English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Kupas Strategi DIBS, Teknik Trading Harian dengan Inside Bar
Ocky Satria · 51.9K Views

Kupas Strategi DIBS, Teknik Trading Harian dengan Inside Bar

Dalam dunia trading forex, memiliki strategi yang solid dan konsisten adalah salah satu kunci keberhasilan. Bukan rahasia lagi bahwa banyak trader pemula merasa kewalahan dengan banyaknya indikator, metode analisis, serta teknik yang ditawarkan. Namun, siapa sangka bahwa ada sebuah strategi sederhana bernama DIBS (Daily Inside Bar Setup) yang telah digunakan oleh para trader profesional, bahkan oleh mantan trader Goldman Sachs, Peter S. Kraus.

Strategi ini mengandalkan formasi candlestick yang dikenal sebagai inside bar, yaitu pola yang menandakan adanya fase konsolidasi atau ketidakpastian harga, dan sering kali menjadi sinyal awal akan terjadinya breakout atau pembalikan arah. Kalau Anda penasaran bagaimana cara kerja strategi ini dan kenapa cukup banyak trader yang mengandalkannya, mari kita bahas lebih dalam di artikel ini.

Apa Itu Inside Bar dan Mengapa Penting?

Sebelum membahas strateginya, kita perlu memahami apa itu inside bar. Secara sederhana, pola ini terjadi ketika sebuah candlestick terbentuk di dalam range candlestick sebelumnya. Artinya, harga tertinggi dan terendah candle yang terbaru berada di dalam kisaran candle sebelumnya. Dalam bahasa visual, candle terbaru tampak "tertelan" oleh candle sebelumnya.

Inside bar mengindikasikan fase konsolidasi pasar, yaitu kondisi di mana para pelaku pasar sedang menunggu kejelasan arah. Biasanya, setelah periode seperti ini, harga akan "meledak" ke salah satu arah — naik atau turun — tergantung sentimen yang dominan. Pola ini jadi menarik untuk trader karena memberi kesempatan masuk pasar saat harga siap bergerak signifikan.

Siapa Pencipta Strategi DIBS?

DIBS adalah singkatan dari Daily Inside Bar Setup, yang dikembangkan oleh Peter S. Kraus, seorang mantan trader profesional Goldman Sachs dengan pengalaman lebih dari dua dekade. Strategi ini pada dasarnya memanfaatkan pola inside bar yang muncul pada awal hari perdagangan (khususnya di sesi London), lalu dikombinasikan dengan pembacaan arah tren menggunakan indikator sederhana seperti moving average.

Peter menyadari bahwa saat sesi London dimulai (sekitar pukul 6:00 GMT), banyak pemain besar masuk pasar, menciptakan volume dan volatilitas yang tinggi. Di sinilah inside bar menjadi alat yang sangat berguna untuk mengidentifikasi potensi pergerakan besar yang mengikuti tren yang sedang terbentuk.

 

Cara Kerja Strategi DIBS

Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam menerapkan strategi DIBS dalam trading Anda:

1. Awali dengan Menentukan Jam Buka Pasar

Strategi DIBS sangat bergantung pada pembukaan pasar London, yakni sekitar pukul 06:00 GMT. Anda bisa mencatat harga pembukaan pada waktu tersebut dan mengamati pergerakan harga setelahnya.

2. Gunakan Timeframe H1 (1 Jam)

Walau strategi ini fleksibel dan bisa digunakan pada berbagai timeframe seperti M15, H4, bahkan daily, namun Peter Kraus menyarankan penggunaannya di timeframe H1. Mengapa? Karena H1 cukup sensitif untuk menangkap sinyal harian, namun tidak terlalu "berisik" seperti M5 atau M15.

3. Identifikasi Inside Bar

Setelah Anda berada di timeframe H1, mulailah mencari pola inside bar. Perhatikan apakah candlestick terbaru berada sepenuhnya dalam range candlestick sebelumnya. Bila iya, maka inilah calon sinyal trading Anda.

4. Tambahkan Indikator Moving Average

Untuk membantu membaca arah tren, tambahkan indikator Simple Moving Average (SMA) ke grafik Anda, bisa menggunakan periode 20 atau 50. SMA ini akan memberi gambaran umum tentang arah tren pasar:

  • Jika harga berada di atas SMA, maka tren sedang naik (bullish).

  • Jika harga di bawah SMA, maka tren sedang turun (bearish).

5. Eksekusi Posisi Berdasarkan Breakout

Strategi DIBS: Teknik Trading Harian

Begitu Anda mengidentifikasi inside bar dan arah tren melalui SMA, Anda bisa merencanakan entri:

  • Jika tren naik dan terjadi breakout ke atas dari pola inside bar, Anda bisa buy.

  • Jika tren turun dan terjadi breakout ke bawah, maka Anda bisa sell.

6. Atur Stop Loss dan Take Profit

Strategi DIBS: Teknik Trading Harian

Manajemen risiko sangat penting. Aturlah stop-loss dengan cermat:

  • Untuk posisi buy, tempatkan stop-loss sedikit di bawah candle inside bar.

  • Untuk posisi sell, tempatkan stop-loss sedikit di atas candle inside bar.

Sementara untuk take profit, pastikan rasio risk/reward Anda minimal 1:1, namun idealnya 1:2 atau lebih untuk hasil jangka panjang yang sehat.

Kelebihan Strategi DIBS

Kenapa strategi ini layak Anda coba? Berikut beberapa kelebihannya:

✅ Sederhana dan Tidak Butuh Banyak Indikator

Dengan hanya menggunakan pola candlestick dan moving average, strategi ini sangat sederhana namun tetap efektif.

✅ Cocok untuk Gaya Trading Harian

Bagi Anda yang suka melakukan trading harian dan tidak mau "menahan posisi semalam", strategi ini sangat cocok karena berbasis analisis intraday.

✅ Menangkap Momentum Besar

Karena strategi ini berfokus pada breakout awal sesi London, peluang menangkap pergerakan besar cukup tinggi — apalagi saat sentimen pasar sedang kuat.

✅ Bisa Dipakai di Banyak Timeframe

Walau disarankan menggunakan timeframe H1, Anda tetap bisa mengadaptasi strategi ini ke timeframe lain seperti M15, H4, bahkan Daily. Tentunya, semakin tinggi timeframe, semakin jarang sinyal muncul, namun bisa jadi lebih kuat.

 

Kekurangan dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Tentu saja, tidak ada strategi yang sempurna. Berikut beberapa catatan penting sebelum Anda memutuskan memakai DIBS:

⚠️ Tidak 100% Akurat

Seperti strategi lain, DIBS tidak menjamin kemenangan di setiap transaksi. Breakout palsu atau berita fundamental bisa menggagalkan sinyal teknikal.

⚠️ Rentan di Pasar Sideways

Saat market bergerak dalam range sempit, strategi ini bisa menghasilkan sinyal palsu. Oleh karena itu, penting untuk hanya menggunakannya saat ada tren yang jelas.

⚠️ Perlu Latihan dan Pengujian

Sebelum menggunakan di akun real, sangat disarankan untuk uji strategi ini di akun demo terlebih dahulu. Selain untuk memahami cara kerjanya, Anda juga bisa mengetahui pasangan mata uang dan timeframe mana yang paling sesuai dengan gaya Anda.

Tips Tambahan Untuk Sukses dengan Strategi DIBS

  1. Gunakan pasangan mata uang yang aktif di sesi London, seperti EUR/USD, GBP/USD, atau GBP/JPY.

  2. Perhatikan rilis berita ekonomi besar yang bisa mempengaruhi pergerakan harga dan menciptakan false breakout.

  3. Kombinasikan dengan price action lain seperti support-resistance atau pola candlestick lanjutan untuk meningkatkan akurasi.

  4. Jangan overtrading, cukup ambil sinyal berkualitas tinggi. Lebih sedikit tapi akurat lebih baik daripada sering masuk tapi tidak terarah.

Strategi DIBS mungkin terlihat sederhana, tapi jangan remehkan kekuatannya. Dengan pemahaman yang tepat dan manajemen risiko yang baik, strategi ini bisa menjadi andalan Anda dalam trading harian. Apalagi jika Anda termasuk trader yang lebih nyaman membaca pergerakan harga ketimbang mengandalkan banyak indikator.

Ingat, tidak ada strategi yang bisa menjamin profit terus-menerus. Kuncinya adalah disiplin, latihan konsisten, dan kesabaran untuk mengikuti rencana trading Anda. Jika Anda tertarik, cobalah strategi ini di akun demo terlebih dahulu. Siapa tahu, strategi sederhana ini justru bisa menjadi pembuka jalan menuju keberhasilan trading Anda.

 

 

Mulailah trading sekarang di Dupoin #One-Stop Trading Platform! Download aplikasinya untuk mendapatkan update terbaru seputar dunia trading dan investasi. Dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here