

Market Analysis

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas AS yang berakhir Jumat dinihari (14/3/2025) turun cukup besar di tengah prospek kelebihan pasokan di pasar, dan kekhawatiran tentang prospek permintaan.
Badan Energi Internasional (IEA) telah memperingatkan surplus pasokan yang lebih besar dari perkiraan jika OPEC+ meningkatkan produksi setelah April.
Badan tersebut mengatakan pasokan minyak global dapat melebihi permintaan sekitar 600.000 barel per hari tahun ini. Pasar juga mempertimbangkan ketatnya pasokan bahan bakar AS terhadap risiko ekonomi global.
Data dari Badan Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan persediaan minyak mentah di AS meningkat 1,4 juta barel minggu lalu, dibawah perkiraan kenaikan 2,1 juta barel.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Maret turun 1,77% pada menjadi $66,55 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent turun 1,5% menjadi $69,89 per barel.
Secara teknikal, untuk pergerakan harga minyak berikutnya diperkirakan rebound, minyak WTI akan bergerak bertemu kisaran support di $64.35 – $61.80 dan kisaran resisten di $69.10 – $74.10.