English
English
Tiếng Việt
ภาษาไทย
繁體中文
한국어
Bahasa Indonesia
Español
Português
zu-ZA
0

Market Analysis

Panduan Praktis Menghitung Pivot Point untuk Pemula
Ocky Satria · 41.7K Views

Pivot Point merupakan salah satu alat analisis teknis yang digunakan dalam trading saham, forex, dan instrumen keuangan lainnya. Ini adalah level-level penting yang dapat membantu trader mengidentifikasi titik-titik potensial di mana harga dapat berubah arah. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung Pivot Point serta beberapa variasi yang berguna dalam analisis teknis.

Apa itu Pivot Point?

Pivot Point adalah level harga yang dihitung berdasarkan harga tinggi (High), rendah (Low), dan penutupan (Close) dari periode trading sebelumnya. Level ini digunakan untuk membantu trader menentukan level-level support (dukungan) dan resistance (perlawanan) potensial di pasar.

Baca juga: Mengenal Indeks Dow Jones

Free photo man working from home during coronavirus or covid-19 quarantine, remote office concept.

Cara Menghitung Pivot Point

Ada beberapa metode yang umum digunakan untuk menghitung Pivot Point. Salah satu metode yang paling populer adalah metode "Classic" atau "Standard", yang melibatkan perhitungan sederhana berdasarkan harga tinggi, rendah, dan penutupan periode sebelumnya.

Berikut adalah rumus-rumus dasar untuk menghitung Pivot Point serta level-level terkait:

Pivot Point (PP) = (High + Low + Close) / 3

Support 1 (S1) = (2 * PP) - High

Resistance 1 (R1) = (2 * PP) - Low

Support 2 (S2) = PP - (High - Low)

Resistance 2 (R2) = PP + (High - Low)

Support 3 (S3) = Low - 2 * (High - PP)

Resistance 3 (R3) = High + 2 * (PP - Low)

Dalam rumus di atas:

PP adalah Pivot Point
High adalah harga tertinggi periode sebelumnya
Low adalah harga terendah periode sebelumnya
Close adalah harga penutupan periode sebelumnya

Baca juga: Cara Kerja dan Jenis-Jenis Robot Trading

Contoh Perhitungan

Misalnya, kita memiliki data harga untuk periode sebelumnya sebagai berikut:

- High: 150

- Low: 130

- Close: 140

Maka, kita dapat menghitung Pivot Point dan level-level terkait:

  1. Pivot Point (PP)= (150 + 130 + 140) / 3 = 140

  1. Support 1 (S1) = (2 * 140) - 150 = 130

   Resistance 1 (R1) = (2 * 140) - 130 = 150

  1. Support 2 (S2) = 140 - (150 - 130) = 120

   Resistance 2 (R2) = 140 + (150 - 130) = 160

  1. Support 3 (S3) = 130 - 2 * (150 - 140) = 120

   Resistance 3 (R3) = 150 + 2 * (140 - 130) = 160

Free photo technological devices with financial reports

Baca juga: Mengenal Slippage  dalam Trading

Penggunaan Pivot Point dalam Trading

Pivot Point dan level-level terkait (S1, R1, S2, R2, S3, R3) dapat digunakan oleh trader untuk mengidentifikasi level-level potensial di mana harga dapat berbalik atau melanjutkan trennya. Jika harga mendekati level-level Resistance, itu bisa menjadi sinyal potensial untuk menjual. Sebaliknya, jika harga mendekati level-level Support, itu bisa menjadi sinyal potensial untuk membeli.

Pivot Point juga bisa digunakan bersamaan dengan alat analisis teknis lainnya seperti indikator dan pola candlestick untuk mengambil keputusan trading yang lebih baik.

Maka, secara kesimpulan menghitung Pivot Point adalah langkah penting dalam analisis teknis, membantu trader mengenali level-level penting di pasar. Namun, perlu diingat bahwa Pivot Point bukanlah ramalan pasti, melainkan alat bantu dalam pengambilan keputusan trading. Sebagai trader, penting untuk memadukan analisis Pivot Point dengan alat analisis teknis lainnya dan mempertimbangkan faktor-faktor fundamental yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.

Download segera aplikasi Dupoin #One-Stop Trading Platform agar tidak ketinggalan informasi menarik lainnya seputar dunia trading atau investasi lainnya, dan jangan lupa untuk selalu membagikan konten ini ke sesama trader lainnya. Semoga bermanfaat!

Need Help?
Click Here