

Market Analysis
Kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, kembali menjadi sorotan pasar global setelah dimulainya tarif terbaru pada awal Februari 2025. Kebijakan ini diprediksi akan mengubah dinamika perdagangan internasional dan mempengaruhi harga berbagai aset keuangan, termasuk mata uang, komoditas, dan saham. Pasar global kini bersiap menghadapi gelombang dampak dari kebijakan yang kontroversial ini.
Pasar Forex: Dolar AS Menguat
Dolar AS langsung merespons kebijakan tarif Trump dengan lonjakan signifikan, yang tercermin dalam penguatan nilai tukarnya terhadap mata uang utama dunia. Seperti yang dilaporkan oleh Investing (3/2), setelah penerapan tarif baru, dolar AS menguat tajam terhadap sejumlah mata uang utama, seperti euro dan yen Jepang. Ini karena para pelaku pasar melihat dolar sebagai aset yang lebih aman, mengingat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan proteksionisme Trump.
Pasar forex yang sebelumnya sudah diliputi ketegangan akibat ketidakpastian ekonomi global kini semakin terombang-ambing. Para analis memperkirakan bahwa kebijakan tarif ini akan membuat volatilitas pasar meningkat, mengingat keputusan tersebut berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan ketegangan antara AS dan mitra dagang utamanya.
Emas: Diprediksi Harga Menurun
Di sisi lain, harga emas, yang sering kali dipandang sebagai aset aman (safe haven) di tengah ketidakpastian ekonomi, mengalami fluktuasi signifikan. Investing melaporkan bahwa pasar emas cenderung merespons negatif terhadap kebijakan tarif ini, dengan prediksi harga emas yang bisa turun. Penguatan dolar AS, yang menjadi dampak langsung dari kebijakan tarif, biasanya menyebabkan harga emas bergerak berlawanan arah dengan mata uang ini.
Namun, dampak kebijakan Trump terhadap emas juga bergantung pada sejauh mana pasar mengantisipasi dampak jangka panjang dari tarif terhadap ekonomi global. Jika ketegangan meningkat dan mengarah pada resesi global, kemungkinan harga emas bisa kembali menguat. Tetapi, dalam jangka pendek, tren penguatan dolar yang didorong oleh kebijakan tarif ini diperkirakan akan menekan harga emas.
Saham: Volatilitas Pasar Saham Global
Pasar saham juga dipengaruhi oleh kebijakan tarif Trump, dengan ketidakpastian yang ditimbulkan menambah volatilitas di pasar ekuitas. Di satu sisi, perusahaan-perusahaan besar AS yang memiliki eksposur tinggi terhadap perdagangan internasional diprediksi akan menghadapi tekanan profitabilitas yang lebih besar akibat biaya tarif yang lebih tinggi. Ini bisa berdampak negatif terhadap harga saham mereka.
Namun, Saxo Bank dalam artikelnya juga mencatat bahwa beberapa sektor tertentu, seperti perusahaan domestik AS yang lebih terfokus pada pasar dalam negeri, mungkin dapat memperoleh keuntungan dari kebijakan tarif ini. Mereka bisa melihat peluang untuk meningkatkan pendapatan dengan mengurangi ketergantungan pada impor atau memanfaatkan proteksionisme yang diberlakukan.
Walaupun demikian, analisis ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan pasar saham kemungkinan akan tetap menghadapi tekanan dalam beberapa bulan mendatang, seiring dengan meningkatnya ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan AS.
Kebijakan tarif Trump diperkirakan akan menciptakan dampak besar di pasar global. Pasar forex, yang dipengaruhi oleh penguatan dolar AS, akan tetap bergejolak karena pelaku pasar mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika perdagangan internasional. Sementara itu, pasar emas kemungkinan akan dipengaruhi oleh penguatan dolar, tetapi tetap memperhatikan perkembangan lebih lanjut dari kebijakan tersebut. Di pasar saham, volatilitas akan terus menguji daya tahan investor dalam merespons risiko yang ada. Menghadapi ketidakpastian ini, investor perlu tetap waspada dan mengikuti perkembangan situasi secara cermat.
Download segera aplikasi Dupoin #One-Stop Trading Platform agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia trading atau investasi lainnya, dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!