English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Tren Investasi: Saatnya Lirik Perak, Bukan Hanya Emas dan Bitcoin
Kompas · 8.5K Views

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas yang terus menanjak dalam beberapa waktu terakhir mendorong para pencari peluang investasi untuk melirik alternatif lain. Salah satu logam mulia yang diperkirakan bakal naik daun dalam waktu dekat adalah perak.

Sebagai informasi, harga perak dunia telah naik sekitar 7,80 persen dari awal tahun 2025 hingga saat ini, 8 Mei 2025.

Selain itu, Databox melaporkan, secara spesifik, harga perak telah naik sebesar 2,25 USD/t. oz atau naik 9,35 persen dari awal tahun 2025.

Menurut Ahli dan Konsultan Bazi, Yorita Laksmi, ada dua alasan utama mengapa perak patut dipertimbangkan sebagai instrumen investasi masa kini.

"Selain karena harga emas yang sudah tinggi, perak juga membawa manfaat bagi kesehatan," ujar Yorita, dalam sebuah kesempatan dengan media.

 

Ahli dan Konsultan Bazi, Yorita Laksmi.DOK. PRIBADI Ahli dan Konsultan Bazi, Yorita Laksmi.
Ia menjelaskan bahwa perak telah digunakan sejak 2.000 tahun lalu sebagai antibakteri alami, termasuk oleh Hippocrates, bapak kedokteran modern.

Produk seperti colloidal silver bahkan diyakini mampu membantu menjaga daya tahan tubuh serta mempercepat penyembuhan.

Yorita juga menyoroti potensi lonjakan nilai aset digital seperti bitcoin. Dalam tiga bulan ke depan, menurutnya, akan ada tren atau penemuan baru yang bisa menjadi acuan sistem ekonomi masa depan.

“Bisa jadi, alat pertukaran ekonomi akan menggunakan bitcoin dan diterima secara lebih luas,” katanya.

Baca juga: Menemukan Jalan Sukses Lewat BaZi, Apa Itu?

Namun, Yorita mengingatkan bahwa dinamika global saat ini penuh tekanan. Ia memprediksi adanya energi “blood knife”, “flying blade”, dan “7 killing” yang menggambarkan situasi penuh gejolak seperti bencana alam, kebakaran, hingga perang.

Energi ini disebutnya juga berdampak ke Indonesia.

“Dengan kondisi seperti ini, perdagangan akan penuh tekanan. Harga logam mulia, bitcoin, dan saham akan naik turun dengan cepat, tapi cenderung mengalami kenaikan,” kata Yorita.

Tak hanya harga aset, gejolak sosial juga diprediksi akan meningkat dalam bentuk demonstrasi masyarakat.

Karena itu, menurut Yorita, penting bagi investor untuk lebih jeli dan siap dengan strategi diversifikasi, termasuk mempertimbangkan logam mulia seperti perak.

Nasihat Robert Kiyosaki soal Emas, Perak, dan Bitcoin

Sebelumnya, BullionVault meramalkan rekor rata-rata tahunan baru untuk perak pada 36,50 dollar AS, yang merupakan kenaikan 16,0 persen dari titik tertinggi dua belas tahun pada tahun 2024. Kemudian, APMEX memperkirakan harga perak bisa mencapai 50 dollar AS per ons sebelum 2030.

Senada dengan prediksi tersebut, pakar keuangan global Robert Kiyosaki juga menyarankan masyarakat untuk mulai mengamankan masa depan finansial mereka dengan investasi pada "aset riil" seperti emas, perak, dan Bitcoin.

"Kehancuran yang saya peringatkan dalam Ramalan Rich Dad’s sedang terjadi sekarang. Jutaan orang mungkin terjerumus ke dalam kemiskinan. Namun mereka yang bertindak bisa menjadi sangat kaya," tulis Kiyosaki di akun X miliknya, theRealKiyosaki, dikutip dari Kontan.

 
Need Help?
Click Here