

Market Analysis

(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah acuan dunia di pasar komoditas internasional yang berakhir Jumat dinihari (22/11) alami kenaikan didorong oleh meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina.
Harga minyak WTI dan Brent naik ke posisi tertinggi dalam 2 pekan merespon berita Rusia telah meluncurkan rudal balistik antarbenua ke Ukraina untuk pertama kalinya, menyusul penggunaan senjata jarak jauh yang dipasok AS dan Inggris oleh Ukraina di awal minggu ini.
Investor juga mengantisipasi pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan pada tanggal 1 Desember, di tengah spekulasi bahwa kartel tersebut dapat menunda peningkatan produksi.
Namun, kenaikan persediaan minyak mentah AS membatasi kenaikan harga lebih lanjut. Data dari EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat sebesar 0,5 juta barel minggu lalu, melebihi ekspektasi kenaikan sebesar 0,4 juta barel.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Desember naik 1,96% menjadi $70,10 per barel.
Namun untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent naik 1,95% menjadi $74,23 per barel.
Untuk pergerakan harga minyak berikutnya cenderung menguat, minyak WTI diperkirakan akan bergerak menuju kisaran resisten di $75.10 – $84.10. Jika berbalik arah akan koreksi menuju kisaran ke support di $68.25 – $56.10. .