

Market Analysis

(Vibiznews – Commodity) Harga emas berakhir turun pada hari Kamis tergerus penguatan dolar AS.
Harga emas spot ditutup turun 0,31% pada $2.565,38 per ons.
Harga emas berjangka AS ditutup turun 0,53% pada $2.572,9.
Harga emas jatuh ke level terendah dalam 2 bulan terteken reli indeks dolar yang meningkat ke level tertinggi dalam 1 tahun memicu likuidasi jangka panjang dalam logam mulia.
Selain itu, berita ekonomi AS hari Kamis menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun ke level terendah dalam 5-1/2 bulan, dan harga produsen bulan Oktober naik lebih dari yang diharapkan, yang merupakan sikap agresif untuk kebijakan Fed dan negatif untuk logam mulia.
Permintaan emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi mungkin tetap kuat dalam waktu dekat setelah Partai Republik menguasai DPR dan Senat, yang akan memudahkan pemerintahan Trump untuk menerapkan kebijakan pajak yang lebih rendah, tarif yang lebih tinggi, dan regulasi yang lebih longgar yang dapat memicu inflasi.
Selain itu, konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah terus meningkatkan permintaan logam mulia sebagai aset yang aman.
Analyst Vibiz Reesearch Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, harga emas akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika terus meningkat, akan menekan harga emas. Sebaliknya jika dolar AS menurun, akan menguatkan harga emas. Harga emas berjangka AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $2.548-$2.523. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance $2.592-$2.611.