 / 2 = Rp416,5
Namun, karena ROE dan margin BMTR relatif rendah (ROE ~1–2%), investor konservatif bisa menurunkan angka. Maka harga wajar konservatif bisa di kisaran Rp 300–400.
-
Fundamental: BMTR dikenal memiliki PBV rendah, sering kali di bawah 1, yang menandakan saham ini undervalued.
-
Pendekatan Lo Kheng Hong: Jika PBV 0,5 dan nilai buku Rp1.000 per saham, maka harga wajarnya bisa mendekati Rp1.000 (2x lipat harga pasar).
-
Catatan Investor: Lo Kheng Hong dikenal pernah mengoleksi saham media dengan valuasi murah. Faktor prospek industri digital dan konten bisa meningkatkan valuasi BMTR ke depan.
Harga Wajar Saham GJTL
GJTL (Gajah Tunggal Tbk) adalah salah satu produsen ban terbesar di Indonesia.
Untuk GJTL, kita gunakan data kuartal 2 2025 sebagai acuan:
Data & Rasio GJTL
-
Laba bersih kuartal 2 2025 = Rp 450,5 miliar I
-
Laba per saham (EPS) kuartal tersebut ≈ Rp 128,72 (asumsi jumlah saham tetap)
-
Data neraca tersedia di laporan tahunan GJTL (pdf) untuk aset dan liabilitas, tetapi data nilai buku per saham tidak langsung tampak dalam ringkasan cepat.
-
Data semester 1 2025: total ekuitas GJTL sekitar Rp 9,74 triliun
Jika jumlah saham GJTL, misalnya 3,5 miliar (asumsi), maka:
-
EPS tahunan proforma bisa diestimasi: jika Q2 saja 128,72, maka setahun bisa 4× ~ Rp 514,9 (ini estimasi kasar)
-
Misal ROE GJTL (asumsi) = laba / ekuitas :
ROE_proyeksi = 450,5 / 9.740=4,63% (untuk semester saja; asumsikan sebanding)
Asumsikan PATOKAN:
-
PER wajar untuk sektor manufaktur karet = 8×
-
PBV wajar = 1×
Maka:
-
Harga wajar berdasarkan PER: 514,9 × 8 = Rp4.119 (ini kalau EPS tahunan)
Harga wajar berdasarkan PBV: Jika nilai buku per saham (ekuitas / saham) misalnya Rp 2.780 → maka wajar = 2.780 × 1 = Rp 2.780
Karena data asumsi tinggi, harga wajar konservatif GJTL bisa di kisaran Rp 2.000 – 4.000 tergantung validitas asumsi saham & ekuitas.
-
Fundamental: Kinerja GJTL cukup fluktuatif karena biaya bahan baku (karet) dan kurs dolar sangat berpengaruh. PBV sering rendah, menandakan peluang value investing.
-
Contoh Perhitungan: Jika EPS Rp200 dan saham diperdagangkan di Rp1.000, maka PER = 5x, cukup murah dibanding rata-rata industri.
-
Catatan Investor: Bagi Lo Kheng Hong, perusahaan manufaktur dengan pangsa pasar kuat bisa menjadi pilihan, apalagi bila valuasi masih rendah.
Harga Wajar Saham DIDL
DIDL (Delta Djakarta Tbk) adalah perusahaan minuman bir yang produknya sudah dikenal luas.
Dari laporan keuangan konsolidasian 2024 DIDL:
-
Laba bersih 2024 = Rp 174,8 miliar
-
Jumlah saham beredar = 10,4 miliar lembar
-
EPS = 16,80 per saham
-
Nilai buku per saham (BVPS) = 650,88
-
PER tercatat = 7,50×
-
PBV tercatat = 0,19×
-
ROE = 2,59 %
Harga pasar terbaru (acuan) = Rp 126 per saham
Perhitungan Harga Wajar DIDL
Kita bisa melakukan beberapa pendekatan valuasi: berdasarkan PER, berdasarkan PBV, dan gabungan (rata-rata atau bobot).
1. Berdasarkan PER & EPS
-
EPS = 16,80
-
PER patokan “wajar” bisa kita asumsikan antara 8× hingga 12× untuk perusahaan konsumen/minuman, tergantung prospek.
Contoh: jika kita menetapkan PER patokan = 10×, maka:
Harga Wajar = 16,80 × 10 = Rp 168,0
Jika PER patokan = 12×:
Harga Wajar = 16,80 × 12 = Rp 201,6
2. Berdasarkan PBV & Nilai Buku
-
BVPS = 650,88
-
PBV patokan wajar kita bisa asumsi, misalnya 0,5× hingga 1× untuk perusahaan minuman stabil.
Contoh: jika PBV patokan = 0,5×:
Harga Wajar = 650,88 × 0,5 = Rp 325,44
Jika PBV patokan = 1×:
Harga Wajar = 650,88 × 1 = Rp 650,88
3. Gabungan / Rata-rata atau Bobot
Karena PER dan PBV memberikan estimasi yang sangat berbeda satu sama lain, cara konservatif adalah mengambil rata-rata atau memberi bobot lebih ke indikator yang dianggap lebih relevan berdasarkan kondisi industri dan kekuatan perusahaan.
Misalnya:
-
PER-based (dengan asumsi PER = 10×) = 168
-
PBV-based (dengan asumsi PBV = 0,5×) = 325,44
Rata-rata sederhana = (168 + 325,44)/2 ≈ Rp 246,7
Tapi, mengingat ROE hanya 2,59 %, margin keuntungan rendah, dan valuasi pasar saat ini sangat diskon (harga pasar Rp 126), investor konservatif mungkin memberi diskon tambahan. Maka, harga wajar “realistis” bisa berada di kisaran Rp 160–280 tergantung asumsi dan prospek ke depan.
-
Fundamental: DIDL terkenal dengan kinerja laba konsisten dan dividen besar. PER mungkin relatif tinggi karena investor menghargai stabilitas perusahaan.
-
Pendekatan Lo Kheng Hong: Saham seperti DIDL menarik jika dilihat dari dividen yield. Meski PBV > 1, harga wajar bisa tetap lebih tinggi dari harga pasar jika dividen terus stabil.
-
Contoh: Jika ROE 20% dan konsisten, investor jangka panjang tetap tertarik meski valuasi tidak terlalu murah.
Harga Wajar Saham ABMM
ABMM (ABM Investama Tbk) adalah perusahaan energi dan infrastruktur dengan fokus pada tambang batubara dan jasa terkait.
Data dari laporan tahunan ABMM 2024:
-
Laporan keuangan konsolidasian ABMM tersedia dalam dokumen publik
-
Namun, data ringkasan publik (seperti laba bersih, jumlah saham) tidak langsung mudah diakses dari ringkasan cepat yang saya temukan.
Kita bisa buat estimasi kasar:
Misalnya:
-
ABMM mencatat laba bersih (asumsi dari laporan) = XXX
-
Jumlah saham beredar = YYY
-
Ekuitas total = ZZZ
Ambil asumsi PER wajar = 5–8× (untuk sektor energi/infrastruktur)
Ambil PBV wajar = 1×
Harga wajar PER-based = EPS × PER
Harga wajar PBV-based = (Ekuitas / Saham) × PBV
Karena data lengkap tidak tersedia dalam ringkasan publik singkat, saya tidak bisa memberikan angka konkret yang valid, ini memerlukan akses ke laporan keuangan detail atau database keuangan profesional.
- Fundamental: ABMM mencatatkan kinerja cemerlang di tengah harga batubara yang tinggi. PBV dan PER sempat rendah meski laba besar, sehingga banyak dianggap undervalued.
- Contoh Perhitungan: Jika laba bersih Rp3 triliun, jumlah saham 1,5 miliar, maka EPS = Rp2.000. Jika harga saham Rp6.000, PER = 3x, sangat murah.
- Catatan Investor: Lo Kheng Hong cenderung melirik saham tambang dengan valuasi murah, apalagi ketika pasar sedang pesimis padahal fundamental solid.
Tips Praktis bagi Investor Pemula
-
Mulai dari Metode Sederhana: Gunakan PER/PBV untuk screening awal.
-
Pelajari Laporan Keuangan: Pahami komponen arus kas, rugi laba, dan neraca.
-
Perbaharui Asumsi Secara Berkala: Kondisi ekonomi dan suku bunga berubah—sesuaikan discount rate & growth rate.
-
Kombinasikan Metode: Misal, gunakan DCF untuk 2–3 prospek terbaik setelah screening PER/PBV.
-
Gunakan Spreadsheet: Excel/Google Sheets mempermudah perhitungan NPV, PV, dan skenario sensitivitas.
-
Perhatikan Margin of Safety: Sisihkan buffer minimal 10–15% di bawah harga wajar untuk antisipasi kesalahan asumsi.
Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!